Author Topic: Predestinasi/freewill (lagi)  (Read 44603 times)

0 Members and 5 Guests are viewing this topic.

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #510 on: November 11, 2013, 01:02:54 PM »
Bukannya logika itu slalu mngikuti kyakinan ya?
Hanya ktika kyakinan sudah mdapat bukti empiris, maka baru bisa dilihat mana logika yg tepat dan mana logika yg keliru.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #511 on: November 11, 2013, 01:03:59 PM »
Kalo berpedomankan SBJ dan tidak terlibat keMahaTahuan Allah ---> ya... logik-nya adalah menjadi bold, phooey :).

Oleh karena itu, (imo) predestinasi itu kalo mau di logik-kan ya mao gak mao kita "merumuskan" dgn adanya keterlibatan pada keMahaTahuan Allah yg ibaratnya seperti peramal (melihat ke masa depan) :).

contoh :
Odading tau bhw besok phooey pake baju kuning yg robek - tanpa "menyuntik" kehendak phooey agar besok phooey menginginkan pake baju kuning tsb dan melaksanakannya :D.

:)
salam.

IMHO predestinasi Calvin mengutamakan kedaulatan mutlak.
Phooey mau pake baju kuning, ijo, biru kalo ditetapkan pake kaos ya pake kaos.

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #512 on: November 11, 2013, 01:10:27 PM »
Semakin aneh kan urusan predestianisme ini??
He he he he he

:D

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #513 on: November 11, 2013, 01:41:44 PM »
Semakin aneh kan urusan predestianisme ini??
He he he he he

:D

Anda dan saya telah dipredestinasikan untuk merasa aneh mengenai urusan predestinasi ...


 :rofl:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #514 on: November 11, 2013, 01:43:57 PM »
Anda dan saya telah dipredestinasikan untuk merasa aneh mengenai urusan predestinasi ...


 :rofl:

Kedaulatan Allah menetapkan will Bro Salt dan saya untuk merasa aneh terhadap predestinasi

 :rofl:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #515 on: November 11, 2013, 06:34:00 PM »
Kedaulatan Allah menetapkan will Bro Salt dan saya untuk merasa aneh terhadap predestinasi

 :rofl:

dan rasanya....

Kedaulatan Allah menetapkan will Bro Salt dan saya untuk merasa aneh terhadap predestinasi itu telah ditetapkan SEJAK KEKEKALAN....

hehehhe.....

sori yah... gak tau kenapa gue paling gateeellll dgn frase ini.....
jadi.. berhubung PAS.. yah kita templok-kan aja yah.. hehe....

eh.. satu frase lagi yang meng-gateeelll-kan juga... "Si X itu BELUM KRISTEN"
Nah..
sehubungan dgn predestinasi ini tadi..
maka si X yang "BELUM KRISTEN" itu:

- Apakah di predestinasi-kan Tuhan untuk bakal jadi Kristen karena bakal selamat

- Atau bisa juga sebener-nya di-predestinasikan Tuhan untuk bakal binasa --> dan oleh karena-nya segala daya upaya siapapun unutk mendoakan atau "mengajak ke jalan yang benar" itu sebenernya SIA-SIA belaka... karena toh udah predestined.
-----> yang artinya: dasar ayat yang sering dipake jualan dengan penuh semangat dan pengorbanan sampai ke ujung dunia itu sebenernya ENGGA PERLU BANGET...
   karena toh mau ada yang semangat ngajakin konvert (eh.. "menunjukkan jalan yang benar") ataupun enggak ada yang ngajakin-pun... Tuhan sudah MEM_PREDESTINASIKAN mereka semua itu..

Sehingga penggunaan kata-kata "BELUM KRISTEN" itu telah melanggar dan menentang Tuhan karena berlawanan dgn prinsip Pre-destinasi..

hehe...

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #516 on: November 11, 2013, 07:40:00 PM »
Bisa jelaskan yang saya tanyakan mengenai KPIN di atas itu, bro?


Hehehe...bro salt kayaknya sebel banget sama gereja yg satu itu yah? :giggle:
Saya juga lihat sticker KPIN dan spanduk KKR dari gereja tsb di daerah saya. KPIN itu apaan yah? Kalo KKR itu Kebaktian Kebangunan Rohani kan ya?

Quote
Mengapa harus diajak bertobat kalau sudah dipredestinasi?
Apakah kalau sudah dipredestinasi binasa bisa bertobat?

Dng dua pertanyaan tsb, bro salt hendak menyatakan bahwa predestinasi itu tidak logis, ya? please CMIIW.

IMO, orang masih bisa mempercayai doktrin predestinasi sekaligus melakukan event2 macam KPIN dan KKR itu, tanpa melanggar logika. Jadi, begini:

Sebutlah Pendeta ST ( :giggle:) adalah penganut doktrin predestinasi. Ia juga membaca di Alkitab bahwa Yesus memerintahkan pekabaran Injil. Dalam struktur pikirannya:

1. Allah melakukan predestinasi dalam kekekalan.
2. Semua orang telah berdosa.
2. Keselamatan hanya melalui iman kepada Kristus.
3. Iman datang melalui pendengaran --> pekabaran Injil.
4. Jadi, setiap orang yg dipredestinasikan untuk selamat pasti mendengarkan Injil. (tentunya, "mendengarkan" di sini dalam artan luas --> mengenal)

Nah, si Pendeta menyelenggarakan event-event macam KPIN atau KKR itu karena ia ingin berpartisipasi dalam poin no.3 itu. Dia nggak tahu siapa2 yg dipredestinasikan Allah. Tapi, dia tahu bahwa orang-orang tsb memenuhi predestinasi Allah pasti melalui pendengaran akan injil. Jadi, dia pun mengajukan diri untuk menjadi pekabar injil.

---------------------------------------------------

Gimana? masih logis, kan?

Kalau ada Pendeta lain yg lebih selera dng konsep yg satunya lagi (freewill), ya pasti juga logis apabila ia menyelenggarakan event2 macam KPIN dan KKR itu. JAdi bukan berarti bahwa apabila yg predestinasi itu logis, maka yg freewill nggak logis (atau sebaliknya).

Kalo kita berpikir secara lateral (tidak linear alias "pokoknya satu aja yg bener"), kita masih bisa melihat logikanya kok.


Cheers


Cheers

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #517 on: November 11, 2013, 07:43:58 PM »
Bagaimana pandangan Bro Budi terhadap contoh saya pada postingan terdahulu.

Semua adalah ciptaan Allah.
Iblis adalah ciptaan Allah.
Semuanya telah di predestinasikan, tanpa mengikut-sertakan kehendak bebas ciptaan (Calvin).
Iblis berbuat kejahatan.

Nahh ... kesimpulannya Allah menciptakan Iblis yang telah didestinasikan berbuat kejahatan.

 :D

Ya emang begitu, kan?

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #518 on: November 11, 2013, 08:47:22 PM »
Nope, predestinasi oleh Allah adalah logis, freewill yang Allah berikan kepada manusia juga logis. Yang tidak logis adalah kalau Allah sudah mempredestinasi manusia manusia tertentu untuk binasa, sementara mempredestinasi manusia manusia lain untuk selamat. Itu yang diluar akal sehat.

Syalom

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #519 on: November 11, 2013, 11:12:45 PM »
Sebutlah Pendeta ST ( :giggle:) adalah penganut doktrin predestinasi. Ia juga membaca di Alkitab bahwa Yesus memerintahkan pekabaran Injil. Dalam struktur pikirannya:

1. Allah melakukan predestinasi dalam kekekalan.
2. Semua orang telah berdosa.
2. Keselamatan hanya melalui iman kepada Kristus.
3. Iman datang melalui pendengaran --> pekabaran Injil.
4. Jadi, setiap orang yg dipredestinasikan untuk selamat pasti mendengarkan Injil. (tentunya, "mendengarkan" di sini dalam artan luas --> mengenal)
berdasarkan bold ... dengan kata lain, secara belon ada internet atopun media berita... bbrp minggu setelah kenaikan Yesus ... orang2 di "timbuktu" (bukan di tempat Yesus hidup ataupun drh sekitarnya) yg keburu mati dan belon sempet mendengarkan penginjilan predestinasinya = neraka ? Karena ybs tidak bisa mengalami point 3 dan point 4. Please CMIIW :).

Quote
Nah, si Pendeta menyelenggarakan event-event macam KPIN atau KKR itu karena ia ingin berpartisipasi dalam poin no.3 itu. Dia nggak tahu siapa2 yg dipredestinasikan Allah. Tapi, dia tahu bahwa orang-orang tsb memenuhi predestinasi Allah pasti melalui pendengaran akan injil.
Saya agak binun disini ... soalnya yg dibenak saya pengertiannya adalah :
Penginjilan itu ngajak orang, dimana diri ybs itu sendiri merasa masih gak jelas akan kemana nanti ... dengan diajaknya ybs ini ibaratnya dikasih sebuah "kepastian" yang conditional akan kemana nanti - selama kondisi2nya (prasyarat) terpenuhi :).

Quote
Gimana? masih logis, kan?
IMO, belon logis bud .. hehehe :D.
Karena ya itu dah, pertanyaannya mengacu ke yg ijo diatas.

yg berpedoman predestinasi, susunannya kayaknya sbb :
  • 1. Yang tidak/belum mendengar penginjilan dan keburu mati, PASTI tidak di predestinasi selamat (karena point 3 dan 4 dari budi diatas tidak terpenuhi (ukuran digunakan)
  • 2. Yang sudah mendengar - Penginjil itu sendiri tidak mengetahui siapa2kah diantara para pendengar tsb yg Allah predestinasikan SBJ
  • 3. Diantara para pendengar ada yang masuk Kristen - Penginjil masih tetep gak tau siapa2 diantara yg sudah masuk Kristen itu yg Allah predestinasikan SBJ
  • 4. Diketika ada sesuatu yg "nggak oke punya" terlihat di kehidupan salah satu dari para no.3 ... ukuran digunakan lagi... yakni : seseorang yg dipredestinasikan Allah TIDAK MUNGKIN melakukan hal yang "nggak oke punya" ---> yg istilahnya misal : ber-iman palsu
  • 5. Diketika diketahui bhw salah satu dari para no.3 itu mati setelah pindah aliran kepercayaan --- ukuran kembali lagi digunakan, yakni : orang itu sejak awalnya memang tidak di predestinasikan ... iman palsu, waktu dia masuk Kristen itu dia cuma pura2 ... bukan sebagai sso yg "mendengar" secara artian luas


Kalo yg melibatkan Will, susunannya kayaknya sbb :
  • 1. Yang tidak/belum mendengar penginjilan dan keburu mati, tidak diketahui apakah selamat/tidak
  • 2. Yang sudah mendengar - berdasarkan Will para pendengar, Penginjil ibaratnya sedang "membuka pintu"
  • 3. Diantara para pendengar ada yang masuk Kristen - Penginjil memberi keyakinan ttg keselamatan tsb dimana Will dari para pendengar yg masuk Kristen ini amat sangat terlibat didalam "mengerjakan" keselamatan tsb
  • 4. Diketika ada sesuatu yg "nggak oke punya" terlihat di kehidupan salah satu dari para no.3 ... Penginjil kembali mengingatkan si para no.3 utk "mengerjakan" keselamatannya (Will terlibat) ... kalo sulit, silahkan minta-ketuk-cari pada Tuhan
  • 5. Diketika diketahui bhw salah satu dari para no.3 itu mati setelah pindah aliran kepercayaan - "nasib" ybs kembali ke no-1 ... nggak jelas apakah ybs mempunyai keyakinan selamat ato nggak

Quote
Kalo kita berpikir secara lateral (tidak linear alias "pokoknya satu aja yg bener"), kita masih bisa melihat logikanya kok.
IMO, bukan tentang benar/gak benar ... namun kayaknya dari 5 point diatas, yg berpedoman Will lebih logis. Pedoman predestinasi tetep "logis" untuk tinjauan/ukuran ke dirsen ybs ---> dan ini Faith dirsen ybs ... dan (imo) Faith dirsen nggak/kurang "pas" kalo dijadi-in ukuran bandingan dgn Faith orang lain.

Kayaknya ... (tebakan saya) bahkan yang berpedomankan Freewill itu sendiripun secara Faith, tidak akan pernah berpendapat bhw kemauan-nya dirsenlah yang memilih, melainkan itu semua semata-mata kehendak Allah dimana disini bisa dirujuk secara SBJ (past), bisa juga dirujuk  at present time - no big deal, pokok itu kehendak Allah :).

:)
salam.
« Last Edit: November 11, 2013, 11:15:26 PM by odading »

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #520 on: November 12, 2013, 12:37:09 AM »
Nope, predestinasi oleh Allah adalah logis, freewill yang Allah berikan kepada manusia juga logis. Yang tidak logis adalah kalau Allah sudah mempredestinasi manusia manusia tertentu untuk binasa, sementara mempredestinasi manusia manusia lain untuk selamat. Itu yang diluar akal sehat.

Syalom

Ya, saya bisa memahami bahwa yg biru itu di luar akal sehatnya bro salt. Namun, itu masih di dalam akal sehatnya orang2 yg percaya demikian. Kita kan sedang bicara logika. Nah, logika orang kan beda2 tergantung keyakinan/kepercayaannya (karena keyakinan/kepercayaan adalah pondasi logika). Karena bro salt tidak percaya yg biru itu, maka akal sehat bro salt tidak bisa melihat logikanya. Tapi, buat yg percaya dng yg biru itu, ya pastilah akal sehat orang tsb melihat logikanya.

Mungkin bagi bro salt, percaya doktrin predestinasi-untuk-binasa = "doktrin" Allah itu Maha-jahat, karena bro salt memiliki definisi sendiri ttg yg baik itu bagaimana dan yg jahat itu bagaimana. Nah, bagi orang yg percaya dng yg biru itu juga punya definisi sendiri ttg yg baik dan yg jahat itu, dan mungkin bagi mereka predestinasi-utk-binasa tidak sama dengan jahat.

Jadi, "tempat pijak"nya udah beda, dan belum ada (atau tidak ada) suatu common perspective yg mengijinkan adanya perbandingan/komunikasi. JAdi, kalo mau komunikasi (baik itu debat atau tanya-jawab), saya pikir perlu ada suatu common perspective itu dulu (dan ini bisa mengenai banyak hal).


Cheers

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #521 on: November 12, 2013, 01:45:37 AM »
berdasarkan bold ... dengan kata lain, secara belon ada internet atopun media berita... bbrp minggu setelah kenaikan Yesus ... orang2 di "timbuktu" (bukan di tempat Yesus hidup ataupun drh sekitarnya) yg keburu mati dan belon sempet mendengarkan penginjilan predestinasinya = neraka ? Karena ybs tidak bisa mengalami point 3 dan point 4. Please CMIIW :).

Saya lihat bro oda masih memaknai "mendengar" secara terbatas. Sebenarnya, saya sudah buru2 mencantumkan bahwa "mendengar" perlu dimaknai secara luas (saya pakai kata "mengenal").

Kalo kita baca di Alkitab ttg pekabaran Injil, maka kita menemukan bahwa pekabaran injil itu sebenarnya dilakukan oleh Allah sendiri, kan. KAlo sudah begitu, tentunya mudah bagi Allah untuk mengatasi ruang dan waktu dan medium. Yusuf pakai media mimpi, tiga orang majus pakai media astronomi (atau astrologi?), trus ada juga yg terima kabarnya lewat keledai yg bisa bicara. Saya rasa imajinasi Allah bukan tipe imajinasi yg konvensional ( :grining:). Jadi, orang yg dipredestinasikan utk selamat memang pasti "mendengar" injil.

Quote
Saya agak binun disini ... soalnya yg dibenak saya pengertiannya adalah :
Penginjilan itu ngajak orang, dimana diri ybs itu sendiri merasa masih gak jelas akan kemana nanti ... dengan diajaknya ybs ini ibaratnya dikasih sebuah "kepastian" yang conditional akan kemana nanti - selama kondisi2nya (prasyarat) terpenuhi :).

Saya malah jadi ikut bingung, bro oda hehehe...
Maksud bro oda bagaimana ya?

Quote
IMO, belon logis bud .. hehehe :D.
Karena ya itu dah, pertanyaannya mengacu ke yg ijo diatas.

yg berpedoman predestinasi, susunannya kayaknya sbb :
  • 1Yang tidak/belum mendengar penginjilan dan keburu mati, PASTI tidak di predestinasi selamat (karena point 3 dan 4 dari budi diatas tidak terpenuhi (ukuran digunakan)
  • 2. Yang sudah mendengar - Penginjil itu sendiri tidak mengetahui siapa2kah diantara para pendengar tsb yg Allah predestinasikan SBJ
  • 3. Diantara para pendengar ada yang masuk Kristen - Penginjil masih tetep gak tau siapa2 diantara yg sudah masuk Kristen itu yg Allah predestinasikan SBJ
  • 4. Diketika ada sesuatu yg "nggak oke punya" terlihat di kehidupan salah satu dari para no.3 ... ukuran digunakan lagi... yakni : seseorang yg dipredestinasikan Allah TIDAK MUNGKIN melakukan hal yang "nggak oke punya" ---> yg istilahnya misal : ber-iman palsu
  • 5. Diketika diketahui bhw salah satu dari para no.3 itu mati setelah pindah aliran kepercayaan --- ukuran kembali lagi digunakan, yakni : orang itu sejak awalnya memang tidak di predestinasikan ... iman palsu, waktu dia masuk Kristen itu dia cuma pura2 ... bukan sebagai sso yg "mendengar" secara artian luas

Mengikuti penjelasan saya ttg poin "iman datang lewat pendengaran" dan "pekabaran injil" di atas, maka poin no.1 udah bisa diralat ya. Intinya: orang selamat karena iman, dan iman itu "disampaikan" melalui kabar sukacita kepada si orang ybs. Jadi, setiap orang yg dipredestinasikan selamat pasti pada suatu saat dalam hidupnya pernah menerima kabar sukacita itu, bagaimanapun cara/medianya.

Di no.2, bro oda bicara soal kondisi pengetahuan si penginjil ttg siapa2 yg dipredestinasi. Saya heran, apa hubungan "mengabarkan injil" dengan "mengetahui siapa2 yg dipredestinasi" ya? Maksud saya, pun seandainya bisa tahu, orang nggak perlu tahu dulu siapa2 yg dipredestinasi untuk bisa mengabarkan injil kan? Saya pikir untuk bisa mengabarkan injil melalui media komunikasi, orang cukup tahu ttg bagaimana cara berkomunikasi dan konten yg dikomunikasikan (injil itu sendiri). 

Di no.4 dan 5, bro oda mempermasalahkan "ukuran" (lagi  :giggle:). Saya heran kenapa jadi bicara soal ukuran ya? Yang ngukur-ngukur itu siapa? Dan buat apa? Ukur-mengukur itu tidak ada hubungannya dengan doktrin predestinasi, kan? (kalo nggak salah saya sempet bicara soal hal ini di atas). Kalo ada orang yg suka ngukur-ngukur pakai doktrin predestinasi, ya berarti problem ada pada orang tsb, yakni gemar menghakimi orang lain, bukan pada doktrin predestinasinya.

Nah, apa yg saya bicarakan dalam poin-poin di atas adalah ttg kaitan logis antara doktrin predestinasi dan pekabaran injil, bukan ttg doktrin predestinasi dan mengukur orang lain  :giggle:.

Quote
Kalo yg melibatkan Will, susunannya kayaknya sbb :
  • 1. Yang tidak/belum mendengar penginjilan dan keburu mati, tidak diketahui apakah selamat/tidak
  • 2. Yang sudah mendengar - berdasarkan Will para pendengar, Penginjil ibaratnya sedang "membuka pintu"
  • 3. Diantara para pendengar ada yang masuk Kristen - Penginjil memberi keyakinan ttg keselamatan tsb dimana Will dari para pendengar yg masuk Kristen ini amat sangat terlibat didalam "mengerjakan" keselamatan tsb
  • 4. Diketika ada sesuatu yg "nggak oke punya" terlihat di kehidupan salah satu dari para no.3 ... Penginjil kembali mengingatkan si para no.3 utk "mengerjakan" keselamatannya (Will terlibat) ... kalo sulit, silahkan minta-ketuk-cari pada Tuhan
  • 5. Diketika diketahui bhw salah satu dari para no.3 itu mati setelah pindah aliran kepercayaan - "nasib" ybs kembali ke no-1 ... nggak jelas apakah ybs mempunyai keyakinan selamat ato nggak

Saya rada bingung bagaimana membaca yg no.1. ".....tidak diketahui apakah selamat/tidak" --> ini yg mengetahui siapa? dan buat apa?

Saya juga bingung bagaimana membaca yg no.4. Apa yg dimaksud dng "nggak oke punya"? Siapa yg menilainya? Dan apa hubungan "mengerjakan keselamatan"? Dalam pemahaman saya, "mengerjakan keselamatan" itu ya kehidupan orang Kristen (jadi terang dan garam dunia).

----------------

Kalau menurut saya, penginjil yg memegang freewill (ketimbang predestinasi) memiliki struktur pikiran:

1. Allah telah menyediakan segala sesuatu yg diperlukan bagi keselamatan manusia.
2. Segala sesuatu itu perlu diberitakan supaya orang-orang bisa merespon dng iman --> pekabaran injil


Quote
IMO, bukan tentang benar/gak benar ... namun kayaknya dari 5 point diatas, yg berpedoman Will lebih logis. Pedoman predestinasi tetep "logis" untuk tinjauan/ukuran ke dirsen ybs ---> dan ini Faith dirsen ybs ... dan (imo) Faith dirsen nggak/kurang "pas" kalo dijadi-in ukuran bandingan dgn Faith orang lain.

Lah, ngapain juga ngukur-ngukur dan membanding-bandingkan iman orang lain? Dan apa hubungannya dengan doktrin predestinasi? Saya jadi bingung...

Maksud saya, yg sedang bro oda bicarakan: sikap orang atau doktrin predestinasi? Perumpamaan: tadi anak saya memakai krayon untuk memoles bibirnya (kayak lipstik gitu).  --> yang "tidak logis" krayon-nya atau cara anak saya memakai krayon itu? Meskipun bagi anak saya "hey,it works!", bukan berarti krayon memang diproduksi untuk memoles bibir, kan? DAn, kalau anak saya terus melakukan hal itu, pada suatu saat ia akan kena batunya.

Sama juga orang yg pakai doktrin predestinasi secara tidak logis (seperti untuk mengukur/menghakimi orang lain) suatu saat akan kena batunya karena doktrin predestinasi memang bukan untuk itu. Namun, itu bukan berarti doktrin predestinasi itu tidak logis.


Cheers

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #522 on: November 12, 2013, 05:52:14 AM »
Bagaimana pandangan Bro Budi terhadap contoh saya pada postingan terdahulu.

Semua adalah ciptaan Allah.
Iblis adalah ciptaan Allah.
Semuanya telah di predestinasikan, tanpa mengikut-sertakan kehendak bebas ciptaan (Calvin).
Iblis berbuat kejahatan.

Nahh ... kesimpulannya Allah menciptakan Iblis yang telah didestinasikan berbuat kejahatan.

 :D

Ya emang begitu, kan?

Kelanjutan nya ..
Allah sumber kejahatan ?

 :think:
« Last Edit: November 12, 2013, 05:56:28 AM by Phooey »
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #523 on: November 12, 2013, 06:01:33 AM »
Ya, saya bisa memahami bahwa yg biru itu di luar akal sehatnya bro salt. Namun, itu masih di dalam akal sehatnya orang2 yg percaya demikian. Kita kan sedang bicara logika. Nah, logika orang kan beda2 tergantung keyakinan/kepercayaannya (karena keyakinan/kepercayaan adalah pondasi logika). Karena bro salt tidak percaya yg biru itu, maka akal sehat bro salt tidak bisa melihat logikanya. Tapi, buat yg percaya dng yg biru itu, ya pastilah akal sehat orang tsb melihat logikanya.

Mungkin bagi bro salt, percaya doktrin predestinasi-untuk-binasa = "doktrin" Allah itu Maha-jahat, karena bro salt memiliki definisi sendiri ttg yg baik itu bagaimana dan yg jahat itu bagaimana. Nah, bagi orang yg percaya dng yg biru itu juga punya definisi sendiri ttg yg baik dan yg jahat itu, dan mungkin bagi mereka predestinasi-utk-binasa tidak sama dengan jahat.

Jadi, "tempat pijak"nya udah beda, dan belum ada (atau tidak ada) suatu common perspective yg mengijinkan adanya perbandingan/komunikasi. JAdi, kalo mau komunikasi (baik itu debat atau tanya-jawab), saya pikir perlu ada suatu common perspective itu dulu (dan ini bisa mengenai banyak hal).


Cheers

Jelas pijakan memang beda, tetapi yang disebut akal sehat tidak akan bisa berbeda bagi orang yang sama sama sehat logikanya.  Kalau anda sebagai guru sudah menentukan murid mana yang akan lulus dan murid mana yang tidak lulus, sebelum murid itu mengikuti pelajaran di sekolah anda, menurut akal sehat manusia apakah 'tindakan anda' itu masuk logika atau tidak?

Semoga bisa dipahami.

Syalom

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #524 on: November 12, 2013, 08:06:46 AM »
Jelas pijakan memang beda, tetapi yang disebut akal sehat tidak akan bisa berbeda bagi orang yang sama sama sehat logikanya.  Kalau anda sebagai guru sudah menentukan murid mana yang akan lulus dan murid mana yang tidak lulus, sebelum murid itu mengikuti pelajaran di sekolah anda, menurut akal sehat manusia apakah 'tindakan anda' itu masuk logika atau tidak?

Semoga bisa dipahami.

Syalom


Pahaammm ... Pahamm ..
Tapi itu kan guru ... tidak berdaulat mutlak

Kalo Allah kan berdaulat mutlak   :grining:
Mutlak diselamatkan atau dibiarkan binasa.

Hanya saja tidak cocok dengan ayat
 9 Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. (Psa 145:9 ITB)

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)