Membicarakan tentang anak kecil penjaja kue...
Suatu petang bergerimis di sebuah warung, pertama kali sy bertemu dengannya; anak laki2 usia SD, dengan potongan rambut rapi dan penampilan bersih di balik pakaian & sandal bututnya. Dia tersenyum santun dan menawarkan kue2 kering dagangannya.
"Mau beli kue, tante?"
Sy menggeleng cepat2 sambil tersenyum krn sy memang tidak suka kue kering. Tapi rupanya anak itu tidak mudah menyerah, "apakah tidak mau membeli kue sy 1 saja tante? Ada kastengel, lidah kucing, nastar. Mama sy yang membuat sendiri" katanya penuh harap dan mulai memenuhi meja sy dengan stoples2 kuenya.
"Mama kamu bikin kue di rumah saja? Lalu papa kamu kerja di mana?" Tanyaku ingin tahu.
Anak itu tersenyum, "Mama setiap hari membuat kue kering sambil menjaga adik2 di rumah, sedangkan Papa sudah tidak ada"
Wauw single parent dengan 3 anak, entah apa maksudnya dengan 'papa sudah tidak ada', tentu bukan kehidupan yang mudah untuk si ibu.
Pertemuan kali ini sy dikalahkan oleh kegigihan anak tsb. Sy sengaja memberikan uang lebih dari harga kue, namun anak ini bersikeras menukarkan uang receh ke tukang parkir di depan warung. Wauw kedua, anak ini hanya mau menerima uang seharga kuenya.
Kira2 5 bulan kemudian sy bertemu anak ini kembali, kali ini di rumah makan di suatu pagi yang cerah.
"Tante, apakah mau beli kue saya?" Katanya sambil tersenyum.
Lagi2 sy menggeleng, dan cepat2 menawarkan "bagaimana kalau tante kasih uang saja, tp tante tidak mau kue keringnya?"
Anak tsb terdiam sejenak, "beli saja kue saya tante, mama melarang sy menerima uang tanpa bekerja"
Hmmh... Tak kurang akal, sy menawarkan lagi "bagaimana kalo tante traktir kamu makan, kamu ingin makan apa?"
Tak diduga, anak ini menjawab, "sy sudah makan pagi bersama mama di rumah, tante, terimakasih" senyumnya sopan.
Hmmm...
"Bagaimana kalo tante traktir es krim?" Senyumku penuh kemenangan, bukankah anak kecil suka sekali es aha!
"Sy dilarang minta2 oleh mama sy, hanya boleh berjualan" tunduknya lesu.
Weks... Skak mat deh saya. Hadddoooohh
di pertemuan kedua pun, sy dikalahkan oleh kegigihan anak kecil ini.
Masih penasaran, sy pun bertanya, "kamu umur berapa? Sekolah di mana?"
Sambil menyodorkan kue pilihan saya, dia menjawab pelan "sy umur 11 thn dan tidak bersekolah tante, mama tidak ada uang, adik2 perlu makan. Seharian sy berjualan kue untuk membantu mama. Terima kasih ya tante, ini kuenya"
Hidup begitu kejam untuk anak seperti dia. Sekaligus sy kagum dengan cara ibu anak itu mendidik dia, benar2 tinggi harga diri anak itu dan kejujurannya tidak mau membohongi ibunya itu loh; sangat top deh... Wauw...