Author Topic: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik  (Read 5281 times)

0 Members and 6 Guests are viewing this topic.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« on: July 22, 2014, 09:47:20 PM »
Sering kali non-katolik mengira bahwa Gereja Katolik adalah sesat, tidak sesuai dengan ajaran Kitab Suci, atau telah menyimpang dari ajaran dan praktek Gereja Perdana.
Thread ini dibuka untuk menjawab dan mengklarifikasi kesalah-pahaman2 non-katolik yang umum ditemui, seperti yang ditulis dalam website berikut ini:
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm

1. The most ancient are the prayers for the dead and the sign of the Cross. Both began 300 years after Christ. (310 AD)
Tanggapan:

2. Wax Candles introduced in church (320 AD)
Tanggapan:

3. Veneration of angels and dead saints (375 AD)
Tanggapan:

4. The Mass, as a daily celebration, adopted (394  AD)
Tanggapan:

5. The worship of Mary, the mother of Jesus, and the use of the term, "Mother of God", as applied to her, originated in the Council of Ephesus (431  AD)
Tanggapan:

6. Priests began to dress differently from the laity (500  AD)
Tanggapan:

7. Extreme Unction (526  AD)
Tanggapan:

8. The doctrine of Purgatory was first established by Gregory the Great (593  AD)
Tanggapan:

9. The Latin language, as the language of prayer and worship in churches, was also imposed by Pope Gregory I. 600 years after Christ (600  AD)
Tanggapan:

10. The Bible teaches that we pray to God alone. In the primitive church never were prayers directed to Mary, or to dead saints. This practice began in the Roman Church. (600 AD)
Tanggapan:

11. The Papacy is of pagan origin. (610 AD)
Tanggapan:

12. The kissing of the Pope's feet (709 AD)
Tanggapan:

13. The Temporal power of the Popes (750 AD)
Tanggapan:

14. Worship of the cross, images and relics was authorized. (788 AD)
Tanggapan:

15. Holy Water, mixed with a pinch of salt and blessed by the priest, was authorized (850 AD)
Tanggapan:

16. The veneration of St. Joseph began (890 AD)
Tanggapan:

17. The baptism of bells was instituted by Pope John XIV (965 AD)
Tanggapan:

18. Canonization of dead saints, first by Pope John XV. (998 AD)
Tanggapan:

19. Fasting on Fridays and during Lent were imposed (998 AD)
Tanggapan:

20. The Mass was developed gradually as a sacrifice; attendance made obligatory in the 11th century.
Tanggapan:

(bersambung...)
« Last Edit: July 22, 2014, 10:43:51 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #1 on: July 22, 2014, 09:47:57 PM »
(...sambungan)

21. The celibacy of the priesthood was decreed by Pope Hildebrand, Boniface VII. (1079 AD)
Tanggapan:

22. The Rosary, or prayer beads was introduced by Peter the Hermit, in the year 1090. (1090 AD)
Tanggapan:

23. The Inquisition of heretics was instituted by the Council of Verona in the year 1184. (1184 AD)
Tanggapan:

24. The sale of Indulgences, commonly regarded as a purchase of forgiveness and a permit to indulge in sin. (1190 AD)
Tanggapan:

25. The dogma of Transubstantiation was decreed by Pope Innocent III, in the year 1215. (1215 AD)
Tanggapan:

26. Confession of sin to the priest at least once a year was instituted by Pope Innocent III., in the Lateran Council 1215. (1215 AD)
Tanggapan:

27. The adoration of the wafer (Host), was decreed by Pope Honorius (1220 AD)
Tanggapan:

28. The Bible forbidden to laymen and placed in the Index of forbidden books by the Council of Valencia. (1229 AD)
Tanggapan:

29. The Scapular was invented by Simon Stock, and English monk. (1287 AD)
Tanggapan:

30. The Roman Church forbade the cup to the laity, by instituting the communion of one kind in the Council of Constance. )1414 AD)
Tanggapan:

31. The doctrine of Purgatory was proclaimed as a dogma of faith by Council of Florence. (1439 AD)
Tanggapan:

32. The doctrine of 7 Sacraments affirmed. (1439 AD))
Tanggapan:

33. The Ave Maria, part of the last. (1508 AD)
Tanggapan:

34. The Council of Trent, held in the year 1545, declared that Tradition is of equal authority with the Bible. (1545 AD)
Tanggapan:

35. The apocryphal books were added to the Bible also by the Council of Trent. (1546 AD)
Tanggapan:

36. The Creed of Pope Pius IV was imposed as the official creed 1560 years after Christ and the apostles. (1560 AD)
Tanggapan:

37. The Immaculate Conception of the Virgin Mary was proclaimed by Pope Pius IX. (1834 AD)
Tanggapan:

38. In the year 1870 after Christ, Pope Pius IX proclaimed the dogma of Papal Infallibility. (1870 AD)
Tanggapan:

39. Pope Plus X, in the year 1907, condemned together with ""Modernism"", all the discoveries of modern science which are not approved by the Church. (1907 AD)
Tanggapan:

40. In the year 1930 Pius XI, condemned the Public Schools (1930 AD)
Tanggapan:

41. In the year 1931 the same pope Pius XI, reaffirmed the doctrine that Mary is ""the Mother of God"". (1931 AD)
Tanggapan:

42. In the year 1950 the last dogma was proclaimed by Pope Pius XII, the Assumption of the Virgin Mary (1950 AD)
Tanggapan:
« Last Edit: July 23, 2014, 07:40:28 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #2 on: July 22, 2014, 09:50:09 PM »
Pendahuluan

Sebelum menanggapi satu per satu tuduhan / kesalah-pahaman2 tersebut, ada baiknya jika kita lihat terlebih dahulu penyebab kesalah-pahaman ini. Secara garis besar, kesalah-pahaman ini bersumber dari ketidak-tahuan akan fakta sejarah, dan juga ketidak-tahuan mengenai struktur pengajaran dalam Gereja Katolik.

Dalam thread ini akan disajikan fakta2 sejarah untuk mengklarifikasi kesalah-pahaman yang ada, dan secara khusus diperuntukkan untuk menanggapi tulisan dalam website di atas. Selain itu, untuk meluruskan kesalah-pahaman ini, perlu dipahami bahwa struktur pengajaran dalam Gereja Katolik membedakan 5 jenis pengajaran yang dikenal sebagai 5D:

1-2. ajaran iman dan moral yang  diperlukan untuk memperoleh keselamatan (i.e. ajaran infallible) yang terdiri dari Deposit Iman dan Dogma)

3.  ajaran iman dan moral yang diperlukan utk memahami misteri karya keselamatan Allah yang disebut Doktrin (i.e. ajaran yang TIDAK infallible)

4-5. dan praktek Disiplin dan Devosi yang diterapkan utk menuju kesempurnaan spiritualitas.

Untuk mengetahui lebih detail mengenai struktur pengajaran 5D ini, dapat dilihat dalam thread berikut ini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,12.0.html
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #3 on: July 22, 2014, 09:50:49 PM »
Deposit Iman

Deposit Iman adalah ajaran2 iman dan moral yang diterima oleh para rasul dari Tuhan Yesus, yang diteruskan kepada  dan dipelihara oleh penerus2 rasul sampai saat ini. Deposit Iman memuat keseluruhan ajaran yang membentuk iman katolik yang utuh, yang dapat ditemukan dalam Tradisi Suci dan Kitab Suci.

Perlu digaris bawahi, Deposit Iman adalah inti dari pengajaran iman dan moral. Deposit Iman dapat dituliskan dalam berbagai macam rumusan Doktrin, dalam Dogma, dalam pengajaran2 lisan, ataupun dalam ajaran2 tertulis termasuk tulisan2 yang dikumpulkan dalam kanon Kitab Suci; dan juga dapat memiliki keragaman penyampaian. Tetapi Deposit Iman tetap sama dalam semua bentuk penyampaian tersebut, infallible, tidak dapat berubah, tidak dapat dikurangi atau ditambahkan.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #4 on: July 22, 2014, 09:51:58 PM »
Dogma

Dogma adalah rumusan ajaran iman dan moral yang definitif, infallible, dan mutlak harus diterima oleh semua umat beriman.
Mengenai Dogma, tidak dapat dipungkiri, bahwa Dogma memang berkembang seiring dengan perkembangan jaman.
Tapi hal ini BUKAN berarti bahwa Dogma telah menyimpang dari ajaran apostolik dari Gereja Perdana, tapi sebaliknya justru mengukuhkan ajaran2 apostolik yang terdapat dalam Deposit Iman.

Sebagai contoh: Dogma Tritunggal baru dirumuskan untuk pertama kalinya di abad ketiga dalam konsili Nisea. Hal ini bukan berarti bahwa Deposit Iman tentang Tritunggal belum ada sebelumnya, tetapi sebaliknya ajaran ini dirumuskan utk menegaskan Iman Gereja yang sebenarnya sehingga ajaran2 bidaah seperti ajaran Arianism dan Sabeianism dapat dilawan dengan tegas.

Contoh lain adalah Dogma Dwinatur Yesus yang dirumuskan utk pertama kalinya di abad keempat dalam Konsili Kalsedon. Deposit Iman tentang Yesus sebagai 100% Allah dan 100% manusia, satu Pribadi yang memiliki dua kodrat: ilahi dan manusiawi, adalah iman yang sudah ada sejak semula.

Dogma ""baru"" ini dirumuskan utk menjaga kemurnian ajaran melawan bidaah nestorianism dan Monophysitism.
Begitu pula Dogma-Dogma Gereja yang dirumuskan di kemudian hari seperti ""Purgatory"", ""Maria dikandung tanpa noda"", ""Maria diangkat ke surga"", ""Infalibilitas Paus"", dst, meskipun rumusannya baru ada di kemudian hari utk melawan bidaah di waktu itu yang menyerang iman Gereja Katolik, tetapi iman ini sudah ada sejak semula seperti yang terkandung dalam Deposit Iman yang infallible.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #5 on: July 22, 2014, 09:52:21 PM »
Doktrin

Doktrin adalah rumusan pengajaran yang dimaksudkan untuk membantu dan membimbing umat dalam memahami karya keselamatan ilahi. Doktrin adalah ajaran yang TIDAK infallible, tetapi selama tidak bertentangan dengan ajaran infallible dalam Deposit Iman dan Dogma, umat katolik boleh menerima dan memegang doktrin2 yang ada untuk memahami misteri iman katolik.

Dari pemahaman di atas, tentu saja Doktrin itu berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Pada umumnya doktrin berkembang pada waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan di saat itu. Jika dalam perkembangannya di kemudian hari suatu doktrin ditemukan bertentangan dengan ajaran2 infallible dalam Deposit Iman dan Dogma, maka doktrin tersebut dapat dihapus atau dianatema oleh Gereja, dan semua umat beriman harus meninggalkan doktrin tersebut.

Contoh dari perkembangan doktrin yang berakhir pada anatema ini dapat dilihat dalam  perumusan Dogma2 Gereja. Dogma Gereja yang mutlak dan infallible dirumuskan karena berkembangnya doktrin2 yang bertentangan dengan ajaran infallible, misalnya ajaran (doktrin) Arianism dan Sabelianism di abad ke3, dan ajaran ini dihapus / dinyatakan anatema (dinyatakan sbg bidaah) setelah Dogma Tritunggal ditegaskan dalam konsili Nisea."   
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #6 on: July 22, 2014, 09:53:04 PM »
Disiplin

Disiplin adalah aturan dan pedoman dalam hidup beriman. Disiplin dibuat dan diterapkan oleh komunitas tertentu, dibuat dalam waktu dan keadaan tertentu, dan mengikat bagi mereka yang menerima Disiplin tersebut.

Penting untuk digaris-bawahi, Disiplin BUKAN merupakan ajaran iman dan moral. Oleh karenanya, tidak ada satu pun Disiplin yang infallible. Semua Disiplin pasti mengalami perkembangan, mengalami perubahan, dapat dibuat dan dihilangkan sesuai kebutuhan.
Selama Disiplin itu dapat dipertanggung-jawabkan dan dapat mendatangkan buah2 Roh, tidak ada salahnya jika komunitas2 tertentu dalam Gereja, atau Gereja itu sendiri secara baik lokal maupun universal, mengembangkan dan menerapkan Disiplin2 tertentu.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #7 on: July 22, 2014, 09:53:32 PM »
Devosi

Devosi adalah praktek berdoa, meditasi, dan disiplin rohani. Sama seperti Disiplin, Devosi BUKAN merupakan ajaran iman dan moral, oleh karenanya tidak ada Devosi yang bersifat infallible. Devosi pada umumnya adalah merupakan salah satu bentuk doa, dan oleh karena doa Gereja tidak pernah terputus dan tidak akan pernah berhenti sampai akhir jaman, maka tentu saja Devosi terus berkembang dan akan terus berkesinambungan sampai akhir jaman nanti, sama seperti doa Gereja yang tidak akan pernah berhenti sampai akhir jaman.

Banyak kesalah-pahaman non katolik yang mengatakan bahwa Disiplin dan Devosi dalam Gereja Katolik adalah merupakan bentuk kesesatan. Tapi dengan mengacu pada definisi di atas, adalah suatu kesalahan jika mengatakan sesuatu yg bukan merupakan ajaran iman dan moral sebagai kesesatan. Umat katolik bebas untuk menolak dan tidak menerapkan Disiplin / Devosi tertentu tanpa menjadikan dirinya berdosa, begitu juga sebaliknya umat beriman yang menerima dan menerapkan Disiplin atau Devosi tertentu tidak menjadinya berdosa selama hal tersebut dilakukan dengan setulus hati untuk mencari Tuhan.

Menyatakan disiplin dan devosi yang berkembang di kemudian hari sebagai suatu hal yang sesat hal ini sama saja mengatakan bahwa segala perkembangan disiplin dalam komunitas2 gerejawi di luar Gereja Katolik (misal dalam denominasi protestant) adalah sesat juga. Perkembangan tata ibadah dalam komunitas protestant, hierarki dalam komunitas protestant, adalah contoh analogi Disiplin non-katolik. Perkembangan praktek berdoa dalam komunitas protestant juga merupakan contoh analogi Devosi  non-katolik. Jika Disiplin dan Devosi dalam Gereja Katolik (yang tidak ditemui dalam Gereja Perdana tapi berkembang di kemudian hari) dijadikan patokan kesesatan Gereja Katolik, maka menurut logika ini tidak ada lagi Gereja di muka bumi ini yang tidak sesat, karena saat ini tidak ada Gereja yg sama persis seperti Gereja Perdana dalam hal berDisiplin dan berDevosi."   
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #8 on: July 22, 2014, 09:54:52 PM »
310
OF ALL THE HUMAN TRADITIONS taught and practiced by the Roman Catholic Church, which are contrary to the Bible, the most ancient are the prayers for the dead and the sign of the Cross. Both began 300 years after Christ.


Disiplin mendoakan orang mati, adalah praktek Disiplin kristiani yg sudah ada sejak jaman Gereja Perdana, berdasar pada iman katolik kuno yang orthodox dan apostolik sejakawal mula Gereja, yaitu iman mengenai persekutuan dengan para kudus yang telah paripurna. Banyak dokumen di abad pertama dan di masa para rasul generasi pertama masih hidup dan mengajar, yang mencatat bahwa mendoakan orang mati adalah praktek kristiani yang diajarkan oleh para rasul. Contoh2 dokumen tersebut adalah Liturgi Santo Yakobus (ditulis oleh rasul Yakobus Kecil), Liturgi Santo Markus (ditulis oleh rasul Markus). Dan juga dokument2 yg ditulis oleh bapa2 Gereja sebelum abad ke3, seperti ""Canons of Hippolytus"" dan ""De Monogam"" yang ditulis oleh Tertullian, Surat St. Cyprian kepada Cornelius, orasi St. Ambrose pada pemakaman saudaranya (De Excessu Satyri fr.""), ""Adv. Haer., III, lxxx, P.G., XLII, 504 sq."" yang ditulis oleh St. Epiphanius, dsb.

Praktek membuat tanda salib juga bukanlah Disiplin yang baru muncul di abad ketiga. Tertulian dalam tulisannya ""De Corona"" yang dituliskan pada 211 M, mencatat bahwa umat beriman membuat tanda salib di dahi. Hal ini membuktikan bahwa praktek Disiplin ini bukanlah hal baru, melainkan sudah lama dilakukan oleh umat kristen sampai jaman Tertullian.

Mendoakan orang mati adalah suatu bentuk Disiplin sekaligus Devosi.
Membuat tanda salib adalah suatu bentuk Disiplin.
Seperti penjelasan singkat di awal thread mengenai Disiplin dan Devosi, maka TIDAK BENAR jika menyimpulkan hal tersebut sebagai kesesatan pengajaran katolik.

Mengenai Deposit Iman yg menjadi dasar Devosi ini, yaitu imang mengenai ""persekutuan dengan para kudus"", silakan dibaca di thread terpisah."
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #9 on: July 22, 2014, 09:56:24 PM »
320
Wax Candles introduced in church


"Penggunaan lilin mulai dilakukan di Gereja pada abad ke3 adalah simply karena mulai abad ketiga lah umat kristen, terutama umat Gereja Barat seperti di Roma, mengenal lilin. Gereja di abad ke3 mulai menggunakan lilin adalah sama halnya dengan Gereja di abad ke16 mulai menggunakan lampu.
Sama seperti Gereja modern yang tidak terjatuh dalam kesesatan karena menggunakan lampu, maka demikian pula Gereja di abad ke3 tidak terjatuh dalam kesesatan ketika mulai menggunakan lilin."

"Menggunakan lilin adalah suatu bentuk Disiplin, yang sama sekali tidak berkaitan dengan ajaran iman dan moral.
Seperti penjelasan singkat di awal thread mengenai Disiplin dan Devosi, maka TIDAK BENAR jika menyimpulkan hal tersebut sebagai kesesatan pengajaran katolik."
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #10 on: July 22, 2014, 09:57:44 PM »
375
Veneration of angels and dead saints


"Penghormatan kepada malaikat dan para kudus yang telah paripurna adalah Devosi umat beriman sejak Gereja Purba, jauh sebelum 375 M. Hal ini dapat dilihat dalam tulisan2 bapa2 Gereja, seperti:
- Surat dari Gereja Smyrna pada 155 M (History of the Christian Church Vol. II  §27 )
""Him indeed we adore (προσκυνουμεν) as the Son of God; but the martyrs we love as they deserve (αγαπωμεν αξιως), for their surpassing love to their King and Master, as we wish also to be their companions and fellow-disciples (pp. 82-83).  ""
- tulisan St. Hippolytuc (170-235 AD) mengenai doa yg ditujukan pada 3 pemuda dalam kitab Daniel:
""O Ananias, Azarias, and Misael, bless ye the Lord; O ye apostles, prophets, and martyrs of the Lord, Bless ye the Lord: praise Him, and exalt Him above all, forever (Ante-Nicene Fathers Vol. V p. 190)"" "

"Penghormatan kepada malaikat dan para kudus adalah suatu bentuk Devosi, BUKAN merupakan ajaran iman dan moral.
Seperti penjelasan singkat di awal thread mengenai Disiplin dan Devosi, maka TIDAK BENAR jika menyimpulkan hal tersebut sebagai kesesatan pengajaran katolik.

Mengenai Deposit Iman yg menjadi dasar Devosi ini, yaitu imang mengenai ""persekutuan dengan para kudus"", silakan dibaca di thread terpisah."
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #11 on: July 22, 2014, 09:58:25 PM »
394
The Mass, as a daily celebration, adopted


"Misa kudus sejatinya adalah perayaan Ekaristi, yaitu umat beriman berkumpul untuk memecah roti dan minum anggur, menjalankan amanat Tuhan Yesus untuk melakukan Perjamuan Kudus.
Bahkan Kitab Suci sendiri mencatat bahwa praktek ini telah dilakukan sejak Pentakosta (Kis 2 : 46), jadi sebenarnya Gereja Katolik mengadakan misa setiap hari bukanlah hal baru yang diciptakan sejak 394 M."

Jika Kitab Suci sendiri yang mencatat bahwa Ekaristi diselenggarakan setiap hari oleh para rasul, maka jelas lah bahwa Gereja Katolik mengadakan Misa Kudus setiap hari bukanlah merupakan suatu kesesatan.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #12 on: July 22, 2014, 09:59:14 PM »
431
The worship of Mary, the mother of Jesus, and the use of the term, "Mother of God", as applied to her, originated in the Council of Ephesus


"Dalam sejarah Gereja Katolik, Gereja tidak pernah menyembah Maria, sekalipun tidak pernah!
Gereja Katolik memberikan penghormatan yg selayaknya kepada Maria sebagai ibu dari Tuhan Yesus, sebagai ibu dari seorang Raja Kerajaan Daud Surgawi, sebagai seorang Ibu Suri. Sebagaimana penghormatan yg selayaknya diberikan kepada raja dan ratu dalam kisah2 Perjanjian Lama, maka sejatinya penghormatan (hyper dulia) kepada Maria tidaklah berbeda dengan penghormatan demikian.
Jika non-katolik dapat membedakan penghormatan kepada raja dalam Perjanjian Lama berbeda dengan penyembahan kepada Allah, sama halnya dengan Gereja Katolik tidak memiliki kesulitan sama sekali untuk membedakan penyembahan kepada Allah dengan penghormatan kepada Maria.

Penghormatan kepada Maria bukanlah hal yang baru diciptakan di konsili Efesus, melainkan sudah ada sejak jaman Gereja Perdana. Bukti dokumen2 purba yang mencatat penghormatan kepada Maria misalnya adalah ""Protoevangelium of James"" (150 M), ""Against Heresies"" yg ditulis oleh Irenaeus pada 180 AD, ""Ryland Papyrus P 470"" (naskah tulisan  yg ditemukan di Mesir dari jaman 250 M).

Mengenai gelar ""Bunda Allah"" (theotokos), meskipun Dogma ini baru ditegaskan di abad ke 4 dalam konsili Efesus, tetapi iman Gereja sejak semula adalah bahwa Yesus 100% Allah yang dilahirkan oleh Maria, bahwa Bayi yang lahir dari rahim Maria itu adalah 100% Allah, dan tidak pernah sedetikpun keilahian itu hilang dari diri Yesus, sehingga iman kristen sejati yang sesuai dengan Deposit Iman ini ditegaskan dalam konsili Efesus bahwa Maria adalah Bunda Allah Putra. "

"Penghormatan (hyper dulia) kepada Maria sejatinya adalah bentuk Devosi.
Seperti penjelasan singkat di awal thread mengenai Disiplin dan Devosi, maka TIDAK BENAR jika menyimpulkan hal tersebut sebagai kesesatan pengajaran katolik.

Maria sebagai ""Bunda Allah"" adalah Dogma yang infallible.
Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai ajaran infallible ini, silakan dilihat pada thread terpisah."
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #13 on: July 22, 2014, 09:59:48 PM »
500
Priests began to dress differently from the laity


"Pastor mengenakan pakaian yg berbeda dari awam adalah suatu praktek Disiplin yang sama sekali tidak berkaitan dengan ajaran iman dan moral. Di kalangan non-katolik sendiri juga banyak ditemukan praktek demikian, seperti Pendeta yg mengenakan jubah ketika memimpin ibadah, petugas paduan suara menggunakan seragam yg berbeda dengan jemaat, dsb.
Hal ini tentu saja dilakukan pada waktu2 tertentu, dalam situasi tertentu, dengan tujuan2 tertentu.
Tentu saja akal sehat tidak akan mengatakan bahwa mengenakan pakaian yg berbeda dari jemaat yg lain menjadikan praktek ini sebagai kesesatan bukan?"

"Pastor mengenakan pakaian  yg berbeda dari umat adalah suatu bentuk Disiplin yang sama sekali TIDAK berkaitan dengan ajaran iman dan moral.
Seperti penjelasan singkat di awal thread mengenai Disiplin dan Devosi, maka TIDAK BENAR jika menyimpulkan hal tersebut sebagai kesesatan pengajaran katolik."
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #14 on: July 22, 2014, 10:00:38 PM »
526
Extreme Unction


"Extreme Unction, atau pengurapan orang sakit, adalah suatu ajaran yg bahkan tercatat dalam Kitab Suci, yaitu dalam Yak 5 : 14 - 15.
Kitab Suci sendiri mengajarkan tentang Extreme Unction secara explicit, jadi sangatlah jelas bahwa pengurapan orang sakit ini adalah praktek yang telah dijalankan oleh Gereja Katolik dari awal Gereja Purba, dan jelas lah bahwa hal ini adalah kebenaran sejati yang bukan merupakan kesesatan."
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)