Iya,.. "Siapapun" yang diucapkan medice pada saat sekarang (setelah karya keselamatan Yesus terjadi)
oh ya... mungkin juga bhw kosakata "siapapun" dimaksudkan medice adalah tiap tiap orang yg hidup dibumi bold. Dimana saya nge-
render-nya : ya siapapun dia, tiap2 makhluk yang disebut orang (termasuk AdamHawa)
Sebab setelah karya keselamatan terjadi, tapi orang tetap tidak percaya, maka tidak ada alasan lagi bagi Tuhan untuk membuat pertolongan kedua.
ehm... terus terang kalimat bold diatas terasa "janggal" buat saya
.
Kalimat bold itu menuntun ke pengertian bahwa :
ADA disuatu ketika dimana Allah tidak melakukan karya keselamatan thdp umatNYA.
Iya kira2 begitu. Sebab, pohon pbj ditaruh atau tidak itu tak pengaruh. Pohon pbj dimakan atau tidak, itu tidak pengaruh.
Yang pengaruh itu kalau ada perintah/larangan (dalam hal ini pengetahuan untuk tidak memakan)
saya gak bisa nyangkal logik gavin diatas.
Namun paparan logiknya
(tidak didalam krono waktu) bisa dua macem :
model-A (dibenak Allah SEBELUM naroh PK dan PBJ)1. NANTI naroh pohon2 akh, di Eden ...
2. NANTI dari pohon2 itu ada satu yg tak namain PK dan satu lagi tak namain PBJ
3. KALO tak
kasi tau bhw saya nggak ingin manusia makan PBJ.
4. MAKA barulah PBJ ini punya khasiat bikin mati manusia tsb.
5. KALO saya
tidak kasi tau bhw saya nggak ingin manusia makan PBJ
6. Ya PBJ ini ga punya khasiat apa apa
7. Manusia gak akan kenapa napa makan PBJ pabila saya nggak kasi tau bhw saya melarang manusia makan PBJ.
dari model-A, logik gavin "masuk", yakni :
selama Adam nggak dikasih tau oleh Allah, PBJ tidak mempunyai khasiat apa apa ... nggak ada pengaruhnya kalu dimakan Adam.
model-B (dibenak Allah SEBELUM naroh PK dan PBJ)1. NANTI saya akan bikin "order" (keberteraturan)
2. akan saya taroh dua pohon di Eden, PK dan PBJ
3. PBJ menyebabkan kematian setelah dimakan.
4. PK menyebabkan kehidupan setelah dimakan
5. NANTI saya akan kasih tau mengenai point-2 ke manusia
6. AGAR manusia jangan sampe mati,
7. KARENA saya tidak ingin manusia mati dan "order" terpenuhi.
dari model-B, logik odading yang "masuk", yakni :
sekalipun Adam tidak dikasi tau bhw PBJ menyebabkan kematian setelah dimakan, Adam tetep mati diketika setelah makan buah PBJ tsb.
ilustrasi :
secara dalam asumsi absolut bhw menrobos lampu merah khasiatnya menyebabkan kecelakaan ...
model-Aselama pemerintah nggak kasi tau bhw pemerintah tidak ingin pengendara menrobosnya ---> maka lampu merah tidak berkhasiat menyebabkan kecelakaan. Pengendara yg menrobos tidak akan celaka. Khasiat lampu merah baru eksis hanya apabila pemerintah kasih tau ke pengendara bhw pemerintah tidak ingin pengendara menrobosnya.
model-Bsekalipun pemerintah nggak kasih tau bhw pemerintah tidak ingin pengendara menrobosnya, lampu merah tetep berkhasiat pabila ada yang menrobosnya.
oleh karena itulah saya cenderung memilih logik model-B, gavin
.
Maksud Oda ? Oda bertanya mengapa Tuhan menjadi manusia Yesus datang ke dunia harus menunggu beberapa ribu tahun terlebih dulu ? Begitu ?
nggak secara blekplek begitu, gavin
.
Anyway, alinea saya yg diatas mengenai "karya keselamatan" kira2 begitulah yang saya maksudkan
Kayaknya tidak ada yg kata "menggembirakan bagi roh2 orang tsb"
hehehe... ya iyalah nggak ada, gavin
.
Yang ada yaitu "Kabar Gembira" bagi seluruh mahluk.
Bagi mereka yg menerima kabar saat itu dibilang "gembira" sehingga penulis injil menuliskan kabar gembira.
maksud saya disini, begimana bisa dibilang "gembira" pabila roh2 yang mendengar itu adalah
roh2 yang tidak taat semasa hidupnya di jaman Nuh ?
Namun medice udah sempet kasih interpretasi yang saya rasa bisa saya terima
Ooo gitu maksud tulisan itu.. Maksud tulisan saya itu sebenarnya membahas "sakit" dalam arti "sakit hati/emosi/pengetahuan ini baik itu jahat", bukan dalam arti sakit fisik. Tapi emang bisa dibilang ada hubungan juga.
iya... bisa ada hubungannya donk.... anak kecil kan juga possible merasakan sakit hati / emosi SEKALIPUN dia tidak/belon dikasih tau bhw :
perasaan itu namanya sakit hati / emosi, nak ... Jika tidak ada larangan, maka, tidak akan ada pelanggaran.
begini gavin...
Dulu saya udah sempet ngobrolin hal ini
sama medice kalo ga salah dan saya sependapat ama medice ... bahwa :
sekalipun tidak diketahuinya ada larangan oleh pihak si pelaku ... namun TETEP di pov si pembuat Rule/Law ... telah terjadi pelanggaran diketika eksis event
Rule/Law yg dibuatnya "pecah" oleh SIAPAPUN
tau kek, gak tau kek mengenai Rule/Law tsb pada si ybs .
So (imo) disini kita mesti gunakan dua pov.
ilustrasi :
Seorang anak yang sejak awalnya nggak tau bhw ortu-nya
tidak mengingini anak makan kue duluan sebelon makan nasi krn bisa menyebabkan si anak sakit perut misalnya (anggep aja si ortu terlambat/lupa kasih tau) ---> maka diketika setelah anak melakukan aksi makan kue duluan tsb :
1.
di pov anak : tidak ada pelanggaran
2. namun tidak sertamerta artinya = di pov ortu tidak ada pelanggaran --->
di pov ortu, keinginan mereka itu tidak terpenuhi ... Law mereka yang ungu "pecah".
dalam asumsi absolut bhw makan kue duluan sebelon makan nasi "khasiatnya" sakit perut ---> maka SEKALIPUN si ortu tidak/belon/lupa ngasih tau mengenai ungu, diketika setelah anak makan kue duluan drpd nasi ---> ya si anak sakit perut.
tapi penjelasan saya
saya sadari gak akan masuk ke gavin yg berlogika spt model-A, karena model-A adalah :
kalo ada larangan barulah khasiat sakit_perut eksis ... kalo tidak ada larangan tidak ada itu khasiat apa apa.
Jika tidak ada pelanggaran, maka, tidak ada hukuman pengusiran dari taman eden.
Jika tidak ada pengusiran, maka, Adam hawa tetap hidup bersama Tuhan, dan tetap menerima curahan kehidupan dan tidak akan pernah ada penderitaan, sakit penyakit apalagi kematian.
ya... itulah makanya saya buat topik ini, gavin.
peristiwa Eden di pov keKristenan sepertinya dimengertikan secara absolut IF__THEN__ dari sudut pandang yang bukan dari pov Law itu sendiri ----> person bang Adam & jeng Hawa adalah HANYA SATU2nya jalan sebagai tukang "pecah" Law yang ada ---> pabila person bang Adam & jeng Hawa tidak "mecahin" Law tsb, secara absolut dipastikan bhw seluruh keturunannya
live happily ever after s/d saat ini dan selamanya ---> Law NIHIL.
Sedangkan di pov odading, saya mengertikannya IF__THEN__ itu dari sudut pandang (pov) Law itu sendiri.
SEKALIPUN BUKAN bang Adam & jeng Hawa yg "mecahin" Law tsb, namun posibilitas adam2 lain dan hawa2 lain tetep ngintip, yakni posibilitas adam2 lain / hawa2 lain "mecahin" Law tsb.
Alesan saya ?
Alesan saya adalah karena saya berpendapat Law itu sendiri tidaklah sertamerta menjadi NIHIL gara2 BUKAN bang Adam & jeng Hawa yg "mecahin"nya.
There must be a reason WHY Law dibuat.
There must be a possibility that the Law breaks
Kalo NOL posibilitas that the Law breaks, ya ngapain dibikin Law - toh ? .
Dan dari post gavin selanjutnya,
yg saya tangkep kayaknya gavin sependapat dengan orange
bersambung.