(6) namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
saya tertarik dgn ayat diatas.
Barusan sempet saya baca2 bible.cc, katanya kalimat tsb tidak bermaksud menunjukan bahwa
pernah ada a true Christian yang murtad.
Kalimat ayat tsb ibarat sedang menyatakan :
sso masak kue semangkok kecemplung garem sebakul adalah tidak mungkin kue bisa manis lagi ---> dimana seseorang yg
a true Cook, tidak mungkin kecemplung garem sebakul saat masak kue semangkok
.
NAMUN,
kalimat ayat tsb tetap sebagai "warning" - secara kehidupan manusia mempunyai probabilitas tidak terhingga yg sangat rumit dari hubungan SebabAkibat ... dan manusia tidak pernah tau event apa berikutnya.
Jadi memang masih tidak jelas, apakah karena
a true Christian membaca ayat tsb (membaca "warning" tsb) sehingga tidak pernah ada kejadian yg menjadi murtad --- ataukah tanpa perlu si penulis ayat menuliskan kalimat tsb-pun PASTI tidak mungkin menjadi murtad (dgn kata lain : NOL probabilitas ke hal tsb).
IMO, logisnya
(maap, saya memposisikan diri sebagai si penulis ayat) --- disaat dia menuliskan kalimat2 tsb, benaknya memang sedang bermaksud "warning" pada kalimat tsb bagi para true Christians ---> murtad masih merupakan salah satu dari
probabilitas tak terhingga yang tetap terbuka kemungkinannya terjadi.
salam.