Author Topic: Tawuran pelajar  (Read 512 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Tawuran pelajar
« on: September 25, 2012, 07:50:08 AM »
Satu tewas dalam tawuran siswa SMAN 6 dengan SMAN 70


Jakarta (ANTARA News) - Tawuran pada Senin siang antara siswa SMAN 6 dengan SMAN 70 di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, mengakibatkan satu tewas dan dua luka.

"Korban tewas berinisial AS," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.

Wahyu mengatakan korban AS terkena bacokan senjata tajam pada bagian dada, sedangkan dua orang lainnya terluka pada pada bagian jari tangan dan pelipis yang diduga terkena lemparan batu.

Korban tewas maupun luka dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Jakarta Selatan.

Wahyu menjelaskan awalnya sekitar 15 orang siswa yang diduga berasal dari SMAN 6 Jakarta Selatan, keluar sekolah dan hendak latihan olahraga menuju Tugu Taman.

Kemudian, puluhan siswa SMAN 70 Jakarta Selatan, menyerang murid SMAN 6 dengan menggunakan berbagai peralatan senjata tajam.

Saat ini, petugas Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki kasus tawuran antarsiswa yang kerap terjadi di kawasan Blok M tersebut, termasuk memeriksa beberapa saksi mata yang melihat peristiwa di lokasi kejadian.

(T014)
Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012



Entah apa yang terjadi dengan bangsa kita ini?   :idiot:
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Tawuran pelajar
« Reply #1 on: September 25, 2012, 10:03:36 AM »
Satu tewas dalam tawuran siswa SMAN 6 dengan SMAN 70


Jakarta (ANTARA News) - Tawuran pada Senin siang antara siswa SMAN 6 dengan SMAN 70 di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, mengakibatkan satu tewas dan dua luka.

"Korban tewas berinisial AS," kata Kepala Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Wahyu Hadiningrat saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin.

Wahyu mengatakan korban AS terkena bacokan senjata tajam pada bagian dada, sedangkan dua orang lainnya terluka pada pada bagian jari tangan dan pelipis yang diduga terkena lemparan batu.

Korban tewas maupun luka dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah, Jakarta Selatan.

Wahyu menjelaskan awalnya sekitar 15 orang siswa yang diduga berasal dari SMAN 6 Jakarta Selatan, keluar sekolah dan hendak latihan olahraga menuju Tugu Taman.

Kemudian, puluhan siswa SMAN 70 Jakarta Selatan, menyerang murid SMAN 6 dengan menggunakan berbagai peralatan senjata tajam.

Saat ini, petugas Polres Metro Jakarta Selatan menyelidiki kasus tawuran antarsiswa yang kerap terjadi di kawasan Blok M tersebut, termasuk memeriksa beberapa saksi mata yang melihat peristiwa di lokasi kejadian.

(T014)
Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012



Entah apa yang terjadi dengan bangsa kita ini?   :idiot:

di jogya suka pada tauran ngak mod ??  :doh:

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Tawuran pelajar
« Reply #2 on: September 25, 2012, 10:07:32 AM »
di jogya suka pada tauran ngak mod ??  :doh:

Kalau tawuran pelajar jarang tuh, kalo geng kadang2 ada..
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

bruce

  • Guest
Re: Tawuran pelajar
« Reply #3 on: September 25, 2012, 11:54:44 AM »
Masalahnya, selama ini polisi cenderung 'membiarkan' tawuran dan dianggap sebagai kenakalan remaja, yang juga pernah mereka lakukan dulu.

Seharusnya, hukum adalah hukum, aturan adalah aturan, dan berlaku terhadap semua warganegara, sedikit maupun banyak, anak pejabat ataupun anak tukang parkir.

 :doh:

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Tawuran pelajar
« Reply #4 on: September 25, 2012, 02:38:57 PM »
Ya justru karena hal2 begini terus menerus dibiarkan, makanya setelah mereka dewasa tawuran politik/kepentingna pun dianggap biasa   :think1:
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Tawuran pelajar
« Reply #5 on: September 27, 2012, 08:22:38 AM »
JAKARTA, KOMPAS.com - Belum kering tanah kubur Alawy Yusianto Putra yang meninggal akibat keberingasan pelajar pada Senin lalu, Rabu (26/9) siang, kembali terjadi tawuran yang menewaskan Deni Januar. Ironinya, kasus ini terjadi saat semua pihak berkomitmen mengakhiri tawuran.

Deni Januar (17), siswa kelas XII SMA Yayasan Karya 66 (YK), Kampung Melayu, Jakarta Timur, tewas terkena sabetan senjata tajam pelajar SMK Kartika Zeni (KZ). Deni meninggal saat terjadi tawuran di Manggarai, Jakarta Selatan. Kejadian ini mementahkan tekad Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh serta Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo untuk mengakhiri tawuran pelajar di ibu kota negara ini.

”Ini adalah kasus terakhir. Mulai hari ini akan kami dukung penuh agar tawuran tak terjadi lagi,” kata Nuh saat jumpa pers di SMAN 6, Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa lalu.

Pernyataan sikap itu dideklarasikan pasca-tewasnya Alawy dalam perkelahian antara siswa SMAN 70 dan SMAN 6. Alawy adalah siswa kelas X di SMAN 6.

Tegakkan hukum

Meski demikian, Nuh di Markas Kepolisian Resor Metro Jakarta Selatan, kemarin malam, seusai menemui AU (17), pelajar tersangka kasus penusukan Deni, kembali menegaskan, sanksi hukum bagi anak-anak yang terlibat dalam kriminalitas, termasuk tawuran, harus ditegakkan.

Apabila hal ini tidak dilakukan, Nuh khawatir kejadian semacam ini akan terus menyebar karena muncul asumsi bahwa hukuman yang diberikan ringan.

”Semua opsi untuk menyelesaikan harus dibuka, termasuk sanksi hukum yang harus ditegakkan betul. Kalau sudah begini, harus diberikan hukuman yang setimpal, tetapi hak sebagai anak dilindungi,” tuturnya.

Nuh bertemu dan berbincang dengan AU secara tertutup di Markas Polres Jakarta Selatan. Ia mengajukan beberapa pertanyaan. Namun, Nuh mengaku sangat terkejut mendengar jawaban spontan AU yang mengatakan puas sudah membunuh korban.

”Siapa tidak terkejut. Membunuh orang puas. Saya tanya lagi, ’Apa benar puas setelah membunuh’? Dia jawab, ’Puas, Pak, tetapi saya agak menyesal’. Baru kata penyesalan itu keluar,” ungkap Nuh.

Berkaca dari jawaban itu, Nuh mengaku bahwa sekolah perlu dibantu karena menerima beban luar biasa tidak hanya mendidik, tetapi juga mengubah perilaku sosial siswa yang berat.

Sekolah tidak bisa langsung dipersalahkan karena terkadang, saat masuk sekolah, anak sudah membawa beban sosial yang luar biasa berat. Dia mengaku sedang berupaya memikirkan solusi untuk mengatasinya.

Sementara itu, dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR dan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, ia dicecar berbagai pertanyaan. Intinya, tiga anggota Komisi X DPR, Dedi Gumilar, Zulfadli, dan Reni Marlinawati, mendesak Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta mencopot para kepala sekolah yang siswanya terlibat dalam perkelahian sehingga menyebabkan siswa lain tewas. Tindakan pencopotan para kepala sekolah sudah pantas dilakukan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.

”Tindakan kriminal yang dilakukan para siswa itu bukan tindakan mendadak, tetapi sudah terakumulasi bertahun-tahun dan sudah menjadi tradisi pewarisan tindak kekerasan dari senior kepada yuniornya. Terus, ke mana saja para kepala sekolah itu?” kata Dedi.

Zulfadli menyampaikan hal senada. ”Kasus tawuran pelajar yang menewaskan siswa lain ini cermin kegagalan besar kepala sekolah. Dia gagal sebagai pendidik. Dia juga gagal sebagai manajer,” katanya.

Zulfadli dan Dedi juga mengkritik polisi yang dinilai melakukan tindakan pembiaran. ”Lalu, ke mana intelijen polisi? Ke mana fungsi kepolmasan polisi?” ucap Zulfadli.

Taufik Yudi Mulyanto, yang dihubungi secara terpisah menanggapi kritik dan kecaman para wakil rakyat itu, mengucapkan terima kasih. Dalam waktu dekat, lanjutnya, OSIS di kedua sekolah itu akan mengadakan sejumlah kegiatan sosial dan kesenian.

Negara absen

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Dwi Rio Sambodo, mengatakan, terus berulangnya tawuran pelajar yang memakan korban karena pihak-pihak terkait tidak optimal melakukan pencegahan.

”Dalam hal ini, negara terkesan absen dalam problematika tawuran pelajar. Selama bertahun-tahun, instansi-instansi terkait tidak melakukan pencegahan secara terintegrasi dan optimal,” katanya.

Penyelenggara pendidikan, yaitu sekolah di garda depan, suku dinas pendidikan, ataupun dinas pendidikan sebagai pemegang otoritas, juga gagal mentransformasikan substansi pendidikan. ”Isi kurikulum ataupun operasional pelaksanaannya sering kali terlihat sekadar formalitas di sekolah,” ujar Rio.

Koordinator Koalisi Pendidikan Lody Paat menambahkan, agar pendidik kembali berwibawa dan didengar serta bisa menjadi contoh baik bagi para siswa, seharusnya diterapkan aturan tegas disertai sanksi atas setiap pelanggaran.

Dua tawuran

Rabu kemarin, sedikitnya pecah dua perkelahian antarsiswa di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan, dan di Jalan Komodor, Halim Perdanakusuma, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.

Data dari Humas Kepolisian Daerah Metro Jaya, pada pukul 12.30 terjadi perkelahian antara siswa SMA YK dan SMK KZ yang keduanya berada di Jakarta Timur. Terjadi saling melempar batu di antara dua kelompok siswa dari dua sekolah itu di perbatasan antara Jalan Minangkabau dan Jalan Saharjo. Saksi mata yang juga siswa SMA YK, Reza Nuryaman (18), mengatakan, ia dan tujuh temannya dikeroyok oleh dua kelompok siswa SMK KZ.

Hasil penyelidikan polisi, Deni Januar ditemukan tewas di Jalan Payahkumbuh yang berbatasan dengan Jalan Minangkabau. Menurut para saksi, Deni disabet dengan senjata tajam oleh salah satu siswa SMK KZ ketika menolong temannya yang terjatuh.

”Sudah ditangkap satu pelaku, AD, siswa SMK KZ, yang diduga membacok Deni. Alat bukti berupa celurit juga sudah diamankan,” kata Kepala Polres Jakarta Selatan Komisaris Besar Wahyu Hadiningrat didampingi Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Hermawan.

Polisi juga menahan dua siswa dari SMA YK, yaitu FD dan TT. Polisi kini masih mengejar EK dan GL, siswa SMK KZ yang juga terlibat perkelahian.

Sementara itu, di Halim Perdanakusuma, satu orang siswa, Susilo (15), mengalami cedera berat di bagian punggung akibat terkena sabetan benda tajam. Susilo yang merupakan siswa kelas I Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Mardhika, Jalan Raya Condet, Kramat Jati, langsung dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia, Cawang, oleh dua kawannya.

Menurut beberapa teman satu kelasnya, sebelum jam istirahat pertama, Susilo izin ke guru piket untuk menyusul temannya, Rahmat dan Faturohim, yang izin pulang ke rumah untuk mengambil surat keterangan tidak mampu. Surat itu akan digunakan untuk memperoleh keringanan biaya sekolah.

Salah seorang teman sekelasnya, AR (15), mengungkapkan, tiga sekawan itu kemudian berangkat dengan menumpangi satu sepeda motor yang dikendarai Rahmat. Namun, di tengah jalan mereka berhenti untuk buang air kecil di pinggir Jalan Komodor.

Ketika ketiga siswa itu buang air kecil, tiba-tiba datang sejumlah siswa berseragam warna biru sambil mengacungkan senjata tajam mendekati mereka. Ketiganya kemudian dianiaya. (NEL/RAY/MDN/GAL/ eln/rts/FRO/PIN/WIN)

sumber
In Omnibus Caritas

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Tawuran pelajar
« Reply #6 on: September 27, 2012, 09:41:26 AM »


Kehidupan Ibu Kota Jakarta yang keras secara tidak langsung memberikan andil pembentukan karakter pelajar disana.


 :think:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

bruce

  • Guest
Re: Tawuran pelajar
« Reply #7 on: September 27, 2012, 10:58:25 AM »

Kehidupan Ibu Kota Jakarta yang keras secara tidak langsung memberikan andil pembentukan karakter pelajar disana.


 :think:

Saya koq kurang sependapat, bro.
Mengingat peristiwa tawuran seperti ini selalu terjadi dimanapun di pelosok negara kita ini, bukan hanya Jakarta saja. Memang, di Jakarta yang paling sering terjadi.

Kembali saya jatuhkan kesalahan kepada orang tua. Orang tua yang tidak mampu mendidik anak anaknya untuk menghindari perkelahian, atau yang justru gemar mendidik anak anaknya jadi jagoan, akan menghasilkan anak anak yang berperilaku beringas seperti itu.

Syalom

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Tawuran pelajar
« Reply #8 on: September 28, 2012, 04:54:22 PM »
di jogya suka pada tauran ngak mod ??  :doh:
Ketepatan teman sekerja saya ada orang Yogya. Ketika saya bilang anak saya sekolah di suatu sekolah di Yogya, teman itu bilang, meski pernah tawuran (mungkin geng-gengan), tapi sekolahan anak saya tidak pernah terlibat, padahal, tidak ada siswinya. :afro1:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA