wah... tumben ada sword yang ikutan
.
Sekarang zaman anugrah, zaman dimana kasih Tuhan dinyatakan
Sword, pada post sebelumnya .... saya sempet ngerujuk ke ayat Yeremia.
Kalo memang "kesimpulan" saya bhw yg merah (di post tsb) dimaksudkan dalam hal instant-karma ... (imo) kayaknya memang bisa disebut "zaman kasih Tuhan" ---> karena Allah memang sudah tidak lagi "turun tangan" sendiri ... melainkan "sistem"-nya yang berjalan
.
Terus terang saya kurang suka jawaban tersebut, well, jika Allah memang adil, mengapa zaman anugrah tidak dimulai sejak dulu, ya tho, hoho, ini alasan berdasarkan logika.
dalam pengertian saya .... "sebenernya" jaman anugrah sudah sejak AdamHawa
.
Jadi maksud saya disini adalah fokus-nya : dikala terjadi hal2 yg dilakukan manusia DAN yang tidak berkenan Allah ---- di PL, Allah "turun tangan" sendiri utk "melaksanakan" instant-karma pada pelanggaran hukumNYA ataupun pelanggaran atas PerjanjianNYA.
Sementara di PB, saya belon/tidak tau itu ... yg saya tau ya itu berdasarkan masukan dari phoeey .... ayat tabur-tuai ... yg saya cenderung berpendapat bhw itu = sistem.
Saya belon/tidak tau apakah ada ayat di PB yang kira2 bisa disetarakan dgn ayat PL yg ada instant-karma-nya DAN dilakukan Allah utk melaksankan "karma" (baca : hukuman) tsb
.
melihat situasi sekarang
Sodom dan gomora nampak tidak terlalu parah
Ada vegas, Amsterdam, Tokyo
kota kota penjaja seks
namun kok seolah Allah biarkan?
tidak seperti Sodom dan Gomorah ya?
dari yang bold ... (imo) sebenernya bukan Allah biarkan kota2 tsb "hidup" terus ---- melainkan "sistem"nya itu sendiri yang berjalan
.
Pertanyaannya begini :
apabila disuatu ketika, dimasa kita masih hidup ... terdapat kabar suatu kota ditimpa bencana .... apakah dikarenakan memang Allah "turun tangan" sendiri menghancurkan kota tsb ? ---> jadi disini "fokus"nya ngerujuk :
Karena kota = kota bejad (dimata Allah) ... maka Dia (in time) menghancurkan kota+penduduk tsb. (sbg contoh, kisah Nuh & Sodom Gomorah)ataukah "sistem"-nya saja yang berjalan ?
---> jadi disini "fokus"nya ngerujuk : tidak ada sangkut pautnya dgn kebejadan suatu kota ... melainkan "sistem" yang berjalan (kosmik logika SebabAkibat - yg infinite probabilitasnya).
tetapi tentunya
semua itu dalam kalkulasi Allah yang ditujukan pada
A GREATER GOOD
saya cenderung sependapat dgn quote diatas
.
Jadi .... dikala ada suatu kota yg terkena bencana .... (imo) kita/saya
tidak bisa/boleh terpaku pada yang ungu dgn menilai/mengambil kesimpulan (berdasarkan penilaian sendiri atas suatu kota) :
"tuh... karena kota tsb bejad, maka Allah menghancurkannya". ----> Karena... kalo saya selalu ngerujuk dikala suatu kota kena musibah itu disebabkan "turun tangan"nya Allah utk menjalankan "karma"nya .... saya akan "kebingungan" apabila kota yang kena musibah tsb ternyata BUKAN yang dalam penilaian kita/saya adalah kota bejad
.
(maap... mungkin kalimat2 paparan saya sulit ditangkep ... saya gak pandai mengemukakan pendapat secara literatur yg baik dan benar ... hehehe).makasih sword atas masukan2nya.
salam.