Berarti bisa dikatakan bahwa moral itu ber-evolusi dengan sendirinya.
Sebab, adam tadinya tidak tahu bahwa telanjang itu jelek, setelah makan buah ia jadi tau.
Tuhan tidak pernah memberitahukan adam "jangan bertelanjang"
Begitukah...?
Saya rasa moral dasar sudah tertanam di dalam diri manusia sejak dia diciptakan, oleh karena manusia diciptakan segambar dengan Allah, sehingga moral2 dasar seperti: keadilan, kejujuran, kebaikan sebenarnya sudah tertanam dalam hati nurani Adam dan Hawa.
Mengenai ketelanjangan mereka, pada mulanya saya yakin ketelanjangan sebenarnya bukan sesuatu yang salah. Oleh karena itu ketelanjangan mereka sebenarnya tidak ada urusannya dengan moralitas.
Hanya saja yang terjadi, IMHO, ketika Adam dan Hawa memakan buah terlarang, maka pikiran mereka tersingkap sehingga mereka mampu mengetahui bahwa hal-hal apa yang merupakan pelampiasan nafsu duniawi (diantaranya perilaku seksual yang tidak pantas) merupakan perilaku yang salah dan hal-hal apa yang merupakan tindakan rohani merupakan perilaku yang benar.
Dari sini moral dasar yang semula tertanam di hati nurani (di luar kesadaran) menemukan makna dan kesadaran. Maka timbullah korelasi bahwa perilaku seksual yang tidak benar bisa dimulai dari pandangan mata terhadap ketelanjangan. Mungkin dari sini Adam dan Hawa menyadari bahwa ketelanjangan mereka (yang pada mulanya bukanlah dosa) ternyata mempunyai potensi untuk melahirkan dosa dan perilaku-perilaku menjijikkan. Karena itulah mereka menjadi malu.
Selanjutnya moralitas dasar (keadilan, kejujuran, kebaikan, dsb) pada akhirnya kemudian berkembang, diantaranya dipengaruhi oleh hukum-hukum keagamaan, adat-iatiadat, kesepakatan sosial, dan sebagainya. Sehingga ada nilai-nilai moral universal yang berlaku untuk semua manusia dan disadari kebenarannya (misalnya: perilaku tidak adil pastilah salah di masyarakat manapun), namun ada nilai-nilai moral yang bersifat lokal (misalnya telanjang di satu masyarakat tidak salah secara moral, tetapi menjadi salah di masyarakat lain).
Apakah bisa disebut moral berevolusi? Saya rasa tidak demikian. Nilai-nilai moral dasar tetap berlaku universal, hanya saja tidak tersampaikan secara utuh di setiap kelompok sosial, sehingga ada yang menyetujui sebagian di bagian ini, dan tidak memakai sebagian di bagian yang itu.......
@Odading
Maaf, gak sempat menanggapi satu persatu, tetapi mengenai contoh Kain yang membunuh Habil, saya rasa tetap perbuatan yang immoral, terbukti Kain sendiri merasa ketakutan sesudah melakukannya. Memang hukum "jangan membunuh" belum ada, tetapi ketika manusia tersingkap pikirannya karena memakan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat, mereka menjadi tahu bahwa perilaku tidak adil, diantaranya merampas kehidupan manusia lain adalah perilaku yang salah.
Salam