(25) And Jesus called them to Him and said, You know that the rulers of the Gentiles lord it over them, and their great men hold them in subjection
(25) But Jesus said to them, The kings of the Gentiles are deified by them and exercise lordship over them; and those in authority over them are called benefactors and well-doers.
Dari kedua ayat diatas tsb ... kedua-duanya (imo) in a negative sense.
Ibarat katanya Yesus ngomong :
"Raja2 Gentiles (orang2 tidak bertuhan ?) pada menindas rakyatnya ... dan juga orang2nya disebut benefactor dan disebut juga "well doers" - padahal ya sama kerjaannya menindas.
"Negative sense" yg bro oda maksud berkaitan dng yg merah itu, ya?
Hmm..menarik. Saya tahu maksud bro oda. Saya pikir perumpamaan ttg kings of the gentiles memang bisa dipakai untuk menyampaikan pesan seperti itu. Namun, saya ingin tahu dulu, bagian apa dari dua ayat tsb yg menuntun bro oda menangkap sense negatif tsb?
Saya tidak menangkap sense negatif itu
sebagai pesannya karena saya tidak melihat ada unsur dari teks (dan konteksnya) yg menuntun saya untuk berkesimpulan bahwa pesannya berkaitan dng sifat para penguasa gentiles yg jahat. Dari teksnya (baik di Mat 20:25 maupun di Luk 22:25), tidak ada unsur yg menerangkan hal sifat tsb. Dari konteksnya (baik dari Mat 20:25 maupun di Luk 22:25), juga tidak ada.
Wacana yg sedang berkembang dari teks dan konteksnya berkaitan dng "distribution of power" atau sistem kepemimpinan, siapa yg lebih berkuasa atau paling berkuasa. JAdi, fokus Yesus dalam perumpamaan ttg kings of gentiles bukanlah sifat mereka yg penindas (meskipun mereka mungkin memang punya sifat penindas),.melainkan sistem kepemimpinan mereka yg beneficiary,
(26) Not so shall it be among you - Tidaklah demikian di antara kamu.
(26) But this is not to be so with you - Tetapi kamu tidaklah demikian
Saya belon/nggak nangkep bhw kalimat ayat 26 itu ibarat secara lengkapnya :
"tapi kalian nggak seperti begitu ... nggak ada sistem benefactor loh"
Yang saya tangkep adalah :
"tapi kalian nggak seperti begitu ... kalian tidak menindas - nggak seperti mereka"
---> so disini Yesus = Sang Raja ... those in authority = para benefactor = para Rasul.
Nah, untuk ini saya perlu tahu dulu jawaban bro oda atas pertanyaan saya: bagian apa dari dua ayat di atas yg menuntun bro oda mendapatkan sense negatif itu?
Yang di matius sambungan ayat 26nya :
but whoever wishes to be great among you must be your servant,
Yesus : "pokok siapapun dari kalian yang kepingin menjadi besar DIANTARA kalian, harus melayani".
Saya nggak tau mana duluan event-nya .. apakah yg di Matius ataukah yg di Lukas .. saya anggep yg di Matius yang duluan yah bud :
tebakan/khayalan saya :
setelah mendengar kalimat Matius 20:26 tsb .. maka tentu para murid mulai "berlomba" utk become great diantara mereka.
Terbukti dengan munculnya perdebatan antar murid (yg saya asumsikan : tentu ini setelah mereka berlomba to be great) utk menentukan siapa diantara mereka yang the greatest from all the greats.
Ada perbedaan sekarang pada kalimat Yesus yang di Lukas :
(26) But this is not to be so with you; on the contrary, let him who is the greatest among you become like the youngest, and him who is the chief and leader like one who serves.
"You" disitu masih ngerujuk ke para Rasul sebagai benefactor (those in authority) - His (Jesus') great men - dimana Yesus sang raja.
Namun setelah itu Yesus berpindah dari you (plural / para Rasul) ke "him" (singular) ---> let him who is the greatest among you.
Sedangkan di Matius, Yesus tidak berpindah ke singular - dan tidak pula menggunakan kata "paling" besar ---> dimana saya asumsikan ayat di Matius itu ibarat "cue" dari Yesus bagi para Rasul utk mulai "berlomba" to be great.
Pertama, kalau memang benar bahwa ada yg the greatest di antara para muridNya (pov oda), mengapa Yesus berkata menggunakan "you" plural dalam "this is not to be so with you"?
Maksud saya, bila memang benar bahwa pesan yg hendak disampaikan Yesus adalah ttg sifat si the greatest yg sudah ada, maka kata "you" plural menjadi redundant karena the greatest yg sudah ada itu singular. Mustinya kalimatnya menjadi: "this is not to be so with
him who is the greatest among you"
Sementara itu, kata "you" di situ plural. Artinya, pesan yg hendak disampaikan melalui perumpamaan kings of the gentiles bukan hanya berlaku bagi satu individu yg sudah ada sebagai the greatest. Pesan yg hendak disampaikan berlaku
bagi setiap murid. Nah, kalau berlaku bagi setiap murid, tentunya pesan itu berkaitan dng sesuatu
yg berlaku bagi mereka semua as a group, kan? Pesan itu berkaitan dng perihal yg sedang diributkan para murid (konteks), yakni ttg sistem kepemimpinan di dalam para murid.
Keributan para murid adalah ttg sistem kepemimpinan (siapa yg terbesar?). Dan Yesus pun mendekonstruksi makna "the greatest". Dalam sistem kepemimpinan para murid,
ia yg terbesar adalah ia yg bersikap sebagai yg lebih muda dan ia yg melayani. Dalam Alkitab bahasa inggris, kata "ia" adalah "him" (singular).
Ini membuat efek bahwa seolah-olah topik pembicaraannya adalah seorang individu yg hadir di situ. Padahal, dalam bahasa aslinya, kata "him" itu tidak ada.
DAlam bahasa aslinya, "the greatest among you is to become the youngest and the leader to serve"JAdi,
topik (atau fokus) dalam klausa tsb bukan ttg seorang individu yg hadir di situ, melainkan
ttg makna dari the greatest; bukan ttg siapa yg terbesar (identification), melainkan ttg apakah yg terbesar itu (definition). Bila kita melihat topik ini, maka konsisten-lah penggunaan "you" plural karena topik definisi the greatest menyangkut semua murid yg sedang ribut ttg the greatest itu.
Lalu siapa raja-nya bud ? .
Pertanyaan ini jelas nggak bisa saya jawab karena pov saya beda dng pov pertanyaan ini (pov bro oda). Dalam pov bro oda, "kings of the gentiles" = Yesus, "benefactors" = para murid. Ada paralelisme. Jadi, pertanyaan "siapa raja-nya" sah.
Dalam pov saya, sistem kepemimpinan ala gentiles =/= sistem kepemimpinan para murid. Sistem kepemimpinan ala gentiles berkaitan dng "siapa yg memimpin" (benefactors), sistem kepemimpinan para murid berkaitan dng "pemimpin itu siapa/yg bagaimana". JAdi, pertanyaan "siapa raja-nya" tidak relevan.
pov odading,
ayat 25 yang terdiri dari raja dan those in authority itu paralel dengan ayat 26 yg terdiri dari Yesus dan para Rasul. Kontrasnya adalah : para benefactor menindas (ikut2an rajanya) - para Rasul melayani (ikut2an Rajaya) ---> kontras disinilah yang ayat 26 merah diatas .
pov budi,
kontrasnya adalah : Raja Gentile mempunyai those in authority (benefactors) - Yesus tidak mempunyai those in authority (benefactors) apalagi yg the greatest .
Yg pov budi kurang tepat. Tepatnya: authority dalam sistem raja2 gentiles dipegang oleh benefactors -- authority dalam sistem Yesus dipegang oleh yg melayani.