Itu sudah berdasarkan hermeneutika yang benar dan didukung oleh eksegesis yang berpadanan menurut saya.
Lho.. hermeneutic kok "menurut saya"...
Silakan dibuktikan dengan study latar belakang kebudayaan Yahudi ketika ayat tersebut ditulis. SIlakan diselidiki apa makna kata asli yg digunakan ketika ayat tersebut ditulis. Ini baru sebagian dari proses hermeneutik, dan sudahkah Anda melakukannya??
Makanya satu satunya keselamatan datangnya melalui berita Injil,bukan tradisi gereja yang sama sekali sudah bertentangan dengan Injil bahwa keselamatan itu melalui Maria :
"As you were not worthy that anything divine should be given to you, all graces were given to Mary so that you might receive through her all graces you would not otherwise receive....This is the will of God who willed that we should have all things through Mary. If then, we possess any hope or grace or gift of salvation, let us acknowledge that it comes to us through her." St. Bernard (Quoted by St. Louis de Montfort in Treatise on True Devotion to the Blessed Virgin, #42.
http://www.ewtn.com/library/Montfort/TRUEDEVO.HTM.
Penafsiran yang normal dan literal atas statement diatas adalah memang keselamatan itu datangnya dari Maria sebagai wakil Tuhan didunia ini,bukan langsung dari Tuhan.
Apakah ini bukan suatu penghujatan sifatnya ?
Lha ya kalo Anda mau menggunakan suatu ajaran yg bersifat "devosi" seperti ajaran St. Louis de Montfort, ya mbok Anda ini ikuti aturan mainnya GK, bahwa ajaran mutlak GK seperti yg dituliskan dalam KGK itu lebih mengikat (over rule) dari ajaran devosi.
Artinya kutipan ajaran St. Bernard itu harus dipahami dalam kerangka ajaran KGK:
KGK 970
"Adapun peran keibuan Maria terhadap umat manusia sedikit pun tidak menyuramkan atau mengurangi pengantaraan Kristus yang tunggal itu, melainkan justru menunjukkan kekuatannya. Sebab segala pengaruh santa Perawan Maria yang menyelamatkan manusia berasal dari kelimpahan pahala Kristus. Pengaruh itu bertumpu pada pengantaraan-Nya, sama sekali tergantung daripadanya, dan menimba segala kekuatannya daripadanya"Saya ulangi lagi penjelasan saya pada postingan postingan yang lalu bahwa :
1. Tidak ada ajaran Alkitab berdoa kepada arewah orang mati
Aku ulangi pula, bahwa dalam Alkitab tidak dapat dipungkiri bahwa Yesus menjamin orang2 percaya yg meninggal akan tetap hidup di dalam Kristus di surga.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Alkitab mengajarkan utk menjaga persekutuan doa.
Sangat absurd kalo persekutuan ini malah mengucilkan / tidak mengikut-sertakan mereka2 yg telah meninggal dunia tapi justru lebih hidup di dalam Tuhan!!
2. Tidak ada contohnya berdoa kepada arwah orang mati
Tidak ada contoh di Alkitab tidak berarti tidak diajarkan oleh para rasul!!
Para rasul tidak mencontohkan utk menyusun kanon Kitab Suci, tapi toh tidak menghalangi Anda utk menggunakan kanon 39+27 bukan??
3. Orang mati tidak bisa menolong keselamatan orang hidup
Yep, orang mati tidak dapat menolong keselamatan orang hidup.
Tapi orang yg hidup, apalagi yg benar2 hidup di dalam Kristus (
Yoh 11 : 25) tidak diragukan dapat menolong (mendoakan) orang yg masih hidup di dunia.
4. Memohon kepada arwah itu dilarang keras oleh Tuhan
DISAGREE!!!
Anda masih berkutat dengan kerancuan penerjemahan kata "owb", dimana Anda artikan semuanya sebagai "arwah orang mati".
Sudah aku tunjukkan bahwa "owb" dapat berarti "arwah orang mati" atau "roh jahat".
Sudah aku tunjukkan bahwa yg dilarang adalah berhubungan dgn "owb" menggunakan "necromancer".
Dan study hermeneutik secara jelas menunjukkan bahwa yg dihubungi oleh "necromancer" adalah "owb" yg berarti "roh jahat", i.e. necromancer tidak menghubungi "arwah orang mati".
Sekali lagi, Tuhan tidak melarang berdoa bersama (memohon didoakan) oleh roh orang mati, apalagi jika roh orang tersebut telah hidup kudus di surga di dalam Kristus.
Tuhan sendiri telah menunjukkan dalam peristiwa di gunung Tabor, bahwa berhubungan dengan roh orang kudus (Musa) itu sama sekali tidak jahat di mata Tuhan!!
Berdoa bertalu-talu memang diajarkan didalam Alkitab tetapi bukan bertele-tele,dan berdoa itu harus sesuai dengan ajaran Alkitab seperti pada postingan saya replay no.452
Shalom
Agree, bahwa doa itu tidak perlu bertele2.
Lha.. emang doa kepada Maria itu doa bertele2 ya?
Btw, postingan2 Anda yg selanjutnya tidak aku tanggapi, karena esensinya sama seperti yg sudah aku tanggapi di sini.
O ya, mengenai kutipan2 Anda ttg ajaran GK, yg bisa komentari adalah:
"Anda memutilasi ajaran tersebut sehingga disalah artikan", atau
"kutipan2 itu tidak dapat dipertanggung-jawabkan sebagai tulisan katolik, karena beberapa di antaranya (seperti yg Anda klaim sebagai tulisan St. Alphonsus Liguori) tidak dapat aku temukan naskah aslinya".