Bro Adi,
Mungkin tulisanku di sini bisa menjawab pertanyaan Anda?
Terimakasih atas link nya.
Sebelum alam semesta ini ada ( belum ada manusia, hewan ,tumbuhan, planet dan bintang2 ) , siapakah yg telah ada ?, tentu ini kita setuju kalau kalau jwbnya adl Allah ( Dia adl awal dan akhir ).
sebelum ada manusia di bumi ini ( di Eden ) , siapakah yg telah ada ?, jwbnya : Allah, malaikat, iblis (malaikat yg memberontak ), setujukah sdr Jenova ?.
Apakah saat itu telah ada pribadi Allah Putra ?, apakah saat itu telah ada pribadi Allah Roh Kudus ?,
tentu saja belum ada sebab mereka ada dalam satu kesatuan yaitu Allah yg berbentuk roh.
Kemudian Allah berencana agar ada manusia di bumi yg memuliakanNya, maka dimulailah penciptaan manusia itu dengan menentukan sejumlah nama dan ditulisNya di kitabNya yg bernama kitab kehidupan.
Kmdn mulailah Allah mengambil dua nama Adam dan Hawa mulai diciptakan, dan kmdn nama2 berikutnya diciptakan dg cara menitipkan pribadi itu dirahim manusia unt dilahirkan (lahir dari Allah Yoh1:13).
Yes43:7 semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku
yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!"
Ef1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Mulailah Allah melaksanakan rencanaNya itu dg penciptaan seperti yg tertulis di FirmanNya ( Alkitab ).
Tujuan agar
manusia memuliakan Allah itu baru bisa terlaksana kalau manusia itu dihidupkanNya dari mati , mengapa ?.
Kalau manusia itu hidup mulia sejak dia diciptakan , dan kemudian suatu hari dia ditanya : mengapa kamu bisa hidup mulia di Eden ini, tanpa mati tanpa sakit, tanpa salah ?.
Tentu jawab manusia itu : kami memang manusia mulia yg segambar dan serupa dg Allah.
Apakah jawaban itu memuliakan Allah ?
tidak.
Tetapi bila manusia itu mati dimata Allah dan kemudian
dia dianugerahiNya dg kehidupan ( spt yg sekarang sedang berlangsung ) , nanti bila manusia itu ditanya di langit yg baru dan bumi yg baru : mengapa kamu bisa hidup mulia disini , tdk seperti mereka yg dibuang ke api kekal ?.
Tentu jawab manusia itu : sebenarnya kamipun layak dibuang ke api kekal juga sebab tidak ada sesuatu apapun dari kami yg lebih baik dari mereka itu,
kalau sekarang kami ada disini itu semua karena kemuliaanNya saja .
Disini terlihat jelas, tujuan Allah menciptakan manusia itu terpenuhi (mulut dan hati manusia itu mengatakan bahwa
"kemuliaan itu hanya untuk Allah saja").
Atau dg kata lain manusia itu baru bisa memuliakan Allah kalau mereka tahu
" apa dan bagaimana anugerah itu ".
Bagaimana manusia itu
mengerti " apa dan bagaimana anugerah itu " ?.
Semua tertulis lengkap di firmanNya ( Alkitab ), dan semua itu dianugerahkan kepada manusia oleh roh Allah ( Roh Kudus ) sehingga manusia itu
mengerti.
Dengan mengerti itu manusia bisa memuliakan Allah, artinya dg mengerti itu manusia itu telah dihidupkan Allah , artinya pula dg mengerti itu manusia itu telah diselamatkan Allah.
Pertanyaan berikutnya : bisakah manusia itu
mengerti " apa dan bagaimana anugerah itu", bila manusia itu hanya mengenal Allah saja sebagai penciptanya , dari dirinya yg adl ciptaan ?.
Jawabnya adl
tidak.
Maka jelaslah bahwa mengapa Allah harus membentuk diriNya sebagai Allah Putra ( sang mesias, sang penebus ), dan sebagai Roh pemelihara/Allah Roh Kudus , semuanya itu dalam rangka " agar manusia itu
mengerti apa dan bagaimana anugerah itu ".
Maka di Ef 1:4 dikatakan:
1:4 Sebab
di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Saya mencetak tebal kata2
di dalam Dia, ini artinya
dengan anugerah yang dimanifestasikan oleh Allah Putra lah Allah telah memilih kita sebelum..........
Pertanyaan berikutnya:
1. mengapa harus mati dan bangkit ?.
2. Apakah mati dan bangkitNya sang penebus itu harus dilaksanakan lebih kurang 2000 th yg lalu ?, bagaimana kalau lebih cepat dari itu misl ketika zmn Abraham, atau zmn Musa ?, adakah pengaruhnya?.
Manusia tidak pernah sadar kalau mereka sebenarnya
adl mati di mata Allah (akibat pelanggaran akan Kej2:17 ), ini terbukti dg tetap dilakukannya hukum taurat yg sepuluh itu sejak zmn Musa ( sangat menggelikan : manusia mulia yg segambar dan serupa dg Allah saja tdk dapat memenuhi hukumNya yg hanya satu, tetapi manusia yg telah mati rohaninya masih merasa mampu untuk memenuhi hukumNya yg sepuluh ).
Selama ber-abad2 Allah membiarkan manusia itu memverifikasi dirinya
akan ketidak mampuannya memenuhi hk Allah, sampai Allah merasa cukup waktu verifikasi itu, kemudian dimanifestasikanlah anugerah hidup itu dg mati dan bangkitnya sang Mesias.
Di PL diajarkan bhw manusia itu ditahirkan dg : Imam besar yg memercikkan darah domba korban kepada orang yg akan ditahirkan ( ini adl
gambaran dari anugerah keselamatan dari Allah ).
Digambarkan pula bahwa orang yg diselamatkan itu seperti orang yg dihidupkan dari mati/dibangkitkan dari mati.
Kedua pesan diatas itulah yg diemban oleh sang mesias/Allah Putra untuk dijelaskan kepada manusia dimana manusia yg
mengerti akan pesan itu = manusia yg dianugerahi hidup = manusia yg diselamatkan, dimana tentunya manusia yg mengerti itu adl manusia yg telah jelas "apa dan bagaimana anugerah itu ".
Jadi secara sederhana pesan yg diemban Yesus adl : " hai manusia , kamu tidak dapat mencapai keselamatanmu dg upaya sebaik apapun darimu(Ef2:8), sebab itu
hanya bisa sampai padamu kalau
dianugerahkan oleh Allah, itulah yg akan Aku peragakan sebentar lagi, pada saat itu darah hewan korban adl darahKu = darah Allah, imam besarnya adl Aku sendiri = manifestasi Allah, yg dibangkitkan adl Aku sendiri sebagai ketentuan dari Allah, pada saat Aku
bangkit dari mati setelah 3 hari saat itu tahulah kamu bahwa itulah
anugerah hidup itu, anugerah seperti itulah yg akan Allah anugerahkan padamu sekalipun kamu telah mati, bila kamu mengerti bahwa peristiwa ini ( karena
kamu percaya ) adl manifestasi penebusanKu akan dosa seluruh manusia ( yg mengerti ) maka kamu itulah manusia yg berbahagia/ manusia yg telah menang, tetapi bila kamu tdk percaya(tdk mengerti) maka kamu akan menganggap bhw Aku bukanlah Allah sendiri yg sedang memanifestasikan anugerah hidup, padamu akan menganggap Aku yg bukan Allah bertindak untuk dan atas nama diriKu sendiri untuk meraih keselamatanKu, itu artinya tdk ada manifestasi anugerah hidup itu artinya pula semua manusia harus mengerjakan sendiri keselamatannya, lalu mengapa Aku dinamakan penebus ?, siapa yg Aku tebus ?, padamu yg beranggapan demikian adl orang 2 yg tetap celaka ( niscaya mati krn kej2:17)/ manusia yg kalah ".
Salam.