Ada seseorang bernama Pheeuy, penganut non sola fide.
Sudah nyumbang perpuluhan .... dimarahi Om Hin ... karena dianggap ikut taurat.
Sudah berbuat baik, dimana setiap bulan mengadakan acara amal membantu panti asuhan.
Tetapi semuanya dianggap sia2 karena dianggap tidak dilakukan berdasarkan iman.
Nah ya itu yang saya nggak ngerti .... :
"penganggapan" itu ATAS DASAR APA dan pov SIAPA yah ?
Untuk pertanyaan "pov siapa ?" ---> tentu jawabannya adalah pov orang lain kan ?
pov iman DILUAR iman si individu ybs.
Dari situ berlanjut : atas dasar apa para ungu
menganggap (bahkan sepertinya malah MEMASTIKAN) pheeuy tidak didasari iman ?
Ada seseorang bernama Odidung, penganut sola fide.
Menyumbang perseribuan ... enggak dimarahi Om Hin ... karena tidak ikut taurat.
Sudah berbuat baik, dimana setiap sepuluh tahun sekali mengadakan acara amal membantu panti asuhan.
Tetapi yang sedikit ini dianggap tidak sia2 karena dianggap dilakukan berdasarkan iman.
idem pertanyaannya : atas dasar apa, para ungu menganggap odidung berdasarkan iman ?
Dari contoh tsb, ibarat rumus matematik maka jawabannya adalah :
atas dasar : apakah ungu itu biru ataupun merah.
Jadi "anggapan" tsb tergantung model si Om Hin itu (sebagai ungu) adalah biru ataukah merah.
Dua quote phooey diatas ....
Ada dimanakah si Oom Hin ? di biru ataukah merah ?
Karena kita semua adalah manusia, maka sudut pandangnya harus manusia.
susahnya disini phooey.... pov manusia sih ya pov manusia ... namun PATOKAN yg mana yg baku dari pov manusia itu sendiri ? Sementara suatu penilaian amat sangat tergantung --- apakah datangnya dari pov manusia merah ? ataukah pov manusia biru ?
Baik biru maupun merah tentu membakukan di kelompok mana dia berada ... bukankah begitu ?
.
Kembali ke pertanyaan, adakah ukuran obyektif yang dapat diukurkan bagi iman seseorang??
Nah dari uraian diatas, saya persempit lagi jadinya ... hehehe ...
... : dari pov mana ?
A. pov ungu sebagai merah ?
B. pov ungu sebagi biru ?
IMO, akan sulit sekali untuk meninjau "kasus" yang phooey ajukan.
Dan bagi saya (sebagai nonK) "jalan keluar"nya adalah meninjau secara general (saya sebagai ungu tidak di merah, tidak pula di biru).
salam.