Damai bagimu kramotak666 (hehhehheee... kerna sudah nggak janji tidak menyebut kramotak666 tidak sembarang joke)
thx buat penjelasan dan jawabannya.
Terima kasih juga untukmu.
saya simpulkan seperti ini, bahwa dalam kasus orang non kristen bisa selamat atau tidak, ada 2 golongan/pendapat/keyakinan/jawaban dari orang-orang di thread ini :
A. mengacu pada penjelasan bruce : tidak bisa selamat, baik sebelum dengar ataupun setelah dengar dan menolak.
B. mengacu pada penjelasan husada/leonardo : bisa selamat dengan kondisi-kondisi tertentu (seperti dengan tulus mencari Tuhan dan bukan kesalahannya tidak pernah kenal kristus dan mungkin kondisi lainnya)
Hehhehheee... entah kita sudah sebahasa atau tidak, entahlah. Jangan-jangan ada informasi yang terbuang, atau sengaja dibuang, atau ditambah, atau memang salah menginterpretasi, atau apalah. Kenapa bisa kramot simpulkan menjadi begitu, A dan B? Saya pikir itu merupakan indikator ketidaksatubahasaan.
nah pertanyaan lanjutan (maaf bawel )
buat golongan B
1. apakah alkitabiah menyatakan bahwa yang tidak mengenal kristus bukan karna kesalahannya tetap bisa diselamatkan ?
Apakah kita sedang mendiskusikan
Sola Scriptura atau bukan? Belum saya cari sih ayat Alkitabnya. Kalau tidak salah, di depan juga sudah saya beritahukan demikian. Saya cenderung menjawabnya, alkitabiah. Hanya saja, dimungkinkan bahwa pengertiannya tidak tertera dalam suatu ayat yang hurufiah.
2. kalau seseorang bisa diselamatkan sebelum dia pernah kenal ama kristus, tetapi akan tidak selamat kalau dikenalin ama kristus namun gak percaya .. bukankah akan lebih baik orang kristen tidak mengirimkan misionaris ke daerah yang belum mengenal kristus ?
Hehhehheee... sebelum ini, kayaknya kramotak sudah menyadari bahwa ada bahagian persyaratan yang Leonardo sebut, tetapi kramotak hilangkan. Sekarang ini, di pertanyaan kramotak ini, kok terasa bahwa hilangnya persyaratan itu masih terasa ya?
Begini kramotak. Seseorang yang belum kenal Kristus bukan karena kesalahannya, dimungkinkan selamat, jika dia dengan tulus mencari Tuhan. Indikator orang yang mencari Tuhan, adalah melakukan perbuatan kepada sesamanya seperti perbuatan yang dia inginkan diperbuat sesamanya kepadanya. Nah, jika dia, meski belum mengenal Kristus karena tidak ada yang memberitakan kepadanya, perbuatan sehari-harinya selalu baik dalam arti tidak pernah melakukan perbuatan yang sampai menyakiti baik fisik atau hati sesamanya, yang begitu itu dimungkinkan selamat. Bagi orang yang menganut sikap seperti itu, bila mendengar kabar Injil, kayaknya justru akan semakin mengukuhkannya berbuat lebih baik lagi. Tidak mungkin penganut sikap yang tidak mau menyakiti fisik dan hati sesamanya akan menolak kabar Injil. Sebab, kabar Injil itu juga mengajarkan yang demikian itu, yaitu seseorang yang melakukan kepada sesamanya sebagaimana yang diinginkannya diperbuat oleh sesamanya kepada orang itu.
bayangin kalau ada penduduk desa terpencil penduduknya 100 orang gak pernah kenal kristus. 100 orang itu punya chance dan bisa selamat. someday misionaris datang dan mengenalkan kristus dan mereka 100% gak percaya ... jadinya 100 orang masuk neraka semua ?
perhatikan yang saya garis bawahi,
chance yang kramotak maksudkan itu menjadi realitas, jika ke-100 orang itu selalu mencari Tuhan dengan tulus, melakukan perbuatan kepada sesamanya sebagaimana yang mereka inginkan dilakukan sesamanya kepadanya. Jika ke-100 orang itu tidak demikian, maka
chance yang kramotak maksudkan itu tidak akan menjadi kenyataan.
Perhatikan yang saya tebalkan, jika ke-100 orang itu tadinya sudah mencari Tuhan dengan tulus, kemudian datang pengabaran Injil, mereka akan menerima dengan suka cita. Seperti orang Yunani yang menyediakan penyembahan kepada
Dewa Yang Tidak Dikenal, ketika Paulus datang mengabarkan Injil ke sana, Paulus dapat diterima karena orang Yunani mencari Tuhan secara tulus. Karena orang Yunani tidak menjamin bahwa Dewa hanya sebatas yang mereka kenal saja. Kembali ke 100 orang terpencil itu, jika mereka sudah mempunyai 'Tuhan' dan tidak mencari dengan tulus, maka pengabaran Injil akan ditolaknya, maka mereka tidak akan selamat.
Jadi, jika ada sekumpulan masyarakat terpencil dan primitif yang dengan tulus mencari jalan yang lurus, ketika Jalan Yang Lurus itu dikabarkan kepad masyarakat itu, maka sukacita akan memenuhi relung hati masyarakat itu. Namun, jika pernyataan masyarakat itu mencari jalan yang lurus, dan ketika dikabarkan tentang Jalan Yang lurus, tetapi mereka menolak kabar mengenai Jalan Yang Lurus itu, berarti masyarakat itu tidak sungguhan mencari jalan yang lurus, ya masyarakat itu tidak akan selamat.
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu.