Forim Iman Kristen
Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Kitab Suci => Topic started by: Medice_curateipsum on November 25, 2013, 04:18:54 PM
-
Dear All,
Berawal dari +/- 10 tahun silam ketika saya membeli dan membaca buku seingat saya judulnya "TAFSIR INJIL LUKAS" oleh Stefan Leks [Kala itu beliau masih menjadi Karyawan Lembaga Biblika Indonesia].
Dalam buku itu dikisahkan bahwa Kisah Air Bah di zaman Nabi Nuh [Kejadian 7] adalah fiktif dan merupakan adopsi dari Epos Gilgamesh dari kebudayaan Mesopotamia].
[Masih segar dalam ingatan saya bagaimana mimik orang tua saya ketika hal itu saya beritahukan kepada mereka; "begitu terperangah"]
Khawatir bahwa akan banyak orang lain yg "terperangah", saya jarang mengungkit2 nya kepada orang lain, kecuali orang-orang tertentu.
Dan sekarang saya beranikan utk mengangkatnya di FIK ini.
====
Sejauh saya mengubek-ubek Forum Diskusi (Indonesia & Luar), saya cenderung pro dengan yang ditulis oleh Stefan Leks di buku tadi. Sayangnya, saya justru tidak dapat menumukannya dari sumber Resmi Gereja.
====
Bagaimana tanggapan rekan-rekan sekalian??
Dan bagaimana "response" Gereja atas hal tersebut??
Mohon masukan dari teman-teman.
====
Salam,
P.s.
Oh ya, dalam kaitannya dengan kata "flesh" di topik lain, maka dalam kisah Air Bah di zaman Nuh juga menggunakan kata "FLESH" untuk menyatakan segenap mahluk [not only human]
-
Jia ha ha ha ha ha, saya pernah ikut kursus Kitab Suci oleh Stefan Leks, sayangnya saya belum mendengar kisah diatas diungkap dalam bentuk 'fiktif'.
Hanya saja, entah mengapa, fiktif ataupun tidak, pengertian airbah menutup seluruh bumi, berani saya pastikan hanya terjadi dalam bentuk simbolis.
Syalom
-
Maap, saya nggak bisa kasih tanggapan ... malah menambah pertanyaan ...
Saya juga gak pernah tau itu kisah dongeng Gilgamesh kayak apa :)
Kisah Air Bah di zaman Nabi Nuh [Kejadian 7] adalah fiktif dan merupakan adopsi dari Epos Gilgamesh dari kebudayaan Mesopotamia
Terlintas di benak saya :
Epos Gilgamesh ya mungkin saja sekedar Epos ... tapi nggak sertamerta adanya air bah itu juga = epos, kan ?
Dongeng sangkuriang ya mungkin aja sekedar dongeng ... namun nggak sertamerta adanya gunung Tangkuban Perahu juga = dongeng, kan ? :).
So....
Ada gunung Tangkuban, dibuatlah dongeng legendanya
Ada air bah, dibuatlah dongeng legendanya ---> berangkat dari sini, maka pedoman utamanya adalah : Air bah terjadi duluan, blakangan baru ada cerita Nuh dan juga cerita Gilgamesh.
Pertanyaannya....
pada asumsi kisah Nuh = true (bukan fiktif) ... :
- apakah penulis dongeng Mesopotamia adalah keturunan Nuh - yang bukan (tidak menjadi) bangsa Israel ?
- ataukah penulis ini tidak ada tali-darah dengan Nuh ?
- Duluan mana yah ?
Maap... menambah kepuyengan ... :D.
:)
salam.
-
Maap, saya nggak bisa kasih tanggapan ... malah menambah pertanyaan ...
Saya juga gak pernah tau itu kisah dongeng Gilgamesh kayak apa :)
Terlintas di benak saya :
Epos Gilgamesh ya mungkin saja sekedar Epos ... tapi nggak sertamerta adanya air bah itu juga = epos, kan ?
Dongeng sangkuriang ya mungkin aja sekedar dongeng ... namun nggak sertamerta adanya gunung Tangkuban Perahu juga = dongeng, kan ? :).
So....
Ada gunung Tangkuban, dibuatlah dongeng legendanya
Ada air bah, dibuatlah dongeng legendanya ---> berangkat dari sini, maka pedoman utamanya adalah : Air bah terjadi duluan, blakangan baru ada cerita Nuh dan juga cerita Gilgamesh.
Pertanyaannya....
pada asumsi kisah Nuh = true (bukan fiktif) ... :
- apakah penulis dongeng Mesopotamia adalah keturunan Nuh - yang bukan (tidak menjadi) bangsa Israel ?
- ataukah penulis ini tidak ada tali-darah dengan Nuh ?
- Duluan mana yah ?
Maap... menambah kepuyengan ... :D.
:)
salam.
Karena dikatakan diadopsi, maka Peradaban/Kebudayaan Mesopotamia lebih dahulu dari Kisah nabi Nuh..
Musa menulis Pentateuch sekitar abad 13 BC; sedangkan Epos Gilgamesh dari peradaban kuno Mesopotamia adalah sejak abad 18 BC. Jadi Kisah air bah yg meliputi seluruh muka bumi sudah ada 5 abad lebih dahulu sebelum Pentateuch.
===
Salam,
-
Jia ha ha ha ha ha, saya pernah ikut kursus Kitab Suci oleh Stefan Leks, sayangnya saya belum mendengar kisah diatas diungkap dalam bentuk 'fiktif'.
Hanya saja, entah mengapa, fiktif ataupun tidak, pengertian airbah menutup seluruh bumi, berani saya pastikan hanya terjadi dalam bentuk simbolis.
Syalom
Kenapa bro Salt bisa memastikan demikian?
Saya meyakini bahwa air bah tersebut benar pernah terjadi; bahwa cakupannya seluruh permukaan bumi (yg kita kenal sekarang), itu yg saya ragukan.
====
Salam,
-
Kenapa bro Salt bisa memastikan demikian?
Saya meyakini bahwa air bah tersebut benar pernah terjadi; bahwa cakupannya seluruh permukaan bumi (yg kita kenal sekarang), itu yg saya ragukan.
====
Salam,
Koq? Saya katakan ini lho bro :
Jia ha ha ha ha ha, saya pernah ikut kursus Kitab Suci oleh Stefan Leks, sayangnya saya belum mendengar kisah diatas diungkap dalam bentuk 'fiktif'.
Hanya saja, entah mengapa, fiktif ataupun tidak, pengertian airbah menutup seluruh bumi, berani saya pastikan hanya terjadi dalam bentuk simbolis.
Syalom
-
Koq? Saya katakan ini lho bro :
Syalom
Maksud saya, kenapa Bro bisa memastikan bahwa itu hanya terjadi dalam bentuk simbolis.?
Hanya saja, entah mengapa, fiktif ataupun tidak, pengertian airbah menutup seluruh bumi, berani saya pastikan hanya terjadi dalam bentuk simbolis.
====
Salam,
-
Dear All,
Berawal dari +/- 10 tahun silam ketika saya membeli dan membaca buku seingat saya judulnya "TAFSIR INJIL LUKAS" oleh Stefan Leks [Kala itu beliau masih menjadi Karyawan Lembaga Biblika Indonesia].
Dalam buku itu dikisahkan bahwa Kisah Air Bah di zaman Nabi Nuh [Kejadian 7] adalah fiktif dan merupakan adopsi dari Epos Gilgamesh dari kebudayaan Mesopotamia].
[Masih segar dalam ingatan saya bagaimana mimik orang tua saya ketika hal itu saya beritahukan kepada mereka; "begitu terperangah"]
Khawatir bahwa akan banyak orang lain yg "terperangah", saya jarang mengungkit2 nya kepada orang lain, kecuali orang-orang tertentu.
Dan sekarang saya beranikan utk mengangkatnya di FIK ini.
====
Sejauh saya mengubek-ubek Forum Diskusi (Indonesia & Luar), saya cenderung pro dengan yang ditulis oleh Stefan Leks di buku tadi. Sayangnya, saya justru tidak dapat menumukannya dari sumber Resmi Gereja.
====
Bagaimana tanggapan rekan-rekan sekalian??
Dan bagaimana "response" Gereja atas hal tersebut??
Mohon masukan dari teman-teman.
====
Salam,
P.s.
Oh ya, dalam kaitannya dengan kata "flesh" di topik lain, maka dalam kisah Air Bah di zaman Nuh juga menggunakan kata "FLESH" untuk menyatakan segenap mahluk [not only human]
Saya juga pernah membaca yang kurang lebih intinya sama.
Mirip dengan cerita legenda mesopotamia.
Mungkin buku karangan Romo Groenen, dimana peninjauan dari sisi iman dan sisi historis.
Saya cari dulu bukunya, semoga masih ada
:D
-
Maap... menambah kepuyengan ... :D.
:)
salam.
sama spt bro Odading, sy jg minta maap mau nambah kepuyengan.. :D
Dalam buku itu dikisahkan bahwa Kisah Air Bah di zaman Nabi Nuh [Kejadian 7] adalah fiktif
sama spt penjelasan dr bro Oda sblmnya, blom tentu kisah kejadian ttg Air Bah pd zaman itu cuma fiktif belaka,.. maksudnya bisa jd pd jaman dulu emg ada bencana banjir besar/banjir bandang macem kejadian Tsunami yg di Aceh itu bro, tp krn keterbatasan ilmu pengetahuan pd jaman tsb, orang2 pd saat itu mengartikannya dgn "Air Bah".. namun utk detail kisah/tokoh2nya bisa kemungkinan hanya sekedar simbolik aj..
dan merupakan adopsi dari Epos Gilgamesh dari kebudayaan Mesopotamia
menurut sy ini jg blum tentu bro, karna dr detail kisahnya pun jg berbeda, memang sama2 ada kejadian ttg Air Bah yg meliputinya, tokohnya berbeda, cerita dan kronologisnya pun berbeda..
lagi pula napa kita jg nda menarik kesimpulan klo justru Epos Gilgamesh yg berasal dr kebudayaan Babilon itu yg diadopsi dr kisah yg ada dlm kitab Kejadian ato diadopsi dr kebudayaan lain yg lebih tua..??
klo nda salah Epos Gilgames jg ada kemiripan dgn yg ada dlm Kisah/epos Atrahasis yg merupakan peninggalan kebudayaan Sumeria (jauuh lebih tua dr kebudayaan Babilon walau sama2 berada di daerah Mesopotamia)..
dan kisah ttg Air Bah ini jg terdapat pd kebudayaan India Kuno / ajaran Hindu dimana dlm salah satu Kitab Sucinya jg menceritakan ttg seorang Manwantara Manu yg diselamatkan dr banjir besar ol dewa Wisnu yg berwujud Ikan.. dan konon katanya ajaran Hindu ini jauuh lebih tua dr kebudayaan bangsa Israel(Yahudi), dan lebih tua dr kebudayaan yg ada di Mesopotamia..
sptnya issue adopt-mengadopt harus dibuktikan dgn peninggalan2 arkeologis nih bro.. :D
Musa menulis Pentateuch sekitar abad 13 BC; sedangkan Epos Gilgamesh dari peradaban kuno Mesopotamia adalah sejak abad 18 BC. Jadi Kisah air bah yg meliputi seluruh muka bumi sudah ada 5 abad lebih dahulu sebelum Pentateuch.
itu kan cuma perkiraan doang bro..
diperkirakan Musa menulis Kitab Kejadian sekitar abad 1300 SM, tp mana bukti peninggalan kitab yg ditulis ol Musa tsb..? adakah kitab aslinya..? yg ada kan cm salinan dr salinan dr salinan.. bukti 2 loh batu yg dituliskan Musa ttg 10 perintah Allah aj sekarang ada dimana..? :think:
Ooh iya, konon katanya para ahli sejarah dr 10 perintah Allah dan hukum Taurat yg ajarkan Musa itu ada kesamaan dgn Hukum ato Undang-Undangnya raja Hammurabi (Raja Babilon), ato yg dikenal dgn Codex Hammurabi.. apa kita jg akan bilang Musa mengadopsinya dr kitab UUnya Hammurabi itu bro bukan mendapatkannya langsung dr Tuhan..??
waduuh, bisa runtuh lah iman kepercayaan kita... :doh:
Syalom, :peace:
-
Maksud saya, kenapa Bro bisa memastikan bahwa itu hanya terjadi dalam bentuk simbolis.?
====
Salam,
Karena tidak akan masuk akal kalau seluruh permukaan bumi tertutup air bah hingga puncak tertinggi (Everest).
Airnya darimana dan kemana airnya setelah air bah ?
Syalom
-
Karena tidak akan masuk akal kalau seluruh permukaan bumi tertutup air bah hingga puncak tertinggi (Everest).
Airnya darimana dan kemana airnya setelah air bah ?
Syalom
Ini diskusi model lama nich.
Pan udah saya pernah katakan bro, jangan serta-merta mnyimpulkan di jaman Nuh itu udah ada everest, ato udah ada gunung galunggung, ato udah ada pegunungan alaska.
Saya malah lebih yakin bhw air bah benar tjadi dan pd saat itu belum ada gunung stinggi everest.
Stelah jaman Nuh, Alkitab mngatakan bhw bumi terbagi-bagi alias tjadi pgeseran lempeng trus-mnerus yg mbuat benua mjd spt skrg.
-
Ini diskusi model lama nich.
Pan udah saya pernah katakan bro, jangan serta-merta mnyimpulkan di jaman Nuh itu udah ada everest, ato udah ada gunung galunggung, ato udah ada pegunungan alaska.
Saya malah lebih yakin bhw air bah benar tjadi dan pd saat itu belum ada gunung stinggi everest.
Stelah jaman Nuh, Alkitab mngatakan bhw bumi terbagi-bagi alias tjadi pgeseran lempeng trus-mnerus yg mbuat benua mjd spt skrg.
Nuh hidup tahun berapa, bro? Everest tahun berapa sudah berdiri di sana?
Kapan terjadi pergeseran lempeng bumi? Ribuan tahun cukupkah?
Jangan suka memaksakan ilmu pengetahuan agar pas dengan Alkitab lah.
Kita harus semakin dewasa dalam hal iman, bro.
Syalom
-
Kl mngenai otentitas kisah air bah di kitab Kejadian yg dtuliskan oleh Musa, maka kita perlu tlebih dahulu bpikir apakah kita mlihat Alkitab sbg firman yg diinspirasikan oleh Allah sbg kebenaran.
Jika kita myakini dmikian, maka kita cross check dg kitab lainnya.
Tuhan Yesus berkata ttg Nuh dan air bah :
Luk 17:26-27
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Petrus bbicara ttg Nuh dan air bah.
1 Ptr 3:20
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
Paulus/Apolos bbicara ttg Nuh dan air bah.
Ibr 11:7
Karena iman, maka Nuh--dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan --dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
YHVH melalui Yehezkiel bicara ttg Nuh :
Yeh 14:14
biarpun di tengah-tengahnya berada ketiga orang ini, yaitu Nuh, Daniel dan Ayub 1 , mereka akan menyelamatkan hanya nyawanya sendiri karena kebenaran mereka, demikianlah firman Tuhan Allah.
YHVH via Yesaya bicara ttg air bah :
Yes 54:9
Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi.
Jadi di luar Musa, penulis Kitab lainnya tmsk Tuhan Yesus bicara juga ttg Nuh dan air bah.
Apakah kita punya sikap skeptis yg mngatakan bhw semua org itu bicara hanya bdsk pngetahuan dari Pentateukh dan tidak diinspirasi oleh Allah?
Ini smua kembali pd kyakinan semula.
--------
Gmn dg sumber di luar Alkitab?
Ada beberapa referensi yg bs mbantu konfirmasi dari kejadian di PL.
http://pleaseconvinceme.com/2012/the-old-testament-has-been-archaeologically-verified/
Sisanya kembali pada kyakinan yg semula.
-
Pada jaman pembuatan pentateukh, cara pandang orang2 saat itu berbeda dengan cara pandang manusia saat ini.
Bila memakai kaca mata pengetahuan, enggak bakal ketemu.
Pake kaca mata iman saja
:D
-
Nuh hidup tahun berapa, bro? Everest tahun berapa sudah berdiri di sana?
Kapan terjadi pergeseran lempeng bumi? Ribuan tahun cukupkah?
Jangan suka memaksakan ilmu pengetahuan agar pas dengan Alkitab lah.
Kita harus semakin dewasa dalam hal iman, bro.
Syalom
Wah, apakah dg bgitu maka Yesus Kristus itu tidak dewasa dalam iman saat Ia berkata :
Luk 17:26-27
Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Ataukah pewaris Kunci Kerajaan, Petrus itu kurang tepat saat bkata :
1 Ptr 3:19-20
dan di dalam Roh itu juga Ia pergi memberitakan Injil kepada roh-roh yang di dalam penjara,
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
Dan dg dmikian juga Magisterium GKR kerdil dalam iman (tkait air bah Nuh ini).
Jika bgitu salut deh sama Bro.
Saya tidak ungkulan diskusi dg seorang yg mrasa sangat dewasa dalam "iman", yg menegasikan pnyataan kedua orang besar itu dan downgrade statement Tuhan Yesus dan Petrus mjd 'hanya statement simbolik utk nakut-nakutin tp faktanya ngga pernah tjadi dmikian'.
Maaf ya Bro Salt, saya jauh bodoh daripada Anda yg paham betul kepastian topografi bumi pd saat tjadi air bah.
:)
-
Utk teman-teman lainnya, mngenai air bah ini memang terjadi kontroversi antara creationist dg secularist.
Saya mnemukan argumen dari creationist mengenai hubungan air bah dg himalaya di http://www.icr.org/article/520/
Tentu saja itu argumen dari para creationist ya...tp ya nice to read lah utk mnambah pngetahuan.
-
Jika kita mau mengratikan secara literal, maka 'iman' dan 'kepercayaan' dengan mudah dapat dijungkir balikan oleh fakta dan kenyataan.
Mt, Everest terbentuk 60 juta tahun lalu, sementara Nuh hidup sekitar 5000 tahun lalu (1998 BC), bahgaimana mau dipertemukan?
Dalam kitab kejadian, dikatakan bahwa Tuhan meletakan Pelangi sebagai janji tidak akan terjadi lagi air bah. Apakah mau diartikan bahwa sebelum itu tidak pernah terjadi pelangi? Pelangi di sini adalah fenomena refleksi dan refraksi cahaya oleh butiran air di udara.
Bagaimana dengan hewan hewan endemik yang tidak terdapat di daerah mesopotamia? Apakah bison, kanguru, kasuari, tasmanian devil, orangutan, termasuk hewan yang diselamatkan oleh Nuh saat itu? Bagaimana Nuh mengumpulkan hewan2 dari ujung dunia dan bagaimana Nuh mengembalikan hewan hewan itu ke tempatnya semula?
Saat airbah, apakah airbah itu tawar atau asin? Kalau asin, bagaimana dengan nasib ikan air tawar? Kalau air tawar bagaimana dengan nasib ikan yang hidup di air laut?
Dan tentu saja saya perlu penjelasan bagaimana air yang menggenangi seluruh bumi itu datang, dan kemana air itu menghilang.
Nah, silahkan paparkan penjelasan ilmiah yang dapat saya terima, dan dengan senang hati akan saya cabut pernyataan saya yang menyatakan bahwa 'Kisah airbah Nuh meliputi seluruh dunia adalah simbolis'.
Monggo...
Syalom
-
Jika kita mau mengratikan secara literal, maka 'iman' dan 'kepercayaan' dengan mudah dapat dijungkir balikan oleh fakta dan kenyataan.
Mt, Everest terbentuk 60 juta tahun lalu, sementara Nuh hidup sekitar 5000 tahun lalu (1998 BC), bahgaimana mau dipertemukan?
Dalam kitab kejadian, dikatakan bahwa Tuhan meletakan Pelangi sebagai janji tidak akan terjadi lagi air bah. Apakah mau diartikan bahwa sebelum itu tidak pernah terjadi pelangi? Pelangi di sini adalah fenomena refleksi dan refraksi cahaya oleh butiran air di udara.
Bagaimana dengan hewan hewan endemik yang tidak terdapat di daerah mesopotamia? Apakah bison, kanguru, kasuari, tasmanian devil, orangutan, termasuk hewan yang diselamatkan oleh Nuh saat itu? Bagaimana Nuh mengumpulkan hewan2 dari ujung dunia dan bagaimana Nuh mengembalikan hewan hewan itu ke tempatnya semula?
Saat airbah, apakah airbah itu tawar atau asin? Kalau asin, bagaimana dengan nasib ikan air tawar? Kalau air tawar bagaimana dengan nasib ikan yang hidup di air laut?
Dan tentu saja saya perlu penjelasan bagaimana air yang menggenangi seluruh bumi itu datang, dan kemana air itu menghilang.
Nah, silahkan paparkan penjelasan ilmiah yang dapat saya terima, dan dengan senang hati akan saya cabut pernyataan saya yang menyatakan bahwa 'Kisah airbah Nuh meliputi seluruh dunia adalah simbolis'.
Monggo...
Syalom
Pake kaca mata iman saja ya Bro ...
:D
-
Pake kaca mata iman saja ya Bro ...
:D
No way om.
Tidak ada urusan iman dalam masalah airbah Nuh menggenangi SELURUH muka bumi.
Yang ada adalah urusan ilmiah dan fakta sejarah.
Syalom
-
Karena tidak akan masuk akal kalau seluruh permukaan bumi tertutup air bah hingga puncak tertinggi (Everest).
Airnya darimana dan kemana airnya setelah air bah ?
Syalom
Akan tetapi.... apakah penulis Kitab Kejadia tahu bahwa ada yg namanya Mt everest? Apakah dia tahu bahwa itu bagian dari bumi?
Saya bertanya-tanya, apakah sebelum Christopher Colombus menemukan benua Amerika, benua tersebut sudah ada di peta dunia atau dianggap sebagai bagian dari bumi/dunia?
Mungkin demikian halnya dengan "seluruh permukaan bumi" dimaksud. Bahwa bumi dimaksud adalah sebatas yg diketahui oleh Penulis Kitab Kejadian. Atau malah hanya sebatas wilayah dimana Nuh tinggal.
===
Lebih lanjut.... bentuk simbolik yang Bro maksudkan... bagaimana persisnya kira-kira.??
===
Salam,
-
Akan tetapi.... apakah penulis Kitab Kejadia tahu bahwa ada yg namanya Mt everest? Apakah dia tahu bahwa itu bagian dari bumi?
Saya bertanya-tanya, apakah sebelum Christopher Colombus menemukan benua Amerika, benua tersebut sudah ada di peta dunia atau dianggap sebagai bagian dari bumi/dunia?
Mungkin demikian halnya dengan "seluruh permukaan bumi" dimaksud. Bahwa bumi dimaksud adalah sebatas yg diketahui oleh Penulis Kitab Kejadian. Atau malah hanya sebatas wilayah dimana Nuh tinggal.
===
Lebih lanjut.... bentuk simbolik yang Bro maksudkan... bagaimana persisnya kira-kira.??
===
Salam,
Seperti yang sudah anda sebutkan sendiri bro, yang saya bold itu.
Syalom
-
Akan tetapi.... apakah penulis Kitab Kejadia tahu bahwa ada yg namanya Mt everest? Apakah dia tahu bahwa itu bagian dari bumi?
Saya bertanya-tanya, apakah sebelum Christopher Colombus menemukan benua Amerika, benua tersebut sudah ada di peta dunia atau dianggap sebagai bagian dari bumi/dunia?
Mungkin demikian halnya dengan "seluruh permukaan bumi" dimaksud. Bahwa bumi dimaksud adalah sebatas yg diketahui oleh Penulis Kitab Kejadian. Atau malah hanya sebatas wilayah dimana Nuh tinggal.
===
Lebih lanjut.... bentuk simbolik yang Bro maksudkan... bagaimana persisnya kira-kira.??
===
Salam,
Soalnya akan terbentur ayat ini Bro
Kej 7:19-20
Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit
sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
Maka itu pjelasan lainnya adl, pd masa air bah itu Everest belum setinggi saat ini dan karena peristiwa gempa saat tjadi air bah serta gempa-gempa sesudah air bah, maka everest menjadi setinggi saat ini.
-
Soalnya akan terbentur ayat ini Bro
Kej 7:19-20
Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit
sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
Maka itu pjelasan lainnya adl, pd masa air bah itu Everest belum setinggi saat ini dan karena peristiwa gempa saat tjadi air bah serta gempa-gempa sesudah air bah, maka everest menjadi setinggi saat ini.
Karena penulis kisah Nuh tidak mengetahui seluruh muka bumi secara kita ketahui saat ini, bagi penulis kitab Nuh, yang disebut 'seluruh muka bumi' adalah seluruh daerah yang dikenalnya.
As simple as that.
Syalom
-
Kalo menurut saya sih, baik kisah Nuh maupun kisah Gilgamesh - keduanya hanya bisa pas di "kalangan sendiri" masing2 ---> Kisah Nuh "pas" dilingkup kebudayaan Yahudi/Israel dimana orang2nya masih exist (plus orang2 Kristen), kisah Gilgamesh "pas" di lingkup kebudayaan Sumeria/Mesopotamia dimana orang2nya entah masih exist ato kagak di jaman sekarang.
Tak pikir2 dan tebak2, "kebingungan" ini kemungkinannya timbul dikarenakan dua kisah tsb dibandingkan secara kronologi historis ---> yakni : perkiraan para ahli Sains pada umur dari kisah Gilgamesh dibandingkan dengan perkiraan para ahli Alkitab pada umur dari kisah Nuh.
Karena dikatakan diadopsi, maka Peradaban/Kebudayaan Mesopotamia lebih dahulu dari Kisah nabi Nuh..
IMO, saya rasa krono-nya mungkin bisa seperti sbb (khayalan saya) :
1. Air bah terjadi.
2. Keturunan Nuh tercerai berai (menara Babel)
3. Sebagian keturunan Nuh menjadi bangsa Sumeria
4. Berdasarkan "oral" turun temurun (entah itu turunan dari Ham or Yafet) bhw pernah terjadi air bah ditulis kisah Gilgamesh oleh no.3
5. Sebagian keturunan Nuh menjadi bangsa Yahudi/Israel (spt yg disebut di Alkitab silsilah Sem sampe ke Abraham lalu Musa).
6. Berdasarkan Wahyu Tuhan, ditulis kisah Nuh oleh no.5 (Musa).
7. Dengan demikian tidak menjadi soal, yang mana yang duluan yang nongol .... apakah duluan kisah Gilgamesh ataukah kisah Nuh.
Musa menulis Pentateuch sekitar abad 13 BC; sedangkan Epos Gilgamesh dari peradaban kuno Mesopotamia adalah sejak abad 18 BC. Jadi Kisah air bah yg meliputi seluruh muka bumi sudah ada 5 abad lebih dahulu sebelum Pentateuch.
Bold, tidak menjadi soal :) ---> Karena kisah Gilgamesh = true berdasarkan tradisi - kisah Nuh = true berdasarkan wahyu Tuhan :D.
Semisalnya kisah Sangkuriang.
Pada tahun 2000
anggap saja semua orang mengetahui dongeng ini.
5 abad kemudian,
ada mr.X yg mendapat Wahyu Tuhan dan "me-revisi" isi cerita dongeng tsb ---> bhw : "beginilah yang sebenernya terjadi...." ---> kisah dari mr.X ini sudah tidak bisa disebut dongeng lagi :).
Pada tahun 9000,
kisah dari mr.X (tulisan2) diketemukan dan diperkirakan ditulis pada tahun 2500 (yakni tahun 2000 + 5 abad)
Pada tahun 9500,
kisah Sangkuriang diketemukan dan diperkirakan ditulis pada tahun 2500 minus 5 abad = tahun 2000 ---> kesimpulan para ahli : kisah dari mr.X tsb mengadopsi dongeng Sangkuriang tentang terjadinya gunung Tangkuban.
Walo "puyeng" tapi beres kaaan ?
hehehe .... :D.
:)
salam.
-
Kalo menurut saya sih, baik kisah Nuh maupun kisah Gilgamesh - keduanya hanya bisa pas di "kalangan sendiri" masing2 ---> Kisah Nuh "pas" dilingkup kebudayaan Yahudi/Israel dimana orang2nya masih exist (plus orang2 Kristen), kisah Gilgamesh "pas" di lingkup kebudayaan Sumeria/Mesopotamia dimana orang2nya entah masih exist ato kagak di jaman sekarang.
Tak pikir2 dan tebak2, "kebingungan" ini kemungkinannya timbul dikarenakan dua kisah tsb dibandingkan secara kronologi historis ---> yakni : perkiraan para ahli Sains pada umur dari kisah Gilgamesh dibandingkan dengan perkiraan para ahli Alkitab pada umur dari kisah Nuh.
IMO, saya rasa krono-nya mungkin bisa seperti sbb (khayalan saya) :
1. Air bah terjadi.
2. Keturunan Nuh tercerai berai (menara Babel)
3. Sebagian keturunan Nuh menjadi bangsa Sumeria
4. Berdasarkan "oral" turun temurun (entah itu turunan dari Ham or Yafet) bhw pernah terjadi air bah ditulis kisah Gilgamesh oleh no.3
5. Sebagian keturunan Nuh menjadi bangsa Yahudi/Israel (spt yg disebut di Alkitab silsilah Sem sampe ke Abraham lalu Musa).
6. Berdasarkan Wahyu Tuhan, ditulis kisah Nuh oleh no.5 (Musa).
7. Dengan demikian tidak menjadi soal, yang mana yang duluan yang nongol .... apakah duluan kisah Gilgamesh ataukah kisah Nuh.
Bold, tidak menjadi soal :) ---> Karena kisah Gilgamesh = true berdasarkan tradisi - kisah Nuh = true berdasarkan wahyu Tuhan :D.
Semisalnya kisah Sangkuriang.
Pada tahun 2000
anggap saja semua orang mengetahui dongeng ini.
5 abad kemudian,
ada mr.X yg mendapat Wahyu Tuhan dan "me-revisi" isi cerita dongeng tsb ---> bhw : "beginilah yang sebenernya terjadi...." ---> kisah dari mr.X ini sudah tidak bisa disebut dongeng lagi :).
Pada tahun 9000,
kisah dari mr.X (tulisan2) diketemukan dan diperkirakan ditulis pada tahun 2500 (yakni tahun 2000 + 5 abad)
Pada tahun 9500,
kisah Sangkuriang diketemukan dan diperkirakan ditulis pada tahun 2500 minus 5 abad = tahun 2000 ---> kesimpulan para ahli : kisah dari mr.X tsb mengadopsi dongeng Sangkuriang tentang terjadinya gunung Tangkuban.
Walo "puyeng" tapi beres kaaan ?
hehehe .... :D.
:)
salam.
Bro Oda, kalau kisah air bah tersebut hanya merupakan cerita bagi Nabi Nuh dan keluarganya..... maka apa yang Anda katakan di atas bolehlah dipertimbangkan.
Tapi yang perlu kita ingat disini adalah Kitab Kejadian menceritakan bahwa Air bah tersebut terjadi/dialami/menimpa Nuh dan keluarganya.
Jadi kemungkinannya disini adalah:
1) Ada dua kali terjadi air bah :
I) Epos Gilgamesh: menimpa Ut-napishtim dan keluarganya [Dewa Ea memperingatkan Ut-napishtim akan adanya air bah dan supaya dia mempersiapkan bahtera demi keselamatannya dan keluarganya)
II) Kitab Kejadian: menimpa Nuh dan keluarganya [Allah memperingatkan Nuh supaya membuat bahtera demi keselamatannya dan keluarganya]
Peristwa I terjadi 5 abad lebih dahulu daripada peristiwa ke-2.
====
Salam,
-
Tapi yang perlu kita ingat disini adalah Kitab Kejadian menceritakan bahwa Air bah tersebut terjadi/dialami/menimpa Nuh dan keluarganya.
Jadi kemungkinannya disini adalah:
1) Ada dua kali terjadi air bah :
I) Epos Gilgamesh: menimpa Ut-napishtim dan keluarganya [Dewa Ea memperingatkan Ut-napishtim akan adanya air bah dan supaya dia mempersiapkan bahtera demi keselamatannya dan keluarganya)
II) Kitab Kejadian: menimpa Nuh dan keluarganya [Allah memperingatkan Nuh supaya membuat bahtera demi keselamatannya dan keluarganya]
Peristwa I terjadi 5 abad lebih dahulu daripada peristiwa ke-2.
bro MC, mohon maaf klo sy ikutan memberikan komen thd postingan anda kpd bro Oda ya.. :peace:
menurut sy, bisa jd kemungkinannya spt ini:
1. Peristiwa Air Bah cuma satu kali, namun ada beberapa orang/bangsa yg menceritakannya dgn bbrp versi.. jd peristiwanya cuma satu (Air Bah) tp ada beberapa kisah krn diceritakan/ditulis ol bangsa yg berbeda, sehingga tokoh dan alur ceritanya berbeda walaupun agak mirip..
2. dilihat dr fakta peninggalan arkeologis, bangsa Sumeria adlh yg menuliskan kisah itu pertama kali, krn bisa dilihat pd lempeng tanah liat yg ditemukan usianya jauuh lebih tua dr pd kitab kejadian yg ditulis ol Musa/bangsa Israel..
tp walaupun demikian blum tentu bangsa Sumeria adlh orang2/bangsa yg mengetahui ttg kejadian Air Bah tsb pertama kali bro (klo peristiwa ini sungguh benar2 terjadi).., bisa jd krn pd saat itu kebudayaan dan sastra bangsa Sumeria lebih maju, maka dia adlh bangsa pertama yg membuat kisah tsb scr 'tertulis' pd lempeng tanah liat, sedang bangsa Israel baru menceritakannya scr lisan, dan pd jaman2 sesudahnya mereka baru bisa menuliskannya pd kertas ato kulit..
Analoginya spt misalnya orang Amerika punya sebuah tokoh super hero yg kuat, nda mempan segala jenis senjata dan bisa terbang macem Superman itu, sedangkan orang Indonesia jg punya tokoh super hero macem itu yg bernama Gatotkaca.. dilihat dr bukti/fakta sejarahnya orang Amerika lah yg pertama kali membuat komik ato filmnya, lalu apakah dgn begitu tokoh Gatotkaca yg diciptakan orang Indonesia meniru/mengadopsi tokoh Superman ciptaan orang Amerika..??
blom tentu jg kan bro, bisa jg orang Indonesia sudah lebih dahulu mengenal tokoh super hero spt itu melalui cerita lisan dgn nama Gatotkaca, tp orang Amerika yg pertama kali membuat bukti pencatatannya dgn membuat komik dan filmnya dgn mengadopsi cerita lisan dr orang Indonesia dan merubah nama tokoh dan ceritanya.. :grining:
Syalom,
-
bro MC, mohon maaf klo sy ikutan memberikan komen thd postingan anda kpd bro Oda ya.. :peace:
menurut sy, bisa jd kemungkinannya spt ini:
1. Peristiwa Air Bah cuma satu kali, namun ada beberapa orang/bangsa yg menceritakannya dgn bbrp versi.. jd peristiwanya cuma satu (Air Bah) tp ada beberapa kisah krn diceritakan/ditulis ol bangsa yg berbeda, sehingga tokoh dan alur ceritanya berbeda walaupun agak mirip..
2. dilihat dr fakta peninggalan arkeologis, bangsa Sumeria adlh yg menuliskan kisah itu pertama kali, krn bisa dilihat pd lempeng tanah liat yg ditemukan usianya jauuh lebih tua dr pd kitab kejadian yg ditulis ol Musa/bangsa Israel..
tp walaupun demikian blum tentu bangsa Sumeria adlh orang2/bangsa yg mengetahui ttg kejadian Air Bah tsb pertama kali bro (klo peristiwa ini sungguh benar2 terjadi).., bisa jd krn pd saat itu kebudayaan dan sastra bangsa Sumeria lebih maju, maka dia adlh bangsa pertama yg membuat kisah tsb scr 'tertulis' pd lempeng tanah liat, sedang bangsa Israel baru menceritakannya scr lisan, dan pd jaman2 sesudahnya mereka baru bisa menuliskannya pd kertas ato kulit..
Analoginya spt misalnya orang Amerika punya sebuah tokoh super hero yg kuat, nda mempan segala jenis senjata dan bisa terbang macem Superman itu, sedangkan orang Indonesia jg punya tokoh super hero macem itu yg bernama Gatotkaca.. dilihat dr bukti/fakta sejarahnya orang Amerika lah yg pertama kali membuat komik ato filmnya, lalu apakah dgn begitu tokoh Gatotkaca yg diciptakan orang Indonesia meniru/mengadopsi tokoh Superman ciptaan orang Amerika..??
blom tentu jg kan bro, bisa jg orang Indonesia sudah lebih dahulu mengenal tokoh super hero spt itu melalui cerita lisan dgn nama Gatotkaca, tp orang Amerika yg pertama kali membuat bukti pencatatannya dgn membuat komik dan filmnya dgn mengadopsi cerita lisan dr orang Indonesia dan merubah nama tokoh dan ceritanya.. :grining:
Syalom,
Bro Ingman, hampir sama dengan tanggapan saya pada Bro Oda....
Yang menjadi permasalahan disini adalah: Kitab Kejadian menceritakan bahwa Nabi Nuh mengalami peristiwa itu/air bah tersebut.
Jadi, disini penulis Kitab Kejadian bukan menceritakan bahwa pernah terjadi banjir seperti itu, melainkan terjadi pada masa Nuh. Nuh terlibat langsung di kejadian tersebut.
Nah, jika benar bahwa banjir yg terjadi adalah sekali dan itu di masa kebudayaan Mesopotapia maka adalah tidak mungkin bahwa Nuh dan orang-orang di zaman nuh benar-benar mengalaminya. Karena bahkan Nuh belum lahir ketika peristiwa itu terjadi.
====
Salam,
-
Jadi kemungkinannya disini adalah:
1) Ada dua kali terjadi air bah :
I) Epos Gilgamesh: menimpa Ut-napishtim dan keluarganya [Dewa Ea memperingatkan Ut-napishtim akan adanya air bah dan supaya dia mempersiapkan bahtera demi keselamatannya dan keluarganya)
II) Kitab Kejadian: menimpa Nuh dan keluarganya [Allah memperingatkan Nuh supaya membuat bahtera demi keselamatannya dan keluarganya]
Medice, kalo menurut saya pertama-tama kita mesti ambil satu patokan baku dulu, yaitu menentukan : apakah air bah-nya di kisah Gilgamesh itu fiktif atau tidak ---> alesan saya disini karena kita sedang mengacu pada krono perkiraan para ahli bhw kisah Gilgamesh lebih tua drpd kisah Nuh.
Kemungkinan yg terbuka adalah : (warna orange - point A dan point B)
A. Kisah Nuh, Musa adopsi dari kisah Gilgamesh.
A1. Pada asumsi air bah di kisah Gilgamesh adalah juga fiktif (dongeng), maka pertanyaan yg timbul : bagaimana dengan air bah di kisah Nuh fiktif juga atokah real ? ---> dari sini, seperti yg tertera di post awal menuntun ke timbulnya statement : Dalam buku itu dikisahkan bahwa Kisah Air Bah di zaman Nabi Nuh [Kejadian 7] adalah fiktif dan merupakan adopsi dari Epos Gilgamesh dari kebudayaan Mesopotamia].
A2. Pada asumsi air bah di kisah Gilgamesh memang ada terjadi - namun kisahnya itu sendiri hanyalah sebuah legenda (ibarat sangkuriang - kisahnya legenda, gunungnya ada), maka imo paparan saya di post #23 "masuk" disini :).
B. Kisah Nuh berdiri sendiri. Disini, Musa tidak pernah tau itu kisah Gilgamesh, tidak pernah tau pernah terjadi peristiwa air bah besar di jaman nenek moyang Musa - tidak pernah ada pula berdasarkan tradisi oral turuntemurun pernah terjadi air bah tsb di jaman nenek moyang Musa ---> dengan demikian adalah tidak mungkin terjadinya pengadopsian cerita dari kisah Gilgamesh oleh Musa.
B1. Pada asumsi air bah di kisah Gilgamesh juga fiktif, maka disini kita bisa berasumsi bhw Wahyu Allah kepada Musa mengenai air bah dan kisah Nuh = real historis. Tidak ada sangkut pautnya dengan kisah Gilgamesh, sekalipun kisah Gilgamesh lebih tua drpd kisah Nuh.
B2. Pada asumsi air bah di kisah Gilgamesh tidak fiktif (kisahnya aja yg fiktif), maka kemungkinan yg medice sebut di #24 masuk disini - yakni : peristiwa air bah itu mungkin terjadi dua kali ---> dan disini "tetep" : tidak ada pengadopsian secuilpun dari kisah Gilgamesh oleh Musa.
Khusus di point B2, imo adalah terlalu jauh dan menuntun ke timbulnya pemikiran/pertanyaan2 yg lebih bervariasi lagi apabila peristiwa airbah itu kita buka kemungkinannya bhw itu mungkin terjadi dua kali ... (real airbah di kisah Gilgamesh, real juga di kisah Nuh ... namun krono terjadinya berbeda).
Berdasarkan ungu, itu kan "mungkin" yang pertama : yakni terjadi dua kali ... kemungkinan yang kedua adalah : peristiwa airbahnya hanya terjadi satu kali ---> nah dari sini jadi muter lagi, karena akan kembali lagi ke pertanyaan : apakah Musa mengadopsi kisah Gilgamesh ?
Dari paparan ulak-uliknya saya diatas - imo yang perlu di patok dulu adalah,
tentukan dulu :
- Peristiwa air bah benar2 pernah terjadi atau tidak (tidak memfokuskan apakah itu global ataupun lokal
- apakah airbahnya di kisah Gilgamesh itu fiktif atau tidak ?.
- diketika jaman Musa hidup, Musa pernah tau ato kagak kisah Gilgamesh ?
- Seandainya Musa tidak pernah tau kisah Gilgamesh, dijaman Musa hidup ada ato tidak "rumor" yg beredar bhw pernah terjadi peristiwa airbah long long time ago ?
bersambung :)
-
Berdasarkan pertanyaan diatas, saya menjawab :
- A. Ya, peristiwa airbah pernah terjadi
- B. Kisah Gilgamesh, peristiwa airbahnya real terjadi
- C. Dijaman Musa hidup, kisah Gilgamesh sudah "ada duluan" ... tidak diketahui apakah Musa mengetahui ato kagak kisah Gilgamesh tsb
- D. Di lingkungan Musa - tidak pernah ada rumor yg beredar bhw long long time ago pernah terjadi air bah
Kalo saya lagi berada dipihak Alkitab, maka :
- Air bah terjadi, tinggal 8 manusia yg hidup
- Peristiwa menara Babel - orang tercerai berai
- Para terceraiberai ini mempunyai memori berdasarkan cerita generasi2 sebelumnya ttg kejadian airbah tsb
- Ada orang2 dari para terceraiberai ini (yg dikenal sbg bgs Sumeria yg mendiami lembah Mesopotamia) membuat kisah Gilgamesh SEBELUM terjadinya penulisan Musa pada kisah Nuh
- Allah me-Wahyu-kan kisah Nuh kepada Musa
- Kisah Nuh dengan airbahnya "berdiri sendiri" - terlepas apakah Musa mengetahui kisah Gilgamesh ataupun tidak, terlepas apakah Musa mengetahui berdasarkan tradisi oral bhw long long time ago pernah terjadi airbah ataupun tidak
- So, tarohkata Musa ungu - ini tidak sertamerta artinya Musa mengadopsi kisah Gilgamesh
Dalam buku itu dikisahkan bahwa Kisah Air Bah di zaman Nabi Nuh [Kejadian 7] adalah fiktif
Terus terang saya nggak pernah tau ttg buku tsb ... namun yang saya nggak gitu ngerti adalah karena saya jadi tertuntun utk berpendapat bhw : buku tsb sedang menyatakan bhw peristiwa airbah tidakPERNAH terjadi (terlepas itu KAPAN, terlepas apakah itu lokal/global).
saya cenderung pro dengan yang ditulis oleh Stefan Leks di buku tadi.
Dari yg ada di benak saya, saya cenderung berpendapat :
Peristiwa airbah itu PERNAH terjadi.
KAPAN tepatnya? Lokal? Global? -nya saja yang menjadi buah pertanyaan :D.
IMO, kisah Gilgamesh tidak ada sangkut pautnya dengan kisah Nuh ---- namun keduanya ADA sangkutpautnya dengan peristiwa airbah yg saya percaya memang PERNAH terjadi SEBELUM kedua kisah itu muncul.
:)
salam.
-
Thanx to bro MC atas tanggapannya.. :afro:
sptnya maksud dr penjelasan sy sebelumnya blum tersampaikan, jd akan sy coba jelaskan lagi ya..
Bro Ingman, hampir sama dengan tanggapan saya pada Bro Oda....
Yang menjadi permasalahan disini adalah: Kitab Kejadian menceritakan bahwa Nabi Nuh mengalami peristiwa itu/air bah tersebut.
Jadi, disini penulis Kitab Kejadian bukan menceritakan bahwa pernah terjadi banjir seperti itu, melainkan terjadi pada masa Nuh. Nuh terlibat langsung di kejadian tersebut.
klo menurut sy permasalahan bukan spt itu bro, karna ada satu peristiwa Air bah dan sudah terjadi (sungguhan/real) jauuh sebelum Kitab Kejadian dan Epos Gilgamesh ditulis ol masing2 penulisnya..
karna yg menulisnya 2 orang yg berbeda dan ditulis pd jaman yg berbeda, maka alur cerita dan "Tokoh" yg mengalami peristiwa Air Bah itu jg berbeda (pd epos Gilgamesh bernama Ut-napishtim dan pd Kitab Kejadian tokohnya bernama Nuh)..
jd alur kejadiannya spt ini :
1. sungguh terjadi sebuah peristiwa air bah dijaman lampau.
2. berabad2 kemudian ada dua orang menuliskan peristiwa ini, yaitu Mr. John Doe menulisnya pd Epos Gilgamesh dan Musa menulis pd kitab Kejadian.
3. dilihat dr bukti arkeologis (bukti2 naskah tertulisnya ya bro, bukan bukti adanya air bah) epos Gilgamesh ditulis lebih dulu dr pd Kitab Kejadian.
4. karna peristiwa air bah ini ditulis ol 2 orang yg berbeda dan ditulis pd jaman yg berbeda maka ada 2 versi cerita baik alur cerita maupun tokoh2 yg mengalami peristiwa air bah tsb.. pd Gilgamesh tokohnya adlh Ut-napishtim dan pd kitab Kej tokohnya adl Nuh.
Naah, dr alur kejadian tsb maka sy bisa mengambil kesimpulan :
1. Peristiwa air bah benar2 terjadi dan hanya satu kali pd masa lampau.
2. kisah ttg air bah ini sama2 ditulis ol 2 orang yg berbeda, dan ditulis pd jaman yg berbeda.
3. walaupun Epos Gilgamesh ditulis lebih dulu, bukan berarti Kitab Kejadian mengadopsi kisah dr Epos Gilgames tsb, karna baik epos Gilgamesh maupun kitab Kejadian sama2 ditulis jauuh setelah peristiwa Air Bah terjadi. jd pd saat tjd peristiwa tsb kedua penulis kisah ini sama2 blom lahir.
4. mengenai mana yg lebih benar dr 2 versi kisah Air Bah ini, sy kembalikan pd keyakinan kita masing2 bro, mana yg lebih bisa kita sbg suatu kebenaran.
Nah, jika benar bahwa banjir yg terjadi adalah sekali dan itu di masa kebudayaan Mesopotapia maka adalah tidak mungkin bahwa Nuh dan orang-orang di zaman nuh benar-benar mengalaminya. Karena bahkan Nuh belum lahir ketika peristiwa itu terjadi.
Salam,
Nabi Nuh itu kan cuma tokoh yg diceritakannya bro..
kesimpulan anda diatas menganggap peristiwa Air Bah itu terjadi pd masa kebudayaan Mesopotamia/epos Gilgames ditulis, pd hal menurut sy peristiwa Air Bah itu terjadi jauuh sebelum adanya kebudayaan Mesopotamia ada, jd masing2 penulis kisah tsb sama2 blom lahir.. jd yg blom lahir itu masing2 dr penulis kisahnya, bukan tokohnya..
sptnya sy sependapat dgn bro Oda yg memberikan pendapat ini:
Dari yg ada di benak saya, saya cenderung berpendapat :
Peristiwa airbah itu PERNAH terjadi.
KAPAN tepatnya? Lokal? Global? -nya saja yang menjadi buah pertanyaan .
IMO, kisah Gilgamesh tidak ada sangkut pautnya dengan kisah Nuh ---- namun keduanya ADA sangkutpautnya dengan peristiwa airbah yg saya percaya memang PERNAH terjadi SEBELUM kedua kisah itu muncul.
Syalom, :peace:
-
Dear All,
Berawal dari +/- 10 tahun silam ketika saya membeli dan membaca buku seingat saya judulnya "TAFSIR INJIL LUKAS" oleh Stefan Leks [Kala itu beliau masih menjadi Karyawan Lembaga Biblika Indonesia].
Dalam buku itu dikisahkan bahwa Kisah Air Bah di zaman Nabi Nuh [Kejadian 7] adalah fiktif dan merupakan adopsi dari Epos Gilgamesh dari kebudayaan Mesopotamia].
[Masih segar dalam ingatan saya bagaimana mimik orang tua saya ketika hal itu saya beritahukan kepada mereka; "begitu terperangah"]
Khawatir bahwa akan banyak orang lain yg "terperangah", saya jarang mengungkit2 nya kepada orang lain, kecuali orang-orang tertentu.
Dan sekarang saya beranikan utk mengangkatnya di FIK ini.
Bro medice, saya urun menanggapi ya.
Saya bertanya-tanya pada diri sendiri "kenapa orang-orang musti "terperangah" ketika mendengar bahwa Musa mengadopsi kisah Gilgamesh? Emang nggak boleh ya?" Saya rasa tradisi pengadopsian adalah hal yg wajar dalam hal kisah-mengisahkan. Dan imo hal itu tidak perlu membuat kita "terperangah" sebab Tuhan pastilah bisa memanfaatkan tradisi pengadopsian untuk memenuhi kehendakNya.
Kemudian saya juga bertaya-tanya, "Apakah kalo diadopsi maka itu fiktif?" Nggak juga, kan? Epic of Gilgamesh ditulis duluan ketimbang Pentateuch. Ada kemungkinan Musa pernah membaca buku itu (mengingat ia pernah mengenyam pendidikan tinggi). Baik penulis Gilgamesh maupun Musa sama-sama tak mengalami peristiwa air bah yg mereka tulis. Jadi, kita tidak ada petunjuk apakah air bah itu fiktif atau tidak.
Sebagai orang Kristen, saya percaya air bah itu terjadi karena Allah memerintahkan Musa untuk mencantumkannya di bukunya. TApi tentunya saya tidak tahu kejadiannya seperti apa karena sumber saya hanya dua tulisan (Gilgamesh dan kitab Kejadian) yg genre-nya emang bukan genre scientific report.
Cheers
-
Bro medice, saya urun menanggapi ya.
Saya bertanya-tanya pada diri sendiri "kenapa orang-orang musti "terperangah" ketika mendengar bahwa Musa mengadopsi kisah Gilgamesh? Emang nggak boleh ya?" Saya rasa tradisi pengadopsian adalah hal yg wajar dalam hal kisah-mengisahkan. Dan imo hal itu tidak perlu membuat kita "terperangah" sebab Tuhan pastilah bisa memanfaatkan tradisi pengadopsian untuk memenuhi kehendakNya.
Kemudian saya juga bertaya-tanya, "Apakah kalo diadopsi maka itu fiktif?" Nggak juga, kan? Epic of Gilgamesh ditulis duluan ketimbang Pentateuch. Ada kemungkinan Musa pernah membaca buku itu (mengingat ia pernah mengenyam pendidikan tinggi). Baik penulis Gilgamesh maupun Musa sama-sama tak mengalami peristiwa air bah yg mereka tulis. Jadi, kita tidak ada petunjuk apakah air bah itu fiktif atau tidak.
Sebagai orang Kristen, saya percaya air bah itu terjadi karena Allah memerintahkan Musa untuk mencantumkannya di bukunya. TApi tentunya saya tidak tahu kejadiannya seperti apa karena sumber saya hanya dua tulisan (Gilgamesh dan kitab Kejadian) yg genre-nya emang bukan genre scientific report.
Cheers
Waduhhh ....
Sangat sependapat dengan diatas.
Kalo saya, Alkitab adalah buku Iman. Enggak bisa 100% dilihat dari sisi scientific.
:ballspin:
-
Itulah pentingnya bisa membedakan, mana yang literal, mana yang simbolis. Dan mendapatkan pesan yang ingin disampaikan untuk membangun iman. Bukan dihafal seperti cara belajar sejarah anak SMP.
Syalom
-
Itulah pentingnya bisa membedakan, mana yang literal, mana yang simbolis. Dan mendapatkan pesan yang ingin disampaikan untuk membangun iman. Bukan dihafal seperti cara belajar sejarah anak SMP.
Syalom
Kalo literal, bisa pada kutung dan buta ya Bro
:D
-
Kalo literal, bisa pada kutung dan buta ya Bro
:D
Bukan, om, tetapi logikanya pada mampet, he he he he
:peace: :peace: :peace:
-
Bro medice, saya urun menanggapi ya.
Saya bertanya-tanya pada diri sendiri "kenapa orang-orang musti "terperangah" ketika mendengar bahwa Musa mengadopsi kisah Gilgamesh? Emang nggak boleh ya?" Saya rasa tradisi pengadopsian adalah hal yg wajar dalam hal kisah-mengisahkan. Dan imo hal itu tidak perlu membuat kita "terperangah" sebab Tuhan pastilah bisa memanfaatkan tradisi pengadopsian untuk memenuhi kehendakNya.
Ya wajar lah jika orang terperangah. Alkitab menceritakan bahwa terjadi air bah di masa nabi Nuh dan Nuh bersama-sama keluarganya serta orang-orang di zamannya mengalami sendiri air bah tersebut. Tapi ternyata gak benar bahwa Nuh mengalaminya.
Kemudian saya juga bertaya-tanya, "Apakah kalo diadopsi maka itu fiktif?" Nggak juga, kan? Epic of Gilgamesh ditulis duluan ketimbang Pentateuch. Ada kemungkinan Musa pernah membaca buku itu (mengingat ia pernah mengenyam pendidikan tinggi). Baik penulis Gilgamesh maupun Musa sama-sama tak mengalami peristiwa air bah yg mereka tulis. Jadi, kita tidak ada petunjuk apakah air bah itu fiktif atau tidak.
Karena itu makanya masa terjadinya air bah tersebut menjadi sangat penting.
Jika itu terjadi sebelum masanya Nuh dan orang-orang seangkatan Nabi Nuh; maka Air bah yang dikisahkan di Kitab Kejadian yang dikatakan menimpa nabi Nuh adalah fiktif.
Seperti berulangkali saya katakan, jika penulis Kitab Kejadian hanya menulis ulang kisah tersebut.... maka no problem. Tapi ketika itu dikatakan terjadi di masa Nabi Nuh dan menimpa Nabi Nuh.... maka itu menjadi persoalan.
Kenapa menjadi persoalan?
1) Umat manusia sekarang ini bukanlah keturunan dari Nuh (dan anak-anaknya Nuh). [Sebab, keturunan Adam sampai ke Nuh sudah musnah semua karena Air Bah tersebut]
2) Ucapan Yesus di Luk 17:26-27 (sebagaimana dikutip sebelumnya oleh Sdr. Siip) adalah juga tidak benar.
3) demikian juga dengan 1 Pet 3:19-20
Sebagai orang Kristen, saya percaya air bah itu terjadi karena Allah memerintahkan Musa untuk mencantumkannya di bukunya. TApi tentunya saya tidak tahu kejadiannya seperti apa karena sumber saya hanya dua tulisan (Gilgamesh dan kitab Kejadian) yg genre-nya emang bukan genre scientific report.
Cheers
Sebagai orang Kristen saya juga percaya bahwa Allah tidak menghendaki manusia itu untuk mengabaikan fakta sejarah, dan berbagai ilmu pengetahuan yang digunakan utk mengungkap suatu kebenaran historis dari suatu peristiwa.
=====
Salam,
-
Soalnya akan terbentur ayat ini Bro
Kej 7:19-20
Dan air itu sangat hebatnya bertambah-tambah meliputi bumi, dan ditutupinyalah segala gunung tinggi di seluruh kolong langit
sampai lima belas hasta di atasnya bertambah-tambah air itu, sehingga gunung-gunung ditutupinya.
Maka itu pjelasan lainnya adl, pd masa air bah itu Everest belum setinggi saat ini dan karena peristiwa gempa saat tjadi air bah serta gempa-gempa sesudah air bah, maka everest menjadi setinggi saat ini.
Bro siip saya tertarik dengan post bro siip tsb,
Ada suatu cara pembacaan yg spesifik yg bro siip terapkan ketika bro siip membaca ayat tsb. Saya akan menyebutnya dengan membaca secara faktual, artinya bro siip memaknainya secara literal (denotatif).
Sementara itu, ada cara baca lain (yakni seperti yg bro salt lakukan --> membaca secara interpretatif (hermeneutis)).
Pertanyaan saya: apa yg mendorong bro siip memilih untuk menerapkan cara baca yg itu dan bukan cara baca yg lain?
Cheers
-
Ya wajar lah jika orang terperangah. Alkitab menceritakan bahwa terjadi air bah di masa nabi Nuh dan Nuh bersama-sama keluarganya serta orang-orang di zamannya mengalami sendiri air bah tersebut. Tapi ternyata gak benar bahwa Nuh mengalaminya.
Oo tadinya saya kira orang-orang terperangah karena masalah pengadopsiannya. Ternyata karena masalah apakah Nuh mengalaminya atau tidak, ya.
Jika itu terjadi sebelum masanya Nuh dan orang-orang seangkatan Nabi Nuh; maka Air bah yang dikisahkan di Kitab Kejadian yang dikatakan menimpa nabi Nuh adalah fiktif.
Seperti berulangkali saya katakan, jika penulis Kitab Kejadian hanya menulis ulang kisah tersebut.... maka no problem. Tapi ketika itu dikatakan terjadi di masa Nabi Nuh dan menimpa Nabi Nuh.... maka itu menjadi persoalan.
Kenapa menjadi persoalan?
1) Umat manusia sekarang ini bukanlah keturunan dari Nuh (dan anak-anaknya Nuh). [Sebab, keturunan Adam sampai ke Nuh sudah musnah semua karena Air Bah tersebut]
2) Ucapan Yesus di Luk 17:26-27 (sebagaimana dikutip sebelumnya oleh Sdr. Siip) adalah juga tidak benar.
3) demikian juga dengan 1 Pet 3:19-20
Nah, saya juga ada pada posisi yg sama dng bro medice di sini.
Artinya, sekarang saya punya alasan untuk percaya bahwa Air Bah itu bukan fiktif dan memang menimpa Nuh dan keluarganya.
Lalu, bagaimana dengan Gilgamesh? Well, kalau saya juga punya alasan untuk percaya bahwa air bah di gilgamesh itu juga real, maka kesimpulan saya: air bahnya beda.
Atau, kalau saya nggak punya alasan untuk percaya bahwa air bah di gilgamesh itu real, maka kesimpulan saya air bah yg di gilgamesh itu fiktif dan air bah yg menimpa Nuh itu real.
Sebagai orang Kristen saya juga percaya bahwa Allah tidak menghendaki manusia itu untuk mengabaikan fakta sejarah, dan berbagai ilmu pengetahuan yang digunakan utk mengungkap suatu kebenaran historis dari suatu peristiwa.
Saya mengamininya, bro medice.
-
Ya wajar lah jika orang terperangah. Alkitab menceritakan bahwa terjadi air bah di masa nabi Nuh dan Nuh bersama-sama keluarganya serta orang-orang di zamannya mengalami sendiri air bah tersebut. Tapi ternyata gak benar bahwa Nuh mengalaminya.
Karena itu makanya masa terjadinya air bah tersebut menjadi sangat penting.
Jika itu terjadi sebelum masanya Nuh dan orang-orang seangkatan Nabi Nuh; maka Air bah yang dikisahkan di Kitab Kejadian yang dikatakan menimpa nabi Nuh adalah fiktif.
Medice,
saya nyari2 di internet ttg "dating" terjadinya peristiwa air bah - tapi belon ketemu-temu....
Kira kira dimana ya ada pernyataan bhw peristiwa airbah-nya tsb terjadi SEBELUM masa/era/jaman nabi Nuh hidup ?
Yang saya tangkep dari internet, "dating" para ahli pada KISAH Gilgamesh itu lebih tua dari "dating" KISAH Nuh di Alkitab ... dan nggak spesifik tentang "dating" peristiwa airbah itu sendiri.
Seperti berulangkali saya katakan, jika penulis Kitab Kejadian hanya menulis ulang kisah tersebut.... maka no problem.
IMO, penulis kisah Nuh tidak sedang menulis ulang. Pada asumsi kisah tsb adalah Wahyu Allah kepada penulis = TRUE, maka kisah tsb "berdiri sendiri" - terlepas apakah penulis mengetahui kisah Gilgamesh ataupun tidak.
Tapi ketika itu dikatakan terjadi di masa Nabi Nuh dan menimpa Nabi Nuh.... maka itu menjadi persoalan.
Pada asumsi kisah tsb adalah Wahyu Allah kepada penulis = TRUE, maka dipercayai/diyakini bahwa peristiwa airbah terjadi dimasa Nabi Nuh dan menimpa Nabi Buh.
Kenapa menjadi persoalan?
Pada asumsi kisah tsb adalah Wahyu Allah kepada penulis = TRUE .... DAN JUGA peristiwa airbahnya itu GLOBAL = TRUE seluruh bumi tenggelam air, IMO - tidaklah menjadi persoalan ---> keyakinan yang "tinggal" adalah : Manusia sekarang adalah keturunan dari salah satu dari pasutri Sem Ham dan Yafet.
IMO, yang menjadi "persoalan" dan pertanyaan kan :
Apakah bencana air bah itu Global ? ataukah Lokal ?
Apabila itu global, maka ungu bisa "masuk" aplikasinya.
Namun apabila itu lokal, maka ini bisa menimbulkan keraguan pada ungu.
Bukankah demikian ? :)
salam.
-
Maap nyrobot percakapan medice dengan budi.... saya tertarik dgn kalimat budi sbb :
Lalu, bagaimana dengan Gilgamesh? Well, kalau saya juga punya alasan untuk percaya bahwa air bah di gilgamesh itu juga real, maka kesimpulan saya: air bahnya beda.
Aku gak ngerti, bagaimana "perhitungan" budi sampai bisa berkesimpulan airbah-nya berbeda ? (terjadi dua kali pada krono waktu yg berbeda)
Di pov budi :
Ada peristiwa airbah di kisah Gilgamesh.
Ada juga peristiwa airbah yang lain di kisah Nuh.
Pertanyaan yg timbul :
Yang mana yang duluan PERISTIWA airbah tsb terjadi ?
Karena saya tidak tau ttg kisah Gilgamesh apakah disitu juga diceritakan bhw airbah tsb global, dan menyisakan manusia yg hidup itu adalah cuma manusia2 yang berada di perahu ... mungkin budi bisa kasih masukan ttg hal ini ?
:)
salam.
-
Ya wajar lah jika orang terperangah. Alkitab menceritakan bahwa terjadi air bah di masa nabi Nuh dan Nuh bersama-sama keluarganya serta orang-orang di zamannya mengalami sendiri air bah tersebut. Tapi ternyata gak benar bahwa Nuh mengalaminya.
Karena itu makanya masa terjadinya air bah tersebut menjadi sangat penting.
Jika itu terjadi sebelum masanya Nuh dan orang-orang seangkatan Nabi Nuh; maka Air bah yang dikisahkan di Kitab Kejadian yang dikatakan menimpa nabi Nuh adalah fiktif.
kok sptnya sy yg masih bingung dgn pernyataan anda diatas ya bro..
yg sy tangkap dr pernyataan anda diatas, se-'olah-olah' Nabi Nuh itu baru lahir/eksist ketika Musa menuliskan kisah Air Bah pd Kitab Kejadian, dimana kitab Kejadian ini ditulis setelah adanya epos Gilgames yg sama2 menceritakan peristiwa Air Bah.. sehingga anda berkesimpulan bahwa Nabi Nuh ini tokoh fiktif dan hanya mengadopsi kisah yg ada pd Gilgamesh..
sama spt penjelasan anda dibahwah ini :
Seperti berulangkali saya katakan, jika penulis Kitab Kejadian hanya menulis ulang kisah tersebut.... maka no problem. Tapi ketika itu dikatakan terjadi di masa Nabi Nuh dan menimpa Nabi Nuh....
betul begitukah..? tolong dikoreksi bila sy salah nangkap ya bro..
lalu dr kesimpulan anda itu memunculkan persoalan spt ini :
Kenapa menjadi persoalan?
1) Umat manusia sekarang ini bukanlah keturunan dari Nuh (dan anak-anaknya Nuh). [Sebab, keturunan Adam sampai ke Nuh sudah musnah semua karena Air Bah tersebut]
2) Ucapan Yesus di Luk 17:26-27 (sebagaimana dikutip sebelumnya oleh Sdr. Siip) adalah juga tidak benar.
3) demikian juga dengan 1 Pet 3:19-20
Sebagai orang Kristen saya juga percaya bahwa Allah tidak menghendaki manusia itu untuk mengabaikan fakta sejarah, dan berbagai ilmu pengetahuan yang digunakan utk mengungkap suatu kebenaran historis dari suatu peristiwa.
menurut sy persoalan itu tidak akan muncul bila anda memahaminya spt ini:
1. baik nabi Nuh (dlm kitab Kej) maupun Ut-napishtim (Gilgamesh) mengalami peristiwa Air Bah pd jaman yg sama..
2. Kitab Kejadian dan Epic Gilgamesh sama2 ditulis jauh setelah jamannya Nabi Nuh maupun jamannya Ut-napishtim, hanya aj kisah Gilgamesh ditulis terlebih dahulu.
3. sosok Nuh dan Ut-napishtim ini hanyalah tokoh dlm masing2 kisah tsb, walaupun tokoh Nuh dan Ut-napishtim baru dituliskan berberapa abad setelah kejadian Air bah itu terjadi, bukan berarti tokohnya baru lahir/eksist setelah kisah itu ditulis..
jd menurut sy yg jd persoalan adlh adanya 2 versi cerita yg berbeda, terhadap peristiwa yg sama yaitu ttg peristiwa Air Bah.. versi yg pertama sosok yg diceritakan dan mengalami peristiwa tsb adlh Ut-napishtim dlm epic Gilgamesh, dan versi yg kedua dlm Kitab Kejadian sosoknya adlh Nabi Nuh..
tinggal kita pilih deh, mana menurut kita masing2 dr kedua versi tsb yg paling benar..? :D
-
Pada jaman pembuatan pentateukh, cara pandang orang2 saat itu berbeda dengan cara pandang manusia saat ini.
Bila memakai kaca mata pengetahuan, enggak bakal ketemu.
Pake kaca mata iman saja
:D
Iman musa : Sosok Ghaib disangkanya Tuhan
apa masih mao dipakai kacmatanya ????
Tuhan Yesus memberkati
han
-
Bro siip saya tertarik dengan post bro siip tsb,
Ada suatu cara pembacaan yg spesifik yg bro siip terapkan ketika bro siip membaca ayat tsb. Saya akan menyebutnya dengan membaca secara faktual, artinya bro siip memaknainya secara literal (denotatif).
Sementara itu, ada cara baca lain (yakni seperti yg bro salt lakukan --> membaca secara interpretatif (hermeneutis)).
Pertanyaan saya: apa yg mendorong bro siip memilih untuk menerapkan cara baca yg itu dan bukan cara baca yg lain?
Cheers
Saya memang melihat ayat ttg air bah itu scr literal.
Jika Bro mbaca topik tanggapan thd tuduhan kontrakdisi Alkitab, maka Bro bisa lihat bhw saya pun mbedakan kapan sbuah ayat itu dilihat literal dan kapan sbuah ayat dlihat scr simbolik.
Jd jika ada org mngatakan bhw saya blm 'dewasa iman' krn mlihat sbuah ayat dlm sudut pandang literal saja, maka mnrt saya itu bukan psoalan 'dewasa iman' mlainkan 'pbedaan pmaknaan konteks'.
Saya punya parameter:
Jika sbuah kjadian dsebut dlm konteks itu sbg sbuah 'perumpamaan', atau 'mimpi', atau 'penglihatan', maka saya akan mngartikannya scr simbolik.
Jika sbuah kjadian tidak dsebut dlm konteks sbg sbuah 'prumpamaan', atau 'mimpi', atau 'penglihatan', dan dikutip dlm konteks lainnya sbg kjadian nyata, maka saya akan artikan scr literal.
Parameter itu dibungkus dg iman bhw tulisan Alkitab adalah kebenaran, yg dlm konteks ttentu adl literal dan konteks lainnya adl simbolik. Saya juga (sayangnya) masih mbuka diri thd hal-hal supranatural (yg dg sndirinya adalah di luar scientific) krn saya tidak asing dg fenomena supranatural.
Di sisi lain, bro bisa mlihat dari tulisan saya bhw saya ini nature-nya adalah seorang yg logik. Walau open pd hal supranatural, saya tetap brusaha mnyajikan tulisan dg sistematis, mperlihatkan faktor sebab-akibat agar smudah mungkin dmengerti. Jika Tuhan tidak tangkap saya dlm Kristus, maka saya mgkn mjd atheis or sangat prulatistik.
Saya memang harus akui saya bukan seorang yg punya parameter : Asalkan ngga masuk 'logika saya' maka itu pasti simbolik sdgkn yg masuk 'logika saya' adalah literal.
Saya jg sangat concern sampai dengan titik koma dari teks bahkan sampai mlihat teks aslinya.
Itulah yg mbuat saya atas kasih karunia Tuhan bisa mnyajikan tanggapan thd tuduhan kontradiksi minor Alkitab.
----------
Mngenai kisah air bah ini, konteks kutipan di Alkitab slain kitab kejadian mnunjukkan bhw peristiwa ini bsifat nyata dan global shg saya mngartikannya literal. Kl saya mngartikannya simbolik, maka saya harus mbatalkan kutipan lain di Alkitab yg refer pd kjadian ini.
Dg dmikian maka saya ngga punya kpastian akan kebenaran Alkitab.
Saya berasumsi bhw kondisi pd jaman Nuh itu beda dg kondisi pd masa kini shg banjir Nuh adalah global pd saat itu namun tidak global pd saat ini. Saya juga berasumsi seiring datangnya bencana air bah, datang juga catastrophe yg mnyebabkan perubahan pd kondisi bumi scr drastis.
-
kok sptnya sy yg masih bingung dgn pernyataan anda diatas ya bro..
yg sy tangkap dr pernyataan anda diatas, se-'olah-olah' Nabi Nuh itu baru lahir/eksist ketika Musa menuliskan kisah Air Bah pd Kitab Kejadian, dimana kitab Kejadian ini ditulis setelah adanya epos Gilgames yg sama2 menceritakan peristiwa Air Bah.. sehingga anda berkesimpulan bahwa Nabi Nuh ini tokoh fiktif dan hanya mengadopsi kisah yg ada pd Gilgamesh..
Bagian mana yg kurang jelas dari statement saya sebelumnya, ya. sbb:
Jika itu (air bah) terjadi sebelum masanya Nuh dan orang-orang seangkatan Nabi Nuh[/b]; maka Air bah yang dikisahkan di Kitab Kejadian yang dikatakan menimpa nabi Nuh adalah fiktif.
Misalkan masa Nuh adalah 2000 BC;
Maka, jika Air bah terjadi di tahun 3300 BC.... maka adalah mustahil Nabi Nuh mengalami banjir tersebut.
Sampai disini, sudah jelas dengan apa yang saya maksudkan???
=====
menurut sy persoalan itu tidak akan muncul bila anda memahaminya spt ini:
1. baik nabi Nuh (dlm kitab Kej) maupun Ut-napishtim (Gilgamesh) mengalami peristiwa Air Bah pd jaman yg sama..
2. Kitab Kejadian dan Epic Gilgamesh sama2 ditulis jauh setelah jamannya Nabi Nuh maupun jamannya Ut-napishtim, hanya aj kisah Gilgamesh ditulis terlebih dahulu.
3. sosok Nuh dan Ut-napishtim ini hanyalah tokoh dlm masing2 kisah tsb, walaupun tokoh Nuh dan Ut-napishtim baru dituliskan berberapa abad setelah kejadian Air bah itu terjadi, bukan berarti tokohnya baru lahir/eksist setelah kisah itu ditulis..
Justru inilah yang saya pertanyakan dengan mengatakan sebelumnya: "Karena itu makanya masa terjadinya air bah tersebut menjadi sangat penting.
Masa terjadinya air bah sesuai yg dituliskan Nabi Musa di Kitab Genesis adalah sekaligus jadi masanya Nabi Nuh (karena seperti dikisahkan, Nuh sendiri mengalami banjir tsb).
1) Kalau dari segi written-nya udah jelas Epic of Gilgamesh mendahului Genesis.
2) Jika ditilik dari Peradabannya (civilization); Peradaban Bangsa Yahudi tidaklah lebih tua dari peradaban Mesopotamia kuno (Bangsa Sumeria) .
Tapi 1) dan 2) tersebut di atas tidak bisa menjadi patokan;
Yg jelas-jelas jadi patokan adalah yg berikut:
3) Which is older Noah (Bible) or Utnapishtim(Epic of Gilgamesh)???
====
Oh ya, ketika saya mengatakan "fiktif" bukan berarti NUH adalah tokoh yg fiktif pula. [Melainkan, KISAH nya tentang air bah yg fiktif]
====
Salam,
-
Bagian mana yg kurang jelas dari statement saya sebelumnya, ya. sbb:
Misalkan masa Nuh adalah 2000 BC;
Maka, jika Air bah terjadi di tahun 3300 BC.... maka adalah mustahil Nabi Nuh mengalami banjir tersebut.
Sampai disini, sudah jelas dengan apa yang saya maksudkan???
Oooh, jd anda menganggap ada 2 kejadian Air bah yg berbeda ya bro..?
dimana Air Bah pd epos Gilgamesh terjadi lebih dulu dr pd yg dialami ol Nuh di kitab Kejadian..
Justru inilah yang saya pertanyakan dengan mengatakan sebelumnya: "
Masa terjadinya air bah sesuai yg dituliskan Nabi Musa di Kitab Genesis adalah sekaligus jadi masanya Nabi Nuh (karena seperti dikisahkan, Nuh sendiri mengalami banjir tsb).
1) Kalau dari segi written-nya udah jelas Epic of Gilgamesh mendahului Genesis.
2) Jika ditilik dari Peradabannya (civilization); Peradaban Bangsa Yahudi tidaklah lebih tua dari peradaban Mesopotamia kuno (Bangsa Sumeria) .
Tapi 1) dan 2) tersebut di atas tidak bisa menjadi patokan;
Yg jelas-jelas jadi patokan adalah yg berikut:
3) Which is older Noah (Bible) or Utnapishtim(Epic of Gilgamesh)???
Salam,
ya klo dilihat dr bukti peninggalan arkeologis dr penulisannya, jelas penulisan Gilgamesh jauh lebih tua/lebih dulu bro.. tp itu jg tidak bisa membuktikan bahwa kisah/terjadinya Air Bah pd epos Gilgames lebih dulu dr pd yg ada pd kitab Kejadian.. yg lebih tua itu cuma bukti penulisannya aj..
Syalom,
-
Bah, air bah lagi. Bulan penghujung 2013 ini, Jakarta dan daerah lain berada pada musim yang basah. Jakarta sudah mulai ada banjir sporadis.
-
Bah, air bah lagi. Bulan penghujung 2013 ini, Jakarta dan daerah lain berada pada musim yang basah. Jakarta sudah mulai ada banjir sporadis.
Jakarta banjir, Surabaya banjir, Bandung banjir ...
Seluruh pulau Jawa kebanjiran (kerendem aer) gak ya ?
hehehe ... :D.
-
2) Jika ditilik dari Peradabannya (civilization); Peradaban Bangsa Yahudi tidaklah lebih tua dari peradaban Mesopotamia kuno (Bangsa Sumeria) .
Tapi 1) dan 2) tersebut di atas tidak bisa menjadi patokan;
Yg jelas-jelas jadi patokan adalah yg berikut:
3) Which is older Noah (Bible) or Utnapishtim(Epic of Gilgamesh)???
Bro medice, saya nyelak ya.
Meurut sumber yg saya baca (http://www.allabouthistory.org/ancient-mesopotamia.htm (http://www.allabouthistory.org/ancient-mesopotamia.htm)), bangsa Sumeria adalah keturunan Shem anak Nuh.
Jadi, memang benar bahwa peradaban Sumeria lebih tua daripada peradaban Yahudi (thus Epic of Gilgamesh lebih tua daripada Genesis). Namun, Nuh lebih tua lagi daripada dua peradaban itu. Jadi, peristiwa air bah yg diceritakan di Gilgamesh dan Genesis mungkin sama.
Hanya saja Epic of gilgamesh mengambil peristiwa tsb sbg inspirasi sastrawi (poetic), Genesis mencatat peristiwa tsb (historic).
Cheers
-
Bro medice, saya nyelak ya.
Meurut sumber yg saya baca (http://www.allabouthistory.org/ancient-mesopotamia.htm (http://www.allabouthistory.org/ancient-mesopotamia.htm)), bangsa Sumeria adalah keturunan Shem anak Nuh.
Jadi, memang benar bahwa peradaban Sumeria lebih tua daripada peradaban Yahudi (thus Epic of Gilgamesh lebih tua daripada Genesis). Namun, Nuh lebih tua lagi daripada dua peradaban itu. Jadi, peristiwa air bah yg diceritakan di Gilgamesh dan Genesis mungkin sama.
Hanya saja Epic of gilgamesh mengambil peristiwa tsb sbg inspirasi sastrawi (poetic), Genesis mencatat peristiwa tsb (historic).
Cheers
Well, sejauh ini memang begitulah runutan yg dijelaskan di berbagai situs (khususnya situs Kristen).
Tapi jika benar, Nuh lahir pada tahun 1056 penanggalan Yahudi [setara dengan tahun 2704 BC] ==> http://en.wikipedia.org/wiki/Timeline_of_Genesis_patriarchs dan http://answers.ask.com/science/archaeology/when_was_noah_born
Maka peradaban Mesopotamia dan epic of Gilgamesh sudah ada sebelum Nuh lahir. Peradaban Sumeria muncul selama periode Ubaid (6500-3800 SM) dan Uruk (4000-3100 SM) ==> http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_dunia
====
Salam,
-
Maka peradaban Mesopotamia dan epic of Gilgamesh sudah ada sebelum Nuh lahir. Peradaban Sumeria muncul selama periode Ubaid (6500-3800 SM) dan Uruk (4000-3100 SM) ==> http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_dunia
kayaknya bold masih simpang siur deh, medice ... :)
The earliest Sumerian poems are now generally considered to be distinct stories, rather than parts of a single epic.[3]:45 They date from as early as the Third Dynasty of Ur (2150-2000 BC) (sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Epic_of_Gilgamesh)
It is about the adventures of the historical King of Uruk (somewhere between 2750 and 2500 BCE). (sumber : http://www.ancienttexts.org/library/mesopotamian/gilgamesh/)
Gilgamesh is the semi-mythic King of Uruk best known from The Epic of Gilgamesh (c.2000-1400 BC) the great Sumerian poetic work (sumber : http://www.ancient.eu.com/gilgamesh/)
:)
salam.
-
Well, sejauh ini memang begitulah runutan yg dijelaskan di berbagai situs (khususnya situs Kristen).
Tapi jika benar, Nuh lahir pada tahun 1056 penanggalan Yahudi [setara dengan tahun 2704 BC] ==> http://en.wikipedia.org/wiki/Timeline_of_Genesis_patriarchs dan http://answers.ask.com/science/archaeology/when_was_noah_born
Maka peradaban Mesopotamia dan epic of Gilgamesh sudah ada sebelum Nuh lahir. Peradaban Sumeria muncul selama periode Ubaid (6500-3800 SM) dan Uruk (4000-3100 SM) ==> http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_dunia
Wah berarti ada dua pendapat yg berbeda ya. Saya jadi bingung bagaimana saya musti memilih untuk menyetujui yg mana. :swt:
Kalo bro medice pilih yg mana dan mengapa pilih yg "itu"?
Cheers