tetapi ketika seseorang memberikan pilihan kepada saya : "hai kamu, pilih A atau B ? kamu bebas milih. tapi kalau kamu pilih B kamu akan mati", bagi saya itu bukanlah kebebasan yang sesungguhnya
cara berpikir kramo = saya
Pilihan yang merupakan sebab-akibat (IF...THEN...) ---> = TERBATAS (dikondisikan) ---> = TidakBebas.
Game komputer menyediakan option utk user dgn Tombol1, 2 dan 3.
---> siapa yg menyediakan tombol tombol ini ? Programmer.
Ada
note di Tombol1 : "kalo klik tombol ini, game sangat susah sekali"
Program :
IF user klik Tombol1 THEN ...
IF user klik Tombol2 THEN ...
IF user klik Tombol3 THEN ...
Sepertinya banyak orang "terpaku" hanya pada
note Tombol1... padahal
note Tombol1 tsb BUKAN ttg pilihan... melainkan sebab-akibat (konsekwensi).
Yang Tuhan kasih pilihan adalah Tombol1, 2 dan 3...
bukan IF...THEN... nya...
Aliran2 kepercayaan yang ada = tombol1, 2 dan 3
note di Tombol1 : "kalo klik Tombol ini - user dijamin selamat".
program :
IF user klik Tombol1 THEN Selamat
apakah menjadikan :
IF user klik Tombol2 THEN TidakSelamat
IF user klik Tombol3 THEN TidakSelamat
???
IMO jawabnya adalah : TidakTau
salam.