http://hatta-rajasa.info/read/832/george-soros-perekonomian-indonesia-luar-biasa New York- Prospek perekonomian Indonesia dipuji oleh Founder & Chairman Open Society Foundation, Goerge Soros. Menurutnya pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini sedang mengalami ledakan yang dahsyat (superboom), konsisten, solid dan berkelanjutan. "Saya mempunyai keyakinan yang kuat terhadap tren pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kemampuan Indonesia dalam mengatasi krisis luar biasa," ujarnya di Gedung Price Waterhous Cooper New York.
Soros menyatakan, dibandingkan dengan negara-negara Eropa yang saat ini masih bergelut dengan krisis, perekonomian Indonesia tumbuh lebih pesat. "Saya pesimistis terhadap masa depan Eropa, tapi ekonomi Indonesia sangat remarkable," katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengungkapkan bahwa untuk menjadi kekuatan baru di Asia, Indonesia hanya membutuhkan waktu kurang dari satu dasawarsa. "Kita cuma butuh tujuh tahun untuk melakukan revolusi ekonomi, sedangkan negara lain butuh waktu di atas satu abad. Pertumbuhan ekonomi yang pesat, kuatnya arus masuk investasi asing, dan meningkatnya kepercayaan internasional menjadi faktor pendorong terwujudnya revolusi ekonomi di Indonesia," kata Hatta.
Hatta mengungkapkan, program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) ternyata membawa dampak sangat positif bagi pertumbuhan ekonomi. Terbukti dengan banyaknya investasi yang masuk, khususnya dari Amerika Serikat. "Kelihatan sekali ada kepercayaan yang tinggi dari para pengusaha Amerika Serikat untuk berinvestasi di Indonesia," ujar Hatta. Sebagai contoh, perusahaan raksasa PT Freeport berencana melepas sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hatta menjelaskan, sampai saat ini banyak perusahan asal Amerika Serikat yang berinvestasi, seperti Chevron yang nilai investasinya US$ 10 miliar, Cargill berinvestasi senilai US$ 600 juta, Caterpillar dan Coca Cola akan teru menambahkan nilai investasinya. "Sejumlah pengusaha Amerika Serikat pun menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi dalam program MP3EI," tandasnya.
Menurut Hatta, kokohnya perekonomian Indonesia sudah terlihat sejak tahun 2006, ketika itu pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,5 persen, setahun kemudian tumbuh menjadi 6,3 persen. Sedangkan pada tahun 2008 perekonomian Indonesia mencapai 6 persen, dan pada tahun 2009 karena krisis ekonomi global perekonomian Indonesia terkena imbasnya sehingga nilainya turun menjadi 4,6 persen. Tetapi semenjak tahun 2010 perekonomian Indonesia terus tumbuh menjadi 6,1 persen, dan tahun 2011 menjadi 6,5 persen. (AT)