Author Topic: Keutamaan St Petrus  (Read 6225 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sambal pete

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 103
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #15 on: June 22, 2012, 11:32:33 AM »
Beda sekali, antara kerajaan yang bersifat otoriter dan negara demokratis. Beda antara tingkat pendidikan rakyat jelata. Beda pengetahuan tentang kemanusiaan.

Jika dulu seorang raja bisa berkata L'etas ces moi , kalau sekarang anda sebagai presiden berkata seperti itu sudah pasti segera ditumbangkan.

Kira kira seperti itu. Manusia berkembang, masyarakat berkembang, ilmu pengetahuan berkembang, agama juga berkembang.

Syalom

maksud dari agama berkembang ?
apa ajaran Yesus yang dulu sama yang sekarang gak sama ?

bruce

  • Guest
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #16 on: June 22, 2012, 11:35:37 AM »
Quote
maksud dari agama berkembang ?
apa ajaran Yesus yang dulu sama yang sekarang gak sama ?

Inti ajaran sama, tetapi cara agama menyentuh masyarakat yang berbeda.

Offline gelas bening

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 250
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestan
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #17 on: June 22, 2012, 11:47:07 AM »
ini ditolak gan..
Petrus juga orang percaya, sama seperti kita gan..
tidak ada keutamaan2 segala gan, yang ada malah membuat TYK sedih gan..

Petrus hanya alat yang dipakai utk menyebarkan ajaran Tuhan gan..

Offline sambal pete

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 103
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #18 on: June 22, 2012, 11:50:15 AM »
Inti ajaran sama, tetapi cara agama menyentuh masyarakat yang berbeda.

kalau mau lebih jujur dan terbuka.
mereka salah menjalankan inti ajaran ?

bruce

  • Guest
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #19 on: June 22, 2012, 12:00:36 PM »
kalau mau lebih jujur dan terbuka.
mereka salah menjalankan inti ajaran ?

Tidak salah, karena apa yang dilakukan sesuai pada jaman itu, begitu pula yang sekarang dilakukan, sesuai dengan jaman ini.

Bayangkan kondisi Johanes pembaptis mengajar saat itu, begitu pula Jesus saat itu, dan coba bawa cara mereka mengajar itu saat ini di Jakarta, Bandung atau Cirebon. Apa yang akan terjadi.

 :wink:

Offline sambal pete

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 103
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #20 on: June 22, 2012, 01:49:39 PM »
Tidak salah, karena apa yang dilakukan sesuai pada jaman itu, begitu pula yang sekarang dilakukan, sesuai dengan jaman ini.

berarti pada zaman itu boleh membunuh atas nama agama ?
dan itu bukan merupakan suatu kesalahan ?

Quote
Bayangkan kondisi Johanes pembaptis mengajar saat itu, begitu pula Jesus saat itu, dan coba bawa cara mereka mengajar itu saat ini di Jakarta, Bandung atau Cirebon. Apa yang akan terjadi.

 :wink:

jaman Yesus dulu gak boleh membunuh, abad pertengahan boleh, sekarang gak boleh lagi.
coba anda pikirkan  :wink:


bruce

  • Guest
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #21 on: June 22, 2012, 01:59:41 PM »
berarti pada zaman itu boleh membunuh atas nama agama ?
dan itu bukan merupakan suatu kesalahan ?

Dimana ada ajaran membunuh atas nama agama?

Quote
jaman Yesus dulu gak boleh membunuh, abad pertengahan boleh, sekarang gak boleh lagi.
coba anda pikirkan  :wink:

Menurut anda dulu yang membunuh Jesus itu siapa bro? Prajurit Romawi itu cuma pelaksana, siapa yang menuntut Jesus disalibkan?

Yoh 19:6   Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka: "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya." 

Yoh 19:15   Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!"

 :wink:

Offline sambal pete

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 103
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #22 on: June 22, 2012, 02:06:32 PM »
Dimana ada ajaran membunuh atas nama agama?

baca lagi dari pertama, Om.
Quote
kalo jaman dulu ada yang dicap kafir dan dikejar2 bahkan darahnya halal ditumpahkan, loh...

Quote
Menurut anda dulu yang membunuh Jesus itu siapa bro? Prajurit Romawi itu cuma pelaksana, siapa yang menuntut Jesus disalibkan?

Yoh 19:6   Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka: "Salibkan Dia, salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya." 

Yoh 19:15   Maka berteriaklah mereka: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!" Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?" Jawab imam-imam kepala: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!"

 :wink:

mereka diatas ikut ajaran Yesus ? :idiot:

bruce

  • Guest
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #23 on: June 22, 2012, 02:10:41 PM »
Quote
mereka diatas ikut ajaran Yesus ?

Apakah anda sedang berbicara tentang agama Kristen?
Karena anda hanya menuliskan ini :

Quote
berarti pada zaman itu boleh membunuh atas nama agama ?
dan itu bukan merupakan suatu kesalahan ?

Karenanya saya tanyakan sebelumnya.

Quote
Dimana ada ajaran membunuh atas nama agama?[.quote]

Syalom

Offline sambal pete

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 103
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #24 on: June 22, 2012, 02:14:39 PM »
Apakah anda sedang berbicara tentang agama Kristen?
Karena anda hanya menuliskan ini :

Karenanya saya tanyakan sebelumnya.

Quote
Dimana ada ajaran membunuh atas nama agama?[.quote]

Syalom

saya pikir anda sudah nangkep, melihat dari jawaban2 anda.
tapi yah sudahlah...


Offline Maria_Valentina

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 71
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #25 on: June 22, 2012, 06:04:25 PM »
berarti pada zaman itu boleh membunuh atas nama agama ?
dan itu bukan merupakan suatu kesalahan ?

jaman Yesus dulu gak boleh membunuh, abad pertengahan boleh, sekarang gak boleh lagi.
coba anda pikirkan  :wink:

Membahas Sejarah tidak ada bedanya dengan diskusi Theologis, harus ada dasar dan bukti otentik.

Berikan bukti bahwa membunuh pada abad pertengahan adalah boleh.
La vida comienza con el amor.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #26 on: June 22, 2012, 06:36:57 PM »
Damai bagimu gelas bening.

Jangan hanya gelas yang bening, hati juga harus bening.
ini ditolak gan..
Petrus juga orang percaya, sama seperti kita gan..
tidak ada keutamaan2 segala gan, yang ada malah membuat TYK sedih gan..

Petrus hanya alat yang dipakai utk menyebarkan ajaran Tuhan gan..
Lho, karena alat itu jua maka Petrus memiliki keutamaan, bukan? Wong Ananias dan Safira sekonyong-konyong mati karena Petrus bilang bahwa mereka mendustai Allah? Dan orang lumpuh segera meloncat-loncat kegirangan karena nama Tuhan yang diucapkan dari mulut Petrus, bukan? Dan berduyun-duyun orang sakit 'dihamparkan' di jalan demi terkena bayangan Petrus, bukan? Yang begitu itu harus kita percayai sama dengan orang biasa seperti FIKers? Ah, jika dengan kebeningan hati menimbangnya, bukan sola kebeningan gelas, menurut saya, layak juga mengakui keutamaan Petrus.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Maria_Valentina

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 71
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #27 on: June 22, 2012, 08:59:39 PM »
Quote
Kisah Para Rasul 15:7   Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu,

Harusnya sih sederhana ya  :laughing11:

Anyway yang membunuh atas nama agama tolong dijawab juga ya, karena dari diskusi ini terlihat bahwa memang ada seseorang yang Anti-Roma sehingga segala kesalahan dicari-cari.

Hanya orang picik yang ketika membahas Primat Petrus larinya kepada Pembunuhan, tidak butuh seorang professor untuk tahu kemana larinya diskusi ini  :laughing11:
« Last Edit: June 22, 2012, 09:01:35 PM by Maria_Valentina »
La vida comienza con el amor.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #28 on: June 23, 2012, 02:44:07 PM »
Damai sejahtera dari Tuhan Jesus Kristus menyertaimu MV.
Harusnya sih sederhana ya  :laughing11:

Anyway yang membunuh atas nama agama tolong dijawab juga ya, karena dari diskusi ini terlihat bahwa memang ada seseorang yang Anti-Roma sehingga segala kesalahan dicari-cari.

Hanya orang picik yang ketika membahas Primat Petrus larinya kepada Pembunuhan, tidak butuh seorang professor untuk tahu kemana larinya diskusi ini  :laughing11:
Saya sependapat denganmu.

Tetapi, saya coba memahami pikiran orang yang mencari-cari seperti yang MV maksudkan, berterima juga di akal saya dengan mengingat Luk 16:16 Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya. Di benak saya, setelah Hukum Taurat dan kitab para nabi tidak berlaku lagi, setiap orang menggahinya dan berebut memasukinya. Jadi, banyak orang yang mendengung-dengungkan Hukum Taurat dan kitab para nabi dimaksud, untuk tampil kelihatan 'gagah' dan berebut masuk Kerajaan Allah.

Nah, tentang membunuh atas nama agama, jika itu terjadi, saya pikir, patut disesalkan.

Menurut pemahaman saya, ketika Petrus masih bersama Raga Jesus Kristus, hal yang mirip dengan itu pernah dilakukan oleh Petrus. Ketika di seberang sungai Kidron, saat pasukan Kekaisaran Romawi di bawah arahan Yudas Iskariot, Petrus meghunus pedang dan menetak telinga Malkhus. Menurut saya, itu Petrus lakukan adalah karena cintanya kepada Jesus Kristus. Menurut pikiran Petrus saat itu, Yesus adalah hanya manusia biasa, walaupun Petrus paling sering menyebut Dia sebagai Tuhan. Nah, untuk 'mengamankan' Jesus Kristus dari 'sergapan' serdadu Romawi, Petrus menghunus pedang. Apa yang terjadi kemudian?

Jesus Kristus memungut telinga Malkhus yang menggelimpang di tanah, dan Jesus Kristus menyambung telinga itu kembali. Dan, Jesus Kristus tidak menghukum Petrus, baik dengan hardikan atau bentakan atau tamparan karena penetakan telinga Malkhus itu. Jesus Kristus justru menyuruh Petrus menyarungkan pedangnya. Jesus Kristus sangat tahu bahwa penghunusan pedang dan penetakan telinga Malkhus itu Petrus lakukan karena Petrus sangat cinta pada Jesus Kristus. Kemudian Jesus Kristus menasihati Petrus, dijelaskanNya bahwa Dia harus minum dari cawan yang diberikan Bapa. Itu terjadi pada saat Jesus Kristus akan dibawa ke Mahkamah Agama.

Setelah Jesus Kristus bangkit dari antara orang mati, justru Jesus Kristus memberikan hak penggembalaan dombaNya kepada Petrus. Dengan pikiran manusia, rasanya tidak masuk akal, Petrus yang ketika masih bersama Jesus Kristus telah melakukan penetakan telinga Malkhus, justru diserahi hak menggembalakan domba Kristus. Masuk atau tidak masuk akal manusia, namun Injil mencatat bahwa Jesus Kristus memilih Petrus untuk menggembalakan domba-dombaNya.

Nah, bagi manusia yang menutup hati dan nuraninya, justru mereka memprotes pada sikap Jesus Kristus yang memilih Petrus sebagai penggantiNya dalam menggembalakan domba-domba Kristus. Mereka menginginkan agar dirinyalah yang ditunjuk sebagai penggembala domba-domba Kristus (Inilah yang saya maknai sebagai setiap orang menggagahinya berebut memasukinya yang di Luk 16:16 itu). Cara berebut masuk Kerajaan Allah ada berbagai macam, satu diantaranya ialah dengan 'menunjukkan' bahwa Jesus Kristus salah pilih orang, dimana Jesus Kristus memilih orang yang pernah menyangkal Jesus, pernah dihardik sebagai Iblis, dll, dll.

Begitu pikiran saya yang mencoba memahami sikap orang yang mencari-cari kesalahan Gereja. Agenda sebenarnya dari pencari-cari kesalahan itu ialah ingin merebut masuk Kerajaan Allah seperti yang dimaksudkan di Luk 16:16 itu.

Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Maria_Valentina

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 71
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Keutamaan St Petrus
« Reply #29 on: June 23, 2012, 07:14:19 PM »
Betul itu Bro Husada, dilihat perbedaan dari PL dan PB.

Dalam PL terlihat umat Israel memiliki banyak pertempuran yang berasaskan Agama sedangkan pada PB, seluruh umatnya diminta untuk tetap tabah bahkan hampir semua martir pada awal kekristenan meninggal tanpa perlawanan alias pasrah.

Saya pribadi tidak begitu setuju karena Perang itu sama saja menghabiskan populasi penduduk therefore berkaitan dengan kesejahteraan negara tersebut, tetapi Perang itu perlu demi kedamaian.

Di dunia ini kedamaian dapat terbentuk jika ada satu kekuatan besar yang menjadi ancaman negara-negara kecil yang mencoba peruntungan melalui agresi militer. (PBB adalah contoh mengapa di jaman modern ini perang sangat terminimalisir, ada satu kekuatan besar yang disegani negara-negara kecil di dunia ini)

Jaman dahulu yang namanya perang belum berhenti sebelum pihak yang "bersalah" dikalahkan oleh pihak yang lebih kuat.

Tapi disini kalau kita melihat pada sejarah... Perang sendiri terbukti perlu dalam beberapa kasus, in this case saya akan menjelaskan dalam kacamata Katolik saja. (Protestan tidak banyak, tapi ntar kecipratan dikit)

Saya mengambil teori St. Thomas Aquinas tentang "Just War".

Sumbernya dari sini:
http://www.newadvent.org/summa/3040.htm

Pertama-tama saya membuka dengan penjelasan St. Agustinus yang dikutip dalam buku ini, Kotbah Agustinus tentang Prajurit Romawi pada Lukas 3:14.

Quote
Luk 3:14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."
Seorang Prajurit tidak dikatakan "jangan berperang" tetapi jangan merampas, memeras dan puas dengan gaji. Artinya Berjuanglah dengan adil, seorang Prajurit tidak ada misi lain selain berperang kan  :laughing11:

Menurut St. Thomas Aquinas ada tiga faktor dimana perang yang adil dapat dilakukan:
  • Perang tidak dilakukan atas niat perseorangan tetapi harus mengacu kepada otoritas tertinggi dan harus berpatokan kepada kebaikan bersama (seluruh rakyat misalnya)
  • Perang harus dilakukan atas motif keadilan itu sendiri
  • Perang harus dilakukan dengan niat yang mulia

Saya ambil contoh Hitler, dia sebagai otoritas tertinggi tidak melakukan perang dengan adil dan perang dilakukan dengan niat buruk. Motif awal Hitler adalah menghabisi kaum Yahudi di seluruh eropa tetapi kemudian menjadi alasan untuk ekspansi ke barat (Perancis) dan timur (Polandia, Eropa Timur dan Asia Kecil).

Kemudian Hitler juga memanfaatkan kebencian Islam atas umat Yahudi, Hitler meminta dukungan Mufti Yerusalem dan keduanya memiliki kesepakatan.

Perang tidak dilakukan atas niat membebaskan sesuatu dari ancaman besar tetapi penindasan atas sesuatu.

Lalu sekarang saya akan menuliskan track record perang yang dilakukan oleh "pihak Katolik".
1. Battle of Tours (Battle of Poitiers), Jika tidak ada perang ini atau pihak Eropa Kristen tidak menang, Islam akan menguasai Eropa Barat, dari Iberia menyeberang pegunungan Pyrene dan ditanah Perancis Islam kalah dan mundur.
2. Battle of Lepanto, Jika tidak ada perang ini atau pihak Eropa Kristen tidak menang, Kekaisaran Ottoman dan seluruh bawahannya (baca: seluruh afrika utara) akan dapat menduduki Eropa dengan sangat amat gampang, tanpa perlawanan mungkin.

Waktu itu Ottoman memiliki kekuatan nomor satu (dalam sisi Kuantitas) baik dalam Angkatan Darat maupun Angkatan Lautnya, terutama Angkatan Laut.

Waktu itu Imperium Romanum Sacrum dibawah Dinasti Habsburg melihat bahwa Ottoman adalah ancaman bagi Eropa secara keseluruhan, cara pandang ini diberi angin segar oleh restu Paus Pius V, Dinasti Habsburg mengumpulkan kapal dan pasukan dari seluruh daerah yang dikuasai Dinasti tersebut dan kemudian mereka langsung menjalankan misi utama yaitu menyelamatkan Koloni Eropa di daerah Asia Kecil dan Byzantium, terutama Koloni Venesia di pulai Siprus.

Don Juan dari Austria melihat misi ini tidak dapat dilakukan tanpa menyerang armada Ottoman dan Bajak Laut Barbar (Pirates of Barbary Coast), akhirnya perang ini dilakukan dan pihak Habsburg (baca: Kristen, Katolik) menang dan ini artinya Ottoman harus menunggu sekian bulan untuk regenerasi kapal dan tenaga militer, dan tentu saja misi utama tercapai yaitu mengungsikan penduduk koloni kembali ke eropa.

3. Siege of Vienna, Jika tidak ada perang ini atau pihak Kristen kalah dalam perang ini, maka Wina akan direbut oleh Ottoman, artinya Dinasti Habsburg akan hancur seketika dan seluruh Eropa tengah dan barat berada dalam ancaman yang sangat mengerikan. (kecuali mau menjadi bawahan Ottoman, dan masuk Islam).

Waktu itu Ottoman memiliki kekuasaan yang cukup besar, meliputi SELURUH balkan dan itu artinya tetanggaan dengan Austria-Hungaria. Waktu itu Ottoman menyerang dari selatan menuju Wina, jika tidak ada intervensi bantuan militer dari Kerajaan pesemakmuran Polandia-Lithuania perang ini tidak mungkin dimenangkan, lebih tepatnya jika bantuan terlambat datang perang ini akan dimenangkan oleh Ottoman.

Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya  :hello2:

Pasti ada yang heran, kenapa orang Katolik bangga ada perang beginian?
alasan pertama adalah terbukti HANYA kerajaan Katolik yang peduli dengan keamanan Eropa secara umum. Kenapa begitu?

Lalu Protestan Eropa bagaimana?

Protestan Eropa berkontribusi dalam perang melawan Dinasti Habsburg dan menggaet Ottoman dan sekutu sebagai Aliansi mereka.  :laughing11:

Jadi kalau bahas perang di Eropa juga bahas dari sisi Protestan, perang yang dilakukan Pihak Protestan bukanlah perang "Just War" tetapi perang yang didasari ideologi individu.

Ingat pemaksaan perpindahan keyakinan juga banyak dilakukan melalui perang (baca: yang dilakukan oleh kerajaan Protestan).

Contoh:
1. Inggris dibawah Dinasti Tudor
2. Swedia setelah kudeta Charles IX
3. Swiss (beberapa kanton) setelah kedudukan Calvin
4. Beberapa kerajaan Jerman (Paling awal, Saxony dan Hesse) setelah reformasi Luther.

Cari saja di sumber sejarah manapun, ketika Raja berpindah keyakinan, rakyat juga dipaksa mengikuti. Ini juga terjadi pada reformasi Protestan.
« Last Edit: June 23, 2012, 07:22:57 PM by Maria_Valentina »
La vida comienza con el amor.