Yang dikutip cuman ayat 22:14 yah pantes aja
nih masih perikop yang sama liat ayat sebelumnya ayat 5
Mat 22:5
Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya
masih ada lagi nih ayat 11-12
Mat 22;11-12
Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta
22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
dan setelah melihat tindakan tamu2 tersebut reaksi sang Raja adalah
Mat 22:13
Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi
begitu bro jadi tidak ujuk2 langsung di ayat Mat 22:14.
Jadi jelaslah orang2 yang tidak dipilih itu bukan karena orang2 tersebut tidak direncanakan tidak selamat tetapi orang2 tersebut tidak mengindahkan undangan atau tidak memakai pakaian pesta.
Jangan mengurangi apa yang ditulis dalam Alkitab bro...berbahaya
Maaf, Bro Leonardo
sekedar memberi pendapat..
Pengertian saya, dalam perumpamaan tentang 10 gadis dalam Matius 25 sejalan dengan Mat 22:11-13 ini.
Pengertiannya,
kalau dipahami secara hati2, 5 gadis bodoh yang tidak membawa minyak sama kondisinya dengan orang yang diajak ikut masuk ke dalam pesta
tapi tidak mau mengenakan pakaian yang disediakan oleh raja.
Obor tanpa minyak tentu saja menjadi tidak ada gunanya jika minyak sudah habis.
Obor menggambarkan pernyataan iman.
Minyak menggambarkan hubungan dengan pemberi iman, yang adalah anugerah Allah, dalam Kristus.
Artinya, 5 gadis yang bijak tentunya digambarkan, selain memiliki iman, mereka tentu memiliki 'inner relation' dengan Kristus sebagai 'pengantin pria'.
Bagaimana hubungan pribadi kita dengan Allah dalam Kristus lah yang memberi kita endurance 'minyak' untuk siaga dan berjaga-jaga menantikan
kedatangan Kristus, sang mempelai pria.
Gambaran 'minyak' sama dengan gambaran 'pakaian' yang telah raja sediakan. Pakaian disini merupakan suatu simbol identitas dari karunia Allah.
Hanya melalui kasih karunia Allah, hanya melalui pakaian khusus yang disiapkan sendiri oleh raja, kita di'kenakan' pakaian baru, tubuh baru, pikiran baru.
Dan tentu saja, semakin hubungan kita lekat dengan Kristus, semakin dewasa iman percaya kita, semakin kita meninggalkan hal-hal duniawi melalui
tuntunan dan pertolongan Roh Kudus.
Intinya :
Orang yang ikut pesta namun tidak mau mengenakan pakaian pesta dan 5 gadis bodoh adalah gambaran yang sama dengan gandum dan ilalang.
Mereka adalah orang2 yang tidak memiliki iman. Mereka tidak mengerti hakekat keselamatan.
2 Tim 3-5
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Mereka tidak dilahirkan baru oleh Roh Kudus, sehingga hati mereka sesungguhnya mati.