Author Topic: Pemberkatan perkawianan  (Read 11796 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #30 on: March 08, 2013, 05:11:58 PM »
Yang bold, terimakasih atas masukan Leo... saya sekarang jadi tau, sebelonnya nggak tau :)
 Kalo misal yg wanita hamil duluan (dan diketahui oleh pihak gereja, semisal atas laporan umat lain yg mengetahui hal tsb)... bisa termasuk dipertimbangkan gak, Leo ?
si prianya masih bujangan atau sudah menikah bro...kalau sudah menikah dan perkawinan sah menurut gereja sepertinya tidak bakal direstui untuk menikah lagi karena kristen tidak memperbolehkan poligami  :)

Quote

Apakah hasil dari pertimbangan2 tsb akan selalu ngerujuk ke 2 opsi ? :
A. Tidak merestui / tidak mau mengadakan pemberkatan bagi pasangan ini
B. Merestui / mengadakan pemberkatan.

Kalo ya ungu, berarti memang pernah terjadi suatu pasangan yang batal menikah, ya ?

Makasih atas masukan Leo.

:)
salam.

kalau nggak salah pada tahun 1500 an Raja Henry mau menceraikan isterinya dan mau menikah lagi dengan putri lain dan hal ini tidak direstui oleh Gereja katolik.

Dari kisah ini sepertinya Gereja punya prinsip untuk merestui atau tidak merestui perkawinan umatnya tidak peduli pangkat dan gelarnya... :D
In Omnibus Caritas

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #31 on: March 08, 2013, 11:55:40 PM »
Quote from: odading
Kalo misal yg wanita hamil duluan
si prianya masih bujangan atau sudah menikah bro...kalau sudah menikah dan perkawinan sah menurut gereja sepertinya tidak bakal direstui untuk menikah lagi karena kristen tidak memperbolehkan poligami  :)
nnngg... saya kurang "nangkep" penjelasan Leo nih :).

Berdasarkan pertanyaan saya yg ungu dan jawaban Leo ... jadi maksudnya, selama si pria masih bujangan (blm pernah menikah) ... maka tidaklah diperlukan  pertimbangan2 dari pihak gereja ya, sekalipun cewenya ndut duluan ? :).

salam.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #32 on: March 09, 2013, 06:39:57 AM »
kalau sekarang pemberkatan perkawinan hanya melalui orang tua saja kira-kira gimna ya ?

IMHO ... kita kan manusia sosial.
Yang hidup didalam tatanan masyarakat yang berlaku.

Contohnya begini. Bro Detik cinta dengan Superwoman. Tandanya apa ??
Tandanya dengan mencium Super Woman.

Demikian pula dengan pernikahan. Tatanan masyarakat menyatakan bahwa pemberkatan perkawinan di"tanda"kan dengan Sakraman Pernikahan. Kalo cuman dengan pemberkatan melalui orang tua .. salah2 nanti dianggap belum menikah.

Tetapi menurut saya pribadi, ditinjau secara teologis pernikahan melalui pemberkatan orang tua saja tetap merupakan dipersatukan oleh Tuhan.
Hanya saja perlu dibereskan (dikonvalidasi).


Memangnya kenapa Bro Detik ..... kog enggak pernikahan melalui Gereja.

Mau kawin lari ya ............................   :giggle:


 :m09:  .........  kaburrrr
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #33 on: March 09, 2013, 10:57:05 AM »
Tetapi menurut saya pribadi, ditinjau secara teologis pernikahan melalui pemberkatan orang tua saja tetap merupakan dipersatukan oleh Tuhan.
Entahlah... kok saya kayaknya cenderung mengertikan "yang dipersatukan oleh Tuhan" itu sepertinya BUKAN diketika event pemberkatan/peng-legalisasi-an perkawinan ya ?

Jadi kira2 begini "proposal" kronologinya :
1. Cinta antara 2 anak manusia = ungu
2. Barulah manusia "menandainya" dgn coklat.

"masuk" gak yah ? hehehe :)

btw, mao nagih utang ama phooey...
ayo donk bayarrrr... :D

salam.
« Last Edit: March 09, 2013, 10:58:44 AM by odading »

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #34 on: March 09, 2013, 11:24:34 AM »
Entahlah... kok saya kayaknya cenderung mengertikan "yang dipersatukan oleh Tuhan" itu sepertinya BUKAN diketika event pemberkatan/peng-legalisasi-an perkawinan ya ?

Jadi kira2 begini "proposal" kronologinya :
1. Cinta antara 2 anak manusia = ungu
2. Barulah manusia "menandainya" dgn coklat.

"masuk" gak yah ? hehehe :)

btw, mao nagih utang ama phooey...
ayo donk bayarrrr... :D

salam.


Waduhhh ...........

Kalo pertanyaan berat2 .... langsung hang otak saya  :swt:

Anggaplah cinta 2 anak manusia = ungu = yang dipersatukan oleh Tuhan.

Kalo phooey ketemu Charlie Angels (3 orang) dan ketiga2nya saya cintai semua.

Apakah emang bener .... ke 3nya dipersatukan oleh Tuhan kepada phooey.


 :swt:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #35 on: March 09, 2013, 12:09:43 PM »
si prianya masih bujangan atau sudah menikah bro...kalau sudah menikah dan perkawinan sah menurut gereja sepertinya tidak bakal direstui untuk menikah lagi karena kristen tidak memperbolehkan poligami  :) nnngg... saya kurang "nangkep" penjelasan Leo nih :).

Berdasarkan pertanyaan saya yg ungu dan jawaban Leo ... jadi maksudnya, selama si pria masih bujangan (blm pernah menikah) ... maka tidaklah diperlukan  pertimbangan2 dari pihak gereja ya, sekalipun cewenya ndut duluan ? :).

salam.
ya tentu saja Gereja manapun tidak akan merestui perbuatan seks bebasnya sampai si wanita hamil perbuatan ini adalah dosa dan yang bersangkutan harus meminta ampun atas dosanya.

Tetapi proses pernikahan menurut saya malah dianjurkan sebagai bentuk tanggung jawab pasangan tersebut terhadap perbuatan mereka dan anak yang dikandungnya.

salam  :)
In Omnibus Caritas

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #36 on: March 09, 2013, 01:23:31 PM »
Kalo phooey ketemu Charlie Angels (3 orang) dan ketiga2nya saya cintai semua.
sebel... phooey nggak baca teliti nih saya punya post :D

Quote
Cinta antara 2 (DUA) anak manusia = ungu
awal loh ya... jangan nanti di-ngawurin ke : "kalo gitu cinta antara si Adam dan si Steve, dipersatukan oleh Tuhan donk" ...wkwkwk ...:D (tapi ya gak tau juga sih... mungkin ya, mungkin juga nggak... tapi disini kan yg lagi kita bicarain fokus ttg pernikahan "Adam & Eve").

Quote
Apakah emang bener .... ke 3nya dipersatukan oleh Tuhan kepada phooey
pertanyaannya di benak saya begini phoeey :

apakah emang bener, event manusia melakukan tanda/pemberkatan/pengesahan/legalisasi tsb idem ditto (did too) = event pemersatuan oleh Tuhan ?
Mana yang duluan ? merah dulu ? atau yg biru dulu ?
Mana yang duluan ? adanya cinta duluan ? ataukah di"tandai" duluan baru cinta bersatu ? :).

Mana utangnye ? wkwkwk :D.

salam.
« Last Edit: March 09, 2013, 01:27:37 PM by odading »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #37 on: March 09, 2013, 01:38:58 PM »
ya tentu saja Gereja manapun tidak akan merestui perbuatan seks bebasnya sampai si wanita hamil perbuatan ini adalah dosa dan yang bersangkutan harus meminta ampun atas dosanya.

Tetapi proses pernikahan menurut saya malah dianjurkan sebagai bentuk tanggung jawab pasangan tersebut terhadap perbuatan mereka dan anak yang dikandungnya.

salam  :)
Jadi... berdasarkan quote diatas, saya ambil kesimpulan : (please CMIIW)

Dikala si cewe hamil duluan ... maka diperlukan pengakuan dosa DULU oleh pasangan ini sebelum lanjut ke event pemberkatan/pengesahan.

Pertanyaannya : bagaimana kalo kehamilan calon mempelai wanita tidak diketahui oleh orang laen ? sehingga terbuka kemungkinan, pasangan ini tidak melakukan pengakuan dosa - sementara selanjutnya pemberkatan/pengesahan tetap dijalankan ... apakah masih tetep dalam kategori Sah ?

makasih Leo atas masukannya.

:)
salam.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #38 on: March 09, 2013, 07:59:32 PM »
Mikir berat ..... terhadap postingan Filsuf Odading   :think:
Nanti malam saya baca2 lagi di KHK


 :)

Demi membayar hutang.....
Sabtu malam enggak nonton bioskop malah baca Kitab Hukum Kanonik ..........


 :bcrybaby:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #39 on: March 09, 2013, 08:54:05 PM »
tapi kan "problem"nya ... tidak ada (atau saya yg belon ketemu ayat2 KS) perintah Tuhan bhw manusia harus melakukan tanda sbg hal legal/sah dimata Tuhan. Itu loh maksud saya, phooey ... :).

Kalimat bold itu, kalo mau ditelusuri lebih dalem lagi .... maka even suatu pengesahan perkawinan adalah even yg dilakukan manusia yg tidak pernah diperintahkan oleh Tuhan.

Kalimatnya (imo) cenderung sebenernya begini : (bukan/tidak menyangkut ayat diatas) : Apa yang dipersatukan oleh manusia ---> yakni suatu even literal dimana seorang ketua "mempersatukan" dua orang (mengesahkan perkawinan) ----> ini =diasumsikan dipersatukan oleh Tuhan.
 Entah ya... kok saya gak "ketemu" bhw pengesahan/legalisasi yang dilakukan manusia, itu = pengesahan/legalisasi dimata Tuhan :).

IMO, Pengesahan/Legalisasi yg dilakukan manusia itu BUKAN/TIDAK = pengesahan/legalisasi Tuhan ... makanya ada yang disebut Pemberkatan ... dimana (imo) Pemberkatan juga bukanlah = pengesahan dari Tuhan, tetapi permohonan kepada Tuhan AGAR di-sah-kan dimataNYA dan akhirnya menjadi berkat bagi pasangan ybs.

Ungu ini saya "pendapati" karena ingin menghindari pendapat : Tuhan "ngikut" manusia ... dimana kalo manusia melakukan pengesahan/legalisasi perkawinan ... ya Tuhan oke oke aja-lah (ngikut)... :).

misal kata, ada kejadian wanita yg hamil duluan ... namun tidak diketahui ataupun "dimaklumi" (tutup mata) oleh gereja ... dan upacara perkawinan tetap dilangsungkan (pemberkatan/pengesahan).

Nah... sebenernya ini kan dimata Tuhan bisa dikategorikan "tidak sah" ... makanya saya berpendapat ungu :).

Tapi  ya terus terang, saya nggak tau juga sih "peraturan" gereja kayak gimana ... apakah misal : pemberkatan dari seorang Pendeta itu = pengesahan dari Tuhan :).
Klo emang begitu "peraturan"nya .. ya tentu ada pertimbangan2 lain dari gereja yg memang saya belon mengerti/pahami... hehehe :).

salam.


Setelah membaca2 KHK, maka saya jawab melalui jalan pintas saja .......   :swt:
Di Katolik disetiap Sakramen Imam bertindak sebagai In Persona Christi.

Jadi Sakramen yang diberikan Imam = tindakan para Imam Gereja dalam pribadi Kristus.


Semoga hutang terbayar ..............    :pray3:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #40 on: March 09, 2013, 09:17:16 PM »
Di Katolik disetiap Sakramen Imam bertindak sebagai In Persona Christi.

Jadi Sakramen yang diberikan Imam = tindakan para Imam Gereja dalam pribadi Kristus.
Makasih phoeey.

Sesuai dgn ke-konsistenan saya :
Quote
Klo emang begitu "peraturan"nya .. ya tentu ada pertimbangan2 lain dari gereja yg memang saya belon mengerti/pahami... hehehe :).

Quote
Demi membayar hutang.....
Sabtu malam enggak nonton bioskop malah baca Kitab Hukum Kanonik
sekali-kali-lah gak nonton bioskop. (untuk sementara di"batalin" dulu ya lagu "nonton bioskop"nya Benyamin duet dgn Ida Royani :D).

Quote
Semoga hutang terbayar ..............    :pray3:
Hutang-nya terbayar ... Bunga-nya belon ... :D.

:)
salam.

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #41 on: March 11, 2013, 10:19:46 AM »
Jadi... berdasarkan quote diatas, saya ambil kesimpulan : (please CMIIW)

Dikala si cewe hamil duluan ... maka diperlukan pengakuan dosa DULU oleh pasangan ini sebelum lanjut ke event pemberkatan/pengesahan.

Pointnya bukan di hamil atau tidaknya.

Mau hamil kek, mau tidak kek.... tapi kalau sex di luar nikah itu adalah dosa. Dan orang yang berdosa sebaiknya menyesal dan bertobat serta meminta ampun atas dosa-dosanya

Quote
Pertanyaannya : bagaimana kalo kehamilan calon mempelai wanita tidak diketahui oleh orang laen ? sehingga terbuka kemungkinan, pasangan ini tidak melakukan pengakuan dosa - sementara selanjutnya pemberkatan/pengesahan tetap dijalankan ... apakah masih tetep dalam kategori Sah ?

makasih Leo atas masukannya.

:)
salam.

Hamil atau sex diluar nikah bukanlah halangan utk sah tidaknya suatu perkawinan secara Gereja.

Sepanjang perkawinan itu atas dasar cinta, tanpa paksaan, dan masing-masing belum pernah cerai (kecuali cerai mati) maka itu tetap sah.

Justru jika diketahui bahwa si perempuan sudah hamil duluan..... maka sering Pastor Paroki menganjurkan supaya Pengesahan dilakukan setelah si perempuan melahirkan.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Perkawinan dilangsungkan bukan karena menutupi aib (hamil duluan tsb).

Sebab, sayarat nya adalah harus saling mencintai dan bukan karena terpaksa atau karena desakan baik oleh pihak lain, maupun karena keadaan (seperti hamil tsb).

====

Salam,

Offline 4L3X

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 37
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik Ritus Latin
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #42 on: March 14, 2013, 02:05:19 PM »

Setelah membaca2 KHK, maka saya jawab melalui jalan pintas saja .......   :swt:
Di Katolik disetiap Sakramen Imam bertindak sebagai In Persona Christi.

Jadi Sakramen yang diberikan Imam = tindakan para Imam Gereja dalam pribadi Kristus.


Semoga hutang terbayar ..............    :pray3:

Sepengetahuan saya, untuk Sakramen Perkawinan di Gereja Katolik, Imam dan umat lainnya hanya menjadi saksi. Kedua mempelai yang saling menerimakan Sakramen Perkawinan. CMIIW.
In the Name of the Father, and the Son, and the Holy Spirit, One God. Amen.



Arabic Transliteration: Bisimil-Aabi wal-Ibni war-Roohil-Qudos, al-Ilaahil-waahid. Ameen.

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #43 on: March 14, 2013, 03:13:53 PM »
Sepengetahuan saya, untuk Sakramen Perkawinan di Gereja Katolik, Imam dan umat lainnya hanya menjadi saksi. Kedua mempelai yang saling menerimakan Sakramen Perkawinan. CMIIW.
afaik


istilah dalam hal pernikahan adalah:
"saling menerimakan sakramen perkawinan"

mereka, para mempelai saling berjanji dan saling menerimakan sakramen perkawinan di hadapan Allah, dihadapan Gereja, dan dihadapan umat yang hadir. kemudian Gereja men-sah-kan, dan memberkati pernikahan mereka.
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #44 on: March 14, 2013, 03:39:30 PM »
Quote
istilah dalam hal pernikahan adalah:
"saling menerimakan sakramen perkawinan"

mereka, para mempelai saling berjanji dan saling menerimakan sakramen perkawinan di hadapan Allah, dihadapan Gereja, dan dihadapan umat yang hadir. kemudian Gereja men-sah-kan, dan memberkati pernikahan mereka.

SSaya belum pernah melihat, tetapi apa yang terjadi jika karena kondisi fisiknya, sepasang mempelai tidak mampu saling berjanji, tidak mampu berucap (bisu), dan tidak mampu mendengar (tuli), atau bahkan tidak mampu berfikir normal (pengidap autism misalnya). Bagaimana mereka saling menerimakan sakramen pernikahan, om mod?