Forim Iman Kristen

Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Kitab Suci => Topic started by: hanhalim2 on September 04, 2012, 05:22:43 PM

Title: PERCAYA ???
Post by: hanhalim2 on September 04, 2012, 05:22:43 PM
Yohanes  3
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


Kelihatannya gampang sekali ya memperoleh keselamatan itu,
Asal percaya saja kepada NYA  itu sudah cukup
akan tetapi yang menjadi pertanyaan nya adalah:
apakah PERCAYA itu, seperti apa percayanya itu ?
dan apakah PERCAYA itu merupakan starting point saja  dan karena nya  Follow -upnya jika tidak maka tetap tidak akan selamat ??

Tuhan yeus memberkati

Han
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: odading on September 04, 2012, 05:40:54 PM
Yohanes  3
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
(16) For God so greatly loved and dearly prized the world that He gave up His only begotten Son, so that whoever believes IN Him shall not perish but have eternal life.

Oom... believe IN kayaknya beda dengan believe aja, oom ... :)

salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: pinoq on September 04, 2012, 09:01:52 PM
Sepintas, “percaya” memang kelihatan gampang. Tapi, sebenarnya sulit untuk dilakukan. Coba saja om Han bilang ke orang, “Percayalah kepada Tuhan Yesus bahwa Dia adalah Allah dan Juruselamat, maka kamu akan masuk surga.”.....Apakah orang itu langsung percaya?

Jadi, sebenarnya “percaya” itu sulit dilakukan. Apalagi bila berkaitan dengan hal-hal yang besar, seperti keselamatan. Orang tidak hanya sulit untuk percaya, tapi juga sulit untuk menerima bahwa keselamatan dapat diperoleh dng percaya saja.

Ada sesuatu di dalam diri manusia yg membuat manusia itu (1)sulit untuk percaya, dan/atau (2)sulit untuk percaya bahwa percaya saja cukup. Sesuatu di dalam diri manusia ini unik. Maksud saya, sesuatu ini tidak mudah diidentifikasi,dicerna, dianalisis. Bahkan, sesuatu ini juga sulit untuk dipercaya.

Biasanya orang akan berkata bahwa orang sulit percaya karena tidak ada bukti. Menurut saya, tidak begitu. Bahkan, ketika bukti diberikan pun, orang masih belum tentu percaya.  Menurut saya, orang sulit percaya karena orang tsb sedang mempertahankan sesuatu di dalam dirinya, atau dengan kata lain, tidak rela kehilangan sesuatu di dalam dirinya. “Sesuatu dalam dirinya” ini adalah bagian yang amat sangat penting dalam dirinya. Saking pentingnya, kalo dia kehilangannya, rasanya seperti mati. “Sesuatu dalam dirinya” itu adalah cara beradanya di dalam dunia ini sehingga ia bisa menjalani sebuah kehidupan yang ia anggap baik dan benar. Orang ini akan berpikir seperti ini (tp biasanya ini tidak diakui) : ”Kalo aku percaya hal ini maka aku tidak bisa lagi begini atau begitu, atau aku harus begini dan begitu. Dan, itu berarti aku akan kehilangan alasan untuk hidup secara waras, baik, benar.”


Yang menarik buat saya, fenomena ini tidak hanya terjadi pada diri orang-orang non-kristen (baik yg pernah mendengar ttg Yesus maupun yg belum pernah mendengarNya), tapi juga pada diri orang-orang Kristen. Banyak orang Kristen yang pola perilakunya dan pola pikirnya tidak mengekspresikan kepercayaan mereka kepada Kristus. Mereka masih memegangi “sesuatu dalam diri mereka” seolah-olah tanpanya mereka tidak dapat hidup.

Misal:
- Ada orang Kristen yang melaksanakan Hukum Taurat dengan pemikiran bahwa kalo mereka tidak melakukannya, maka mereka tidak selamat.
- Ada teologi Kristen yang beride bahwa keselamatan merupakan hasil kolaborasi antara Anugerah Allah (pengorbanan Yesus) dan usaha manusia.
- Ada orang Kristen yg berpikiran “Wah, “percaya saja” itu nggak mungkin. Soalnya, kalo orang tinggal “percaya saja”, abis itu orang bisa melakukan apa saja sesuka hati.”
- Dll

Intinya, semua orang sulit untuk “percaya saja”. Tindakan percaya menuntut manusia untuk mengorbankan dirinya sendiri. Dan, itu sungguh sangat sulit untuk dilakukan. "Agama yang mendasarkan pengertian keselamatan atas tindakan "percaya saja" adalah agama yg terlalu subversif, terlalu "berbahaya" sebab ia akan memporak-porandakan apa yang selama ini dianggap common sense, mendekonstruksi apa yang selama ini dianggap nilai-nilai kehidupan." kata orang yang tidak/belum percaya.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: Husada on September 04, 2012, 10:16:10 PM
Kelihatannya gampang sekali ya memperoleh keselamatan itu,
Asal percaya saja kepada NYA  itu sudah cukup

akan tetapi yang menjadi pertanyaan nya adalah:
apakah PERCAYA itu, seperti apa percayanya itu ?
dan apakah PERCAYA itu merupakan starting point saja  dan karena nya  Follow -upnya jika tidak maka tetap tidak akan selamat ??
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.

Saya tidak sepakat dengan kalimat yang saya garisbawahi di atas. Sebab, pernah saya baca Luk 4:41 Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ayat itu memberi pengertian bagi saya, bahwa setan juga percaya bahwa Jesus Kristus adalah Anak Allah, bahkan takut pada Jesus Kristus. Pertanyaannya, apakah setan akan diselamatkan?

Damai, damai, damai.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: pinoq on September 04, 2012, 11:06:23 PM
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.

Saya tidak sepakat dengan kalimat yang saya garisbawahi di atas. Sebab, pernah saya baca Luk 4:41 Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. Ayat itu memberi pengertian bagi saya, bahwa setan juga percaya bahwa Jesus Kristus adalah Anak Allah, bahkan takut pada Jesus Kristus. Pertanyaannya, apakah setan akan diselamatkan?

Damai, damai, damai.

Jawaban utk pertanyaan bro Husada ada di Yoh 3:16 "..dan setiap orang yg percaya kepadaNya.."

Setan itu orang?
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: John Paul III on September 05, 2012, 04:55:44 AM
Ikut komentar juga dong boleh ya ?

Ngemeng-ngemeng masalah PERCAYA,.. saya jadi ingin membuat illustrasi sedikit.

Ada seorang bapak yg berkata pada anaknya yg masih kecil (anak yg belum memiliki pengetahuan cukup) :

Bapak : "Anakku, Jangan kau pegang kompor itu, nanti kau celaka"

Anak : "Mengapa kok bisa celaka, pak ? "

Bapak : "Sudah, ngga usah banyak tanya nak, saya jelaskan pun kau tak mengerti, PERCAYA SAJA yaa .."

..
..

Selang berapa lama,  sang anak pun MEMEGANG kompor tsb. dan tanggannya pun terbakar.


- Ilustrasi selesai -

PERCAYA = MELAKUKAN perintah/permintaan sang bapak.

Lawannya,

TIDAK PERCAYA  =  TIDAK Melakukan perintah.



Jadi, kalau menurut saya,.. PERCAYA pada Yesus adalah MELAKUKAN PERINTAH Yesus.

ORANG PERCAYA = orang yang MELAKUKAN perintah Yesus.


Ada seorang kristen mengaku di mulut "saya Percaya Yesus".
Tapi kelakuannya JAUH daripada perintah Yesus.

ADa seorang islam, tidak mengaku di mulut "saya percaya Yesus"
Tapi ia MELAKSANAKAN SEMUA perintah Yesus.

Mana yg disebut sebagai orang yg PERCAYA ?
Jawab : Orang Islam.

Bagaimana dengan orang kristen tsb. ??
Jawab : Dia disebut BUKAN ORANG PERCAYA.

Begitu menurut saya.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: hanhalim2 on September 05, 2012, 05:27:36 AM
(16) For God so greatly loved and dearly prized the world that He gave up His only begotten Son, so that whoever believes IN Him shall not perish but have eternal life.

Oom... believe IN kayaknya beda dengan believe aja, oom ... :)

salam.

Nah bisakah  bro O'Dad menjelaskan apa itu believe dan believe in juga perbedaannya dan sekalian contohnya (borongan )

Tuhan Yesus memberkati

Han
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: hanhalim2 on September 05, 2012, 05:31:47 AM
Sepintas, “percaya” memang kelihatan gampang. Tapi, sebenarnya sulit untuk dilakukan. Coba saja om Han bilang ke orang, “Percayalah kepada Tuhan Yesus bahwa Dia adalah Allah dan Juruselamat, maka kamu akan masuk surga.”.....Apakah orang itu langsung percaya?

Jadi, sebenarnya “percaya” itu sulit dilakukan. Apalagi bila berkaitan dengan hal-hal yang besar, seperti keselamatan. Orang tidak hanya sulit untuk percaya, tapi juga sulit untuk menerima bahwa keselamatan dapat diperoleh dng percaya saja.

Ada sesuatu di dalam diri manusia yg membuat manusia itu (1)sulit untuk percaya, dan/atau (2)sulit untuk percaya bahwa percaya saja cukup. Sesuatu di dalam diri manusia ini unik. Maksud saya, sesuatu ini tidak mudah diidentifikasi,dicerna, dianalisis. Bahkan, sesuatu ini juga sulit untuk dipercaya.

Biasanya orang akan berkata bahwa orang sulit percaya karena tidak ada bukti. Menurut saya, tidak begitu. Bahkan, ketika bukti diberikan pun, orang masih belum tentu percaya.  Menurut saya, orang sulit percaya karena orang tsb sedang mempertahankan sesuatu di dalam dirinya, atau dengan kata lain, tidak rela kehilangan sesuatu di dalam dirinya. “Sesuatu dalam dirinya” ini adalah bagian yang amat sangat penting dalam dirinya. Saking pentingnya, kalo dia kehilangannya, rasanya seperti mati. “Sesuatu dalam dirinya” itu adalah cara beradanya di dalam dunia ini sehingga ia bisa menjalani sebuah kehidupan yang ia anggap baik dan benar. Orang ini akan berpikir seperti ini (tp biasanya ini tidak diakui) : ”Kalo aku percaya hal ini maka aku tidak bisa lagi begini atau begitu, atau aku harus begini dan begitu. Dan, itu berarti aku akan kehilangan alasan untuk hidup secara waras, baik, benar.”


Yang menarik buat saya, fenomena ini tidak hanya terjadi pada diri orang-orang non-kristen (baik yg pernah mendengar ttg Yesus maupun yg belum pernah mendengarNya), tapi juga pada diri orang-orang Kristen. Banyak orang Kristen yang pola perilakunya dan pola pikirnya tidak mengekspresikan kepercayaan mereka kepada Kristus. Mereka masih memegangi “sesuatu dalam diri mereka” seolah-olah tanpanya mereka tidak dapat hidup.

Misal:
- Ada orang Kristen yang melaksanakan Hukum Taurat dengan pemikiran bahwa kalo mereka tidak melakukannya, maka mereka tidak selamat.
- Ada teologi Kristen yang beride bahwa keselamatan merupakan hasil kolaborasi antara Anugerah Allah (pengorbanan Yesus) dan usaha manusia.
- Ada orang Kristen yg berpikiran “Wah, “percaya saja” itu nggak mungkin. Soalnya, kalo orang tinggal “percaya saja”, abis itu orang bisa melakukan apa saja sesuka hati.”
- Dll

Intinya, semua orang sulit untuk “percaya saja”. Tindakan percaya menuntut manusia untuk mengorbankan dirinya sendiri. Dan, itu sungguh sangat sulit untuk dilakukan. "Agama yang mendasarkan pengertian keselamatan atas tindakan "percaya saja" adalah agama yg terlalu subversif, terlalu "berbahaya" sebab ia akan memporak-porandakan apa yang selama ini dianggap common sense, mendekonstruksi apa yang selama ini dianggap nilai-nilai kehidupan." kata orang yang tidak/belum percaya.

Suatu perenungan yang bagus,
om lagi mikir benarkah akar  kesulitan untuk percaya adalah karena mempertahankasn sesuatu   ???
Zona nyaman maksudnya ?

Tuhan Yesus memberkati
Han
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: hanhalim2 on September 05, 2012, 05:36:16 AM
Jawaban utk pertanyaan bro Husada ada di Yoh 3:16 "..dan setiap orang yg percaya kepadaNya.."

Setan itu orang?

Nip pinoq,mengapa Tuhan menyuruh memberitakaninjil kepada semua mahluk, bukan kepada semua orang  ??
bukankah orang itu mahluk tapi mahluk bukan orang saja, scopenya lebih luas ,menyangkut juga arwah, malaikat, binatang dlsb ??

Tuhan Yesus memberkati

Han
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: pinoq on September 05, 2012, 07:32:18 AM
Ikut komentar juga dong boleh ya ?

Ngemeng-ngemeng masalah PERCAYA,.. saya jadi ingin membuat illustrasi sedikit.

Ada seorang bapak yg berkata pada anaknya yg masih kecil (anak yg belum memiliki pengetahuan cukup) :

Bapak : "Anakku, Jangan kau pegang kompor itu, nanti kau celaka"

Anak : "Mengapa kok bisa celaka, pak ? "

Bapak : "Sudah, ngga usah banyak tanya nak, saya jelaskan pun kau tak mengerti, PERCAYA SAJA yaa .."

..
..

Selang berapa lama,  sang anak pun MEMEGANG kompor tsb. dan tanggannya pun terbakar.


- Ilustrasi selesai -

PERCAYA = MELAKUKAN perintah/permintaan sang bapak.

Lawannya,

TIDAK PERCAYA  =  TIDAK Melakukan perintah.



Jadi, kalau menurut saya,.. PERCAYA pada Yesus adalah MELAKUKAN PERINTAH Yesus.

ORANG PERCAYA = orang yang MELAKUKAN perintah Yesus.


Ada seorang kristen mengaku di mulut "saya Percaya Yesus".
Tapi kelakuannya JAUH daripada perintah Yesus.

ADa seorang islam, tidak mengaku di mulut "saya percaya Yesus"
Tapi ia MELAKSANAKAN SEMUA perintah Yesus.

Mana yg disebut sebagai orang yg PERCAYA ?
Jawab : Orang Islam.

Bagaimana dengan orang kristen tsb. ??
Jawab : Dia disebut BUKAN ORANG PERCAYA.

Begitu menurut saya.

Agama Kristen bukan seperti bapak2 itu. Ada penjelasan, pengajaran, pendampingan, dst dst dalam agama Kristen.

Roma 10:9 "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dengan hatimu, bahwa Allah telah membangkitkanNya dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Sebab dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan."

Ungkapan mulut merupakan pengakuan. Perbuatan tidak mengungkapkan pengakuan.

Orang Kristen adl orang yg "percaya dng hati" dan "mengaku dng mulut" bahwa Yesus adl Allah dan Juruselamat. Orang yg demikian pasti perbuatannya mencerminkan kepercayaannya.

Sebaliknya, orang yg tdk "percaya di hati" dan "mengaku dng mulut" adl orang yg tidak bisa dipegang kata-katanya. Motivasi dibalik perbuatannya pun tak terungkap dan teruji.

Salam
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: pinoq on September 05, 2012, 07:50:59 AM
Suatu perenungan yang bagus,
om lagi mikir benarkah akar  kesulitan untuk percaya adalah karena mempertahankasn sesuatu   ???
Zona nyaman maksudnya ?

Tuhan Yesus memberkati
Han

Ya, semacam zona nyaman, om. Zona nyaman yg memiliki peran sangat penting dalam kehidupan pribadi seseorang. Jadi, bisa juga disebut zona nyaman dan aman. Zona ini merajai pusat kendali kewarasan seseorang, pusat dari struktur kejiwaan seseorang. Tidak heran jika Tuhan berkata tidak ada seorangpun yg datang kepadaNya, jika ia tidak ditarik Bapa.

Ttg, memberitakan injil kepada semua mahluk, bila kita juga mempertimbangkan Yoh 3:16 tsb, maka bisa ditafsirkan bahwa semua mahluk bukan berarti tumbuhan dan hewan dan malaikat dan setan, melainkan nerarti semua orang tanpa membedakan gender dan SARA. Gitu om.


Salam
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: hanhalim2 on September 05, 2012, 08:22:33 AM
Ikut komentar juga dong boleh ya ?

Ngemeng-ngemeng masalah PERCAYA,.. saya jadi ingin membuat illustrasi sedikit.

Ada seorang bapak yg berkata pada anaknya yg masih kecil (anak yg belum memiliki pengetahuan cukup) :

Bapak : "Anakku, Jangan kau pegang kompor itu, nanti kau celaka"

Anak : "Mengapa kok bisa celaka, pak ? "

Bapak : "Sudah, ngga usah banyak tanya nak, saya jelaskan pun kau tak mengerti, PERCAYA SAJA yaa .."

..
..

Selang berapa lama,  sang anak pun MEMEGANG kompor tsb. dan tanggannya pun terbakar.


- Ilustrasi selesai -

PERCAYA = MELAKUKAN perintah/permintaan sang bapak.

Lawannya,

TIDAK PERCAYA  =  TIDAK Melakukan perintah.



Ilus trasi diatas tidak dapat dijadikan dasar, karena mungkin saja sianak melakukan kehendak bapa untuk tidak pegang kompor karena tahu bapaknya ringan tangan ,main gampar aja kalau tidak nurut
dan juga sebaliknya jika sianak tidak nurut bukan karena dia tidak percaya tapi karena dia pake otak misalnya : wong semalaman kompornya belum dipake pake ,
apa salahnya saya pegang kompor yang sudah miring karena kesenggol kucing  yang ngejilatin minyak bekas goreng ikan ) (kucing  OOT?)

Tuhan Yesus memberkati

Han
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: John Paul III on September 05, 2012, 08:29:42 AM
Ilus trasi diatas tidak dapat dijadikan dasar, karena mungkin saja sianak melakukan kehendak bapa untuk tidak pegang kompor karena tahu bapaknya ringan tangan ,main gampar aja kalau tidak nurut
dan juga sebaliknya jika sianak tidak nurut bukan karena dia tidak percaya tapi karena dia pake otak misalnya : wong semalaman kompornya belum dipake pake ,
apa salahnya saya pegang kompor yang sudah miring karena kesenggol kucing  yang ngejilatin minyak bekas goreng ikan ) (kucing  OOT?)

Tuhan Yesus memberkati

Han

Ya itulah bro makanya saya masukkan kata dalam tanda kurung : (anak belum memiliki pengetahuan yg cukup ).


Salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: John Paul III on September 05, 2012, 09:08:35 AM
Agama Kristen bukan seperti bapak2 itu. Ada penjelasan, pengajaran, pendampingan, dst dst dalam agama Kristen.

Roma 10:9 "Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dengan hatimu, bahwa Allah telah membangkitkanNya dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Sebab dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan."

Ungkapan mulut merupakan pengakuan. Perbuatan tidak mengungkapkan pengakuan.

Orang Kristen adl orang yg "percaya dng hati" dan "mengaku dng mulut" bahwa Yesus adl Allah dan Juruselamat. Orang yg demikian pasti perbuatannya mencerminkan kepercayaannya.

Sebaliknya, orang yg tdk "percaya di hati" dan "mengaku dng mulut" adl orang yg tidak bisa dipegang kata-katanya. Motivasi dibalik perbuatannya pun tak terungkap dan teruji.

Salam

Bro Pinog,

Penjelasan, pengajaran, pendampingan dst.. bisa saya lambangkan menjadi "PERINTAH BAPAK".


Dan mengenai pertakataan bro : "harus mengaku dengan mulut maka bisa selamat", menurut saya begini:


Dengan MELAKSANAKAN PERINTAH, tentu secara tidak langsung juga MENGAKU dengan mulut.

Apa yg keluar dari mulut berasal dari hati, setuju?

Kalau hati sudah percaya, berarti mulut juga percaya toh ? (meskipun tidak harus dilafalkan/diucapkan)

Seperti kata saya : Percaya = melaksanakan perintah.
Jika seorang melakukan perintah Yesus (entah orang itu kristen atau bukan) orang ini dapat dikatakan sebagai orang percaya.
Sebab menurut saya,  kepercayaan tidak hanya di mulut, melainkan tindakan.

iman tanpa perbuatan adalah mati (yak 2:26)

Tanpa perbuatan berarti tidak beriman.
Tidak beriman berarti tidak percaya.

Tanpa berbuat apa yg diperintahkan Yesus berarti Tidak percaya Yesus.
berbuat apa yg diperintahkan Yesus berabrti PERCAYA Yesus.



Begitu menurut saya, bro.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: Husada on September 05, 2012, 10:14:28 AM
Jawaban utk pertanyaan bro Husada ada di Yoh 3:16 "..dan setiap orang yg percaya kepadaNya.."

Setan itu orang?
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu pinoq.

Saya berusaha agar postingan saya tidak disalahartikan, tapi masih sering juga disalahartikan oleh partisipan lain. Mungkin karena keterbatasan saya menyampaikannya, semoga Tuhan menolong saya.

pinoq, sebelum saya postingkan postingan saya yang pinoq respon di atas, saya sengaja menggunting bagian yang saya quote yang tidak termasuk akan saya komentari. Jadi, yang ingin saya sampaikan di sana ialah, penekanan atas kata /percaya/, lepas dari apakah itu manusia atau apapun. Sebab, judul trit tidak membatasi penggunaan /percaya/ tersebut. Karena itu, maka saya mengutipkan suatu ayat yang menurut pikiran saya, dapat memperlihatkan bahwa untuk diselamatkan, tidak cukup hanya percaya, sebab ternyata, meski kita belum mengetahui persisnya apakah setan dimasukkan neraka atau tidak (sebab belum melalui penghakiman terakhir), tetapi dipercayai bahwa setan tidak akan diselamatkan.

Jadi, antara yang saya maksudkan di postingan saya itu, dengan yang Anda respon (dengan mengquote seluruh postingan saya), saya simpulkan menjadi dua kemungkinan, yaitu:
1) Anda setuju dengan saya bahwa tidak semua yang percaya atas Jesus Kristus adalah Allah (Anak Allah) akan diselamatkan.
2) Anda ingin mempersalahkan saya atas postingan saya, dimana Anda mencoba meluruskan maksud postingan saya, bahwa maksud postingan saya bebeda dari judul trit yang mengkhususkan perhatian pada orang, terungkap dari nats yang Anda sodorkan. Seolah Anda mengkoreksi saya, Anda menunjukkan bahwa yang dimasudkan oleh judul trit adalah manusia atau orang saja, padahal, judulnya hanya satu kata yang disertai tanda tanya, yang menurut saya terbuka bagi siapa atau apapun. Terima kasih koreksinya.

Tentang kemungkinan 1), memang itu yang saya harapkan, tetapi benar-tidaknya, Anda yang tahu.

Tentang kemungkinan 2), saya pikir, ada saja orang yang tampilannya adalah orang benaran tetapi sikap dan perilakunya selalu membuat onar, yahhh 'kesetanan' gitulah. Nah, bagi orang yang setiap saat terinspirasi oleh setan, bisa saja dia percaya bahwa Jesus Kristus adalah Allah (Anak Allah), tetapi apakah karena dia percaya Jesus Kristus adalah Allah (Anak Allah) lalu dia memenuhi kriteria untuk diselamatkan?

Damai, damai, damai.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: Leonardo on September 05, 2012, 10:49:26 AM
Yohanes  3
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


Kelihatannya gampang sekali ya memperoleh keselamatan itu,
Asal percaya saja kepada NYA  itu sudah cukup
akan tetapi yang menjadi pertanyaan nya adalah:
apakah PERCAYA itu, seperti apa percayanya itu ?
dan apakah PERCAYA itu merupakan starting point saja  dan karena nya  Follow -upnya jika tidak maka tetap tidak akan selamat ??

Tuhan yeus memberkati

Han
Afaik yang dimaksud percaya dalam Kitab Suci adalah percaya dalam iman dan perbuatan bukan hanya pengakuan belaka seperti yang dijelaskan oleh surat Yakobus....:)

salam damai :)
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: odading on September 05, 2012, 12:01:35 PM
Ilus trasi diatas tidak dapat dijadikan dasar, karena mungkin saja sianak melakukan kehendak bapa untuk tidak pegang kompor karena tahu bapaknya ringan tangan ,main gampar aja kalau tidak nurut
Oom,

believe - tidak terlalu mementingkan tali-hubungan spiritual (ato entahlah apa disebutnya... saya gak punya term yg pasti :D) antar kedua being atopun ybs.

Sedangkan believe IN - ada sesuatu yg berupa ungu tsb ---- bersifat lebih internal... (mungkin disebut iman (faith) ?) :)

Pada kasus si anak dan kompor, ada bbrp kemungkinan2nya :

Dia tidak pegang kompor, karena :
1. takut di gampar bapaknya
2. percaya omongan bapanya bhw kompor itu bisa melukainya.
3. patuh pada omongan bapanya tanpa perlu "tau dulu" bhw kompor itu bisa melukainya.
4. dll

Mengingat tentu pasti ada tali-hubungan antara bapa dan anak...  Nah, kwalitas tali-hubungan itulah yg mempengaruhi shg terjadi variasi pada no.1, 2 dan 3.

salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: pinoq on September 05, 2012, 12:03:32 PM
Apa yg keluar dari mulut berasal dari hati, setuju?


Nggak selalu. Orang bisa bohong.

Quote
Kalau hati sudah percaya, berarti mulut juga percaya toh ? (meskipun tidak harus dilafalkan/diucapkan)

 Mulut kok bisa percaya, bro? Yang percaya itu hati, mulut itu mengaku/mengucap/melafalkan/menjawab.

Quote
Seperti kata saya : Percaya = melaksanakan perintah.
Jika seorang melakukan perintah Yesus (entah orang itu kristen atau bukan) orang ini dapat dikatakan sebagai orang percaya.
Sebab menurut saya,  kepercayaan tidak hanya di mulut, melainkan tindakan
.

Kalo bro JP sudah membaca nats Roma yg saya berikan dan nats Yakobus yg bro JP berikan di atas, mengapa pengertian bro JP masih nanggung? bukankah semuanya sudah menyatakan secara eksplisit?

Berdasar dua nats tsb, kita tahu bahwa percaya adalah (1)percaya di hati (2)mengaku dng mulut (3)terwujud dalam perbuatan.

 Nah, orang2 nonKristen bisa saja meneladani perbuatan2 orang Kristen. Tapi mereka tidak bisa melakukan yg (1) dan (2).

Orang Kristen bisa saja dihalangi perbuatan2nya (oleh orang lain, atau oleh penyakit, atau oleh yg lain), tapi mulut mereka masih bisa mengaku. Tapi, perbuatan bisa dipasung, mulut bisa dibungkam, tapi hati langsung kontak dng Allah. Ini yg tidak bisa disembunyikan dari Allah.


Salam
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: onlygrace on September 05, 2012, 12:20:06 PM
Ikut komentar juga dong boleh ya ?

Ngemeng-ngemeng masalah PERCAYA,.. saya jadi ingin membuat illustrasi sedikit.

Ada seorang bapak yg berkata pada anaknya yg masih kecil (anak yg belum memiliki pengetahuan cukup) :

Bapak : "Anakku, Jangan kau pegang kompor itu, nanti kau celaka"

Anak : "Mengapa kok bisa celaka, pak ? "

Bapak : "Sudah, ngga usah banyak tanya nak, saya jelaskan pun kau tak mengerti, PERCAYA SAJA yaa .."

..
..

Selang berapa lama,  sang anak pun MEMEGANG kompor tsb. dan tanggannya pun terbakar.


- Ilustrasi selesai -

PERCAYA = MELAKUKAN perintah/permintaan sang bapak.

Lawannya,

TIDAK PERCAYA  =  TIDAK Melakukan perintah.



Jadi, kalau menurut saya,.. PERCAYA pada Yesus adalah MELAKUKAN PERINTAH Yesus.

ORANG PERCAYA = orang yang MELAKUKAN perintah Yesus.


Ada seorang kristen mengaku di mulut "saya Percaya Yesus".
Tapi kelakuannya JAUH daripada perintah Yesus.

ADa seorang islam, tidak mengaku di mulut "saya percaya Yesus"
Tapi ia MELAKSANAKAN SEMUA perintah Yesus.

Mana yg disebut sebagai orang yg PERCAYA ?
Jawab : Orang Islam.

Bagaimana dengan orang kristen tsb. ??
Jawab : Dia disebut BUKAN ORANG PERCAYA.

Begitu menurut saya.

Bagaimana jika orang kristen itu sudah dibaptis? Apakah dia bukan orang percaya dengan kelakuan yang tidak baik?

GBU
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: John Paul III on September 05, 2012, 01:16:46 PM
Bagaimana jika orang kristen itu sudah dibaptis? Apakah dia bukan orang percaya dengan kelakuan yang tidak baik?

GBU

Tetap saja kalau kelakuan tidak menurut perintah Yesus,.. dikatakan sebagai BUKAN orang percaya, walaupun mengaku di mulut .
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: John Paul III on September 05, 2012, 01:32:37 PM


Nggak selalu. Orang bisa bohong.

Yang bohong yah hatinya dong.. (mulut kan cuman sarana penyampai).

Ganti mulut dengan corong/speaker.
Apa mulut/speaker bisa bohong ? ngga kan ?
yg bohong ya hatinya.. (

Apa yg keluar dari mulut BERASAL dariiiii....?? hati...~ yaa benar...


Mulut kok bisa percaya, bro? Yang percaya itu hati, mulut itu mengaku/mengucap/melafalkan/menjawab.

Nah itu...

Sekarang baru ngerti apa yg saya maksudkan.


Mulut cuma penyampai/alat bicara.

Jadi mulut itu engga penting.
Yang penting itu perbuatan dan hati.

Jika mulut berkata "aku percaya", ,,,,belum tentu hati percaya.

Jika kita MELAKUKAN perintah Yesus (perbuatan), .. PASTI... hati percaya.

Mulut bisa bohong, perbuatan tidak.


Kalo bro JP sudah membaca nats Roma yg saya berikan dan nats Yakobus yg bro JP berikan di atas, mengapa pengertian bro JP masih nanggung? bukankah semuanya sudah menyatakan secara eksplisit?

Berdasar dua nats tsb, kita tahu bahwa percaya adalah (1)percaya di hati (2)mengaku dng mulut (3)terwujud dalam perbuatan.

 Nah, orang2 nonKristen bisa saja meneladani perbuatan2 orang Kristen. Tapi mereka tidak bisa melakukan yg (1) dan (2).


Yg lebih tepat non-kristen tidak melakukan (2) tapi melakukan (1) dan (3).

Sebab perbuatan adalah cermin dari hati, sedangkan mulut BELUM TENTU cerminan hati. Karena itu ada pepatah "hati orang siapa yg tahu"





Orang Kristen bisa saja dihalangi perbuatan2nya (oleh orang lain, atau oleh penyakit, atau oleh yg lain), tapi mulut mereka masih bisa mengaku. Tapi, perbuatan bisa dipasung, mulut bisa dibungkam, tapi hati langsung kontak dng Allah. Ini yg tidak bisa disembunyikan dari Allah.


Salam

Betul.

Itu tadi,...
Orang kristen yg perbuatan2nya dipasung, tapi hatinya percaya, maka Tuhan melihat niat orang kristen ini.

hal ini sudah pasti bro.

Tapi yg kita bicarakan itu kan adalah ini nih : "Apakah mulut itu SEJALAN dengan hati ?"

Ternyata perbuatanlah yg sejalan dengan hati. Tetapi mulut BELUM tentu sejalan.

Mulut berkata Aku percaya, tapi hati tidak percaya.

Begitu menurut saya.

Salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: Medice_curateipsum on September 05, 2012, 03:21:23 PM
Ketika Allah berkata kepada Adam dan Hawa "... tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Apakah mereka PERCAYA dengan perkataan Allah tersebut?

Jika YA ==> kenapa mereka masih memakannya juga?

1) Karena nikmat yg diharapkan dari memakan 'buah' tersebut melebihi sakitnya 'mati' yg akan terjadi.

2) Karena nikmat yg dijanjikan dari memakan 'buah' tersebut membutakan/melenakan mereka atas maut yg sdh mengintip.

====

Kalau menurut saya.... Perbuatan kita tidak hanya dipicu oleh apa yang kita percaya; melainkan terutama oleh will dan pengetahuan kita.

====

Salam,
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: Leonardo on September 05, 2012, 04:31:12 PM
Ketika Allah berkata kepada Adam dan Hawa "... tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Apakah mereka PERCAYA dengan perkataan Allah tersebut?

Jika YA ==> kenapa mereka masih memakannya juga?

1) Karena nikmat yg diharapkan dari memakan 'buah' tersebut melebihi sakitnya 'mati' yg akan terjadi.

2) Karena nikmat yg dijanjikan dari memakan 'buah' tersebut membutakan/melenakan mereka atas maut yg sdh mengintip.

====

Kalau menurut saya.... Perbuatan kita tidak hanya dipicu oleh apa yang kita percaya; melainkan terutama oleh will dan pengetahuan kita.====

Salam,

setuju sekali bro Medice seperti juga tertulis dalam Kitab Suci
Mat 26:41
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan:  roh memang penurut, tetapi daging lemah

Dan kita tau bersama ketika para murid lari meninggalkan Guru mereka yang mereka percaya.

salam damai  :)
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: odading on September 05, 2012, 05:29:06 PM
Ternyata perbuatanlah yg sejalan dengan hati. Tetapi mulut BELUM tentu sejalan.
Kayaknya nggak semudah itu deh, JP .. :).

IMO, semua itu amat sangat erat saling ke-terkaitan-nya antara ImanPercaya, iman, Kehendak dan Perbuatan. Sebagian orang bisa lebih "cepet" kadar Imannya bertumbuh, sebagian orang sedeng2 aja pertumbuhannya, dan ada lagi malah yg lambat prosesnya. :)

Orang berImanPercaya bisa berkehendak yg sesuai dimata Allah ... namun ujung2nya ternyata Perbuatannya gak sesuai.

Orang tidak berImanPercaya bisa terkesan berkehendak sesuai dimata Allah karena dari wujud Perbuatannya .. namun ujung2nya bisa saja krn utk kemashyuran dirinya atopun pengen dpt tiket ke sorga.

Orang tidak berImanPercaya, dengan iman bisa berkehendak yg tanpa dia sadari sesuai dgn Allah dan bahkan perbuatannyapun terwujud sesuai dgn kehendakNYA. (dimana orang ini did it faithfully).

Susah kan ? :D

Anyway, baik ImanPercaya maupun iman --- cuma Tuhan dan ybs yang tau.

salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: pinoq on September 05, 2012, 07:46:21 PM
Yang bohong yah hatinya dong.. (mulut kan cuman sarana penyampai).

Ganti mulut dengan corong/speaker.
Apa mulut/speaker bisa bohong ? ngga kan ?
yg bohong ya hatinya.. (

Apa yg keluar dari mulut BERASAL dariiiii....?? hati...~ yaa benar...

Hmm jadi mulut cuma sarana penyampai isi hati ya. Jadi apa yang keluar di mulut, itulah yang ada di hati. Begitu?

Lalu kenapa bro JP sendiri bilang (lihat yang saya beri warna merah):
Quote
Mulut cuma penyampai/alat bicara.

Jadi mulut itu engga penting.
Yang penting itu perbuatan dan hati.

Jika mulut berkata "aku percaya", ,,,,belum tentu hati percaya.

Jika kita MELAKUKAN perintah Yesus (perbuatan), .. PASTI... hati percaya.

Mulut bisa bohong, perbuatan tidak.

.......

Sebab perbuatan adalah cermin dari hati, sedangkan mulut BELUM TENTU cerminan hati. Karena itu ada pepatah "hati orang siapa yg tahu"

..........

Ternyata perbuatanlah yg sejalan dengan hati. Tetapi mulut BELUM tentu sejalan.

Mulut berkata Aku percaya, tapi hati tidak percaya.

Jadi, sebenarnya yang ingin bro JP katakan yang mana? Yang di quote pertama atau yang di quote kedua?

****

Anyway, menurut saya kita nggak perlu bilang ini lebih penting dari itu. Sebab, sudah tertera secara eksplisit di Alkitab, seperti misalnya kutipan2 di bawah ini:

"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (dari kitab Roma)

"Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati" (dari kitab Yakobus)

"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia , Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah." (perkataan Yesus)

Pengakuan Iman ada tiga macam:
1. Mengaku dengan hati.
2. Mengaku dengan mulut.
3. Mengaku dengan perbuatan.

Tiga-tiganya sama penting.


Salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: onlygrace on September 06, 2012, 02:02:19 AM
Tetap saja kalau kelakuan tidak menurut perintah Yesus,.. dikatakan sebagai BUKAN orang percaya, walaupun mengaku di mulut .

Ada kalanya buah/kelakuan yg tidak baik terjadi di tengah2 kehidupan kekristenan. Pada awalnya baik iman maupun kelakuan semuanya baik, kemudian ditengah jalan ada kejatuhan dalam dosa.

Apa dlm hal ini ada sebutan ORANG PERCAYA menjadi BUKAN ORANG PERCAYA, kemudian bertobat menjadi ORANG PERCAYA lagi, dan bisa jatuh menjadi BUKAN ORANG PERCAYA, dst?

Salam
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: John Paul III on September 06, 2012, 05:21:57 AM
Hmm jadi mulut cuma sarana penyampai isi hati ya. Jadi apa yang keluar di mulut, itulah yang ada di hati. Begitu?

Lalu kenapa bro JP sendiri bilang (lihat yang saya beri warna merah):
Jadi, sebenarnya yang ingin bro JP katakan yang mana? Yang di quote pertama atau yang di quote kedua?

Apa yg keluar dari mulut itu BERASAL dari hati. Maksud kalimat ini adalah, :

Kalau bro bohong, itu yg bohong bukan mulut,.. tapi dari hati.
(itu maksud quote pertama)

Di sini mulut adalah "cerminan" dari hati (perhatikan tanda kutip, bukan cerminan seperti yg saya maksud di quote kedua).


Quate ke-2 : mulut bukan cerminan hati.(cerminan tanpa tanda kutip).
Maksudnya:  Apa yg ada dalam hati, belum tentu sama dengan apa yg diucapkan.
Jadi, Bukan-cerminan-hati dibaca menjadi : belum-tentu-sama-dengan-hati.

Kalau perbuatan baik, itu pasti asalnya dari hati.
Kalau perbuatan jelek, itu hatinya jelek.

Tapi,

Kalau mulut berkata2 baik, belum tentu hatinya baik.
Kalau mulut berkata2 jelek, belum tentu hatinya jelek.

Kembali ke laptop.

Ada orang Mengaku mulut : AKU PERCAYA Yesus JURUSELAMAT/Tuhan,.. tapi tidak melaksanakan semua perintahNYA,... itu bukanlah orang percaya.
Ada orang tidak mengaku dengan mulut (non-K) tapi ia melaksanakan semua perintah Yesus, ini yg dibenarkan (IMO loh ya )

Jadi kalau menurut saya, semua itu bukan tergantung MULUT, tapi tergantung perbuatan.


Mengapa Paulus menuliskan secara explisit bahwa yg percaya itu harus mengaku dengan mulut ?
Menurut saya begini:

Dengan melaksanakan perintah itu secara tidak langsung sudah mengakui dengan hati.
Mengakui dengan hati itu lebih penting daripada mengakui dengan mulut (sebab mulut bisa berbeda dengan hati).

Penting ngga sih melafalkan dengan mulut, jika hati sudah percaya ?
Jika Ya, bagaimana dengan orang bisu ?
Hatinya percaya, tapi ngga bisa melafalkan ,.. hayoo..?

Tentunya bro Pinoq tidak akan mengatakan : Orang ini tidak selamat karena tidak mengaku dengan mulut.


Anyway, menurut saya kita nggak perlu bilang ini lebih penting dari itu. Sebab, sudah tertera secara eksplisit di Alkitab, seperti misalnya kutipan2 di bawah ini:

"Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan." (dari kitab Roma)

"Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati" (dari kitab Yakobus)

"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia , Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah." (perkataan Yesus)

Pengakuan Iman ada tiga macam:
1. Mengaku dengan hati.
2. Mengaku dengan mulut.
3. Mengaku dengan perbuatan.

Tiga-tiganya sama penting.

Salam.


Saya ulang lagi pertanyaan ini:

Bagaimana jika seorang bisu.
Secara orang ini tidak bisa mengaku dengan mulut?
Apakah orang ini tidak selamat ?

begitu kira-kira.

Salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: John Paul III on September 06, 2012, 05:28:36 AM
Kayaknya nggak semudah itu deh, JP .. :).

IMO, semua itu amat sangat erat saling ke-terkaitan-nya antara ImanPercaya, iman, Kehendak dan Perbuatan. Sebagian orang bisa lebih "cepet" kadar Imannya bertumbuh, sebagian orang sedeng2 aja pertumbuhannya, dan ada lagi malah yg lambat prosesnya. :)

Orang berImanPercaya bisa berkehendak yg sesuai dimata Allah ... namun ujung2nya ternyata Perbuatannya gak sesuai.

Orang tidak berImanPercaya bisa terkesan berkehendak sesuai dimata Allah karena dari wujud Perbuatannya .. namun ujung2nya bisa saja krn utk kemashyuran dirinya atopun pengen dpt tiket ke sorga.

Orang tidak berImanPercaya, dengan iman bisa berkehendak yg tanpa dia sadari sesuai dgn Allah dan bahkan perbuatannyapun terwujud sesuai dgn kehendakNYA. (dimana orang ini did it faithfully).

Susah kan ? :D

Anyway, baik ImanPercaya maupun iman --- cuma Tuhan dan ybs yang tau.

salam.

Bro Oda,

Maksud saya dengan kalimat itu adalah begini:

Perbuatan itu adalah BUAH dari hati.

Kalau perbuatan baik, itu pasti asalnya dari hati yang baik.
Kalau perbuatan jelek, itu hatinya jelek.

Beda dengan mulut.

Mulut berkata yg baik-baik, belum tentu hatinya baik.
Mulut berkata jelek-jelek , belum tentu hatinya jelek. Ada lho orang yg mulutnya teriak-teriak marah, tetapi maksudnya baik.

Mulut berkata "AKU PERCAYA Yesus" padahal hatinya tidak percaya. *ini juga ada kan ? *

Salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: pinoq on September 06, 2012, 06:44:42 PM
Apa yg keluar dari mulut itu BERASAL dari hati. Maksud kalimat ini adalah, :

Kalau bro bohong, itu yg bohong bukan mulut,.. tapi dari hati.
(itu maksud quote pertama)

Di sini mulut adalah "cerminan" dari hati (perhatikan tanda kutip, bukan cerminan seperti yg saya maksud di quote kedua).

Jadi, kalo saya bohong berarti hati saya yang berbohong, bukan ucapan saya. Begitu ya? CMIIW

Quote
Quate ke-2 : mulut bukan cerminan hati.(cerminan tanpa tanda kutip).
Maksudnya:  Apa yg ada dalam hati, belum tentu sama dengan apa yg diucapkan.
Jadi, Bukan-cerminan-hati dibaca menjadi : belum-tentu-sama-dengan-hati.

Ucapan belum tentu sama dengan yang di dalam hati. Begitu ya? CMIIW
Dan, kalo ucapan saya beda dengan yang di hati saya, berarti hati saya yang bohong, bukan ucapan saya. Begitu?

Contoh kasus:
si A bilang dengan mulutnya "Aku percaya Yesus" tapi di hatinya dia bilang "Sebenarnya aku tidak percaya Yesus" --> artinya hati si A yang bohong. Jadi, sebenarnya si A percaya Yesus. Begitu?

si B bilang dengan mulutnya "Aku nggak percaya Yesus" tapi di hatinya dia bilang "Sebenarnya aku percaya Yesus" --> artinya hati si B yang bohong. Jadi, sebenarnya si B tidak percaya Yesus. Begitu?

CMIIW

Quote
Kalau perbuatan baik, itu pasti asalnya dari hati.
Wow, jangan terlalu naif lah, bro. Hati-hati ntar jadi target empuk kampanye politisi busuk, lho. Hehehe...

Orang Farisi mengamalkan Hukum Taurat. Itu perbuatan baik kan? Tapi, Yesus sebut mereka ular beludak. 

Quote
Ada orang Mengaku mulut : AKU PERCAYA Yesus JURUSELAMAT/Tuhan,.. tapi tidak melaksanakan semua perintahNYA,... itu bukanlah orang percaya.

Setuju!
Quote
Ada orang tidak mengaku dengan mulut (non-K) tapi ia melaksanakan semua perintah Yesus, ini yg dibenarkan (IMO loh ya )
Wah, hati-hati lho bro ntar dimarahin Tuhan. Orang nonKristen itu adalah orang yang tidak percaya Yesus. Apakah dia mau memberitakan injil Kristus ke semua bangsa (ini perintah Yesus lho)?

Quote
Jadi kalau menurut saya, semua itu bukan tergantung MULUT, tapi tergantung perbuatan.
Kalo menurut saya, tergantung mulut dan perbuatan dan hati. Tiga-tiganya harus mengakui kepercayaannya kepada Kristus.

Quote
Mengapa Paulus menuliskan secara explisit bahwa yg percaya itu harus mengaku dengan mulut ?
Menurut saya begini:

Dengan melaksanakan perintah itu secara tidak langsung sudah mengakui dengan hati.
Mengakui dengan hati itu lebih penting daripada mengakui dengan mulut (sebab mulut bisa berbeda dengan hati).

Lah, kalo sudah eksplisit kenapa masih di"menurut saya"kan lagi? Paulus jelas bilang, ngaku dengan hati dan dengan mulut. Bukan dng hati saja atau dng mulut saja. Dua-duanya (hati dan mulut) harus mengakui.

Quote
Penting ngga sih melafalkan dengan mulut, jika hati sudah percaya ?
Jika Ya, bagaimana dengan orang bisu ?
Hatinya percaya, tapi ngga bisa melafalkan ,.. hayoo..?

Hehehe...bukan melafalkan, bro, tapi mengaku. "Mengaku dengan mulut" itu berarti mengaku secara terbuka kepada semua orang, tidak disembunyikan dari orang-orang.

Apakah orang bisu tidak bisa mengaku secara terbuka? Ya bisa aja dong. Coba bayangkan: kalo bro JP bisu terus ada orang tanya "Elu Kristen ya!!", kira-kira bagaimana cara bro JP menjawab orang tsb? (Masa sih ngga tau... :giggle:)

Quote
Tentunya bro Pinoq tidak akan mengatakan : Orang ini tidak selamat karena tidak mengaku dengan mulut.
Nggak, saya memang nggak akan bilang begitu. Yang akan saya bilang begini: orang yang percaya pada Kristus harus mengaku dengan hati, dengan mulut, dengan perbuatan kepada dunia.


Salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: John Paul III on September 08, 2012, 11:00:08 AM
Jadi, kalo saya bohong berarti hati saya yang berbohong, bukan ucapan saya. Begitu ya? CMIIW

Iya.
Kan ucapan asalnya dari hati.


Ucapan belum tentu sama dengan yang di dalam hati. Begitu ya? CMIIW
Dan, kalo ucapan saya beda dengan yang di hati saya, berarti hati saya yang bohong, bukan ucapan saya. Begitu?
Betul.


Contoh kasus:
si A bilang dengan mulutnya "Aku percaya Yesus" tapi di hatinya dia bilang "Sebenarnya aku tidak percaya Yesus" --> artinya hati si A yang bohong. Jadi, sebenarnya si A percaya Yesus. Begitu?

Hati si A yang bohong.
Jadi si A tidak percaya Yesus.
(yg dilihat hatinya, bukan mulutnya)


si B bilang dengan mulutnya "Aku nggak percaya Yesus" tapi di hatinya dia bilang "Sebenarnya aku percaya Yesus" --> artinya hati si B yang bohong. Jadi, sebenarnya si B tidak percaya Yesus. Begitu?
CMIIW

si B tidak berbohong. Karena mulut bukan cerminan hati.
(yg dilihat hatinya, bukan mulutnya)
Si B percaya Yesus dalam hati.

He he he.. agak susah ya bro.. ha ha.
Saya juga jadi binun sendiri nih..




 Wow, jangan terlalu naif lah, bro. Hati-hati ntar jadi target empuk kampanye politisi busuk, lho. Hehehe...

Maksud saya bukan seperti itu, bro Pinoq.
Maksud saya itu begini:

Jika anda menolong orang, itu tentu dari hati, bukan ?
Hati anda tergerak oleh belas kasihan, lalu ditunjukkan dalam perbuatan.
Jadi perbuatan baik itu tentu hasil dari hati yg baik.

Orang farisi kan (menurut Alkitab) diceritakan sebagai orang yg melakukan perbuatan baik BUKAN karena kehendak hati, melainkan karena kehendak agar ingin dipuji.


Wah, hati-hati lho bro ntar dimarahin Tuhan. Orang nonKristen itu adalah orang yang tidak percaya Yesus. Apakah dia mau memberitakan injil Kristus ke semua bangsa (ini perintah Yesus lho)?

Kembali lagi ke arti dari kata "PERCAYA".

Menurut saya, PERCAYA itu mereka yg melakukan perintah Yesus.
Jadi kalau ada non-K yg (tanpa mengaku Yesus), tetapi secara tidak sadar telah MELAKUKAN semua perintah Yesus, maka orang tsb. telah PERCAYA pada Yesus (disebut sebagai orang percaya/ the righteous ).
Karya salib Yesus lah yg bekerja untuk menyelamatkan orang ini.

Lagipula Yesus itu kan Tuhan bro,.....

Sama saja lah mengaku Yesus atau mengaku Tuhan.
Jika orang ini mengaku Tuhan, dan Yesus = Tuhan, bukankah sama saja orang ini mengaku Yesus = Tuhan.
Kan cuma beda cara pandang.

Kita melihat Yesus adalah Tuhan, sedangkan yg non-K tidak melihat Yesus adalah Tuhan, tetapi melihat Tuhan dalam bentuk 'asli'.

Kan objek yg dilihat sama ya ??



Lah, kalo sudah eksplisit kenapa masih di"menurut saya"kan lagi? Paulus jelas bilang, ngaku dengan hati dan dengan mulut. Bukan dng hati saja atau dng mulut saja. Dua-duanya (hati dan mulut) harus mengakui.

Kan ini lagi diskusi, ya saya taruh kata "kalau menurut saya".


Hehehe...bukan melafalkan, bro, tapi mengaku. "Mengaku dengan mulut" itu berarti mengaku secara terbuka kepada semua orang, tidak disembunyikan dari orang-orang.

Apakah orang bisu tidak bisa mengaku secara terbuka? Ya bisa aja dong. Coba bayangkan: kalo bro JP bisu terus ada orang tanya "Elu Kristen ya!!", kira-kira bagaimana cara bro JP menjawab orang tsb? (Masa sih ngga tau... :giggle:)

Salam.

pertama,
Bagaimana kalau si JP ini sejak lahir sudah bisu dan terkena penyakit "gagal leher", artinya lehernya ngga bisa dipakai buat menganggukkan kepala.

hayo..??

Ntar kamu bilang : wah si JP ngga selamat tuh... ngga bisa ngaku.

ha ha ha..



kedua,

Kan Rasul Paulus menulis dengan jelas "mengaku dengan mulut".....  mengapa kamu sekarang ikut-ikut-an dengan saya yg mengartikan "mengaku dengan mulut"  menjadi arti yg lain :    "mengaku secara terbuka kepada semua orang, tidak disembunyikan dari orang-orang."

Berarti sekarang kita sudah sama-sama setuju bahwa frasa "mengaku dengan mulut"  TIDAK BISA diartikan secara literal.

Salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: odading on September 08, 2012, 11:50:02 AM
Kalau perbuatan baik, itu pasti asalnya dari hati yang baik.
Kalau perbuatan jelek, itu hatinya jelek.
Disinilah yg menurut saya kesukarannya John.

IMO, penilaian "asalnya dari hati yang baik" itu...  sepertinya lebih bisa dimengertikan bhw yg ungu itu cuma Tuhan yg menilai ketimbang manusia yg menilai.

Contoh : kadar emosi/temperamen tiap2 orang berbeda beda.
Mungkin ada seorang suami menggampar istrinya ---> itu belum tentu menunjukan suami tsb berhati jelek (penuh dendam, kebencian, dlsb kepada istrinya).

Semua ada proses, bisa kemungkinan segera setelah menggampar - sang suami menyesal telah melakukan perbuatan tsb --- bisa juga mungkin setelah sekian lama barulah dia menyadari dan menyesal krn seringnya dia menggampar istri.

Contoh saya diatas tidak sempurna ... karena buegitu boanyaknya terjadinya kvariasi2 kemungkinan yang bisa terjadi pada contoh kehidupan pasutri tsb.

Quote
Beda dengan mulut.
Betul... kalo sangkutpautnya dgn mulut, saya rasa ini bukan faktor utama.

Entahlah, ayat yg menulis "mengaku dgn mulut" saya tidak tau --- apakah itu dimaksudkan literally dgn mulut - ucapan verbal, keluar audio --- ataukah lebih ke kiasan. (saya cenderung mengartikan, konteks yg disebut di ayat tsb --- berlaku pada manusia pada umumnya).

Karena kalo itu literal --- misal pada janji perkawinan ditulis Rulenya : "kedua mempelai HARUS mengucapkan I do verbally keluar audio"  --- ya artinya gak akan ada seorang yg bisu total utk bisa melakukan upacara pernikahan :D.

Kecuali pasangan yg bisu itu --- bawa bawa mp3 player yg berisi audio : I DO ! wkwkwk ...  :giggle:

salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: hanhalim2 on September 08, 2012, 11:56:30 AM


Saya ulang lagi pertanyaan ini:

Bagaimana jika seorang bisu.
Secara orang ini tidak bisa mengaku dengan mulut?
Apakah orang ini tidak selamat ?

begitu kira-kira.

Salam.

Yah om Han juga engga setuju kalau pengakuan dengan mulut merupakan penentuan keselamatan.

kasihan benar orang Bisu Ya  !!!
Apakah ini yang disebut Predestinasi sehingga orang yang ditentukan untuk tidak selamat dibuat menjadi bisu ???

NB : predestinasi mirip mirip istilah Takdir

Tuhan Yesus memberkati

han
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: John Paul III on September 08, 2012, 08:17:17 PM
Disinilah yg menurut saya kesukarannya John.

IMO, penilaian "asalnya dari hati yang baik" itu...  sepertinya lebih bisa dimengertikan bhw yg ungu itu cuma Tuhan yg menilai ketimbang manusia yg menilai.

Contoh : kadar emosi/temperamen tiap2 orang berbeda beda.
Mungkin ada seorang suami menggampar istrinya ---> itu belum tentu menunjukan suami tsb berhati jelek (penuh dendam, kebencian, dlsb kepada istrinya).

Semua ada proses, bisa kemungkinan segera setelah menggampar - sang suami menyesal telah melakukan perbuatan tsb --- bisa juga mungkin setelah sekian lama barulah dia menyadari dan menyesal krn seringnya dia menggampar istri.

Contoh saya diatas tidak sempurna ... karena buegitu boanyaknya terjadinya kvariasi2 kemungkinan yang bisa terjadi pada contoh kehidupan pasutri tsb.


lah bro...??

Kalau manusia sudah menyesal, berarti dia tau bahwa dia melakukan perbuatan jahat.
Iya ngga ?

Kan di dalam hati kita ada yg namanya 'hati kecil' sebagai pemberian Tuhan pada setiap manusia.

Betul... kalo sangkutpautnya dgn mulut, saya rasa ini bukan faktor utama.

Entahlah, ayat yg menulis "mengaku dgn mulut" saya tidak tau --- apakah itu dimaksudkan literally dgn mulut - ucapan verbal, keluar audio --- ataukah lebih ke kiasan. (saya cenderung mengartikan, konteks yg disebut di ayat tsb --- berlaku pada manusia pada umumnya).

Karena kalo itu literal --- misal pada janji perkawinan ditulis Rulenya : "kedua mempelai HARUS mengucapkan I do verbally keluar audio"  --- ya artinya gak akan ada seorang yg bisu total utk bisa melakukan upacara pernikahan :D.

Kecuali pasangan yg bisu itu --- bawa bawa mp3 player yg berisi audio : I DO ! wkwkwk ...  :giggle:

salam.

Setuju. bro.

Salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: pinoq on September 09, 2012, 03:09:18 AM
Dari kitab Yakobus kita tahu bahwa iman Kristen tidak bisa sekedar angan-angan di kepala (ide/pemikiran). Iman Kristen juga tidak bisa sekedar kata-kata di mulut. Iman Kristen adalah iman yang terwujud dalam perbuatan, dalam tindakan yang nyata.

Perbuatan yang merupakan wujud dari iman Kristen itu seperti apa? Jelas, perbuatan tsb adalah perbuatan-perbuatan yang diinginkan Allah untuk dilakukan oleh umatNya.

Nah, ada satu perbuatan yang unik, yang khas milik iman Kristen saja. Perbuatan ini adalah pengakuan iman secara terbuka, alias “mengaku dengan mulut”.

Tuhan Yesus berkata, “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.”

Dari perkataan Tuhan Yesus tsb, kita tahu bahwa Allah menghendaki umatNya untuk tidak menutupi-nutupi imannya. Allah menghendaki umatNya untuk melakukan pengakuan iman secara terbuka. Pengakuan ini bukan sekedar acara pelafalan dengan bibir yang dilakukan di gereja atau di rumah atau di kamar atau di dalam hati. Pengakuan ini merupakan pemberian kesaksian kepada semua manusia di dunia mengenai Kebenaran iman Kristen.

Paulus menegaskan pentingnya pengakuan iman kepada dunia ini dengan menulis, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Roma 10:9)

Dengan kata lain, Paulus “menuduh” bahwa orang yang mengaku dirinya Kristen tapi tidak mau mengakui imannya secara terbuka kepada dunia maka dia sebenarnya bukan orang Kristen (bukan orang yang diselamatkan).

Sekali lagi, pengakuan ini bukan sekedar acara pelafalan di bibir, melainkan pemberian kesaksian iman kepada dunia. (Kalau sekedar pelafalan di bibir, Tuhan Yesus pun menghardik, “ Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”)

Dengan pemahaman seperti ini, apakah kita akan masih bertanya “bagaimana dengan orang bisu? Apakah dia tidak diselamatkan?” Menurut saya, aneh sekali pertanyaan itu. Aneh dan merendahkan orang bisu. Jelas, pemahaman yang menimbulkan pertanyaan macam itu adalah bahwa pengakuan iman merupakan pelafalan saja. Padahal, inti dari pengakuan iman bukan di pelafalannya, tapi di pemberian kesaksian iman secara terbuka kepada dunia (“mengaku dengan mulut” → membuat orang lain dengar, tahu). Apakah orang bisu tidak bisa memberikan kesaksian iman secara terbuka kepada dunia? Ow bisa sekali! Kebisuan, ketulian, kecacatan, dll tidak menghalangi seseorang untuk mengaku secara terbuka kepada dunia bahwa dirinya adalah orang Kristen, kalau dia memang orang Kristen (baca: mau dan berani untuk bersaksi ttg Yesus).

Masalah justru bukan timbul dari orang-orang yang memiliki kekurangan fisik, tapi dari orang-orang yang berpikiran bahwa menjadi Kristen adalah menjadi sama dengan dunia (baca: sama-sama baik). Masalah justru timbul dari orang yang berpikiran bahwa kekristenan adalah perihal moralitas belaka. Orang-orang seperti ini biasanya enggan mengakui kepercayaannya kepada Tuhan Yesus secara terbuka kepada dunia. Orang seperti ini biasanya berpikiran bahwa iman Kristen adalah sesuatu yang cukup untuk diri pribadi saja, tidak perlu dibuka kepada orang lain. Lebih parah lagi, ada orang macam ini yang malah berpikiran bahwa pengakuan secara terbuka itu “berbahaya” bagi “kehidupan bermasyarakat” karena “tidak pluralis”. Ujung-ujungnya, orang macam ini akan berkata bahwa percaya kepada kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus untuk menebus dosa manusia itu tidak penting karena itu sekedar “simbol” yang intinya adalah mendorong kehidupan moral manusia. Bagi orang macam ini, orang tidak perlu percaya bahwa Yesus adalah Allah dan Juruselamat asal orang tsb berbuat baik ke semua orang.

Jelas, orang yang berpikiran macam itu:

- melawan ketetapan Allah: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

- melawan kehendak Allah:“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus"

Jadi, lagi-lagi saya katakan, “mengaku dengan mulut” bukan sekedar acara pelafalan syahadat iman rasuli, melainkan sebuah perbuatan baik orang Kristen, yaitu kesaksian iman secara terbuka kepada dunia. Perbuatan yang satu ini adalah perbuatan yang dikehendaki Allah untuk dilakukan oleh umatNya.

Senada dengan apa yang diungkapkan Paulus, Petrus menulis: “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu .”

Yang saya garis bawahi menunjukan tiga dimensi realita iman Kristen di dunia ini:
- percaya di hati (pekerjaan Bapa)
- percaya di mulut (pekerjaan Anak)
- percaya di perbuatan (pekerjaan Roh Kudus)
Tiga dimensi realita, tapi satu hakikat. Tidak terpisahkan.



Salam.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: John Paul III on September 09, 2012, 07:22:49 AM
Dari kitab Yakobus kita tahu bahwa iman Kristen tidak bisa sekedar angan-angan di kepala (ide/pemikiran). Iman Kristen juga tidak bisa sekedar kata-kata di mulut. Iman Kristen adalah iman yang terwujud dalam perbuatan, dalam tindakan yang nyata.

Perbuatan yang merupakan wujud dari iman Kristen itu seperti apa? Jelas, perbuatan tsb adalah perbuatan-perbuatan yang diinginkan Allah untuk dilakukan oleh umatNya.

Nah, ada satu perbuatan yang unik, yang khas milik iman Kristen saja. Perbuatan ini adalah pengakuan iman secara terbuka, alias “mengaku dengan mulut”.

Tuhan Yesus berkata, “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. Apabila orang menghadapkan kamu kepada majelis-majelis atau kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa, janganlah kamu kuatir bagaimana dan apa yang harus kamu katakan untuk membela dirimu. Sebab pada saat itu juga Roh Kudus akan mengajar kamu apa yang harus kamu katakan.”

Dari perkataan Tuhan Yesus tsb, kita tahu bahwa Allah menghendaki umatNya untuk tidak menutupi-nutupi imannya. Allah menghendaki umatNya untuk melakukan pengakuan iman secara terbuka. Pengakuan ini bukan sekedar acara pelafalan dengan bibir yang dilakukan di gereja atau di rumah atau di kamar atau di dalam hati. Pengakuan ini merupakan pemberian kesaksian kepada semua manusia di dunia mengenai Kebenaran iman Kristen.

Paulus menegaskan pentingnya pengakuan iman kepada dunia ini dengan menulis, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan” (Roma 10:9)

Dengan kata lain, Paulus “menuduh” bahwa orang yang mengaku dirinya Kristen tapi tidak mau mengakui imannya secara terbuka kepada dunia maka dia sebenarnya bukan orang Kristen (bukan orang yang diselamatkan).

Sekali lagi, pengakuan ini bukan sekedar acara pelafalan di bibir, melainkan pemberian kesaksian iman kepada dunia. (Kalau sekedar pelafalan di bibir, Tuhan Yesus pun menghardik, “ Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.”)

Dengan pemahaman seperti ini, apakah kita akan masih bertanya “bagaimana dengan orang bisu? Apakah dia tidak diselamatkan?” Menurut saya, aneh sekali pertanyaan itu. Aneh dan merendahkan orang bisu. Jelas, pemahaman yang menimbulkan pertanyaan macam itu adalah bahwa pengakuan iman merupakan pelafalan saja. Padahal, inti dari pengakuan iman bukan di pelafalannya, tapi di pemberian kesaksian iman secara terbuka kepada dunia (“mengaku dengan mulut” → membuat orang lain dengar, tahu). Apakah orang bisu tidak bisa memberikan kesaksian iman secara terbuka kepada dunia? Ow bisa sekali! Kebisuan, ketulian, kecacatan, dll tidak menghalangi seseorang untuk mengaku secara terbuka kepada dunia bahwa dirinya adalah orang Kristen, kalau dia memang orang Kristen (baca: mau dan berani untuk bersaksi ttg Yesus).

Masalah justru bukan timbul dari orang-orang yang memiliki kekurangan fisik, tapi dari orang-orang yang berpikiran bahwa menjadi Kristen adalah menjadi sama dengan dunia (baca: sama-sama baik). Masalah justru timbul dari orang yang berpikiran bahwa kekristenan adalah perihal moralitas belaka. Orang-orang seperti ini biasanya enggan mengakui kepercayaannya kepada Tuhan Yesus secara terbuka kepada dunia. Orang seperti ini biasanya berpikiran bahwa iman Kristen adalah sesuatu yang cukup untuk diri pribadi saja, tidak perlu dibuka kepada orang lain. Lebih parah lagi, ada orang macam ini yang malah berpikiran bahwa pengakuan secara terbuka itu “berbahaya” bagi “kehidupan bermasyarakat” karena “tidak pluralis”. Ujung-ujungnya, orang macam ini akan berkata bahwa percaya kepada kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus untuk menebus dosa manusia itu tidak penting karena itu sekedar “simbol” yang intinya adalah mendorong kehidupan moral manusia. Bagi orang macam ini, orang tidak perlu percaya bahwa Yesus adalah Allah dan Juruselamat asal orang tsb berbuat baik ke semua orang.

Jelas, orang yang berpikiran macam itu:

- melawan ketetapan Allah: “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

- melawan kehendak Allah:“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus"

Jadi, lagi-lagi saya katakan, “mengaku dengan mulut” bukan sekedar acara pelafalan syahadat iman rasuli, melainkan sebuah perbuatan baik orang Kristen, yaitu kesaksian iman secara terbuka kepada dunia. Perbuatan yang satu ini adalah perbuatan yang dikehendaki Allah untuk dilakukan oleh umatNya.

Senada dengan apa yang diungkapkan Paulus, Petrus menulis: “Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu .”

Yang saya garis bawahi menunjukan tiga dimensi realita iman Kristen di dunia ini:
- percaya di hati (pekerjaan Bapa)
- percaya di mulut (pekerjaan Anak)
- percaya di perbuatan (pekerjaan Roh Kudus)
Tiga dimensi realita, tapi satu hakikat. Tidak terpisahkan.



Salam.

Jadi dengan demikian kita sudah sama persepsinya mengenai "MENGAKU MULUT".

Mengaku mulut bisa berarti "perbuatan baik".

Kalau dibalik : perbuatan baik sama artinya dengan melafalkan mulut.

Sebab meski mulut tidak melafalkan, tetapi perbuatan baik telah 'melafalkan' pada semua orang tentang kristus.

CMIIW.

salam.


Title: Re: PERCAYA ???
Post by: hanhalim2 on September 10, 2012, 06:04:54 PM
, “Menurut saya, orang sulit percaya karena orang tsb sedang mempertahankan sesuatu di dalam dirinya, atau dengan kata lain, tidak rela kehilangan sesuatu di dalam dirinya. “Sesuatu dalam dirinya” ini adalah bagian yang amat sangat penting dalam dirinya. Saking pentingnya, kalo dia kehilangannya, rasanya seperti mati. i sehingga ia bisa alani sebuah kehidupan yang ia anggap baik dan benar[/i]. Orang ini akan berpikir seperti ini (tp biasanya ini tidak diakui) : ”Kalo aku percaya hal ini maka aku tidak bisa lagi begini atau begitu, atau aku harus begini dan begitu. Dan, itu berarti aku akan kehilangan alasan untuk hidup secara waras, baik, benar.”


Yang menarik buat saya, fenomena ini tidak hanya terjadi pada diri orang-orang non-kristen (baik yg pernah mendengar ttg Yesus maupun yg belum pernah mendengarNya), tapi juga pada diri orang-orang Kristen. Banyak orang Kristen yang pola perilakunya dan pola pikirnya tidak mengekspresikan kepercayaan mereka kepada Kristus. Mereka masih memegangi “sesuatu dalam diri mereka” seolah-olah tanpanya mereka tidak dapat hidup.

Misal:
- Ada orang Kristen yang melaksanakan Hukum Taurat dengan pemikiran bahwa kalo mereka tidak melakukannya, maka mereka tidak selamat.




Bro pinoq,
dengan pejelasan diatas om jadinya memahami apa yang  disebut sesuatu zona nyaman dan aman itu..
Om sendiri merasa betapa sulitnya , om memberitakan kabar baik yaitu Taurat telah batal bagi para pengikut Yesus yang menghargai mahalnya,darah Yesus (cukup nilainya untuk membatalkan taurat melalui kematiannya)
betapa gigihnya orang mempertahankan taurat untuk tetap berlaku, walaupun lukas telah menentukan batas ahir msa berlakunya itu.

Rupanya ada suatu zona nyaman  yang ingin dipertahankan  yaitu untuk memperoleh uang /harta tanpa harus kerja keras ,tinggal mungutin aja jika taurat masih berlaku terus.

Tuhan Yesus memberkati

Han
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: pinoq on September 11, 2012, 01:44:56 AM
Bro pinoq,
dengan pejelasan diatas om jadinya memahami apa yang  disebut sesuatu zona nyaman dan aman itu..
Om sendiri merasa betapa sulitnya , om memberitakan kabar baik yaitu Taurat telah batal bagi para pengikut Yesus yang menghargai mahalnya,darah Yesus (cukup nilainya untuk membatalkan taurat melalui kematiannya)
betapa gigihnya orang mempertahankan taurat untuk tetap berlaku, walaupun lukas telah menentukan batas ahir msa berlakunya itu.

Rupanya ada suatu zona nyaman  yang ingin dipertahankan  yaitu untuk memperoleh uang /harta tanpa harus kerja keras ,tinggal mungutin aja jika taurat masih berlaku terus.

Tuhan Yesus memberkati

Han

Saya kurang paham dng yang dimaksud om Han itu. ("memperoleh uang/harta tanpa harus kerja keras, tinggal mungutin aja jika taurat masih berlaku terus")

Kalo menurut saya, "zona nyaman/aman" tsb tidak berkaitan dengan uang atau harta, tapi lebih pada suatu "sikap hidup".

Sikap hidup ini bersifat sangat mendasar dalam diri orang. Sikap hidup ini membuat orang nyaman/aman dengan dirinya sendiri, meskipun ia harus menjalani tantangan2 hidup yang beragam.

Secara natural, tantangan2 hidup sebenarnya tidak menjadi masalah bagi orang.Yang menjadi masalah adalah apakah orang kehilangan dirinya atau tidak (baik dalam artian kehilangan nyawa atau kehilangan martabat). Orang sebenarnya masih bisa tahan bila kehilangan uang/harta, tapi ia tidak akan tahan bila kehilangan nyawa/martabat. Bila dirinya terancam, manusia akan berontak (baik secara fisik maupun secara intelektual).

Sementara itu, keselamatan dalam kekristenan membuat orang "kehilangan dirinya" (tumbuh kehendak untuk menyangkal diri). Jadi, orang Kristen adalah orang yang kehilangan diri karena mendapatkan diri. (Warnanya sengaja saya bedakan untuk menunjukan perbedaan makna).

Diri adalah diri yang nyaman/aman dalam zonanya. Diri adalah diri yang tidak nyaman/aman lagi dengan zonanya. Diri berasal dari dunia (pola pikirnya, pola motivasinya). Diri tidak berasal dari dunia. Diri hidup dengan iman kepada dirinya sendiri. Diri hidup dengan iman kepada Yesus Kristus.

Semua orang tidak rela kehilangan diri-nya. Orang Kristen berusaha menghilangkan/menyangkal diri-nya, dengan cara menghidupi diri-nya.

Contoh2 kasus:

Kain dan Habil sama-sama mendapatkan pengajaran dan perintah untuk melaksanakan persembahan kurban. Habil melakukan persembahan kurban sesuai dengan yang diajarkan kepadanya. Kain memilih untuk pakai caranya sendiri. --> Kain tidak mau kehilangan pandangannya ttg bagaimana persembahan kurban dilakukan.

Sara, istri Abraham, tertawa ketika Allah beritahu bahwa dia akan punya anak --> Sara tidak mau kehilangan logikanya (aku kan sudah tua, sudah menopause).

Istri Lot menjadi tiang garam karena menoleh ke belakang ke kota itu --> "menoleh ke belakang" berarti ada sesuatu yang tidak rela ia tinggalkan.

Ada orang-orang Israel yang, ketika di padang pasir, bersungut-sungut ingin pulang ke Mesir --> tidak mau kehilangan kehidupannya di Mesir, meskipun ia menghadapi tantangan hidup di sana (jadi budak)

Petrus, tidak lama setelah Yesus "mentahbiskan"nya sebagai batu karang pondasi Gereja, berkata, "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." -->Petrus tidak mau kehilangan keyakinan diri-nya akan Yesus

dan masih banyak lagi contoh lain.....

Dari contoh-contoh tsb, kita dapat melihat suatu pola "tidak mau kehilangan diri" karena diri tsb begitu penting, begitu mendasar, begitu primordial dalam diri manusia.

Darimana asal diri itu? Menurut saya, ia tercipta ketika Adam dan Hawa percaya bahwa perkataan si ular benar, dan/maka menganggap bahwa perkataan Allah salah.

Oleh sebab itu, keselamatan diberikan melalui iman, sesuatu yang seolah-olah sederhana namun sebenarnya tidak sederhana, seolah-olah gampang -- bahkan terlalu gampang -- namun sebenarnya sulit, bahkan sangat sulit karena iman tsb harus terwujud dalam setiap aspek kehidupan manusia (hati, pikiran, perbuatan). Iman tsb "berbahaya" dan "subversif" karena ia menuntut penyangkalan diri.


Salam

Title: Re: PERCAYA ???
Post by: hanhalim2 on September 12, 2012, 06:02:08 AM
Saya kurang paham dng yang dimaksud om Han itu. ("memperoleh uang/harta tanpa harus kerja keras, tinggal mungutin aja jika taurat masih berlaku terus")



Begini nip pinoq.
om kan suka jalan jalan mengembara juga ke kristen non  K ( boleh aja nip atau siapaun berpendapat bahwa om adalah katholik yang tidak setia )
tetapi sahabat /rekan om terdiri juga dari denom non katholik. jadi om merasa tidak bermasalah kalau om menemani mereka jika mereka mengajak om ikut dalam kebaktiang di non Katholik sejauh Tuhannya sama (JESUS)
Kekelenteng pernah masuk (bukan kebaktian )  ke Mesjid belum sekalipun menginjak walau suka menyumbang pembangunannya.,.sekali kali

nah Kesulitan om , memberitakan Batalnya taurat (selalu dibantah dengan keras )
adalah kepada hamba Tuhan yang menganut "Perpuluhan wajib"
apalgi jika om katakan bahwa Perjanjian lama juga sudah habis masa berlakunya sekarang ini .karena hanya berlaku sampai zaman (angkatan ) Yohanes
mereka menentang dengan sangat keras.

Rupanya ada suatu zona nyaman , yang akan hilang yaitu income gratis sepersepuluh dari keuntungan perusahaan perusahaan besar akan hilang jika kewajiban perpuluhan dari taurat  o sudah dibatalkan oleh kematian Yesusr


Title: Re: PERCAYA ???
Post by: pinoq on September 12, 2012, 07:53:42 AM

Begini nip pinoq.
om kan suka jalan jalan mengembara juga ke kristen non  K ( boleh aja nip atau siapaun berpendapat bahwa om adalah katholik yang tidak setia )
tetapi sahabat /rekan om terdiri juga dari denom non katholik. jadi om merasa tidak bermasalah kalau om menemani mereka jika mereka mengajak om ikut dalam kebaktiang di non Katholik sejauh Tuhannya sama (JESUS)
Kekelenteng pernah masuk (bukan kebaktian )  ke Mesjid belum sekalipun menginjak walau suka menyumbang pembangunannya.,.sekali kali

nah Kesulitan om , memberitakan Batalnya taurat (selalu dibantah dengan keras )
adalah kepada hamba Tuhan yang menganut "Perpuluhan wajib"
apalgi jika om katakan bahwa Perjanjian lama juga sudah habis masa berlakunya sekarang ini .karena hanya berlaku sampai zaman (angkatan ) Yohanes
mereka menentang dengan sangat keras.

Rupanya ada suatu zona nyaman , yang akan hilang yaitu income gratis sepersepuluh dari keuntungan perusahaan perusahaan besar akan hilang jika kewajiban perpuluhan dari taurat  o sudah dibatalkan oleh kematian Yesusr

Ooo soal income itu. Hahaha.. iya om, bisa jadi itu juga alasan kenapa orang, terutama mereka yg "kerja"nya mungutin uang perpuluhan, sulit percaya bahwa Taurat batal.
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: hanhalim2 on September 14, 2012, 04:54:09 PM
Ooo soal income itu. Hahaha.. iya om, bisa jadi itu juga alasan kenapa orang, terutama mereka yg "kerja"nya mungutin uang perpuluhan, sulit percaya bahwa Taurat batal.

Jadi percaya itu ,suatu hal yang tidak mudah karena :
1) Harus percaya bahwa Yesus  itu Tuhan  MAKA Tuhan BISA MELAKUKAN APA SAJA TERMASUK MEMBATALKAN TAURAT (  lAGU :KAU YANG MEMULAI KAU YANG MENGAHIRI )T
2 ) harus percaya Yesus telah mati dan bangkit
Sebab dengan matinya Yesus selyruh perintah dan ketentuan Taurat telah batal
3) HARUS PERCAYA BAHWA DARAH Yesus ITU CUKUP BERHARGA BUAT NGEBATALIN TAURAT banyak ortang ngga mau percaya bahwa DARAH Yesus brharga mahal bahkan lebih dari cukup buat nge batalin Taurat.
4) Harus percaya pada perkataan Yesus diantaranya ada manusia keturunan ular beludak

Dan masih banyak lagi yang harus dipercaya

Tuhan Yesus memberkati

han
Title: Re: PERCAYA ???
Post by: Husada on September 20, 2012, 06:25:55 PM
Mar 5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: "Jangan takut, percaya saja!"