Damai bagimu striker.Entah setinggi apa kadar pemikiranmu strik, sehingga engkau tidak menagkap pendapat saya di sini, striker, menurut pendapat saya, yang saya ulas lebih panjang, untuk sampai pada yang saya garisbawahi dan saya tebalkan itu.
Atau, hal itu tidak striker pandang sebagai pendapat saya karena tidak sesuai dengan keinginan striker? Sesuai atau tidak sesuai dengan keinginan striker, itulah (yang saya garisbawahi dan saya tebalkan di atas) pendapat saya. Sebelum sampai pada pendapat itu, sekilas latar belakangnya dapat striker telusuri dari posting saya terkait dengan trit ini. Tentang langgam posting saya yang tidak striker sukai, yahh... saya kira tiap orang punya langgam sendiri. Itu salah satu keunikan orang per orang.
Damai sejahtera untuk FIKers sekalian.
padahal pertanyaan saya bukanlah apakah anda yakin seyakin yakinnya bahwa Yesus tdk menikah mas
tapi bagaimana jikalau ternyata yg anda yakini itu salah (moga2 aja benar
) dan dibuktikan bahwa Yesus menikah?
Dan seharusnya anda salahkan saja si penemu arkeologi tsb, profesor Harvard Karen L. King. mengapa pake nemuin hal2 yg kaya' gitu
Rabu, 19 September 2012 | 08:36 WIB
Yesus Pernah Menikah? Naskah Kuno Sebut Kata Istri
Besar Kecil Normal
TEMPO.CO, Washington - Delapan baris teks pada bagian depan dan enam baris di belakang dari manuskrip abad IV menyingkap sebuah cerita. Manuskrip yang ditulis dalam bahasa Koptik ini di dalamnya menyebut Yesus ditulis berbicara tentang "istri saya," menurut profesor Harvard Karen L. King, yang menemukan manuskrip itu.
"Garis paling menarik dari seluruh fragmen itu ... adalah kalimat ''Yesus berkata kepada mereka [para murid-Nya], istri saya ..." King mengatakan dalam sebuah video yang diposting ke saluran Harvard di Youtube. Baris berikutnya dari teks berbunyi, "Dia akan dapat menjadi murid-Ku."
"Ini adalah teks kuno yang masih ada yang secara eksplisit menggambarkan Yesus merujuk kepada istri," tulis King dalam makalahnya, mengenai penemuan tersebut.
Penemuan, jika divalidasi, dapat memiliki implikasi besar bagi keyakinan Kristen. Keyakinan bahwa Yesus tidak menikah adalah salah satu alasan dalam Gereja Katolik tentang hidup selibat dan tidak diizinkan untuk menikah. Hal ini juga dapat memiliki implikasi untuk peran perempuan dalam gereja, karena itu berarti Yesus memiliki seorang murid perempuan.
Selama berabad-abad, perdebatan tentang kemungkinan bahwa Yesus menikah, atau bahwa ia mungkin punya hubungan dengan Maria Magdalena, tak pernah usang. Perdebatan itu dimutakhirkan melalui novel karya Dan Brown, The Da Vinci Code.
Namun, King menekankan bahwa penemuan baru ini "tidak memberikan bukti bahwa Yesus secara historis menikah."
"Namun fragmen tersebut memberikan bukti langsung yang mengklaim tentang status perkawinan Yesus pertama kali muncul lebih dari satu abad setelah kematian Yesus dalam konteks intra-Kristen terkait kontroversi atas seksualitas, perkawinan, dan pemuridan Yesus," katanya.
Bertahun-tahun setelah kematian Yesus, orang Kristen berdebat tentang apa cara yang benar untuk mengikuti Yesus. Sekalangan umat percaya Yesus menikah.
Sementara meneliti keaslian papirus ini, King mengatakan dia sangat tertarik juga untuk meneliti siapa orang pertama kali yang menyatakan bahwa Yesus tidak punya istri. "Saya terkejut menemukan bahwa penegasan Yesus tak menikah berada pada periode yang sama dengan umur papirus ini," katanya. Itu berarti bahwa lama setelah kematian Yesus pertanyaan tentang apakah Yesus menikah atau tidak terus mengemuka, dan fragmen kecil ini muncul untuk menegaskannya.
King berencana mempresentasikan penelitiannya pada International Congress of Coptic Studies X di Roma.