Author Topic: Predestinasi dalam Dogma Katolik  (Read 17067 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline Lily

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1395
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #30 on: April 11, 2013, 04:33:06 PM »
Tidak menurut iman katolik!!  :)
Tuhan tidak mungkin mentakdirkan seseorang utk celaka, karena ini bertentangan dgn sifat Tuhan yg adalah kasih.

betul... betul.. betulll....  :nod:
“If you are humble nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.” 
[Mother Teresa]

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #31 on: April 11, 2013, 04:36:43 PM »
Tidak menurut iman katolik!!  :)
Tuhan tidak mungkin mentakdirkan seseorang utk celaka, karena ini bertentangan dgn sifat Tuhan yg adalah kasih.


Pertanyaan lanjutannya....
Mengapa Fir'aun tidak diberikan kesempatan menggunakan "free will"nya.
Tetapi malah hatinya dikeraskan....sehingga dalam pov manusia .... fir'aun seolah2 sudah dipredestinasikan celaka.

Ataukah bencana dalam duniawi tidak sama pengertiannya dengan bencana rohani.
Fir'aun secara duniawi memang celaka tertelan laut merah, tetapi belum tentu ia celaka secara rohani.

 :what:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #32 on: April 11, 2013, 04:44:42 PM »

Pertanyaan lanjutannya....
Mengapa Fir'aun tidak diberikan kesempatan menggunakan "free will"nya.
Tetapi malah hatinya dikeraskan....sehingga dalam pov manusia .... fir'aun seolah2 sudah dipredestinasikan celaka.

Ataukah bencana dalam duniawi tidak sama pengertiannya dengan bencana rohani.
Fir'aun secara duniawi memang celaka tertelan laut merah, tetapi belum tentu ia celaka secara rohani.

 :what:

IMHO, free will Firaun telah memutuskan utk melawan Tuhan.
IMHO, Firaun dikeraskan hatinya agar tidak menyerah dan terus menunjukkan perlawanan kepada Allah, sehingga Allah dapat menunjukkan keperkasaanNya dalam menghadapi mereka yg melawan Allah dan umat pilihanNya.

Intinya: Firaun dikeraskan hatinya utk tetap menjalankan pilihan yg telah ia tetapkan berdasar free will nya (utk melawan Allah), bukan dikeraskan hatinya utk memutuskan melawan Allah. IMHO. :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #33 on: April 11, 2013, 05:08:24 PM »
@ignas,

sori sori... jadi gak enak ampe kamu quote ulang ... :D.
waktu saya sudah post, belakangan saya baru baca post ignas ttg ilustrasi tono menyebarkan undangan... dan dari situ saya baru nyadar, tebakan saya di post yang saya sudah submit adl salah (tapi udah gak keburu saya ralat ... :)).

A. Undangan sebagian diberi nama siapa2 saja yang diundang, disamping ada yang SUDAH diberi nama juga ada undangan kosong utk siapa saja yang mau datang;
dari yang bold, jadi disitu masih terkait unsur freewill juga yah ? bener gak ya ?

Oops....
"undangan kosong utk siapa saja yang mau datang"
Justru yang undangan kosong yang maksudnya terkait unsur freewill yah ?

Quote
predestinasi katolik tetap berbeda dgn OSAS karena katolik percaya Freewill manusia dan keselamatan ditawarkan utk semua..
maap... saya masih belon nangkep secara baik nih kayaknya ...

saya masih kurang paham :
Berdasarkan ungu, baik undangan tertulis nama maupun undangan kosong - maksudnya both masih terkait unsur freewill yah ? Please CMIIW.

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #34 on: April 11, 2013, 05:19:09 PM »
IMHO, free will Firaun telah memutuskan utk melawan Tuhan.
IMHO, Firaun dikeraskan hatinya agar tidak menyerah dan terus menunjukkan perlawanan kepada Allah, sehingga Allah dapat menunjukkan keperkasaanNya dalam menghadapi mereka yg melawan Allah dan umat pilihanNya.
Jenova,

saya ada "proposal" yang saya sendiri dibikin kebingungan :D.

Apabila Firaun dikeraskan hatinya .... dapatkah Firaun melembekan hatinya sendiri ? Ataukah hanya Allah yang bisa melembekan hatinya ?
"Harus"nya kan jawabannya Allah yang bisa melembekan hatinya.... namun jadi keluar pertanyaan : Lah, kalo Allah gak pernah melembekan hatinya ... kapan Firaun bisa utk tidak lagi melawan Allah ? :D.

:)
salam.

Offline Ignas

  • FIK council
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #35 on: April 11, 2013, 05:42:01 PM »
AFAIU sih begitu, bro Ignas.
Makanya aku menanyakan, apakah bro Ignas memiliki referensi dari lembaga2 infalliblity (e.g. dekrit konsili ekumenis, keputusan ex-cathedra, rumusan dalam katekismus, dsb) yg bs menunjukkan bahwa point ke2-4 (dari postingan awal thread ini) adalah kutipan dari rumusan ajaran infallible?
Bro harus memahami dulu mengapa kalimat tsb ditandai dgn kata "DE FIDE" Dr. Ludwig tidak sembarangan menyalin semua kalimat yang berkaitan dengan "DE FIDE", kalau bro minta referensi apakah list yang ratusan tsb yang disalin Dr Ludwig HARUS SAMA PERSIS DGN KATA DALAM KEPUTUSAN EX-CATHEDRA saya  belum punya.. mungkin bro bisa bantu kalimat dalam tulisan Dr. Ludwig yang berbeda dgn Bahasa Paus dalam posisi Ex-Cathedra..?
tapi saya bisa kasih bukti bahwa point2 dari sekian ratus tsb adalah dogma (i.e. yang menurut bro bukan dogma)

diatas hanya rangkuman dogma2 dalam setiap hasil keputusan ex-cathedra..



The Mother of the Redeemer adalah rangkuman dari dogma2, dan dijelaskan dalam dogma yang antara lain point2nya : Maria adalah bunda Allah (De Fide), Maria Immaculata Conception (De Fide), Maria Tetap Perawan (De Fide), Maria diangkat kesurga jiwa dan raganya (De Fide)..
Imho, bro jenova terbalik jika mengartikan ke-16 point tsb adalah dogma tetapi breakdownnya bukan dogma..

Karena AFAIK, rumusan dalam point ke-2 itu secara literal bertubrukan dgn rumusan yg infallible dalam dekrit Konsili Trente.
Bisa jadi fundamental (inti ajaran) dalam point ke-2 itu adalah imprimatur (tidak ditemukan merusak iman katolik), tetapi dari segi tata bahasa, IMHO kurang tepat, makanya aku mengasumsikan ada penjelasan Dr. Ludwig yg tidak ditampilkan di sana.

"God, by an Eternal Resolve of His Will, predestines certain men, on account of their foreseen sins, to eternal rejection. (De fide.) "
menurut aku ini tidak bertentangan sama sekali dgn konsili trente canon XVII, Allah menjatuhkan hukuman karena dosa2 mereka bukan karena keinginan Allah. Karena Allah menawarkan keselamatan kepada mereka juga tetapi mereka tidak mau..

*) dan harus di-ingat bahwa council trente ada sbg benteng menghadapi pengaruh protestan pada abad ke-16.. Kemudian tidak semua dogma terlahir dari sebuah konsili ekuimenis, contohnya Dogma Maria Immaculata Conception..

Benar, tidak ada keraguan sedikit pun bahwa seorang bishop memiliki kedudukan penting dalam magisterium.
Tapi dalam memberikan status imprimatur, seorang bishop bertindak atas nama pribadi selaku gembala umat, tidak mewakili suatu konsili ekumenis, i.e. dia tidak infallible.
Terlebih lagi, imprimatur tidak berarti bahwa bishop menyetujui isi tulisan itu, apalagi sampai menjadikan tulisan tersebut infallible. Imprimatur artinya tulisan tersebut telah lulus sensor dan tidak ditemukan ada yg merusak iman katolik. Tapi dikemudian hari, jika ditemukan ada yg salah, status imprimatur itu dapat dicabut.

aku belum ketemu apakah kata per kata yang ditulis Dr. Ludwig sama persis dgn Ucapan Ex-Cathedra Paus..
tapi aku yakin 100% bahwa maksudnya adalah sama dgn maksud Ucapan Ex-Cathedra Paus..
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #36 on: April 11, 2013, 05:44:25 PM »
Apakah kejatuhan Adam dan Hawa memang telah dipredestinasikan ?
kalo kata kakak saya sewaktu kita sempet jumpa itu, predestinasi (di reformed) cuma ngerujuk ke final salvation.

Jadi kisah AdamHawa jatuh itu nggak bisa disangkut-pautin dgn hal predestinasi, katanya. Sekalipun AdamHawa jatuh, namun kalo memang mereka adalah orang2 yang dipilih (God's elect) - mereka tetep selamat :D.

:)
salam.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #37 on: April 11, 2013, 08:41:13 PM »
Bro harus memahami dulu mengapa kalimat tsb ditandai dgn kata "DE FIDE" Dr. Ludwig tidak sembarangan menyalin semua kalimat yang berkaitan dengan "DE FIDE", kalau bro minta referensi apakah list yang ratusan tsb yang disalin Dr Ludwig HARUS SAMA PERSIS DGN KATA DALAM KEPUTUSAN EX-CATHEDRA saya  belum punya.. mungkin bro bisa bantu kalimat dalam tulisan Dr. Ludwig yang berbeda dgn Bahasa Paus dalam posisi Ex-Cathedra..?
tapi saya bisa kasih bukti bahwa point2 dari sekian ratus tsb adalah dogma (i.e. yang menurut bro bukan dogma)
-picture-
diatas hanya rangkuman dogma2 dalam setiap hasil keputusan ex-cathedra..

-picture-

The Mother of the Redeemer adalah rangkuman dari dogma2, dan dijelaskan dalam dogma yang antara lain point2nya : Maria adalah bunda Allah (De Fide), Maria Immaculata Conception (De Fide), Maria Tetap Perawan (De Fide), Maria diangkat kesurga jiwa dan raganya (De Fide)..
Imho, bro jenova terbalik jika mengartikan ke-16 point tsb adalah dogma tetapi breakdownnya bukan dogma..

"God, by an Eternal Resolve of His Will, predestines certain men, on account of their foreseen sins, to eternal rejection. (De fide.) "
menurut aku ini tidak bertentangan sama sekali dgn konsili trente canon XVII, Allah menjatuhkan hukuman karena dosa2 mereka bukan karena keinginan Allah. Karena Allah menawarkan keselamatan kepada mereka juga tetapi mereka tidak mau..

*) dan harus di-ingat bahwa council trente ada sbg benteng menghadapi pengaruh protestan pada abad ke-16.. Kemudian tidak semua dogma terlahir dari sebuah konsili ekuimenis, contohnya Dogma Maria Immaculata Conception..
 
aku belum ketemu apakah kata per kata yang ditulis Dr. Ludwig sama persis dgn Ucapan Ex-Cathedra Paus..
tapi aku yakin 100% bahwa maksudnya adalah sama dgn maksud Ucapan Ex-Cathedra Paus..

Bro Ignas, aku bisa menerima bahwa isi tulisan2 Dr. Ludwig itu adalah benar2 dogma2 katolik.

Yang ingin aku tunjukkan di sini adalah utk membedakan rumusan kalimat / doktrin yg diajarkan oleh lembaga infallibility --> rumusan kalimat dan isi dari kalimat itu adalah dogma yg infallible; dengan rumusan kalimat / doktrin mengenai dogma yg diajarkan oleh individu / lembagi fallible --> rumusan kalimatnya adalah fallible tapi imprimatur, isi dari kalimat itu adalah dogma.

Sekali lagi, aku berikan contoh analogi, mengenai dogma dwi natur Yesus.

Rumusan dogma menurut lembaga infallibility (i.e. Council of Chalcedon) adalah:
So, following the saintly fathers, we all with one voice teach the confession of one and the same Son, our Lord Jesus Christ: the same perfect in divinity and perfect in humanity, the same truly God and truly man, of a rational soul and a body; consubstantial with the Father as regards his divinity, and the same consubstantial with us as regards his humanity; like us in all respects except for sin; begotten before the ages from the Father as regards his divinity, and in the last days the same for us and for our salvation from Mary, the virgin God-bearer as regards his humanity; one and the same Christ, Son, Lord, only-begotten, acknowledged in two natures which undergo no confusion, no change, no division, no separation; at no point was the difference between the natures taken away through the union, but rather the property of both natures is preserved and comes together into a single person and a single subsistent being; he is not parted or divided into two persons, but is one and the same only-begotten Son, God, Word, Lord Jesus Christ, just as the prophets taught from the beginning about him, and as the Lord Jesus Christ himself instructed us, and as the creed of the fathers handed it down to us.

Utk dibandingkan dgn diskusi antara Medice/Jenova dgn odading di thread sebelah, di mana Medice/Jenova menuliskan:
  • ada divine nature, ada human nature, ada 1 Person.
  • 1 Person yg mulanya hanya memiliki divine nature mengambil tubuh dan jiwa (berinkarnasi) mengambil human nature, dan 1 Person itu menjadi memiliki 2 nature: divine and human, tidak melebur dan tidak saling menghilangkan

Di sini secara jelas kita dapat membedakan bahwa kalimat dan isi ajaran dalam Konsili Kalsedon itu adalah mutlak infallible.
Sedangkan kalimat Medice/Jenova itu (sekalipun seandainya memperoleh imprimatur) bukanlah kalimat yg infallible, tetapi ajarannya adalah sesuai dogma (DIANDAIKAN DEMIKIAN).
Perbandingan antara rumusan dogma infallible vs rumusan ajaran Medice/Jenova ini adalah analogi antara rumusan dogma GK dgn rumusan ajaran Dr. Ludwig mengenai dogma.

Satu lagi contoh yg bisa aku berikan:
Dalam dogma ke5 ”God the Sanctifier” menurut Dr. Ludwig, point ke 16, beliau merangkum definisi Konsili Trente dalam 5 kalimat pendek.
IMHO, benar itu adalah kesimpulan / inti dari ajaran Konsili Trente, session VI: ”On Justification”.
Tetapi kelima kalimat pendek itu bukan lah dogma yg sebenarnya, hanya inti nya saja yg merupakan dogma. IMHO, pasti ada penjelasan yg hilang jika dekrit / keputusan Konsili Trente, session VI, yg panjang itu hanya dituliskan dalam 5 kalimat pendek. Jadi kalo ada ”missing link” dalam kelima kalimat pendek itu, maka umat katolik harus kembali ke dogma yg seutuhnya yang adalah kalimat yg utuh dari dekrit Konsili Trente itu, i.e. kalimat/tulisan/rumusan Dr. Ludwig itu bukan dogma, tetapi mengajarkan ttg dogma.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #38 on: April 11, 2013, 08:54:43 PM »
Jenova,

saya ada "proposal" yang saya sendiri dibikin kebingungan :D.

Apabila Firaun dikeraskan hatinya .... dapatkah Firaun melembekan hatinya sendiri ? Ataukah hanya Allah yang bisa melembekan hatinya ?
"Harus"nya kan jawabannya Allah yang bisa melembekan hatinya.... namun jadi keluar pertanyaan : Lah, kalo Allah gak pernah melembekan hatinya ... kapan Firaun bisa utk tidak lagi melawan Allah ? :D.

:)
salam.

IMHO, Allah memang bisa melunakkan/mengeraskan hati seseorang, tapi ultimately free will manusia lah yg akan mengambil keputusan.
Firaun telah mengambil keputusan melawan Allah. IMHO, Allah mengeraskan hati Firaun itu adalah agar Firaun tetap gigih mempertahankan keputusannya, jadi dalam usaha Firaun melawan Allah itu, rencana Allah utk menunjukkan keperkasaanNya dapat terlaksana.

IMHO, Allah tentu saja dapat melembekkan hati Firaun.
Tapi jika Allah melakukan hal itu, tetap tidak akan mempengaruhi keputusan Firaun yg telah melawan Allah. IMHO, Firaun akan berhenti mengejar Musa saja, tapi toh dia tetap telah melawan Allah, hanya dia tidak gigih menunjukkan / berusaha mengejar umat Israel.
Hasilnya tetap sama, tetapi dalam kasus kedua ini Allah tidak jadi menunjukkan keperkasaanNya dalam melindungi umat pilihanNya dari Firaun.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #39 on: April 11, 2013, 09:44:53 PM »

Pertanyaan lanjutannya....
Mengapa Fir'aun tidak diberikan kesempatan menggunakan "free will"nya.
Tetapi malah hatinya dikeraskan....sehingga dalam pov manusia .... fir'aun seolah2 sudah dipredestinasikan celaka.

Ataukah bencana dalam duniawi tidak sama pengertiannya dengan bencana rohani.
Fir'aun secara duniawi memang celaka tertelan laut merah, tetapi belum tentu ia celaka secara rohani.

 :what:

Kel 4:21


4:21 Firman Tuhan kepada Musa: "Pada waktu engkau hendak kembali ini ke Mesir, ingatlah, supaya segala mujizat yang telah Kuserahkan ke dalam tanganmu, kauperbuat di depan Firaun. Tetapi Aku akan mengeraskan hatinya, sehingga ia tidak membiarkan bangsa itu pergi.

Kel 9:12

9:12 Tetapi Tuhan mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak mendengarkan mereka -- seperti yang telah difirmankan Tuhan kepada Musa.

Tapi... sebelum kedua ayat itu ada lain yang yang mengindikasikan hal yang berbeda/sebaliknya yaitu di Kel 3:19. yang berbunyi sbb:


3:19 Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat.

====

Salam,

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #40 on: April 11, 2013, 10:12:29 PM »
Manusia dengan usahanya sendiri tidak akan mampu menerima tawaran keselamatan Allah. JAdi hanya dengan bantuan rahmat dari Allah sendiri juga, maka manusia mampu menerima tawaran keselamatan dari Allah.

Jadi dalam hal ini, Allah 'dua kali bekerja'

I. Dia menawarkan keselamatan

II. Dia merahmati orang-orang yang kepada mereka keselamatan ditawarkan.

===
Allah merahmati semua orang, tapi tidak semua orang menerima rahmat itu. [St. Thomas Aquinas menganalogikannya dengan sinar matahari yang dapat diblok/dihindari]

Rahmat pun dapat ditolak oleh manusia.... karena memang Rahmat bukanlah suatu yang dipaksakan, sudi gak sudi mesti diterima.
===

Sering dikatakan... Allah menarik rahmatNya [tidak merahmati]; AFAIK yang terjadi adalah manusia memblok/menolak rahmat tersebut.

Karena Allah yang adalah KASIH tidak dapat untuk tidak MENGASIHI; akan senantiasa MENGASIHI; akan senantiasa juga MERAHMATI.
===

Salam,

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #41 on: April 12, 2013, 12:40:41 AM »
IMHO, Allah memang bisa melunakkan/mengeraskan hati seseorang, tapi ultimately free will manusia lah yg akan mengambil keputusan.
jenova, maap... saya masih bingung di benak niii ... :).

Pelan pelan yaaa...

Kalo saya perhatikan quote diatas... krono-nya adalah biru dulu baru merah.
Tetapi hal ini sepertinya gak bisa di aplikasikan di event Allah mengeraskan hati Firaun.

Karena di event Allah mengeraskan hati sso ... itu karena sso menentang Allah (makanya jadi sekalian aja Allah kerasin) ---> krononya : freewill manusia dulu, barulah menyusul tindakan Allah.

Sedangkan di event Allah melunakan hati sso, seperti pada quote diatas ---> krononya : Allah melunakkan hati sso dulu, barulah freewill manusia sebagai yg ultimate : mau lunak ato kagak.

"masuk" gak kebinunan benak saya ya ? :).

Quote
IMHO, Allah tentu saja dapat melembekkan hati Firaun.
Tapi jika Allah melakukan hal itu, tetap tidak akan mempengaruhi keputusan Firaun yg telah melawan Allah.
 IMHO, Firaun akan berhenti mengejar Musa saja, tapi toh dia tetap telah melawan Allah, hanya dia tidak gigih menunjukkan / berusaha mengejar umat Israel.
wkwkwk... kayaknya saya terlalu "berkhayal" jauh2 deh ... saya ampe ketawa sendiri karena gak bisa mencerna kalimat pada quote Jeno diatas ... :D.

Ya... kalo secara sepintas saya baca, saya nangkep maksud penjelasan Jeno diatas .... jadi ini maksudnya "mengeraskan hati" disitu HANYA berkaitan dgn kekeuhnya Firaun utk mengejar Musa, kan ? Please CMIIW.

Dan berikut kalo saya berkhayal :
Dengan  mengeraskan hatinya Firaun, gimana kita bisa tau bahwa freewill-nya si Firaun "bekerja" ? Salahkah kalo saya jadi tertuntun utk berpendapat bhw Allah (untuk sementara ??) nge-blok freewillnya si Firaun ?

Ilustrasinya :
Dalam kondisi sedang menentang Allah - Firaun kan "seharusnya" masih tetep punya freewill utk memilih : apakah tetep mengejar Musa, atau tidak mengejar Musa, kaan ? Namun karena freewill-nya di blok (utk sementara ??) oleh Allah ... yakni dgn mengeraskan hati Firaun, maka mao gak mao ya Firaun akan mengejar Musa.

aduh biyung... saya jadi geli sendiri nih, mikirin ama kebingungan saya sendiri ... hahaha :D  :rofl:

Sabar yah, Jenova ... :).

salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #42 on: April 12, 2013, 12:49:48 AM »
3:19 Tetapi Aku tahu, bahwa raja Mesir tidak akan membiarkan kamu pergi, kecuali dipaksa oleh tangan yang kuat.
Nah... ada masukan ayat baru dari medice.
Makasih medice, saya baru tau ini :).

Pertanyaannya,
dari kalimat "aku tau" itu ... tau karena Allah sendiri yang mengeraskan hati Firaun sehingga Firaun tidak akan membiarkan Musa nylonong begitu aja ... ataukah tau karena MahaTau ?

Ungu ibarat tuan rumah bikin kue di tumplekin garam sebakul.
Lalu tetangganya dateng dan tuan rumah bilang : "aku tau, kuenya nanti akan asin mlekek deh". :D.

Sedangkan untuk yang coklat, justru tetangganya yang berkata kalimat ijo diatas :D.

:)
salam.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #43 on: April 12, 2013, 08:58:39 AM »
IMHO, free will Firaun telah memutuskan utk melawan Tuhan.
IMHO, Firaun dikeraskan hatinya agar tidak menyerah dan terus menunjukkan perlawanan kepada Allah, sehingga Allah dapat menunjukkan keperkasaanNya dalam menghadapi mereka yg melawan Allah dan umat pilihanNya.

Intinya: Firaun dikeraskan hatinya utk tetap menjalankan pilihan yg telah ia tetapkan berdasar free will nya (utk melawan Allah), bukan dikeraskan hatinya utk memutuskan melawan Allah. IMHO. :)


Oke Mod Jenova   :nod:

Kesimpulannya
Firaun dengan willnya telah memutuskan untuk tidak melepaskan bangsa Israel.
Willnya tersebut di perkuat oleh Allah sehingga Firaun bertindak sekuat2nya untuk tidak melepaskan bangsa Israel sehingga keperkasaan Allah menjadi nyata.

 :nod:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi dalam Dogma Katolik
« Reply #44 on: April 12, 2013, 09:08:38 AM »
kalo kata kakak saya sewaktu kita sempet jumpa itu, predestinasi (di reformed) cuma ngerujuk ke final salvation.

Jadi kisah AdamHawa jatuh itu nggak bisa disangkut-pautin dgn hal predestinasi, katanya. Sekalipun AdamHawa jatuh, namun kalo memang mereka adalah orang2 yang dipilih (God's elect) - mereka tetep selamat :D.

:)
salam.


Predestinasi Reformed (Padahal maksudnya TS membahas Predestinasi Katolik   :giggle:  )  percaya bahwa semua orang mati rohani. Free will tidak berperan terhadap keselamatan. Will-nya dosa doang. Dari yang mati2 rohani tersebut, Allah memilih sebagian untuk diselamatkan.

Saya ibaratkan berarti Allah menciptakan produk yang gagal dong   :what:
Kemudian dari sekian banyak produk gagal, maka Allah memilih untuk diperbaiki.   :giggle:   :doh:

Tanyain lagi gihhh ke kakak Bro Oda   .... tolong ya  ........    :deal:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)