Author Topic: Pemberkatan perkawianan  (Read 11795 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #15 on: March 06, 2013, 09:02:53 PM »
Jadi ambil surat nikah dari gereja dan dicatat di catatan sipil.

Kalau di Alkitab tidak tertulis, pemberkatan nikah dasarnya dari mana ya?

Tks.

Dasarnya undang undang yang berlaku di negara Republik Indonesia, bro. Anda tinggal di Indonesia kan? Anda bisa juga nikah tanpa ke gereja dan juga tidak dicatatkan di catatan sipil, tetapi akibatnya anak anak yang dilahirkan menjadi anak di luar nikah, tanpa hak waris dari anda.

 :D

Offline donalbebek

  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 577
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #16 on: March 06, 2013, 09:13:46 PM »
Dasarnya undang undang yang berlaku di negara Republik Indonesia, bro. Anda tinggal di Indonesia kan? Anda bisa juga nikah tanpa ke gereja dan juga tidak dicatatkan di catatan sipil, tetapi akibatnya anak anak yang dilahirkan menjadi anak di luar nikah, tanpa hak waris dari anda.

 :D

Maksud saya pemberkatan nikah di gereja itu dasarnya dari mana?

Maksud saya kalau tidak tertulis, dibuatkan saja surat nikah sudah cukup.

Tks.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #17 on: March 06, 2013, 09:15:52 PM »
Maksud saya pemberkatan nikah di gereja itu dasarnya dari mana?

Maksud saya kalau tidak tertulis, dibuatkan saja surat nikah sudah cukup.

Tks.

Untuk apa surat nikah?


Offline donalbebek

  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 577
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #18 on: March 06, 2013, 10:24:47 PM »
Untuk apa surat nikah?
Bagaimana bisa sah, bro?
Tanpa surat keterangan nikah dari gereja/vihara/kelenteng tidak akan bisa membuat surat nikah di catatan sipil.

 :D

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #19 on: March 07, 2013, 06:53:00 AM »
Justru itu saya tanya, kalau anda tidak mau pemberkatan nikah di gereja, untuk apa minta surat nikah ke gereja? Toh sekedar surat, kawin saja langsung seperti kambing, kucing saya juga kawin gak pake upacara tuh.


Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #20 on: March 07, 2013, 11:23:19 AM »
Pendapat saya pribadi ya Bro Detik.
Jaman dahulu memang ada berkat pernikahan.
Dari orang tua pasangan yang menikah.
Tetapi tidak dalam konsep Sakramen


GBU
 :)

apakah ini sah kung ?
kan bukan dihadapan altar atau gereja..

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #21 on: March 07, 2013, 11:32:43 AM »
apakah ini sah kung ?
kan bukan dihadapan altar atau gereja..


IMHO perkawinan menyangkut 2 aspek.
Moral Perkawinan dan Hukum Perkawinan.

Kalo terkait sah dan enggak .... kaitannya dengan Hukum Perkawinan.
Kalo hukum tentunya tidak berlaku surut.

Pendapat saya seperti itu Bro Detik.

GBU
 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #22 on: March 07, 2013, 01:04:13 PM »
Topik menarik :)


IMHO perkawinan menyangkut 2 aspek.
Moral Perkawinan dan Hukum Perkawinan.

Kalo terkait sah dan enggak .... kaitannya dengan Hukum Perkawinan.
Kalo hukum tentunya tidak berlaku surut.

Pendapat saya seperti itu Bro Detik.

GBU
 :)
phooey,
bagaimana dengan legalisasi-nya ?

Apakah dari 613 butir LAW, ada yang menyatakannya ?
---> yakni legal/sah di mata Tuhan.

Sulit banget yah... karena ini menuntun saya ke pemikiran : Tuhan "mengikuti" adat-istiadat setempat dalam hal pengesahan / penglegalisasian perkawinan ?? Dimana dikala para manusia mengesahkan suatu perkawinan, maka "barulah" itu sah/legal dimata Tuhan.

Jadi maksud saya... setidaknya, mungkin ada butir dari 613 LAW tsb dimana Tuhan menyuruh/memerintahkan manusia utk mengesahkan suatu perkawinan ?? sebagai tanda bhw itu adalah sah/legal dimata Tuhan :).

salam.
« Last Edit: March 07, 2013, 01:06:01 PM by odading »

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #23 on: March 07, 2013, 01:20:20 PM »
Topik menarik :)
 phooey,
bagaimana dengan legalisasi-nya ?

Apakah dari 613 butir LAW, ada yang menyatakannya ?
---> yakni legal/sah di mata Tuhan.

Sulit banget yah... karena ini menuntun saya ke pemikiran : Tuhan "mengikuti" adat-istiadat setempat dalam hal pengesahan / penglegalisasian perkawinan ?? Dimana dikala para manusia mengesahkan suatu perkawinan, maka "barulah" itu sah/legal dimata Tuhan.

Jadi maksud saya... setidaknya, mungkin ada butir dari 613 LAW tsb dimana Tuhan menyuruh/memerintahkan manusia utk mengesahkan suatu perkawinan ?? sebagai tanda bhw itu adalah sah/legal dimata Tuhan :).

salam.

Waduhh Bro Oda ... enggak kepikir sampai 613 butir hukum taurat tersebut.

Hanya saja saya berpendapat, hukum berlaku tentunya tidak berlaku surut.

Anyway ..... Bro Oda udah married belum   :swt:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #24 on: March 07, 2013, 02:08:05 PM »
Topik menarik :)
 phooey,
bagaimana dengan legalisasi-nya ?

Apakah dari 613 butir LAW, ada yang menyatakannya ?
---> yakni legal/sah di mata Tuhan.

Sulit banget yah... karena ini menuntun saya ke pemikiran : Tuhan "mengikuti" adat-istiadat setempat dalam hal pengesahan / penglegalisasian perkawinan ?? Dimana dikala para manusia mengesahkan suatu perkawinan, maka "barulah" itu sah/legal dimata Tuhan.

Jadi maksud saya... setidaknya, mungkin ada butir dari 613 LAW tsb dimana Tuhan menyuruh/memerintahkan manusia utk mengesahkan suatu perkawinan ?? sebagai tanda bhw itu adalah sah/legal dimata Tuhan :).

salam.

IMHO legalisasi perkawinan yang dilakukan manusia merupakan tanda obyektif dan kelihatan bahwa perkawinan tersebut terjadi.

"Apa yang dipersatukan oleh Tuhan tidak dapat diceraikan oleh manusia".
Tanda kelihatan secara obyektif adalah berupa legalisasi perkawinan tersebut.

Enggak kebayang pasti menimbulkan kebingungan yang luar biasa bila pernikahan tidak diperlukan suatu tanda yang kelihatan.

Begitu Bro Oda.

 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #25 on: March 07, 2013, 03:59:54 PM »
IMHO legalisasi perkawinan yang dilakukan manusia merupakan tanda obyektif dan kelihatan bahwa perkawinan tersebut terjadi.

"Apa yang dipersatukan oleh Tuhan tidak dapat diceraikan oleh manusia".
Tanda kelihatan secara obyektif adalah berupa legalisasi perkawinan tersebut
tapi kan "problem"nya ... tidak ada (atau saya yg belon ketemu ayat2 KS) perintah Tuhan bhw manusia harus melakukan tanda sbg hal legal/sah dimata Tuhan. Itu loh maksud saya, phooey ... :).

Kalimat bold itu, kalo mau ditelusuri lebih dalem lagi .... maka even suatu pengesahan perkawinan adalah even yg dilakukan manusia yg tidak pernah diperintahkan oleh Tuhan.

Kalimatnya (imo) cenderung sebenernya begini : (bukan/tidak menyangkut ayat diatas) : Apa yang dipersatukan oleh manusia ---> yakni suatu even literal dimana seorang ketua "mempersatukan" dua orang (mengesahkan perkawinan) ----> ini =diasumsikan dipersatukan oleh Tuhan.

Quote
Enggak kebayang pasti menimbulkan kebingungan yang luar biasa bila pernikahan tidak diperlukan suatu tanda yang kelihatan.
Entah ya... kok saya gak "ketemu" bhw pengesahan/legalisasi yang dilakukan manusia, itu = pengesahan/legalisasi dimata Tuhan :).

IMO, Pengesahan/Legalisasi yg dilakukan manusia itu BUKAN/TIDAK = pengesahan/legalisasi Tuhan ... makanya ada yang disebut Pemberkatan ... dimana (imo) Pemberkatan juga bukanlah = pengesahan dari Tuhan, tetapi permohonan kepada Tuhan AGAR di-sah-kan dimataNYA dan akhirnya menjadi berkat bagi pasangan ybs.

Ungu ini saya "pendapati" karena ingin menghindari pendapat : Tuhan "ngikut" manusia ... dimana kalo manusia melakukan pengesahan/legalisasi perkawinan ... ya Tuhan oke oke aja-lah (ngikut)... :).

misal kata, ada kejadian wanita yg hamil duluan ... namun tidak diketahui ataupun "dimaklumi" (tutup mata) oleh gereja ... dan upacara perkawinan tetap dilangsungkan (pemberkatan/pengesahan).

Nah... sebenernya ini kan dimata Tuhan bisa dikategorikan "tidak sah" ... makanya saya berpendapat ungu :).

Tapi  ya terus terang, saya nggak tau juga sih "peraturan" gereja kayak gimana ... apakah misal : pemberkatan dari seorang Pendeta itu = pengesahan dari Tuhan :).
Klo emang begitu "peraturan"nya .. ya tentu ada pertimbangan2 lain dari gereja yg memang saya belon mengerti/pahami... hehehe :).

salam.
« Last Edit: March 07, 2013, 04:07:57 PM by odading »

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #26 on: March 07, 2013, 04:28:32 PM »

Mikir berat ..... terhadap postingan Filsuf Odading   :think:
Nanti malam saya baca2 lagi di KHK


 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #27 on: March 07, 2013, 10:27:39 PM »
tapi kan "problem"nya ... tidak ada (atau saya yg belon ketemu ayat2 KS) perintah Tuhan bhw manusia harus melakukan tanda sbg hal legal/sah dimata Tuhan. Itu loh maksud saya, phooey ... :).

Kalimat bold itu, kalo mau ditelusuri lebih dalem lagi .... maka even suatu pengesahan perkawinan adalah even yg dilakukan manusia yg tidak pernah diperintahkan oleh Tuhan.

Kalimatnya (imo) cenderung sebenernya begini : (bukan/tidak menyangkut ayat diatas) : Apa yang dipersatukan oleh manusia ---> yakni suatu even literal dimana seorang ketua "mempersatukan" dua orang (mengesahkan perkawinan) ----> ini =diasumsikan dipersatukan oleh Tuhan.
 Entah ya... kok saya gak "ketemu" bhw pengesahan/legalisasi yang dilakukan manusia, itu = pengesahan/legalisasi dimata Tuhan :).

IMO, Pengesahan/Legalisasi yg dilakukan manusia itu BUKAN/TIDAK = pengesahan/legalisasi Tuhan ... makanya ada yang disebut Pemberkatan ... dimana (imo) Pemberkatan juga bukanlah = pengesahan dari Tuhan, tetapi permohonan kepada Tuhan AGAR di-sah-kan dimataNYA dan akhirnya menjadi berkat bagi pasangan ybs.

Ungu ini saya "pendapati" karena ingin menghindari pendapat : Tuhan "ngikut" manusia ... dimana kalo manusia melakukan pengesahan/legalisasi perkawinan ... ya Tuhan oke oke aja-lah (ngikut)... :).

misal kata, ada kejadian wanita yg hamil duluan ... namun tidak diketahui ataupun "dimaklumi" (tutup mata) oleh gereja ... dan upacara perkawinan tetap dilangsungkan (pemberkatan/pengesahan).

Nah... sebenernya ini kan dimata Tuhan bisa dikategorikan "tidak sah" ... makanya saya berpendapat ungu :).

Tapi  ya terus terang, saya nggak tau juga sih "peraturan" gereja kayak gimana ... apakah misal : pemberkatan dari seorang Pendeta itu = pengesahan dari Tuhan :).
Klo emang begitu "peraturan"nya .. ya tentu ada pertimbangan2 lain dari gereja yg memang saya belon mengerti/pahami... hehehe :).

salam.

biasanya sebelum perkawinan selain ada kursus perkawinan juga ada pengumuman di Gereja ...bahwa pasangan A dan B ingin menikah dan umat yang mengetahui adanya halangan pasangan tersebut itu untuk menikah wajib melaporkannya pada Gereja.

misal ternyata si A sudah menikah atau B ternyata sudah menikah dll...
Nah ini adalah salah satu pertimbangan dari Gereja untuk merestui pasangan tersebut untuk diberkati di Gereja.

ada juga fenomena perkawinan sejenis dan sudah barang tentu Gereja menolak hal tersebut.

salam :)
In Omnibus Caritas

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #28 on: March 07, 2013, 11:06:00 PM »
biasanya sebelum perkawinan selain ada kursus perkawinan juga ada pengumuman di Gereja ...bahwa pasangan A dan B ingin menikah dan umat yang mengetahui adanya halangan pasangan tersebut itu untuk menikah wajib melaporkannya pada Gereja.
Yang bold, terimakasih atas masukan Leo... saya sekarang jadi tau, sebelonnya nggak tau :)

Quote
misal ternyata si A sudah menikah atau B ternyata sudah menikah dll...
Nah ini adalah salah satu pertimbangan dari Gereja untuk merestui pasangan tersebut untuk diberkati di Gereja.
Kalo misal yg wanita hamil duluan (dan diketahui oleh pihak gereja, semisal atas laporan umat lain yg mengetahui hal tsb)... bisa termasuk dipertimbangkan gak, Leo ?

Apakah hasil dari pertimbangan2 tsb akan selalu ngerujuk ke 2 opsi ? :
A. Tidak merestui / tidak mau mengadakan pemberkatan bagi pasangan ini
B. Merestui / mengadakan pemberkatan.

Kalo ya ungu, berarti memang pernah terjadi suatu pasangan yang batal menikah, ya ?

Makasih atas masukan Leo.

:)
salam.
« Last Edit: March 07, 2013, 11:07:43 PM by odading »

Offline detik

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1692
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #29 on: March 08, 2013, 04:41:43 PM »

IMHO perkawinan menyangkut 2 aspek.
Moral Perkawinan dan Hukum Perkawinan.

Kalo terkait sah dan enggak .... kaitannya dengan Hukum Perkawinan.
Kalo hukum tentunya tidak berlaku surut.

Pendapat saya seperti itu Bro Detik.

GBU
 :)

kalau sekarang pemberkatan perkawinan hanya melalui orang tua saja kira-kira gimna ya ?