Lanjutan Respon Buat Sdr Odading ..
salam.
Jadi, setiap orang yang dapat melakukan semua tuntutan hukum taurat dengan sempurna, maka orang itu akan bangkit dan memperoleh Hidup Kekal, artinya adalah .. orang tersebut akan sama dengan Yesus, tetapi sebaliknya, setiap orang yang tidak merasa tidak mampu untuk melaksanakan semua tuntutan hukum taurat dengan sempurna, maka orang itu harus hidup dalam persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus, agar orang itu dapat memperoleh Hidup yang Kekal.
Nah .. mengapa orang yang hidup dalam persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus itu, dinyatakan Allah telah melaksanakan semua tuntutan hukum taurat ?? sebab Allah sendiri yang berfirman .. setiap orang yang percaya pada-Nya tidak akan binasa, melainkan memperoleh hidup yang kekal dan FT lain mengatakan .. jika kita hidup dengan Yesus, maka kita pun akan mati bersama dia, artinya adalah .. jika hidup dan mati kita ada dalam persekutuan dengan Yesus, maka kita juga akan bangkit dalam persekutuan dengan Yesus, untuk memperoleh Janji Allah, yaitu :"Hidup Kekal".
Sekarang timbul pertanyaan besar, yaitu .. mengapa orang2 yang telah percaya pada Yesus itu, tidak dapat bangkit setelah kematiannya, seperti yang dialami oleh Yesus ???
Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang sangat besar dan sangat sulit untuk dijawab, sehingga tidak semua orang mampu untuk menjawabnya, pada hal .. jawaban atas pertanyaan ini adalah sangat sederhana, yaitu .. Alkitab mengatakan, bahwa tubuh kedagingan manusia tidak dapat masuk kedalam Kerajaan Allah, dimana nantinya manusia yang dapat masuk kedalam Kerajaan Allah itu, akan diberikan Allah "Tubuh Kemuliaan Baru", dan dengan tubuh kemuliaan baru itulah, maka manusia akan dapat memasuki kerajaan Allah tersebut.
Nah .. Yesus dapat bangkit langsung dari kuburnya, untuk menerima Janji Allah, yaitu .. Hidup Kekal, sebab Tubuh Yesus itu bukan berasal dari Daging atau bukan berasal dari kemauan seorang laki2 ataupun wanita, tetapi tubuh Yesus itu berasal dari Roh Allah yang menjadi manusia, itulah sebabnya Yesus itu dapat langsung bangkit dari kematian untuk memperoleh janji Allah, yaitu... hidup kekal, jadi Tubuh Yesus itu adalah tubuh kemuliaan baru, dimana dengan tubuh kemuliaan baru inilah atau tubuh yang seperti dimiliki oleh Yesus inilah, maka nantinya orang2 yang percaya itu akan dibangkitkan dan masuk dalam kerajaan Allah.
Jadi saudara ku, walaupun orang2 yang telah percaya itu, belum bangkit dari alam maut seperti yang dialami oleh Yesus, namun orang2 mati yang telah percaya pada Yesus itu, sebenarnya telah bangkit dan telah terpisah dari manusia2 yang tidak percaya, dimana setiap orang yang telah percaya pada Yesus, mereka semua telah dimasukan pada suatu tempat yang disebut "tempat penantian", menunggu hari Kebangkitan atau Akhir Jaman, sehingga pada akhir jaman nanti, setiap orang yang telah mati dalam Yesus itu, akan diberikan Tubuh Kemuliaan Baru, itulah sebabnya .. dalam beberapa kesempatan diskusi yang terpisah,
tentang berdoa untuk orang yang sudah mati, saya menolak dengan keras perbuatan itu, sebab perbuatan itu adalah suatau perbuatan yang sia-sia dan merupakan perbuatan yang menunjukan ketidak percayaan pada keselamatan yang telah dijanjikan Yesus pada setiap orang di masa hidupnya.
Nah .. dengan tubuh kemuliaan baru yang dimiliki oleh setiap orang percaya itu nantinya, akan menjadikan orang-orang percaya itu menjadi Tuhan-Tuhan yang kecil atau dengan kata lain, akan menjadikan orang2 percaya itu, hampir sama dengan Allah.
Sekarang, kita kembali kepada permasalahan hukum kasih yang telah kita tinggalkan sejenak, dimana Hukum Taurat itu adalah Inti dari pada Hukum Kasih, maksutnya adalah .. Hukum Kasih itu, dasarnya dalah Huku Taurat, tetapi sekalipun Hukum Taurat adalah dasar dari hukum Kasih, Hkum Kasih itu memiliki perbedaan dengan hukum taurat.
Hukum Taurat mengajarkan manusia, untuk melakukan sesuatu perbuatan, dimana atas ketaatan ataupun ketidak taatan manusia itu dalam melaksanakan perintah hukum taurat, maka manusia itu akan diberikan sanksi ataupun upah oleh Tuhan, yaitu Maut ataupun Hidup Kekal.
Hukum Taurat menuntut manusia supaya "Jangan Membunuh" (disini terkandung makna, bahwa kemungkinan ada dihati dan pikiran manusia itu untuk membunuh), sementara Hukum Kasih mengajarkan ... kasihilah sesama mu manusia ( disini terkandung makna, bahwa manusia itu telah hidup dalam lautan kasih, sehingga manusia yang telah hidup dalam lautan kasih itu, tidak memiliki niat lagi dihatinya ataupun di pemikirannya untuk melakukan pembunuhan ), jadi karena ada tuntutan untuk jangan membunuh, akibatnya karena tuntutan itu, maka manusia mengenal dosa, sebab pelanggaran terhadap tuntutan itu akan berakibat pada dosa, sebaliknya dalam Hukum kasih, manusia itu sudah tidak mengenal dosa lagi, sebab dalam hukum kasih, diajarkan untuk mengasihi sesama kita.
Mengapa dalam Hukum Kasih, manusia itu sudah tidak mengenal dosa lagi ?? sebab Hukum Kasih dasarnya adalah "Pengorbanan", sementara Hukum Taurat dasarnya adalah "Perbuatan ataupun Tuntutan", di Hukum Taurat, kita dituntut untuk berbuat sesuai tuntutan itu, tetapi dihukum kasih .. kita diajarkan untuk berkorban bagi sesama kita, Jadi .. jika Hukum Taurat adalah seperti pendidikan SD - SMU, maka Hukum Kasih adalah Lanjutan dari pada itu, yaitu .. S1-S3.
Artinya adalah .. Jika orang telah sampai pada pendidikan S1 - S3, sertifikat SD-SMU itu tidak bermanfaat lagi bagi orang tersebut, sebab orang itu telah menjadi seorang Sarjana, Master ataupun Doktor, Jadi ibarat sertifikat pendidikan, maka Hukum Kasih adalah Sertifikat pendidikan yang terakhir.
Jadi, walaupun Hukum Taurat dan Hukum Kasih adalah sama, tetapi dasar pijakan dari keduanya adalah berbeda, dimana Hukum Taurat dasarnya adalah Tuntutan Perbuatan, sementara Hukum Kasih dasarnya adalah Pengorbanan.
Itulah sebabnya saya katakan, bahwa setiap orang yang telah percaya pada Yesus, maka Hukum Taurat tidak lagi beraku atasnya, sebab orang yang percaya pada Yesus itu, telah hidup dalam Hukum Kasih, tetapi sebaliknya setiap orang yang tidak percaya pada Yesus, maka hukum taurat tetap akan berlaku bagi mereka sampai kesudahan jaman, supaya jika mereka dapat melaksanakan semua tuntutan hukum taurat, maka mereka dapat juga masuk kedalam surga, sebab mereka masih hidup dalam tuntutan perbuatan.
Itulah sebabnya saya katakan, bahwa Hukum Taurat itu tetap akan berlaku sampai kesudahan jaman, bagi mereka yang tidak percaya pada Yesus, sebab mereka tidak memiliki persekutuan dalam tubuh dan darah Yesus ( yang telah melaksanakan hukum taurat) , tetapi sebaliknya adalah setiap orang yang percaya pada Yesus, maka hukum taurat itu sudah tidak berguna lagi atau sudah tidak berlaku lagi bagi mereka, sebab mereka telah melaksanakan semua tuntutan hukum taurat bersama-sama dengan Yesus, sebab mereka telah hidup dan mati dalam persekutuan dengan tubuh dan darah Yesus.
Salam ..