Darimana kamu tahu yang kamu imani benar? Darimana kamu tahu bahwa iman kamu benar?
Kalau kita mengakui secara jujur iman kita dimulai dari doktrin keagamaan yang kita terima. Dan bicara doktrin mau tidak mau kita akan mengacu kepada tokoh yang mendoktrinkan sesuatu. Namun bagaimanapun manusia diberikan hikmat oleh Tuhan untuk berpikir dan kemudian mengambil keputusan.
Darimana kami tahu iman kami benar, tentu di dalamnya ada proses berpikir (dan secara spiritual adanya campur tangan Roh Kudus). Kalau kamu bertanya darimana kami tahu Alkitab benar? Kami tahu secara iman bahwa isi Alkitab benar2 menyatakan dan menunjukkan dirinya sebagai Firman Allah sehingga hidup kami diubah? Belajar dari proses sejarah, kami juga belajar dan tahu bahwa proses pengkanonan Alkitab sehingga menjadi seperti sekarang ini, benar2 proses yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga menghasilkan Alkitab yang kami percayai tidak bisa salah.
Jadi kamu mengharapkan jawaban apa? Karena dibolak-balik bagaimanapun jawabannya akan tetap berputar-putar ke situ, karena yang jadi masalah adalah: Katolik percaya adanya otoritas duniawi yang tanpa salah, sementara protestan tidak percaya adanya otoritas duniawi yang tanpa salah.
Mengenai Alkitab, mau dijawab disini boleh, di topic Alkitab atau Gereja juiga boleh, siapa yang mengkanonkan dan kanon mana yang diakui, salah dan benar?
Sebenarnya sudah bolak-balik di jawab, tetapi masalahnya kamu enggan menerima jawaban yang diberikan. Begini saja saya berikan runtutannya sekali lagi:
- Protestan tidak percaya adanya otoritas duniawi yang tanpa salah, melainkan hanya percaya pada otoritas illahi yang tanpa salah.
- Berdasarkan keyakinan di atas, Protestan percaya bahwa Roh Kudus sendiri yang bekerja untuk menunjukkan bahwa suatu kitab adalah benar2 Firman Allah.
- Tetapi kami percaya bahwa Roh Kudus bekerja melalui tangan-tangan manusia, sehingga dalam proses kanonisasi Alkitab, manusia memberikan kriteria2 sehingga suatu kitab bisa dipercaya sebagai Firman Allah.
- Dalam proses pemilihan (sesuai kriteria2 tertentu tsb), kami percaya bahwa orang2 tertentu "dipilih" Allah melalui bimbingan Roh Kudus untuk membukakan hikmat mereka sehingga mereka bisa "mendeteksi suara Allah" dalam kitab2 tersebut.
- Dalam proses inilah bagi Katolik proses Kanon selesai di Konsili Kartago, tetapi "belum selesai" bagi Protestan karena adanya kitab2 yang masih diperdebatkan.
- Mereka yang memperdebatkan mungkin akan segera di-anathema oleh GRK, tetapi permasalahan tersebut terus hidup di dunia akademik hingga jaman Luther, seorang Doktor Teologia dalam bidang Kitab2 Suci.
- Dengan adanya masalah2 penyimpangan dalam praktek Gereja, maka kaum Reformis percaya bahwa Luther adalah salah seorang yang "terpilih" dan diberikan hikmat Tuhan, hingga akhirnya mengeluarkan ke 7 kitab kontroversi tersebut dari kanon agar tidak menjadi sandungan (beberapa kitab seperti Yakobus juga mau dikeluarkan, namun terlihat bahwa hikmat Roh Kudus lebih kuat sehingga tetap dimasukkan dalam PB).
- Tokoh2 reformasi lain seperti Calvin, Zwingli, dll, (yang kami percaya juga sebagai orang2 terpilih) setuju dengan kanon Luther tersebut.
- Ketika Gereja Reformasi terbentuk, sidang2 sinode gereja reformasi yang diadakan (seperti di Westminster dan Belgia), meskipun tidak secara khusus menetapkan kanon baru, melainkan memiliki tujuan utama merumuskan Pengakuan Iman, namun dalam konsep iman mengenai Alkitab, maka Alkitab yang diterima adalah Alkitab dengan 66 Kitab sebagaimana dipakai Protestan sekarang ini.