Author Topic: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah  (Read 18597 times)

0 Members and 8 Guests are viewing this topic.

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #120 on: November 13, 2013, 11:53:20 AM »
Sorry, bro Budi, sepertinya anda justru tertukar dalam melihat mana yang penting dan mana yang kurang penting, ini menurut saya ya.

Predestinasi justru mendorong penganutnya untuk 'terjebak' dalam kesombongan diri, merasa sudah terselamatkan, dan orang lain belum tentu. Bahwa walaupun dia melakukan dosa, dia tetap selamat, karena sudah dipredestinasi selamat.

Syalom

Saya jadi teringat kisah yang ini bro...

Lukas 18:9-14
18:9 5 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain,  Yesus mengatakan perumpamaan ini:
18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri  dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. "

Semoga para predestinasi tidak mengalami sindrom kesombongan rohani seperti contoh di atas   :nod:

salam :)
In Omnibus Caritas

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #121 on: November 13, 2013, 11:56:48 AM »
Semoga mod, semoga.

:D

Syalom

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #122 on: November 14, 2013, 06:27:43 AM »
Mungkin sepintas thread ini akan bersinggungan dengan thread yang membahas urusan predestinasi, walau diharapkan tidak menjadi thread yang paralel, karena saya mencoba menggalinya dari sisi berbeda.

Mari kita coba.

Menurut Alkitab, Allah adalah pencipta manusia, ketika kemudian manusia melanggar larangan Allah, makan buah pohon pengetahuan, yang diletakkan oleh Allah di tengah tengah Eden, maka manusia jatuh dalam dosa. Celakanya, karena kesalahan sang manusia pertama itu, maka seluruh keturunan manusia juga jatuh dalam dosa. Tetapi, karea kasih Allah kepada manusia, maka Allah mengutus PuteraNya yang Tunggal, Jesus, menjadi penebus dosa manusia, dan harus menderita serta wafat di kayu salib. Dengan pengorbanan Jesus, hubungan yang rusak antara manusia dan Allah telah dipulihkan, manusia kembali memperoleh keselamatannya.

Kemudian, timbul pertanyaan secara awam sbb :

1. Apakah Allah 'tahu' bahwa dengan menempatkan pohon pengetahuan di taman Eden, manusia akan jatuh dalam dosa?

Tuhan bilang : "Jika adam makan maka dia akan mati".

Tuhan tau bahwa suatu saat adam akan makan.
Tetapi pada saat tsb, tidak ada waktu/time. jadi jangan berkata " kalau gitu Tuhan tau KAPAN adam akan makan", sebab, kata "kapan" berhubungan dengan waktu/time.

2. Kalau Allah, tahu, mengapa Allah dengan 'sengaja menjerumuskan' manusia ke dalam dosa?

Tuhan enggak pernah menjerumuskan manusia, tetapi manusia sendirilah yg menjerumuskan dirinya ke dalam dosa, dengan cara melanggar.
3. Apakah Allah 'tidak dapat' menghalangi manusia saat Adam dan Hawa akan memetik buah itu?

kalau Tuhan ikut campur berarti free will ngga berjalan dong...

4. Apakah Allah 'tahu' sejak awal mula, bahwa PuteraNya 'pasti' harus turun ke dunia menebus manusia?

Tahu dong, sebelum Adam makan buah pun Yesus sudah disiapkan.

5. Apakah Allah 'tahu' bahwa dengan diutusnya Jesus, tetap 'tidak sepenuhnya' menyelamatkan seluruh umat manusia?

wah...Kalau tujuan kedatangan Yesus itu bukanlah untuk menyelamatkan manusia dalam arti seperti itu, melainkan dalam arti "menyelamatkan".


Kalau tidak ada Yesus, manusia mati semua (rohani loh ya)
Setelah ada Yesus, manusia BISA hidup bersama bapa lagi. Istilahnya second chance lah..
6 Apakah Allah 'tahu' dan 'sengaja' memilih manusia manusia tertentu saja yang akan selamat; bahkan saat si manusia belum dilahirkan? Untuk apa menciptakan manusia yang pasti gagal?

Ini sih ajaran yg saya ngga setuju,... ngga mau komen ahh. nanti ada yg marah.
7. Jika kita percaya bahwa Allah itu Mahasempurna, dan ciptaanNya adalah sempurna, mengapa manusia tidak sempurna?

Silahkan.....

Syalom

siapa bilang manusia tidak sempurna?
tergantung definisi sempurna bro.

Kalau menurut saya karena manusia sempurna lah maka manusia bisa jatuh ke dalam dosa.
Back to TOPIC!

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #123 on: November 14, 2013, 09:54:57 AM »
Quote
Tuhan bilang : "Jika adam makan maka dia akan mati".

Tuhan tau bahwa suatu saat adam akan makan.
Tetapi pada saat tsb, tidak ada waktu/time. jadi jangan berkata " kalau gitu Tuhan tau KAPAN adam akan makan", sebab, kata "kapan" berhubungan dengan waktu/time.

Rasanya saya tidak berkata atau bertanya 'kapan', bro.

Syalom

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #124 on: November 16, 2013, 05:48:13 PM »
@Budi

Saya hanya menyampaikan apa yang terjadi di kehidupan sehari hari, berdasarkan kenyataan yang ada, bukan berdasarkan teori, bro.

Syalom

Ooo gitu. Kirain bro salt sedang membahas doktrin predestinasi itu sendiri.

Kalo yg bro salt bahas adalah yg pada kenyataannya, ya saya nggak bisa komen apa-apa selain "Namanya juga manusia". Dan saya rasa itu tidak hanya berkaitan dengan doktrin predestinasi, tapi juga dengan hal-hal lain. Saya jadi ingat pernah membaca suatu tulisan "In truth,there was only one christian and he died on the cross". Hehehe ...

Kalo hati kita kotor, pengetahuan terbenar apapun akan jadi alat yg jahat di tangan kita.


Cheers



Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #125 on: November 16, 2013, 06:05:27 PM »
Saya jadi teringat kisah yang ini bro...

Lukas 18:9-14
18:9 5 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain,  Yesus mengatakan perumpamaan ini:
18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.
18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;
18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.
18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri  dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.
18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan. "

Semoga para predestinasi tidak mengalami sindrom kesombongan rohani seperti contoh di atas   :nod:


Menarik bahwa bro leo mengutip ayat tsb dan merujukan si orang sombong hanya dengan kaum predestinationist. Menurut bro leo, bisa nggak kalo si orang sombong tsb dirujukkan ke kaum anti-predestination?

Sebab, ketika saya baca yg biru, saya melihat bagaimana si orang sombong itu mengandalkan dan membanggakan usahanya sendiri. Bukankah behavior ini lebih didasarkan pada keyakinan bahwa "untuk selamat, perlu usaha" (freewill-isme)?

Sementara, ketika saya baca yg merah, saya melihat bagaimana si pemungut cukai hanya memohon kasihan Tuhan. Bukankah behavior ini lebih didasarkan pada keyakinan bahwa "hanya belas kasihan Tuhan saja yg menyelamatkan" (predestinationisme)?

Quote
Semoga para predestinasi tidak mengalami sindrom kesombongan rohani seperti contoh di atas   :nod:

Mengapa hanya ditujukan kepada kaum predestinationist, bro leo? Menurut bro leo, apakah orang-orang yg lebih percaya "freewill" tidak akan mengalami kesombongan rohani tsb? Sebab, jangan2 post bro leo tsb secara persis malah menggambarkan behavior yg direpresentasikan si orang sombong pada ayat tsb....


Cheers

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #126 on: November 17, 2013, 09:42:05 AM »

Menarik bahwa bro leo mengutip ayat tsb dan merujukan si orang sombong hanya dengan kaum predestinationist. Menurut bro leo, bisa nggak kalo si orang sombong tsb dirujukkan ke kaum anti-predestination?

Sebab, ketika saya baca yg biru, saya melihat bagaimana si orang sombong itu mengandalkan dan membanggakan usahanya sendiri. Bukankah behavior ini lebih didasarkan pada keyakinan bahwa "untuk selamat, perlu usaha" (freewill-isme)?

Sementara, ketika saya baca yg merah, saya melihat bagaimana si pemungut cukai hanya memohon kasihan Tuhan. Bukankah behavior ini lebih didasarkan pada keyakinan bahwa "hanya belas kasihan Tuhan saja yg menyelamatkan" (predestinationisme)?

Mengapa hanya ditujukan kepada kaum predestinationist, bro leo? Menurut bro leo, apakah orang-orang yg lebih percaya "freewill" tidak akan mengalami kesombongan rohani tsb? Sebab, jangan2 post bro leo tsb secara persis malah menggambarkan behavior yg direpresentasikan si orang sombong pada ayat tsb....


Cheers


IMHO tidak ada manusia yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
Pertama2 tentu dari rahmat Allah, yang kemudian mengikut-sertakan kehendak bebas manusia.


Nah pertanyaannya, bagi orang2 yang mengikuti paham predestinasi ... apakah dia yakin 100% sudah terpredestinasikan.

Kalo yakin apakah termasuk sombong ?

 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #127 on: November 17, 2013, 10:20:25 AM »
Orang yang sadar dirinya masih bersusah payah berusaha pasti lebih rendah hati dibanding orang yang merasa sudah 'sukses'.

:D

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #128 on: November 17, 2013, 10:23:16 AM »
Nah pertanyaannya, bagi orang2 yang mengikuti paham predestinasi ... apakah dia yakin 100% sudah terpredestinasikan.

Kalo yakin apakah termasuk sombong ?
Dari pov saya, TIDAK. Sso yg beriman dan meyakini bhw dirinya di predestinasikan selamat : tidak sombong - selama konsep ini tidak dia jadikan ukuran ke orang laen :D.

IMO, ketika merah - maka hubungannya bersifat privat ... yakni dirsen ybs dgn Allah ---> orang lain tidak bisa mengajukan bukti2 yg dimana bukti itu sendiri menyangkut orang lain.

Secara general : posibilitas
Secara per individu : hanya individu itu sendiri yg mengetahui probabilitasnya.

:D
salam.


Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #129 on: November 17, 2013, 10:25:52 AM »
Kalau merasa diri selamat da orang lain (yang berbeda) tidak selamat, apa itu bukan kesombongan?

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #130 on: November 17, 2013, 10:39:48 AM »
Kalau merasa diri selamat da orang lain (yang berbeda) tidak selamat,
hehehe ...makanya saya ajukan "pra-syarat" : selama konsep ini tidak dia jadikan ukuran ke orang laen , salt :D.


Quote
apa itu bukan kesombongan?
kalo "prasyarat" diatas nggak terpenuhi, ya bisa dikatakan kesombongan.... cuma toh sombongnya ke sesama manusia, bukan kepada Tuhan (menurut pov ybs).

Kalau merasa diri selamat da orang lain (yang berbeda) tidak selamat,
Saya rasa, (tebakan aja yah...) yang berkonsep predestinasi itu pedomannya adalah : "meyakini diri selamat ... orang lain, ora weru" :D.

:)
salam.

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #131 on: November 17, 2013, 11:15:24 AM »
Prasyarat diukurkan pada orang lain kalau diucapkan atau dilakukan, bro. Bagaimana kalau perasaan 'selamat sendiri' cuma disimpan dalam hati?

Tetap itu adalah kesombongan. Dalam Hal ini justru sombong kepada Allah.

Jadi, tetap saja orang yang merasa diri sudah selamat karena dipredestinasi adalah orang orang sombong diri. Diucapkan ataupun dihati.

Syalom

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #132 on: November 17, 2013, 11:35:17 AM »
Dari pov saya, TIDAK. Sso yg beriman dan meyakini bhw dirinya di predestinasikan selamat : tidak sombong - selama konsep ini tidak dia jadikan ukuran ke orang laen :D.

IMO, ketika merah - maka hubungannya bersifat privat ... yakni dirsen ybs dgn Allah ---> orang lain tidak bisa mengajukan bukti2 yg dimana bukti itu sendiri menyangkut orang lain.

Secara general : posibilitas
Secara per individu : hanya individu itu sendiri yg mengetahui probabilitasnya.

:D
salam.

Bro Oda,
Saya setuju banget dengan pendapat Bro Oda yang saya bold diatas.
 :afro: :afro: :afro:

Nah lanjut nanya saja ya ....  OOT dikit, kepingin tahu saja hehehe  :giggle:
Kalo dikalangan sendiri, kemudian kotbah panjang lebar dan menepuk dada dng mengukurkan ukuran ke orang lain.
Termasuk sombong ga ?

 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #133 on: November 17, 2013, 12:50:23 PM »
Saya sekalian jawab buat salt dan phooey, yaa...

Bro Oda,
Saya setuju banget dengan pendapat Bro Oda yang saya bold diatas.
 :afro: :afro: :afro:
  :giggle:  :deal:  :giggle:

Quote
Nah lanjut nanya saja ya ....  OOT dikit, kepingin tahu saja hehehe  :giggle:
Kalo dikalangan sendiri, kemudian kotbah panjang lebar dan menepuk dada dng mengukurkan ukuran ke orang lain.  :)
Saya mencoba netral ya phooey ....  :).

Dari bold itu mungkin bisa ditinjau dari bbrp segi :
A. Mengukur dirsen selamat - yang lain (kelompok lain) tidak selamat
B. Mengukur dirsen lebih memahami maksud konsep predestinasi - yang lain tidak/belon memahaminya ataupun salah memahaminya.
C. Point B dilanjutkan dgn kalimat : karena yang lain otaknya dibawah ybs.

Quote
Termasuk sombong ga ?
A. Bisa termasuk kesombongan, namun (imo) kayaknya ini bersifat lebih ke "menghakimi".

B. Tidak sombong.

C. Sombong

Quote
Jadi, tetap saja orang yang merasa diri sudah selamat karena dipredestinasi adalah orang orang sombong diri. Diucapkan ataupun dihati.
IMO, nggak juga salt :).

Yah... mungkin ini karena cara pandang kita berbeda.
Alesan saya adalah : saya sendiri gak bisa ngukur, bhw diketika ada sso yg merasa "lebih" dari orang lain DAN BERSYUKUR kepada Tuhan ... itu saya kategorikan ybs itu = sombong :D.

Dilain sisi, pada merah ... ya tergantung diucapkannya ke siapa.
A. Kalo ke kalangan sendiri (sesama predestinasi) ---> nggak sombong.
B. Jenis point-B buat phooey diatas ---> nggak sombong
C. Di ukur ke orang lain yg bukan kalangan sendiri ---> sombong.

Secara "simpel"nya, menurut saya :
1. konsep predestinasi itu bisa menjadi "salah guna" ketika ybs menjadikan ukuran ke orang lain ataupun ke kelompok yg bukan kelompok ybs.

2. bagi para OP yang "baru bertumbuh", konsep predestinasi juga bisa menjadi "salah guna" dikarenakan konsep ini di "logik"an oleh ybs ---> saya sudah dipredestinasi, dosa apapun yg saya perbuat, berkali kali dan sebanyak-banyaknyapun - Tuhan tidak akan membiarkan saya ... pasti di nafas penghabisan saya, saya didalem kategori predestinasi selamat

Pada point-2 diatas, oleh karena itulah saya pernah dapet masukan dari temen predestinasi bhw dalam penginjilan, konsep awal-nya yg dipake adalah freewill ... pelan2 setelah iman ybs "mapan" baru dijelaskan konsep predestinasi :D.

:)
salam.

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #134 on: November 17, 2013, 01:05:25 PM »
Quote
A. Kalo ke kalangan sendiri (sesama predestinasi) ---> nggak sombong.
B. Jenis point-B buat phooey diatas ---> nggak sombong
C. Di ukur ke orang lain yg bukan kalangan sendiri ---> sombong.

Ehhhm, gak sonbong yah?
Bayangkan segolongan anak anak kaya karena ortunya kaya, kemudian diantara mereka sendiri bilang, kita orang kaya. Itu sombong gak? Diucapkan diantara orang kaya lho.