Author Topic: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?  (Read 33962 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #180 on: October 17, 2013, 01:24:39 PM »
Akibatnya diturunkan bukan? Bayi yang (katanya) tidak berdosa ternyata bisa mati juga bukan?

Ya. Kalo kematian bayi juga karena dosa, tapi dosa orang lain (ortu dan lingkungan), bukan dosa yg ada si bayi. Kalo masih bayi, gimana ia berbuat dosa kan?


Cheers

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #181 on: October 17, 2013, 11:35:37 PM »
Cukup kaget saya....
walopun masih ada part yg belon "pas" ama benak saya ... namun setidaknya ada part lain yg ternyata saya tidak sendirian ... :D.

Post hubaya bhw Allah masih berperan serta dalam lahirnya para manusia  = itu yang sejak awal saya maksdukan di thread sini.

Inner being seorang manusia ketika lahir : tidak dalam keadaan whatever sentences which in negative sense.

Makasih hubaya.

:)
salam.
« Last Edit: October 17, 2013, 11:40:17 PM by odading »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #182 on: October 18, 2013, 01:24:04 AM »
@hubaya,

The Church teaches that when man fell he did not receive Adam’s sin and guilt – but his punishment, which is corrupt human nature.
Hukuman Adam yang berupa apakah - yang menjadi menurun ke KainHabil ?
jawabannya : kematian jasmani.

(19) dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.

IMO, kalimat merah sedang ngerujuk ke kalimat sebelumnya.
Kalimat ungu adalah kalimat pernyataan yg "sudah terpisah" dengan kalimat sebelumnya tsb.

Ibaratnya ketika Allah selesai berkata kalimat merah --ada jeda-- , diambil kesempatan oleh Adam bertanya : "hoh ? kembali lagi menjadi tanah, Boss ?"
Maka sambungan kalimatnya oleh Allah : "ya iya-laaah... karena dari situlah engkau diambil, dst dst". :D.

So, kalimat merah bisa juga dimengertikan sbg suatu pernyataan yg memang sudah berlaku (tanpa memandang ada makan buah atopun tidak ada makan buah) namun belon diketahui AdamHawa. Disaat itulah dikasih tau oleh Allah. Iya kaaan ? :)

janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau MATI.

Nah, dari keKristenan itu sepertinya kata "mati" disitu dimengertikan dengan 2 pengertian : baik mati rohani maupun mati jasmani.

berdasarkan merah - sudah jelas AdamHawa tidak langsung mati jasmani .... pertanyaannya : dari mana bisa sampe di interpretasikan bhw kematian jasmani merupakan akibat hukuman dari dosa Adam yang menurun ke KainHabil dan generasi seterusnya ?

Bagaimana bisa menentukan bhw pohon kehidupan = pohon supaya nggak mati jasmani ? Kenapa nggak disimpulkan = pohon supaya nggak mati rohani ?

Pohon kehidupan "nongol" lagi di kitab Wahyu.
Apakah tubuh2 kebangkitan yg dikasih makan pohon kehidupan itu karena tubuh2 jasmani mereka memang masih bisa mati walopun sudah bangkit ? ataukah karena jiwa/roh bangsa2 masih ada yang "terluka" makanya disembuhkan dgn buah pohon kehidupan ?

Dan yang terakhir :
Kalo kematian jasmani itu sendiri tidak pernah (belon) terjadi di Eden - bagaimana AdamHawa mengerti kata "mati (jasmani)" ?

Setidaknya bagi saya, disinilah sulitnya ketika saya berpedoman kisah di Eden itu, literal cuma ada dua person saat itu, literal ada uler bisa ngomong, literal ada pohon dengan buah nan menarik hati dan keliatan enak dimakan - gak taunya pas dimakan langsung klojotan mati jasmani pada hari itu juga :D.

:)
salam.
« Last Edit: October 18, 2013, 01:27:53 AM by odading »

Offline hubaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 65
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Orthodox
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #183 on: October 18, 2013, 10:51:55 AM »
(19) dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu,
sampai engkau kembali lagi menjadi tanah,
karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.


IMO, kalimat merah sedang ngerujuk ke kalimat sebelumnya.
Kalimat ungu adalah kalimat pernyataan yg "sudah terpisah" dengan kalimat sebelumnya tsb.

Ibaratnya ketika Allah selesai berkata kalimat merah --ada jeda-- , diambil kesempatan oleh Adam bertanya : "hoh ? kembali lagi menjadi tanah, Boss ?"
Maka sambungan kalimatnya oleh Allah : "ya iya-laaah... karena dari situlah engkau diambil, dst dst". :D.

So, kalimat merah bisa juga dimengertikan sbg suatu pernyataan yg memang sudah berlaku (tanpa memandang ada makan buah atopun tidak ada makan buah) namun belon diketahui AdamHawa. Disaat itulah dikasih tau oleh Allah. Iya kaaan ? :)
??

Genesis.
1. Buah dari semua pohon sudah tersedia menjadi makanan manusia yang berada di taman Eden.

2. Tuhan Allah memberi perintah pada adam untuk tidak makan buah dari pohon pengetahuan, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. (2:17)
(contoh: pemerintah berkata pada oda "jangan membunuh orang, sebab pada hari kau membunuh, pastilah engkau dihukum penjara) = artinya pada hari oda membunuh, oda sudah terjerat kasus, hukum penjara adalah suatu kepastian bagi oda, tinggal tunggu waktunya saja.

3. Perempuan dijadikan dari rusuk adam, Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. (2:25)

4. Dialog antara perempuan dan ular (3:1-5)
perempuan: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
ular: "Sekali-kali kamu tidak akan mati..."

4. Setelah adam hawa makan buah: Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang (3:7)

5. Kepada ular: "Karena engkau berbuat demikian (memperdayakan hawa), terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya." (3:14,15)

6. Kepada hawa: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." (3:16)

7. Kepada adam: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." (3:17-19)

8. manusia itu telah tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.
Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan. (v.22-24)
--------

So, kalimat "sampai engkau kembali lagi menjadi tanah" dimengertikan sbg suatu pernyataan yg berlaku dengan memandang adam hawa ada makan buah - melanggar perintah Allah.


Offline hubaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 65
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Orthodox
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #184 on: October 18, 2013, 11:22:55 AM »
janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau MATI.

Nah, dari keKristenan itu sepertinya kata "mati" disitu dimengertikan dengan 2 pengertian : baik mati rohani maupun mati jasmani.

berdasarkan merah - sudah jelas AdamHawa tidak langsung mati jasmani .... pertanyaannya : dari mana bisa sampe di interpretasikan bhw kematian jasmani merupakan akibat hukuman dari dosa Adam yang menurun ke KainHabil dan generasi seterusnya ?
Kronologi:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1642.msg54619.html#msg54619
Sebelum makan buah : keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu.
Sesudah makan buah: Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang.

Ayat pertegasan:
Rm 5:12   Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Opini:
- Manusia memiliki "roh" tapi manusia adalah jiwa (living soul)
- Acuannya: “Jiwa” adalah pandangan manusia secara horizontal terhadap dunia. “roh” adalah pandangan manusia secara vertikal dengan Tuhan.
- Orang2 tidak percaya disebut "orang2 yang mati secara rohani"
- Kalau adam "mati secara rohani", maka dia jadi atheist.. tidak mengucap syukur ketika dikaruniai anak. (Kej 4:1,25)
- Dalam kondisi keturunan adam dalam tubuh maut dan tidak berada di taman eden serta bersusah payah mencari rezekimu dari tanah seumur hidup.. efeknya: persaingan, membunuh demi harta, dsb memuaskan keinginan atas keterikatan manusia dengan tubuh maut.
- contoh paling sederhana soal 'keterbatasan dalam kodrat tubuh maut': ketika ingin buang air, walau bisa menahan sementara.. selama belum buang air, tetap saja pikirannya ke 'kebelet'.. diatasnya ialah 'keinginan mata, keinginan daging, keangkuhan hidup'...

Gal 5:17 FAYH
Sebab kita dengan sendirinya senang melakukan hal-hal jahat, yang berlawanan dengan yang dikehendaki Roh Kudus.
Perbuatan baik yang ingin kita lakukan menurut kehendak Roh berlawanan dengan keinginan tubuh kita.
Kedua kekuatan di dalam diri kita ini selalu berperang untuk dapat menguasai diri kita dan keinginan kita tidak pernah bebas dari pengaruh tekanan kedua kekuatan ini.

Bagaimana bisa menentukan bhw pohon kehidupan = pohon supaya nggak mati jasmani ? Kenapa nggak disimpulkan = pohon supaya nggak mati rohani ?
Sebelum makan buah pohon pengetahuan, adam diperbolehkan makan buah pohon kehidupan.
Setelah makan buah pohon pengetahuan, adam diusir dari taman eden agar jangan memakan buah kehidupan, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.


Offline hubaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 65
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Orthodox
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #185 on: October 18, 2013, 11:40:03 AM »
Pohon kehidupan "nongol" lagi di kitab Wahyu.
Apakah tubuh2 kebangkitan yg dikasih makan pohon kehidupan itu karena tubuh2 jasmani mereka memang masih bisa mati walopun sudah bangkit ? ataukah karena jiwa/roh bangsa2 masih ada yang "terluka" makanya disembuhkan dgn buah pohon kehidupan ?

- Gill's Exposition of the Entire Bible -
there will be no disease either of body or mind in this state; besides, the nations that will walk in the light of this city will be saved perfectly and completely, Revelation 21:4 but these leaves will be for the preserving and continuing the health of the people of God in this state, as the tree of life in Eden's garden was for the preservation of the health and life of Adam, had he continued in a state of innocence; and it denotes that everything in Christ will contribute to the comfort, health, and happiness of the saints

http://biblehub.com/revelation/22-2.htm


Dan yang terakhir :
Kalo kematian jasmani itu sendiri tidak pernah (belon) terjadi di Eden - bagaimana AdamHawa mengerti kata "mati (jasmani)" ?
Mungkin mereka tidak tahu makna 'mati' atau apanya yang mati, alasannya mereka mengulang mengutip firman Allah.. bukan menjelaskan apanya yang mati...
sebagaimana sodara juga tidak tahu makna 'mati' karena belum pernah mengalami sendiri...
yang kita tahu ialah konsep tentang mati...
perihal adam, kita tahu 'mati = jasmani' karena diceritakan sebagai sejarah dan ada ayat pertegasannya dibagian lain dalam Kitab Suci.

Gen 3:1-6
Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.




« Last Edit: October 18, 2013, 11:43:08 AM by hubaya »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #186 on: October 18, 2013, 03:11:46 PM »
(contoh: pemerintah berkata pada oda "jangan membunuh orang, sebab pada hari kau membunuh, pastilah engkau dihukum penjara) = artinya pada hari oda membunuh, oda sudah terjerat kasus, hukum penjara adalah suatu kepastian bagi oda, tinggal tunggu waktunya saja.
Hubaya,
Ilustrasi pemerentah mengeluarkan rule - kurang pas utk di analogikan ke Firman Allah ke Adam, baya :) ---> Kalimat yg saya bold itu masih dilanjutkan dengan pra-kondisi yg mesti terpenuhi ... yaitu "kalo ketangkep" ataupun "kalo ketauan".

Dari contoh ilustrasi hubaya diatas ... (imo) adalah spekulasi dengan meng-interpretasikan kalimat lengkapnya menjadi :
pada hari itu juga engkau mati rohani .... nanti setelahnya itu - entah kapan, yang pasti nggak pada hari itu juga mati jasmani-mu terlaksana.

Perkataan uler malah yang justru lebih pas :
(4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, (5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Pada kata "mati" di kalimat merah ... ya itulah yang Hawa mengertikan KETIKA FT : "pada hari kamu makan, kamu mati" ---> dimana kata "mati" di mengertikan Hawa sebagai literally mati jasmani pada hari dia memakan buah.

Dan iblis kasih tau :
"nggak.... lu nggak mati jasmani kok pada hari lu makan buah".

Quote
8. manusia itu telah tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."
Seperti yang saya post sebelonnya ... adalah menjadi sulit apabila kisah Eden dimengertikan secara literal ... karena akan menuntun ke pertanyaan rasional dan jawaban irrasional ataupun spekulasi :

Q : Dimana Eden, sekarang ?
A : tentu masih literally ada di bumi, cuma belon ketemu.

Q : Dimana Pohon Kehidupan yang dijaga Kerub ?
A : tentu masih literally ada itu pohon berumur ribuan tahun, entahlah dimana ... yang pasti disebelah timur Eden.

Q : itu pedang yang menyala-nyala mosok gak bisa keliatan ?
A : udah ribuan tahun neng ... nyala-nya sekarang udah redup.

Q : Terus kemana itu pohon pengetahuan ?
A : Entahlah, mungkin pas dimakan pohon itu lenyap sendiri.

Q : Apakah dulu, uler itu jalan tegak ?
A : Ya... waktu itu uler jalan tegak, setelah dikutuk Tuhan sekarang melata.

Q : Kok iblis berwujud uler jalan tegak ditaroh di taman Eden ?
A : Ya... dulu iblis/uler itu kan masih berteman akrab ama AdamHawa.
Iblis/uler itu tadinya nggak jahat kooook ... baru setelah dia ngebujuk, ketika itulah dia menjadi jahat sehingga dikutuk Allah melata.

Dan seribu pertanyaan (berdasarkan asumsi kisah Eden = literal) dan seribu jawaban spekulasi lainnya ... dan akhirnya sampai ke pertanyaan :

Q : Kok AdamHawa nggak langsung mati jasmani setelah makan buah ?
A : karena maksud FT ke AdamHawa itu, kalimat lengkapnya = ungu diatas.

:D.

Quote
So, kalimat "sampai engkau kembali lagi menjadi tanah" dimengertikan sbg suatu pernyataan yg berlaku dengan memandang adam hawa ada makan buah - melanggar perintah Allah.
Yang saya baca, yang dikutuk itu TANAH - bukan keturunan AdamHawa, hubaya :).

IMO, kayaknya udah bukan saatnya lagi utk berpedoman : bapak makan buah mentah, gigi anak menjadi ngilu, deh... :).

bersambung.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #187 on: October 18, 2013, 03:12:08 PM »
Quote
Mungkin mereka tidak tahu makna 'mati' atau apanya yang mati
IMO,
Yang mereka tidak ketahui adalah makna "mati" yg terucap di FT.
Yang mereka ketahui adalah kata "mati" yang mati secara jasmani berdasarkan pengetahuan mereka (entah itu ada contohnya atau tidak)

Quote
sebagaimana sodara juga tidak tahu makna 'mati' karena belum pernah mengalami sendiri...
Sependapat :D.

Upah dosa adalah maut.
Baiklah saya posisikan diri ke pengertian bhw kata "mati" yang terucap FT ke Adam itu ngerujuk ke mati jasmani ---> so, kalimatnya menjadi : upah dosa adalah mati jasmani.

apakah :
  • A. karena SEMUA manusia berdosa ... maka semua manusia mati jasmani (mortal) ?
  • B. karena Adam berdosa, maka semua manusia mati jasmani (mortal) ?

Apapun jawaban dari kedua pertanyaan diatas ... tetep tidak menihilkan bhw Yesus itu mortal. Maka pertanyaannya menjadi :

apakah :
  • A. karena Yesus manusia berdosa ... maka Yesus mati jasmani (mortal) ?
  • B. karena Adam berdosa, maka Yesus mati jasmani (mortal) ?

Allah berkata bhw : dengan makan buah kehidupan maka AdamHawa HIDUP selamanya. Dengan asumsi bhw kata "hidup" disitu mengacu immortal (tidak bisa mati jasmani) ... mengapa Allah seolah-olah "kuatir" : "sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." ?

Dengan demikian kesimpulannya adalah :
Natur manusia (termasuk AdamHawa - termasuk Yesus) adalah mati jasmani, tidak mementingkan apakah Adam perlu makan buah dulu ato kagak, tidak pula memerlukan apakah Yesus manusia berdosa ato kagak.

Buah pohon kehidupan bukan tentang mortal/immortal --- melainkan ketika "dimakan" - preserve kondisi awal yg kayak yg begimana yang ada di diri si "pemakan".

"sehingga ia hidup untuk selama-lamanya." tidak sedang menunjukan bhw Allah "kuatir" ... melainkan Allah tidak mao Adam yg spiritually dead itu TETAP dalam keadaan spiritually dead (tidak bisa dipulihkan) kalo makan pohon kehidupan.

Pohon kehidupan boleh "dimakan" hanya apabila seseorang sudah tidak spiritually-dead lagi dimata Allah. Orang2 dengan tubuh-kemuliaannya yg berada di kota tsb = tidak dalam keadaan spiritually dead dimata Allah ... tubuh2 kemuliaan itu sendiri entah physically mortal ataukah immortal saya nggak tau, namun yang pasti tidak didalam kondisi spiritually-dead.

Adam (manusia) diciptakan dengan natur physically mortal.
By logic, kalo Adam diciptakan immortal maka kemutlakan-nya adalah : sekalipun makan buah pengetahuan, Adam tidak akan pernah mati jasmani (tidak pengaruh).

Kalau di respond :
"emangnya Allah nggak bisa mengubah yg immortal menjadi mortal ?" ---> nah ini masuk spekulasi ... karena jawaban tanpa logik-nya adalah : "yah... bisa bisa aja laaah... Dia kan Maha Kuasa". ...hehehe :D.

:)
salam.

Offline hubaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 65
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Orthodox
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #188 on: October 18, 2013, 04:40:41 PM »
Hubaya,
Ilustrasi pemerentah mengeluarkan rule - kurang pas utk di analogikan ke Firman Allah ke Adam, baya :) ---> Kalimat yg saya bold itu masih dilanjutkan dengan pra-kondisi yg mesti terpenuhi ... yaitu "kalo ketangkep" ataupun "kalo ketauan".

Dari contoh ilustrasi hubaya diatas ... (imo) adalah spekulasi dengan meng-interpretasikan kalimat lengkapnya menjadi :
pada hari itu juga engkau mati rohani .... nanti setelahnya itu - entah kapan, yang pasti nggak pada hari itu juga mati jasmani-mu terlaksana.
Ilustrasi saya sebelumnya; pada hari itu juga terjerat kasus..
Dikaitkan dengan peristiwa adam hawa; pada hari itu juga "berkodrat tubuh maut."
Nah, matinya (konsekwensi) itu sendiri kapan tinggal tunggu waktunya.

Perkataan uler malah yang justru lebih pas :
(4) Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, (5) tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Pada kata "mati" di kalimat merah ... ya itulah yang Hawa mengertikan KETIKA FT : "pada hari kamu makan, kamu mati" ---> dimana kata "mati" di mengertikan Hawa sebagai literally mati jasmani pada hari dia memakan buah.

Dan iblis kasih tau :
"nggak.... lu nggak mati jasmani kok pada hari lu makan buah".

Dialog Ular dan Hawa.
Ular : "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

Hawa :"Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,
tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
- hawa tidak menjelaskan mati apanya, atau 'mati' itu apa substansinya, dan tidak mengatakan 'hari itu juga akan mati', dia hanya mengulang firman Allah: "Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

Ular : "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
- perkataan ular jelas dusta, jika "tidak akan mati" berlaku, maka hawa tidak akan mati selama2nya, dan kontradiksi dengan firman Allah "maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
- perempuan itu tidak dikatakan takut akan 'kematian'; atau digambarkan dengan mengitari pohon sambil berpikir (bisa ditafsir ciri2 takut)... melainkan dia melihat dan mengambil serta memakan buah itu.

Kontra statemen:
Kej. 2:17   tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (kebenaran)
Kej. 3:3   tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." (kebenaran)
Kej. 3:4   Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, (dusta)

« Last Edit: October 18, 2013, 04:52:13 PM by hubaya »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #189 on: October 18, 2013, 05:35:22 PM »
Ilustrasi saya sebelumnya; pada hari itu juga terjerat kasus..
Dikaitkan dengan peristiwa adam hawa; pada hari itu juga "berkodrat tubuh maut."
Nah, matinya (konsekwensi) itu sendiri kapan tinggal tunggu waktunya
Nah...ya itulah maksud saya, baya ... yg bold itu adalah tambahan ... hehehe :D.

Dalam pengertian saya, upah dosa adalah maut ---> "maut" = mati rohani.
Demikian juga : makan buah, mati ---> "mati" = mati rohani.

Quote
dia hanya mengulang firman Allah: "Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Tidak... Hawa tidak mengulang blekplek FT tsb, baya. Hawa tidak menyertakan kalimat "pada hari itu juga" :).

Ular : "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

Quote
- perkataan ular jelas dusta, jika "tidak akan mati" berlaku, maka hawa tidak akan mati selama2nya
Rujukan uler menyatakan bhw : pada waktu kamu memakannya, sekali kali kamu tidak akan mati. lalu uler jelaskan, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah

Uler berkata benar, tetapi uler tidak menjelaskan bhw ketika buah dimakan, maka ketika itu juga si pemakan mati-rohani.

Quote
dan kontradiksi dengan firman Allah "maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya.
So, maksud baya disini... kutuk Allah bhw Adam MENJADI mortal setelah makan buah itu - ternyata kalo pohon kehidupan nggak disingkirkan, Allah takut nanti Adam bisa menihilkan kutuk tsb dgn KEMBALI meng-imortalkan dirinya melalui cara makan buah kehidupan ? Please CMIIW :).

Dari baca ayat, saya tidak/belon menemukan bhw Adam dikutuk Allah ... apalagi dikutuk menjadi mortal. Dalam pengertian saya : Adam itu sendiri ketika diciptakan naturenya adalah mortal ... dan yang dikutuk Allah adalah TANAH :).

Quote
- perempuan itu tidak dikatakan takut akan 'kematian'; atau digambarkan dengan mengitari pohon sambil berpikir (bisa ditafsir ciri2 takut)... melainkan dia melihat dan mengambil serta memakan buah itu.
Ya... karena yang menjadi dasar pemikiran Hawa TADINYA adalah pada hari itu juga dia mati ... dimana setelah iblis berkata, Hawa lebih memilih kata iblis bhw pada hari itu juga dia = seperti Allah.

Quote
Kontra statemen:
Kej. 2:17   tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." (kebenaran)
Kej. 3:3   tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." (kebenaran)
Kej. 3:4   Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, (dusta)

pertama : FT menyatakan pada hari itu juga
kedua : Hawa telah merubah FT
ketiga : iblis sedang menyatakan ke Hawa bhw pada hari itu juga Hawa tidak akan mati (jasmani) - iblis tidak berbohong dengan berkata : pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka = seperti Allah  ... iblis juga tidak berbohong apabila kata mati disitu = mati jasmani dengan menyatakan : pada waktu engkau memakannya, kamu tidak akan langsung mati jasmani hari itu juga

:)
salam.

Offline hubaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 65
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Orthodox
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #190 on: October 18, 2013, 05:38:44 PM »
Seperti yang saya post sebelonnya ... adalah menjadi sulit apabila kisah Eden dimengertikan secara literal ... karena akan menuntun ke pertanyaan rasional dan jawaban irrasional ataupun spekulasi :

Q : Dimana Eden, sekarang ?
A : tentu masih literally ada di bumi, cuma belon ketemu.
...

People tends to believe what they WANTS to believe.
Kalau menurut bro, kisah adam hawa bukan literal atau hanya metafora ya itu hak bro.

So, kalimat merah bisa juga dimengertikan sbg suatu pernyataan yg memang sudah berlaku (tanpa memandang ada makan buah atopun tidak ada makan buah) namun belon diketahui AdamHawa. Disaat itulah dikasih tau oleh Allah. Iya kaaan ? :)
So, kalimat "sampai engkau kembali lagi menjadi tanah" dimengertikan sbg suatu pernyataan yg berlaku dengan memandang adam hawa ada makan buah - melanggar perintah Allah.
Yang saya baca, yang dikutuk itu TANAH - bukan keturunan AdamHawa, hubaya :).
??

- "sampai engkau kembali lagi menjadi tanah" = adam.

- "terkutuklah tanah karena engkau" = semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya.

- jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya. Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. (Kej 3:22)

- makan buah kehidupan = kekal, tidak makan buah kehidupan = tidak kekal..

- adam hawa diusir dari taman eden = mereka dan keturunannya tidak bisa makan buah kehidupan = tidak kekal.
(menanggung konsekwensi perbuatan adam, tapi bukan mewarisi dosanya adam dengan konsep dosa keturunan = dosa keturunan adam + dosa adam hawa)

- Jadi Adam mencapai umur sembilan ratus tiga puluh tahun, lalu ia mati. (Kej. 5:5)

- keturunan adam pun mengalami mati. (status henokh dan elia - dalam perdebatan)

- adam diambil dari tanah debu.. tanah menjadi dikutuk karena adam (tanah).
-----------

Bro pernah meneliti 'debu we are made of' secara science ?

debu mengandung semua mineral hewan dan vegetable nourishment produced by the earth.
debu terdiri dari molekul.
molekul terdiri dari atom, elektron, partikel subatom.
semakin diteliti unsur2 lebih dalam dengan tujuan menemukan intinya / hakekatnya... we'll discover more and more vast space and less and less substance and yet paradoxically our experience is that the Universe is created out of tangible, solid substance.

=======
Tentang konsep 'mati', ada beberapa macam.. dan kalau kita belum mengalami, yang bisa kita bicarakan ialah konsep.

What do Orthodox Christians teach about death and what happens when we die?
It is beyond any doubt that we Christians are convinced that we are created for life; it is not God's will that we die. God doesn't want death; He wants life. In the Scripture, death is the enemy. The Apostle Paul even calls death, "the last enemy". Death is not natural, not a natural part of our life and not willed by God. The Wisdom of Solomon, which for us is part of the Bible, says very clearly, "God did not create death". Death comes into the world as a rebellion against God. Death comes into the world because people do not choose life, but choose death, darkness, and themselves over God.

St. Athanasios said, "if you choose yourself you are choosing nothing, because that what you are without God",  since we are created out of nothing.
For God gives our whole life to us, Who is the living God and the only One Who lives.

It is our teaching that death results from human rebellion against God from the beginning and with the help of the demons (who are lovers of death, darkness and evil).
The Bible teaches actually teaches kind of a 'package plan', you have God, truth, life and glory, or you have the demons, darkness, death, satan, sin, corruption, ugliness and rot. This is the basic reality, and there is no middle path.

In the eight chapter of the Epistle to the Romans, the Apostle Paul says, "working in our members is always a heterosnomos (another law)".
Human beings think that they are economists, in other words, they are 'a law unto themselves', but according to the Scriptures we are not.
Either there is the law (nomos) of Christ, which the Apostle Paul calls the law of the Holy Spirit and Life in his Epistle to the Romans, or there is the law of sin and death.
There is either one law or the other that works, if it isn't the one it is the other.
Here we interpret the Genesis story as the choice of death.
Furthermore, it is even not strictly Orthodox to think of sin as a corrupted choice or making the wrong choice.
I believe that our teaching is that the problem is not whether it is right or wrong but choice itself (as taught by St. Maximos the Confessor), because if you are a creature you have no choice.

If there is God and God is God and God is the living God and God is Who He is, our only choice is to give up our choice and listen to and obey Him.
This is very important to understand, because the modern people think that the more choices they have and the more they deliberate the more the freer they are, however this is not Biblical.
What we say is that if there is God, at any given moment the only choice we have is to give up choice and obey Him, listen to Him, trust Him, to love Him and to believe Him.
The primordial sin is exactly saying "no, I will not obey, trust or love God. I will do it my way".
You know what takes place when you do it your way; you perish and die.
That is where death comes from. Where there is obedience, love and trust in God, there can not be death.
If one was to obey God totally, live in communion with God, trust and love God in everything, that person will not be able to die.

It is interesting in the Genesis story, God did not say to Adam and Eve, "eat of the tree and I will kill you".
He said, "you must not eat from the tree of the knowledge of good and evil", meaning choice rather than obedience, "for when you eat of it you will surely die", for it is sin that kills you.
God doesn't kill anybody, in that sense; we kill ourselves.
So the minute we take our life in our own hands to do what we want to do, and do not obey God, basically we commit suicide.
Furthermore, we put that death over to our children who are born in the same condition of death when born into the world. That is what the 'ancestral sin' is all about.
A second point is that we would say that the human task is to overcome and destroy death, and to make death to die so that life can then live.

http://www.orthodoxchristian.info/pages/afterdeath.htm




« Last Edit: October 18, 2013, 05:40:19 PM by hubaya »

Offline hubaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 65
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Orthodox
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #191 on: October 18, 2013, 06:35:57 PM »
Dalam pengertian saya, upah dosa adalah maut ---> "maut" = mati rohani.
Demikian juga : makan buah, mati ---> "mati" = mati rohani.
mati rohani deskripsi bro ?
existensinya mati atau kerohanian yang mati ?
kalau kerohaniannya mati, maka adam dan hawa tidak mungkin mengucap syukur kepada Allah ketika dikaruniai anak.
sebab deskripsi rohani mati salah satunya = tidak percaya lagi adanya Allah, dsb..

Tidak... Hawa tidak mengulang blekplek FT tsb, baya. Hawa tidak menyertakan kalimat "pada hari itu juga" :)

Ular : "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
 Rujukan uler menyatakan bhw : pada waktu kamu memakannya, sekali kali kamu tidak akan mati. lalu uler jelaskan, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah

Uler berkata benar, tetapi uler tidak menjelaskan bhw ketika buah dimakan, maka ketika itu juga si pemakan mati-rohani..
Logika:
Ular : "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
- ular bertanya "buah semua pohon dalam taman jangan dimakan ?" [soal buah]
- ular tidak bertanya "pada hari kamu memakan buah kehidupan, hari itu juga kamu mati, bukan ?"


Hawa: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
- hawa menjawab sesuai apa yang ditanyakan ular (yang tanya soal buah - tidak tanya hari) dengan mengutip firman Allah kepada adam.

Ular: "Sekali-kali kamu tidak akan mati, tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
- ular menanggapi soal 'mati' = sekali-kali kamu TIDAK AKAN MATI = dusta.
- Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka vs 3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua

- kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat = tipu daya.


So, maksud baya disini... kutuk Allah bhw Adam MENJADI mortal setelah makan buah itu - ternyata kalo pohon kehidupan nggak disingkirkan, Allah takut nanti Adam bisa menihilkan kutuk tsb dgn KEMBALI meng-imortalkan dirinya melalui cara makan buah kehidupan ? Please CMIIW :).
??

1. "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." = kalimat PERINTAH.

2. Di ayat keberapa tertulis 'pohon kehidupan disingkirkan' ?

3. Yang dikutuk ialah ular

4. Yang dikutuk itu tanah (agar: bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu). {tidak perlu tanya kenapa tanah yang dikutuk, padahal tanah tidak salah apa2.. sebab tanah itu bukan makhluk bernyawa.. tanah itu benda materi saja}

5. adam hawa yang diusir dari taman eden.

6. Tidak ada kata "Allah takut", maka tidak perlu diasumsikan dengan mendistorsi karakteristik Allah.. sebab Kuasa, Allah yang pegang.. Allah yang menentukan, menetapkan, memutuskan.. maka kalau mau berasumsi yang tidak tertulis, lebih pantas dikatakan 'Allah tidak menghendaki adam hawa memakan buah kehidupan sehingga ia hidup selama2nya setelah mereka melanggar perintahNya, maka diusirlah mereka dari taman eden'

Dari baca ayat, saya tidak/belon menemukan bhw Adam dikutuk Allah ... apalagi dikutuk menjadi mortal. Dalam pengertian saya : Adam itu sendiri ketika diciptakan naturenya adalah mortal ... dan yang dikutuk Allah adalah TANAH :).
1. Tidak ada kalimat tertulis "Adam dikutuk Allah"
Harafiah, yang dikutuk :
a. ular
b. tanah (agar: bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu)

2. "sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." =  firman-Nya kepada manusia itu (bro anggap ini kalimat kutukan atau tidak; jika ya, kita jadikan acuan istilah)

3. maka untuk kasus sebaliknya, jika bro meyakini bahwa "Adam itu sendiri ketika diciptakan naturenya adalah mortal", maka tunjukkan ayat mana yang menyatakan hal tersebut (sebelum mereka makan buah pengetahuan) ?



Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #192 on: October 18, 2013, 06:57:35 PM »
@hubaya,

saya disini tidak sedang menentang ataupun ingin menyatakah ttg yg benar/tidak benar.

Saya disini mengungkapkan logik, dimana logik saya belon/tidak menemukan kesimpulan dari ayat yg saya baca bhw setelah makan buah Allah mengutuk Adam dengan menjadi mortal :).

for dust you are
AND TO DUST YOU WILL RETURN


kalimat diatas belon/tidak menuntun saya utk bisa ber-spekulasi bahwa :
tidak makan buah = you will NOT return to dust.

Dan ayat :
jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya

apabila saya mengertikan secara literal bhw : dengan makan buah Adam bisa menihilkan state mortal-nya menjadi kembali immortal ... maka itu menjadikan saya timbul ke pertanyaan2 selanjutnya yang tidak akan pernah bisa ada jawabannya :D.

Semisal :
1. emang kenapa kalo Adam bisa menihilkan his mortal state tsb menjadi kembali ke state immortal dgn cara makan buah kehidupan ? Apakah Allah takut ? kuatir ?

2. Kok bisa ya ? Adam menihilkan state mortal-nya kembali menjadi immortal dgn usahanya sendiri dgn cara makan buah ?

3. Lalu, Yesus yang mortal itu jadi gara-gara apa donk ?
Gara2 person Yesus berbuat dosa = tidak mungkin ini jawabannya.
Gara2 Yesus kena akibat Adam berbuat dosa (menjadi mortal) = juga tidak masuk jawaban ini.

4. So, konsep keselamatan itu BUKAN tentang spiritual ? melainkan juga tentang immortality ?

5. Apakah kalimat "God created man in His own image" mengacu juga ke physical immortality ? Tapi kan, Allah itu tidak physical ?

Oleh karena itulah saya memilih mengertikan kisah Eden secara simbolis sekaligus memang ada "Adam" dan "Hawa" secara literal, namun bukan literal dua manusia di Eden hidup berteman dgn person iblis (uler ngomong dgn posisi tegak tidak melata) :D.

Quote
Kalau menurut bro, kisah adam hawa bukan literal atau hanya metafora ya itu hak bro.
Nah, kepada yang berpegang bhw person bang Adam ama jeng Hawa itu literal dua manusia di Eden - bisakah menjawab list pertanyaan saya diatas dan list pertanyaan pada post sebelumnya ? :).

Pohon kehidupan "nongol" lagi di kitab Wahyu.
Dan di ayat tsb tidak/belon juga menuntun saya utk berpendapat/berkesimpulan  bhw dengan makan pohon kehidupan - yg mortal bisa menjadi immortal.

Yang saya tangkep adalah : entah apakah itu in the state mortal/immortal - yang bisa/boleh makan pohon kehidupan itu adalah yg in the state NOT spiritually dead dimata Allah.

Quote
Furthermore, we put that death over to our children who are born in the same condition of death when born into the world. That is what the 'ancestral sin' is all about.
Dengan begitu, apabila immortality = God's image (Adam immortal sebelum makan buah) ---> sementara God created man in His own image --> tidakkah ini jadi menuntun ke kesimpulan, SETELAH ADAM maka bayi KainHabil God created NOT in His own image anymore ?

:)
salam.

Offline hubaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 65
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Orthodox
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #193 on: October 18, 2013, 07:33:03 PM »
Saya disini mengungkapkan logik, dimana logik saya belon/tidak menemukan kesimpulan dari ayat yg saya baca bhw setelah makan buah Allah mengutuk Adam dengan menjadi mortal :).

for dust you are
AND TO DUST YOU WILL RETURN


kalimat diatas belon/tidak menuntun saya utk bisa ber-spekulasi bahwa :
tidak makan buah = you will NOT return to dust.

Dan ayat :
jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya

apabila saya mengertikan secara literal bhw : dengan makan buah Adam bisa menihilkan state mortal-nya menjadi kembali immortal ... maka itu menjadikan saya timbul ke pertanyaan2 selanjutnya yang tidak akan pernah bisa ada jawabannya :D.

Dengan begitu, bro tidak lagi mengambil kesimpulan dengan logika berdasar rujukan apa yang tertulis dalam Alkitab dong ?

Premis:
1. kalimat "sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu." = diucapkan Tuhan setelah mereka makan buah pengetahuan.
- Jika bro meyakini bahwa adam mortal sebelum makan buah pengetahuan; tunjukkan bukti harafiah bahwa kalimat itu pernah diucapkan Allah sebelum mereka makan buah pengetahuan ?
- Jika tidak ada; maka kesimpulan bro bersifat asumsi dan tidak kuat terkecuali bro bisa menunjukkan bukti harafiah sebagai dasar kesimpulan bro.



2. semua buah boleh dimakan kecuali buah pengetahuan. (maka logikanya; buah kehidupan juga boleh dimakan)

3. kalimat "jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya" = menunjukkan bahwa apabila mereka makan buah kehidupan, mereka akan hidup untuk selama-lamanya.
- Jika bro meyakini bahwa "makan buah Adam tidak bisa menihilkan state mortal-nya menjadi kembali immortal",
tunjukkan bukti harafiah "walau adam hawa makan buah kehidupan, mereka tetap saja tidak akan hidup selama-lamanya" ?
- Jika tidak ada; maka kesimpulan bro bersifat asumsi dan tidak kuat terkecuali bro bisa menunjukkan bukti harafiah sebagai dasar kesimpulan bro.


Karena metode sekarang kita diskusi dengan dasarnya scripture..
Saya juga bisa asal menyimpulkan sesuatu tanpa bukti untuk menolak induktif deduktif menafsirkan Alkitab, dengan alasan 'tidak masuk akal, banyak pertanyaan2 lain yang muncul, dan berbagai persoalan yang dicari2'.... sebab hampir segala sesuatu memang pasti ada 'lawannya' kalau memang ingin dicari 'ke-tidak masuk akalannya'
Karena itu ada yang namanya 'Kebenaran subyektif' , 'Kebenaran Relatif', 'Kebenaran mutlak'
Dengan begitu, ya terserah... itu hak masing2 untuk mau percaya atau menolak..



Offline hubaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 65
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Orthodox
Re: Dosa Turunan, kenapa janggal yah ?
« Reply #194 on: October 18, 2013, 07:51:57 PM »
1. emang kenapa kalo Adam bisa menihilkan his mortal state tsb menjadi kembali ke state immortal dgn cara makan buah kehidupan ? Apakah Allah takut ? kuatir ?
Sebaliknya; kalau itu kehendak Allah, anda mau apa ?

2. Kok bisa ya ? Adam menihilkan state mortal-nya kembali menjadi immortal dgn usahanya sendiri dgn cara makan buah ?
Kenyataannya Adam makan buah itu sehingga menjadi state immortal ?
Jika tidak; kenapa memikirkan yang diluar konteks, diluar apa yang tertulis di Alkitab ?

3. Lalu, Yesus yang mortal itu jadi gara-gara apa donk ?
Gara2 person Yesus berbuat dosa = tidak mungkin ini jawabannya.
Gara2 Yesus kena akibat Adam berbuat dosa (menjadi mortal) = juga tidak masuk jawaban ini.
Ibrani 2:10-18
Sebab memang sesuai dengan keadaan Allah--yang bagi-Nya dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan--,yaitu Allah yang membawa banyak orang kepada kemuliaan, juga menyempurnakan Yesus, yang memimpin mereka kepada keselamatan, dengan penderitaan.
Sebab Ia yang menguduskan dan mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak malu menyebut mereka saudara,
kata-Nya: "Aku akan memberitakan nama-Mu kepada saudara-saudara-Ku, dan memuji-muji Engkau di tengah-tengah jemaat,"
dan lagi: "Aku akan menaruh kepercayaan kepada-Nya,"
dan lagi: "Sesungguhnya, inilah Aku dan anak-anak yang telah diberikan Allah kepada-Ku."

Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging,
maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.

Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.

Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.

-------------

2 Korintus 15:35-49
Tetapi mungkin ada orang yang bertanya: "Bagaimanakah orang mati dibangkitkan?
Dan dengan tubuh apakah mereka akan datang kembali?"
Hai orang bodoh! Apa yang engkau sendiri taburkan, tidak akan tumbuh dan hidup, kalau ia tidak mati dahulu.
Dan yang engkau taburkan bukanlah tubuh tanaman yang akan tumbuh, tetapi biji yang tidak berkulit, umpamanya biji gandum atau biji lain.
Tetapi Allah memberikan kepadanya suatu tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya: Ia memberikan kepada tiap-tiap biji tubuhnya sendiri.
Bukan semua daging sama: daging manusia lain dari pada daging binatang, lain dari pada daging burung, lain dari pada daging ikan.
Ada tubuh sorgawi dan ada tubuh duniawi, tetapi kemuliaan tubuh sorgawi lain dari pada kemuliaan tubuh duniawi
Kemuliaan matahari lain dari pada kemuliaan bulan, dan kemuliaan bulan lain dari pada kemuliaan bintang-bintang, dan kemuliaan bintang yang satu berbeda dengan kemuliaan bintang yang lain.

Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati.
Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.
Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan.
Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.

Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.
Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

Seperti ada tertulis: "Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup",
tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Tetapi yang mula-mula datang bukanlah yang rohaniah, tetapi yang alamiah; kemudian barulah datang yang rohaniah.
Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.
Makhluk-makhluk alamiah sama dengan dia yang berasal dari debu tanah dan makhluk-makhluk sorgawi sama dengan Dia yang berasal dari sorga.
Sama seperti kita telah memakai rupa dari yang alamiah, demikian pula kita akan memakai rupa dari yang sorgawi.

------------