saya masih tdk paham arah omongan anda ini..
Duh, maafkan kalao sangat sulit bagi Anda mengartikan
postingan saya. Padahal, sudah saya coba mem
posting sesederhana mungkin agar terhindar dari kesulitan memahami.
Begini.
Di
posting #50 Anda bilang:
bukankah, lebih banyak lagi kalimat dan kata2 dari kitab anda yg tafsirannya malah melenceng dari kata2 yg tertulis dlm kitab anda?
saya sdh menjelaskan, masalah itu anda tangkap sebagai nalar yg kurang sehat, ya itu dikembalikan kepada anda.
Postingan Anda itu mengingatkan saya pada kisah mengenai persembahan janda miskin, maka saya
posting #51 berikut ini:
Jadi mengingatkan saya pada Markus 12:43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Perkataan Jesus itu kepada muridNya adalah setelah seorang janda miskin mempersembahkan dua peser sama dengan satu duit. DikatakanNya bahwa persembahan janda miskin itu lebih banyak daripada semua orang.
Weh, pemahaman striker itu bukan pemahaman seorang tamatan sekolah Kristen.
Damai, damai, damai.
Saya heran, tulisan dalam Bahasa Indonesia tidak dapat dimengerti oleh seorang striker.
(O ya, seingat saya, entah di forum mana itu, striker pernah mengaku bahwa striker adalah tamatan sekolah Kristen. Maafkan kalau ingatan saya lemah hingga salah ingat. Atau, striker tidak sampai tamat dari sekolah Kristen?).
Sepengetahuan saya, siswa tamatan sekolah Kristen tidak akan tidak mengerti tulisan (kisah) bila ditulis (dikisahkan) dalam Bahasa Indonesia.
Karena sekolah-sekolah Kisten menempatkan Pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang tidak boleh mendapat nilai di bawah 6. Bila siswa sekolah Kristen hanya memperoleh nilai dibawah 6 dalam skala 10 pada semester genap, maka siswa tersebut akan tinggal kelas.
Artinya, kemampuan Bahasa Indonesia tamatan-tamatan sekolah Kristen, sangat dapat diandalkan untuk memahami kalimat-kalimat Bahasa Indonesia, baik itu ditulis dalam perumpamaan, atau gaya bahasa aneh-aneh, dll.
Yang kemudian Anda respon di #52 dengan
maksudnya?
Nah, kalau sudah saya coba menjelaskan ulang, dan respon striker masih begini,
saya masih tdk paham arah omongan anda ini..
Dengan apa lagi saya bisa menjelaskan?
Atau, begini saja strik.
Buktikan atau tunjukkan saja apa yang striker maksud dengan ini:
bukankah, lebih banyak lagi kalimat dan kata2 dari kitab anda yg tafsirannya malah melenceng dari kata2 yg tertulis dlm kitab anda?
Dengan striker berikan contoh, kita akan membahas apa yang striker maksud dengan yang saya garis bawahi dan tebalkan itu.
Damai bagimu striker.