@dmikael,
alamaaaakkk... reply #10 ternyata rumit banget ya ? .
Sori banget dmikael, saya kayaknya belon sanggup kesitu ... jadi saya skip dulu ya penjelasan2 dmikael di post #10 tsb.... jangan ngambeg ya... hehehe .
Oke mas oda..
gapapa
Iya ngerti... cuma disini kan saya "ceritanya" lagi mao ngebahas : apabila ada seorang saudara lain yang awalnya memang juga dikasih tau oleh mr.A utk ambil jalan nomor-1
Dari dua quote diatas :
- 1. Ungu itu jalan nomor-1 atau bukan yah - dari pov dmikael ?
bener mas.. karena barangsiapa bukan karena kesalahannya tidak tau arah jalan ke rumah mr.A Jalan ungu tetapi dengan hati tulus mencari dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, maka suara hati itu akan membimbing ke jalan nomer 1 (dari ilustrasi diatas)
- 2. Kalo YA, ungu = jalan nomor-1 ---> kan artinya tanpa mesti mr.A kasih taupun, mr.Z ternyata bisa menemukannya
Bisa mas.. tp apakah kita di hidup ini ingin terlunta - lunta tanpa rasa ingin tau kebenaran itu sendiri?
- 3. Kalo ungu = jalan selain nomor-1 - Kalo mr.Z bisa ungu, bukankah bisa saja terbuka kemungkinan mr.Y juga ungu ?
Tidak mas.. ketika kita tau kebenaran dan menolak kebenaran itu sendiri, maka dari ilustrasi diatas dimana mr.Y menolak jalan nomer 1, maka tidak akan sampai ke rumah mr.A
Ilustrasi :
Anto dan Anti kakak beradik.
Mereka berdua adalah Katolik sejak kecil.
Entah kenapa... setelah mereka dewasa, Anti akhirnya memenuhi panggilan jiwa-nya utk pindah ke Protestan.
Berdasarkan ada 2 pohon,
artinya Anti sudah pindah ke pohon laen ---> tidak selamat.
Berdasarkan ilustrasi mr.Y,
artinya Anti sudah mengambil jalan selain jalan nomor-1 ---> tidak akan sampai ke rumah mr.A
Begini mas, saya tanggepin ini dari penalaran pribadi aja yah (bukan mewakili Gereja)
Tetapi seperti om husa bilang, semoga saja sesuai dengan kehendak Tuhan
dimana di ilustrasi diatas, 'anti' berpindah keyakinan
ini biasanya ada dua penyebab :
1. Menolak ajaran kebenaran Gereja
2. Tidak tahu / Kurang tahu / Salah pemahaman dari ajaran Gereja
dimana nomer 2 ini banyak sekali penyebabnya, keterpencilan suatu daerah, salah bimbingan, salah pengajaran dan pengertian dari pengajar dan masih banyak lagi faktor2 lainnya..
Jadi apakah 'anti' meninggalkan keselamatan? IMHO, kita tidak akan pernah tahu.. karena disposisi hati seseorang hanya Tuhan yang tahu..
Sebagai contoh, mungkin 'anti' mendapat kesalahan pengajaran dari pembimbing atau lingkungan sekitar.. Sehingga 'anti' berpindah keyakinan.. Tetapi 'anti' mempunyai hati yang tulus untuk mencari jalan Tuhan, dan Tuhan melihat ketulusan hati 'anti', jadi bisa saja 'anti' akan memperoleh keselamatan..
Tetapi jika 'anti' sudah tahu kebenaran Gereja itu sendiri dan dengan keras hati menolak, maka dia disebut keluar dari keselamatan itu..
Saya jadi ingin bercerita sedikit tentang pengalaman diri saya (curcol
)
Saya terlahir di keluarga yang jauh dari sempurna.. Ada perbedaan agama dan akhirnya org tua berpisah dari saya kecil.. Meskipun saya dari kecil dibaptis sebagai Katolik, tetapi bimbingan selama saya bertumbuh itu jauh dari memadai.. sehingga akhirnya saya jatuh kedalam hal duniawi yg penuh dengan dosa.. dan sampai pada saat dimana pada saat remaja, pencarian jati diri, saya terombang ambing dan masuk ke dalam banyak sekali masalah.. disitulah dimana saya pertama kali "mencari Tuhan"
Karena lingkungan pada saat itu banyak muslim, akhirnya saya mencoba mempelajari apa itu islam, sampai pada titik dimana banyak akal sehat dan hati nurani saya menolak (tidak selaras)
Kemudian ga berapa lama ada seorang temen saya dari protestan mengajak saya ikut komsel. komsel ada kelompok kecil dimana kita bisa saling berbagi, membahas firman Tuhan, dan melakukan kegiatan sosial. pada saat itu saya mendapatkan sukacita, karena kedekatan kami satu sama lain. ini berlangsung cukup lama, sampe pada satu ketika ada
sharing iman tentang sola fide, yang susah sekali masuk ke akal sehat saya (karena iman tanpa perbuatan tidak ada artinya)
Pada saat itu saya berusaha mempelajari Alkitab lagi terlepas dari komunitas tersebut, dan menemukan banyak kebenaran..
Yang pertama saya temukan adalah kebenaran tentang Ekaristi Kudus, dan setelah itu gairah saya akan Gereja seperti dilahirkan kembali..
Muncul suatu sukacita yang jauh lebih besar, dan berbeda drpd sukacita yang saya temukan sebelumnya..
sukacita sebelumnya dikarenakan hub kedekatan sesama anggota komsel, tetapi sukacita Ekaristi Kudus adalah dimana kita yang menerima Ekaristi bersatu di seluruh dunia menjadi satu persekutuan yang kudus.. Dan membiarkan Tuhan bekerja di dalam dan melalui diri saya..
dan puji Tuhan, kebenaran tentang Gereja satu persatu dibukakan oleh-Nya.. mulai dari ikut ekaristi.org, katolisitas, forumkristen, dan yang paling banyak membuka mata saya adalah karya2nya dan ceramah2 Prof. Dr. Scott Hahn (beliau adalah profesor teologi dan bekas Pendeta Presbyterian yang dulunya sangat anti Katolik dan telah menemukan kebenaran di dalam Gereja Katolik)
udah ah curhatnya, nanti pada bosen dan banyak yg protes
intinya, jika kita dengan disposisi hati yang tulus, maka niscaya Tuhan akan menyentuh hidup kita dan membawa hidup kita ke jalan keselamatan-Nya
Tentang bagaimana Tuhan akan menyelamatkan kita? Biarlah itu menjadi misteri Allah, kita cukup berpasrah, beriman dan berusaha semampu kita..
nyontek quote dari Padre Pio "Pray, Hope, and Don't Worry"
Nah, sekarang bagaimana "mendamaikan" sikon kakak-beradik Anto dan Anti ini, dmikael ?
Anto setiap hari ngieng ke Anti untuk kembali ke jalan nomor-1 ? Dan karena sudah tidak ada tanda2 lagi bhw Anti akan kembali ke jalan nomor-1, maka adalah sah dan wajib bagi Anto untuk condemn Anti sebagai heretic ?
Menurut saya bagus sekali jika 'anto' mencoba meraih 'anti' kembali ke pangkuan Gereja..
tetapi (imho) sebaiknya 'anto' menyelam lebih jauh dulu mengenai ajaran Gereja, sehingga dapat merubah diri sendiri, sehingga perubahan diri sendiri tsb yang akan terpancar keluar.. lebih nyata daripada hanya sebuah kata2..
Dan yang paling utama ada penyatuan diri 'anto' di dalam Ekaristi Kudus, dimana didalam Ekaristi Kudus, Tuhan menyerahkan diri-Nya dan dapat bersatu degan 'anto'. Sehingga Yesus dapat menjamah lebih jauh dan nyata 'anti' melalui kehadiran-Nya di dalam diri 'anto'..
Semoga dapat membantu
Salam Damai Kristus