kenapa lagu di misa katolik membuat ngantuk ?

[Leonardo]

Pengen ikutan komentar di trit ini, tapi kenapa ya belum apa2 sudah ngantuk duluan..... 

Mungkin karena sudah mendekati makan siang 
Perlu tambahan energi dulu tuh bro...hehe....

[Lily]

biar ngga ngantuk Mod 

[ond32lumut]

ngantuk itu kalau ngga menghayati..

lagu itu doa, doa yg lebih "meriah"

jadi bedakan antara lagu rohani dan lagu liturgy..

kalau mau denger lagu rohani, bisa didapat di toko2 musik rohani.. di gereja2 protestan..
tapi kalau lagu liturgy hanya ada dalam misa..

[Shakespeare]

Mungkin karena sudah mendekati makan siang 
Perlu tambahan energi dulu tuh bro...hehe....

Benar juga Mas Leo, mungkin gara2 pagi tadi cuma sarapan energen.. 

Sedikit sharing pengalaman saja:

Zaman masih muda dulu, saya juga merasa agak "jengkel" dengan lagu2 ibadah (biasanya dari Kidung Jemaat, Mazmur dan sejenisnya) yang temponya sangat lambat dan bikin ngantuk. Saya merasa agak jengkel karena sebenarnya lagu2 tertentu bisa lebih bersemangat kalau saja tempo atau iramanya dipercepat. Akhirnya ketika kuliah, saya menjelajahi berbagai Gereja, mencari yang lagu2nya bersemangat, syukur2 yang iringannya "full band"  Tetapi entah kenapa, lama2 saya merasa bahwa sekedar irama musik ternyata tidak berkontribusi ataupun memiliki korelasi langsung terhadap pertumbuhan iman saya. Kadang2 saya merasa kok sekedar memuaskan ego masa muda saya. Buktinya saya akan kagum kalau pemain musiknya pintar/cakap, tetapi berbalik menggerutu kalau musiknya agak ngaco.

Semakin dewasa, saya justru mendapatkan ketenangan dengan kembali mengikuti liturgi tradisional dengan lagu2 yang khidmat untuk mengantar doa, dan iringan organ/piano saja (jaman sekarang kadang2 ada tambahan biola). Tetapi saya tetap berharap di bagian2 tertentu iramanya bisa lebih dipercepat sehingga tidak membuat ngantuk (sebenarnya bisa meskipun hanya dengan iringan organ/piano, kuncinya ya di irama/tempo tadi).

Biasanya dalam liturgi Protestan (Reformed), lagu-lagu pujian memiliki alur kira2 demikian:
- pujian   (kalau di bagian ini saya berharap iramanya agak dipercepat, supaya bisa membawa suasana yang lebih bersemangat)
- pengakuan dosa (bagian ini tempo agak lambat, dan khidmat)
- pengantar doa /firman Tuhan (lambat)
- penutup (temanya adalah berkat dan pengutusan, jadi harusnya lebih bersemangat/temponya cepat)

Jadi, lagu2 dalam liturgi ibadah (atau misa dalam Katolik), saya rasa tidak dengan sengaja dibuat supaya biukin ngantuk, tetapi lebih karena disesuaikan dengan suasana ibadah, misalnya untuk mengantar ke suasana khusuk dan khidmat ketika mau berdoa. Faktor lain, mungkin karena kebanyakan lagu2 tsb usianya cukup tua sehingga kurang klop dengan semangat anak muda jaman sekarang. Kira2 demikian...

[Phooey]

Benar juga Mas Leo, mungkin gara2 pagi tadi cuma sarapan energen.. 

Sedikit sharing pengalaman saja:

Zaman masih muda dulu, saya juga merasa agak "jengkel" dengan lagu2 ibadah (biasanya dari Kidung Jemaat, Mazmur dan sejenisnya) yang temponya sangat lambat dan bikin ngantuk. Saya merasa agak jengkel karena sebenarnya lagu2 tertentu bisa lebih

---cut---

Nahh teman2...........
Akhirnya ketahuan kalo Mod Shakes sudah tidak muda lagi   

BTT.

Kalo saya, dahulu ngantuk khusus untuk lagu Mazmur.
Tetapi setelah mendapat pelajaran ekstra mengenai Mazmur barulah saya menyadari keindahan dan keagungan Mazmur.

Sehingga, sebelumnya saya antusias terhadap semua lagu2 Liturgi, saat ini lebih antusias lagi.
Mempelajari lebih dalam, karena text nya merupakan penjabaran dari Alkitab 


GBU
 

[Lily]

BTT.

Kalo saya, dahulu ngantuk khusus untuk lagu Mazmur.
Tetapi setelah mendapat pelajaran ekstra mengenai Mazmur barulah saya menyadari keindahan dan keagungan Mazmur.

Sehingga, sebelumnya saya antusias terhadap semua lagu2 Liturgi, saat ini lebih antusias lagi.
Mempelajari lebih dalam, karena text nya merupakan penjabaran dari Alkitab 


GBU
 

Kung, coba bergabung dengan paduan suara / koor Gereja,
dijamin pasti nanti lebih menghayati dan menjiwai setiap lagu2 Liturgi.
apalagi kalo menyadari bahwa menyanyi dalam Misa itu bagaikan bergabung dalam paduan suara malaikat yang bernama Serafim, sayangnya Lucifer memisahkan diri dari paduan suara ini... 

kalo lagu non-liturgi, saya paling demen dengerin Taize, mungkin kalo bagi Mod Shakes, Taize serasa lagu nina bobo

[Phooey]

Kung, coba bergabung dengan paduan suara / koor Gereja,
dijamin pasti nanti lebih menghayati dan menjiwai setiap lagu2 Liturgi.
apalagi kalo menyadari bahwa menyanyi dalam Misa itu bagaikan bergabung dalam paduan suara malaikat yang bernama Serafim, sayangnya Lucifer memisahkan diri dari paduan suara ini... 

kalo lagu non-liturgi, saya paling demen dengerin Taize, mungkin kalo bagi Mod Shakes, Taize serasa lagu nina bobo

Dulu waktu saya masih muda, saya ke Gereja jam 05.00 pagi
Suster2 menyanyi koor paduan suara di lantai atas Gereja.
Kebetulan akustik Gereja sangat mendukung.

Mendengar lagu2 paduan suara dipagi hari................
Apokaliptik pertemuan Surga dan Bumi...........
Tidak bisa dilukiskan dengan kata2.....


 

[Gavin Tuturuga]

Saya lebih suka lagu-lagu katolik yg dikata membosankan itu,.. daripada lagu gebyar-gebyar tepuktangan loncat-loncat... itu terkesan si penyanyi lagi show off.

[Siloam]

Saya lebih suka lagu-lagu katolik yg dikata membosankan itu,.. daripada lagu gebyar-gebyar tepuktangan loncat-loncat... itu terkesan si penyanyi lagi show off.

Selamat pagi...Bro Gavin

Setiap denominasi Gereja pasti mempunyai ciri khas sendiri2.

Lain ladang lain belalang...lain lubuk lain ikannya   

[Shakespeare]

Nahh teman2...........
Akhirnya ketahuan kalo Mod Shakes sudah tidak muda lagi   

Haduuh...kok bisa2nya yang ditangkap yang bagian itu....

[cadangdata]

Rasanya saya spendapat dgn:
Bahwa Setiap orang mempunyai selera dan cara-nya sendiri-sendiri dalam ber-khidmat & khusyuk dalam berdoa..

Sehingga:
-mungkin aja bagi sebagian org lagu misa katolik yg itu-itu membuat ngantuk & bg yg lain membuat syahdu & konsentrasi..

Jadi, imho:
Adalah suatu fakta dbahwa umat katolik itu HETEROGEN dari sisi kultur, demografi, latar belakang sosial, kondisi kejiwaan dan lainnya.
sehingga mungkin tidak semua punya pendapat yg sama.

Dan, gue juga setuju bahwa, yang Heterogen itu perlu disikapi dgn strategi yang heterogen pula, sehingga lebih ter-segmentasi.
Mudah-mudahan setiap segmen bisa menemukan wow-factor-nya masing-masing.
Mnrt saya gak masalah, karena lagu hanyalah INTERFACE , sejauh esensi keimanan yang hendak di-share adalah sama value-nya, cuma beda cara-nya doang..

salam,

[Husada]

Ngantuk? Mungkin karena terhanyut. Begitu mendayu-dayunya, sehingga tidak perduli dengan keadaan sekelilingnya, dan, yaa... ngantuk deh.

[Gavin Tuturuga]

Selamat pagi...Bro Gavin

Setiap denominasi Gereja pasti mempunyai ciri khas sendiri2.

Lain ladang lain belalang...lain lubuk lain ikannya   

Betul bro.

Makanya saya katakan bahwasannya saya itu suka mendengar lagu-lagu seperti gereja awal. (bukan yg loncat-loncat dan gedebak-gedebuk)

Apa bisa membawa jiwa kita mendekat pada Tuhan jika lagunya hura-hura ?

Lalu apa beda dengan pasar malam ?   

[Gavin Tuturuga]

Rasanya saya spendapat dgn:
Bahwa Setiap orang mempunyai selera dan cara-nya sendiri-sendiri dalam ber-khidmat & khusyuk dalam berdoa..

Sehingga:
-mungkin aja bagi sebagian org lagu misa katolik yg itu-itu membuat ngantuk & bg yg lain membuat syahdu & konsentrasi..


...

Bagi orang yg mengatakan bahwa lagu katolik membosankan dan membuat ngantuk, berarti orang ini belum mengerti makna sebuah lagu tsb.

[Phooey]

Bagi orang yg mengatakan bahwa lagu katolik membosankan dan membuat ngantuk, berarti orang ini belum mengerti makna sebuah lagu tsb.

Saya sangat setuju sekali dengan pendapat Bro Gavin diatas.

Dahulu saya paling bosan dengan Mazmur tanggapan.

Tetapi setelah mengetahui makna Mazmur sendiri......waaahh sekarang jadi sangat antusias sekali