KUNCI BEKERJANYA KARUNIA-KARUNIA ROH
Semua karunia Roh bekerja berdasarkan satu prinsip saja, yaitu kemampuan mendengar suara Tuhan.
Marilah kita sekarang mempelajari bagaimana kita dapat mendengar suara Tuhan untuk mengoperasikan karunia-karunia Roh. Banyak orang Kristen gagal mendengar suara Tuhan bukan karena Tuhan tidak menyampaikan suaraNya, namun karena mereka tidak sadar dan tidak mengenali suara Tuhan.
Ayub 33:14
33:14 Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.
Allah berbicara kepada manusia dengan beberapa cara, tetapi persoalannya manusia tidak memperhatikannya. Hal itu adalah ibarat radio. Sebenarnya ada banyak gelombang suara di udara, namun ada radio yang menangkap suara tersebut dan ada pula radio yang tidak menangkap suara apapun, malahan menangkap suara-suara lain [distorsi] yang tidak nyaman di telinga. Dimanakah leptak persoalannya? Persoalannya terletak pada radio yang tidak diarahkan untuk siap menerima gelombang tersebut. Radio tersebut tidak tune-in [sesuai] dengan frekwensi/gelombang suara yang ada.
Apakah Anda rindu mendengar suara Tuhan? Pertama-tama Anda harus menyetel [tune-in] hati Anda agar ada di posisi siap mendengar suara Tuhan.
2 Timotius 1:6-7
1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
1:7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Paulus menasehati Timotius untuk mengobarkan karunia Allah yang sudah diterimanya. Musuh terbesar karunia adalah ketakutan. Ketakutan adalah sikat hati yang egois, yang berpusat pada diri sendiri. Pada saat kita takut, kita ada di posisi yang tidak tune-in [sesuai] dengan frekwensi dan gelombang suara Tuhan. Orang yang takut, sibuk memikirkan: "Apa kata orang?", "Bagaimana kalau pesan yang disampaikan salah?", "Mana mungkin saya dipakai Tuhan?", dsb. Sebenarnya Tuhan mau menyampaikan banyak pesan untuk membangun jemaat, namun orang yang takut tidak berada di posisi yang dapat mendengarkannya. Jadi, apakah jalan keluarnya?
Paulus memberikan jawabannya. Jawaban untuk ketakutan adalah "Roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban". Artinya berfokuslah mengasihi dan melayani orang lain, maka ketakutan pasti hilang.
1 Yohanes 4:18
4:18 Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih.
Pada saat kita sudah keluar dari penjara ego dan mulai beralih untuk mengasihi dan melayani orang lain, maka kita pasti mendengar suara Tuhan untuk anggota tubuh Kristus yang lain.
3 CARA Tuhan BERBICARA
Kunci kedua yang sangat penting untuk mendengar suara Tuhan adalah mengetahui cara yang paling umum ketia Tuhan berbicara kepada kita. Banyak orang Kristen gagal mendengar suara Tuhan karena mereka mencari cara Tuhan berbicara yang tidak lazim [umum].
Contoh cara-cara yang tidak lazim adalah: melalui malaikat, binatang [keledai, ayam, dsb], penglihatan mata terbuka, suara yang audibel [terdengar oleh telinga fisik], atau melalui peristiwa alam seperti gempa bumi, kilat dan sebagainya.
Ternyata cara Allah berbicara paling lazim adalah melalui indra-indra rohani.
Matius 13:14-16
13:14 Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap.
13:15 Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka.
13:16 Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar.
Menurut ayat-ayat di atas, Allah paling lazim berbicara melalui 3 indra rohani :
1. Telinga rohani.
Medianya adalah melalui kata-kata. Allah dapat memberikan satu, dua, atau paling banyak tiga kata. Kata-kata tersebut bersifat spontan dan tidak dibuat-buat.
Misalnya : tertolak, sedih, bingung, masalah ekonomi, masalah keluarga, dsb.
Sampaikanlah dengan iman. Jangan menganalisa, tetapi alirkan kata-kata tersebut keluar dari mulut kita, nanti Tuhan akan menambahkan kata-kata lain. Alirkan seperti aliran air. Nubuat dalam Alkitab mempunyai arti bubble-up [meluap].
2. Mata rohani.
Disini, Allah memberikan gambar-gambar di dalam imajinasi kita. Gambar-gambar spontan tersebut dapat berupa gambar-gambar yang statis atau gambar-gambar yang dinamis [seperti film].
Contoh : kita melihat gambar hati yang berdarah, tangan yang terbelenggu, domba, gembala, dsb.
Bertanyalah apa artinya dan sampaikanlah pesan Tuhan untuk membangun iman, menasehati dan menghibur.
3.Hati [perasaan] rohani.
Ini di sebut juga intuisi atau impresi. Kadang-kadang pada waktu kita berada di dalam sebuah ruangan, tiba-tiba secara spontan kita dapat merasakan atmosfir yang menekan. Itu adalah impresi yang bekerja.
Contoh : Waktu kita berdoa untuk seseorang tiba-tiba kita merasa sedih, terluka, benci, tertekan, atau sebalikanya.
Sampaikanlah pesan Tuhan tersebut, alirkanlah aliran nubuat untuk membangun tubuh Kristus.
Hal terakhir dan terpenting yang ingin disampaikan adalah mengenai perbedaan dua jenis nubuat, yaitu antara nubuat biasa dimana setiap orang percaya boleh mempraktekkannya [1Kor 14:31] dan nubuat nabi yang tidak diberikan kepada semua orang. [Kisah para Rasul 11:27-28; 21:10-11].
Nubuat biasa berisi 3 hal: membangun iman, menasehati, dan menghibur [1Kor 4:13]. Sedangkan nubuat nabi, disamping ketiga hal di atas juga berisi 3 hal tambahan, yaitu: menegur dosa, mengarahkan, dan meramal [Matius 14:4; Kisah Para Rasul 13:1-3; 21:10-14]. Apabila kita bukan berkarunia setingkat nabi, janganlah bernubuat melampaui ukuran iman [Roma 12:6].