Lalu tiba waktunya mbrikan psembahan.
Maka psembahan Kain ditolak dan psembahan Habel dtrima.
Apa yg tjd di hati Kain?
Pertanyaannya apa yg terjadi di hati Kain SEBELUM dia pernah melakukan persembahan ?
Setelah itu maju lagi ke pertanyaan :
mengapa persembahan Kain tidak disukai Allah ?
Pertanyaan yang sama diajukan ke person Habil :
Apa yg terjadi di hati Habil SEBELUM dia pernah melakukan persembahan ?
Mengapa persembahan Habil disukai Allah ?
Padahal preposisi bagi keduanya (pada konsep OS) adalah mereka terlahir
sudah berdosa dimata Allah ? ---> Nah, dari sini - bisa menuntun muter2 lagi ke konsep Predestinasi.... dimana jawabannya adalah : Karena Kain ditentukan binasa dan Habil ditentukan selamat ... iya kan siip ?
.
Lalu Tuhan datang mpringatkan Kain.
Kej 4:7
Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia (dosa) sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.
Tuhan katakan kpd Kain agar jangan tunduk pd keinginan dosa
Mari kita lihat yang bahasa inggrisnya yah siip ... (entah pula kalo yg bahasa asli)
.
(6) And the Lord said to Cain, Why are you angry? And why do you look sad and depressed and dejected?
(7) If you do well, will you not be accepted? And if you do not do well, sin crouches at your door; its desire is for you, but you must master it.Ada dua IF disitu :
if you do well dan
if you do not do well.
"do" apa ? saya perkirakan ini "do" persembahan.
Tidak jelas yang kayak begimana yang "well" dimata Allah, karena ayat2 penunjangnya kayaknya kurang utk bisa memutuskan secara pasti yang mana yang "well" dimata Allah ---> berdasarkan ayat, yang "do well" itu perwujudan literalnya adalah persembahan yg berupa korban bakaran ... dan yang "do not do well" itu perwujudan literalnya adalah persembahan yang berupa buah2an.
Sekalipun nggak jelas yang kayak begimana yg "well" dimata - asumsinya bisa dua :
1. Baik Kain maupun Habil SUDAH dikasih tau bhw utk melakukan persembahan kepada Allah HARUS menggunakan korban bakaran.
Habil menuruti pemberitahuan tsb = do well di mata Allah.
Kain tidak menuruti pemberitahuan tsb = do not do well di mata Allah.
2. Baik Kain maupun Habil tidak mempunyai pengetahuan atopun tidak dikasih tau bhw melakukan persembahan kepada Allah itu mesti pake korban bakaran, tidak pula tradisi dari ortunya melakukan persembahan tsb ... dengan kata lain, Habil adalah orang pertama pencetus persembahan korban bakaran ... dan secara KEBETULAN ini "do well" dimata Allah ... nasib sial bagi Kain, dia melakukan persembahan dgn buah2an dimana ini secara KEBETULAN pula "do not do well" di mata Allah.
.
3. Allah tidak mementingkan wujud literal aksi "do well" tsb
(dimana versi Kain yg buah2an dan versi Habil yg korban bakaran). Ada "inner" (faktor internal) baik di diri Kain maupun Habil, sehingga cuma Allah saja yg tau bhw itu = "do well" dan itu = "do not do well".
Sekarang benak saya bertanya-tanya :
Pada asumsi saya berpegang konsep OS, dimana KainHabil
SUDAH berdosa dimata Allah --->
they are both won't / won't be able / unable to do anything well since they were born .... MENGAPA Habil bisa sampe "do well" di mata Allah ?
pov odading yg konsisten ama pedoman freewill, jawabannya adalah :
karena SEJAK lahir, baik Kain maupun Habil ... both of them tidak lahir dalam kondisi berdosa. Ketika mereka youth, keduanya sama sama mempunyai kapasitas utk "do well" yang di mata Allah ataupun yang "do not do well" dimata Allah.
sedangkan pada konsep predestinasi, jawabannya adalah :
Karena Allah berbelas kasihan sama Habil dan tidak perduli sama Kain.
Entah APA yg menyebabkan Allah berbelas kasihan sama Habil, tidak bisa dijawab oleh yg berpedomankan predestinasi
.
Berangkat dari konsep predestinasi tsb, dibikin lagi menjadi ribet oleh para pro-predestinasi, yakni :
- 1. Karena Allah berbelas kasih sama Habil, maka Allah memberi tau Habil utk melakukan persembahan dengan korban bakaran dan lalu menginjeksi serum "kepatuhan" kepada Habil... Kain tidak Dia beritahu apalagi di jeksi
- 2. Karena Allah berbelas kasih sama Habil, walopun baik Kain maupun Habil sama sama tau bhw persembahan itu HARUS berupa korban bakaran ... Allah meng-injeksi Habil dengan serum "kepatuhan" ... Kain tidak Dia injeksi.
- 3. Karena Allah berbelas kasih sama Habil, sekalipun Habil bikin persembahan dengan buah2an kek dan Kain yang bikin persembahan dgn korban bakaran kek ... ya tetep aja persembahan Kain yg dianggap Allah "do not do well" apapun itu bentuk persembahannya ... nggak ada jeksi-jeksi-an
utk mhabisi adiknya krn iri.
Darimana datangnya keinginan ini? Dari dosa yg sudah bercokol dalam diri Kain.
Begini siip...
Sepertinya siip berfokus pada event SETELAH persembahan, sedangkan fokus saya adalah SEBELUM persembahan ---> pada konsep OS, baik Kain maupun Habil keduanya
SUDAH berdosa dimata Allah sejak dilahirkan (ataupun sebelum dilahirkan) --->
whatever they do, it won't be WELL dimata Allah secara
dosa yang sudah bercokol di dalam diri mereka berdua.
Hanya apabila siip memang beraliran predestinasi, maka ketiga point diatas adalah yang menjadi pedoman siip.
Odading bertanya pada pertanyaan yang sama diajukan oleh siip :
Darimana datangnya keinginan ini?
Namun fokus pertanyaan saya adalah : darimana datangnya keinginan Habil untuk akhirnya bisa sampe "do well" dalam persembahannya di mata Allah ?
Kemungkinannya cuma dua (mohon siip ajukan kalo ada pilihan yang ketiga
) - yakni :
- 1. Freewill di diri KainHabil berdua ---> berarti mereka tidak lahir dalam keadaan berdosa warisan dari bapak mereka.
- 2. Predestinasi ---> mereka terlahir dalam keadaan berdosa warisan dari bapaknya ... dan Allah berbelas kasih kepada Habil ("cara" ribet-nya ada di 3 point diatas).
Untuk ke Abraham, saya tunda dulu yah siip.
Mari kita "clear"-kan untuk yang KainHabil dulu ...
Makasih siip atas masukan2nya.
salam.