Author Topic: Pojok Diskusi - Karunia Roh  (Read 4637 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Pojok Diskusi - Karunia Roh
« on: December 05, 2012, 06:09:44 PM »
Salam buat semuanya.
Di kesempatan ini, saya ingin share mengenai 9 karakteristik karunia Roh Kudus.

Pertama, kita lihat janji Tuhan :

Kis 2 : 16-18
tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoel: Akan terjadi pada hari-hari terakhir--demikianlah firman Allah--bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.


Kis 2 : 38-39
Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."


Siapa saja yg dijanjikan menerima karunia Roh sbgmn yg tertulis di kitab Yoel?

Petrus menuliskan :
sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita

Jadi jika Anda merasa sebagai yang dipanggil oleh Tuhan, maka bagi Anda janji itu berlaku.

----------

Kedua, apa aja sih karunia roh itu?

1 Kor 12: 7-11
Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.


Karunia roh adalah :

1. Pemberian Roh Kudus
Tentu saja Roh hanya memberi bagi mereka yang dimiliki oleh Roh Kudus, yaitu mereka yang percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya

2. Diberikan pada orang-orang tertentu secara khusus
Tidak semua mendapatkan dan masing2 beda-beda sesuai pemilihan Allah

3. Sifatnya supranatural
Semua yang tertera disini melibatkan alam roh, bukan pikiran mental sehingga tidak ada satupun yang dapat dipelajari maupun dilatih

4. Dikerjakan Roh Kudus
Yang mengerjakan adalah Roh Kudus, bukan manusia. Jadi tidak bisa tuh seseorang mengaktifkan begitu saja karunia tersebut dengan keinginannya. Ini harus dengan keinginan dan perintah dan kesediaan Roh Kudus. Jadi tidak bisa ada karunia yang bekerja by request manusia.

Contoh yg keliru:
"Tolong dong liatin rumah saya ada hantunya ga?" Lalu si hamba Tuhan bilang, "Baik, saya pasti akan lihat." Lalu dia bisa lihat begitu saja sekeinginan maunya.

Itu contoh keliru. Bila Roh tidak membuka matanya, maka dia tidak akan bisa melihat ke alam roh. Bedakan dong antara dukun dan hamba Tuhan (namanya juga hamba..)

5. Untuk kepentingan bersama
Jadi karunia ini tidak digunakan untuk diri pribadi, melainkan untuk bersama. Jadi karunia Roh ini ditujukan bagi orang lain, khususnya jemaat. Makanya jangan heran kalo ada hamba Tuhan punya karunia menyembuhkan tapi dia sendiri sakit. Ya iyalah, kan bukan buat dirinya sendiri. Untuk dirinya sendiri, dia harus doa khusus pribadi pada Tuhan

Karunia roh terdiri dari :
1. Karunia berkata dengan hikmat
2. Karunia berkata dengan pengetahuan
3. Karunia iman supranatural
4. Karunia untuk menyembuhkan
5. Karunia untuk mengadakan mujizat
6. Karunia untuk bernubuat
7. Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh
8. Karunia untuk berkata-kata dalam bahasa roh
9. Karunia untuk menafsirkan bahasa roh
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #1 on: December 05, 2012, 06:18:18 PM »
Penjabaran sederhananya :

1. Karunia berkata dengan hikmat.
Pernah mendengar ada orang yang begitu tepat menafsirkan suatu mimpi atau penglihatan, seperti Yusuf dan Daniel?
Pernah mendengar ada orang yang begitu cepat menemukan perumpamaan untuk menyimbolkan suatu situasi maupun cepat memecahkan teka-teki perumpamaan?
Karunia hikmat adalah kemampuan supranatural untuk menjelaskan atau menjabarkan rencana Tuhan melalui tanda-tanda dan simbol-simbol. Jadi, Tuhan memberi dia tanda dan/atau dia diberi hikmat untuk menjelaskannya.

Karunia hikmat ini berbeda dari hikmat biasa.
Hikmat dapat dipelajari (misal, baca kitab amsal, banyak baca buku untuk menambah pengetahuan, belajar dari pengalaman hidup), tapi karunia hikmat tidak dapat dipelajari dan tidak dapat ditebak dengan otak manusia (meski manusia yang bijaksana sekalipun).
Makanya jangan heran bila ada orang pandai bijak yang gagal menebak rencana Allah.

2. Karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
Orang yang memiliki karunia ini bisa mengetahui kejadian masa lampau yang rahasia atau keadaan aktual seseorang yang tidak pernah diberitahukan kepadanya.
Misalnya, ia bisa memberitahukan dengan tepat usia, pekerjaan, apa yang dipikirkan seseorang, apa yang sedang direncanakan seseorang dan penyakit apa yang sedang menyerang seseorang tanpa diberitahukan sebelumnya.

Tentu saja karunia pengetahuan berbeda dengan pengetahuan biasa.
Karunia pengetahuan itu supranatural, seakan Tuhan sendiri yang memberitahukan mengenai keadaan seseorang yang rahasia. Ini tidak bisa dipelajari. Kita mungkin bisa secara logis membaca tanda-tanda namun tidak akan bisa mengetahui sampai tahap persis, kecuali Tuhan memberitahukan.

3. Karunia iman supranatural.
Ketika karunia ini bekerja, seseorang akan mendapat iman yang begitu kuat dan besar sehingga ia bisa melakukan perbuatan ajaib atau mengatakan sesuatu yang tidak dipikirkan sebelumnya, dan hal tersebut terwujud secara nyata.
Ini biasanya berlangsung tiba-tiba di luar keinginan. Iman jenis ini akan mampu memindahkan gunung bahkan secara harafiah.

Tentu saja karunia iman ini berbeda dengan iman biasa.
Semua orang percaya pasti memiliki iman kepada Yesus Kristus, karena tanpa iman tidak mungkin seseorang berkenan pada Allah. Tapi karunia iman ini hanya diberikan pada orang tertentu saja.

4. Karunia untuk menyembuhkan.
Orang yang diberi karunia ini akan dipanggil untuk melayani orang-orang sakit.
Roh Kudus akan bekerja melalui orang ini untuk menyalurkan kesembuhan hingga taraf yang ekstrim (misal, menumbuhkan mata, memanjangkan kaki yang cacat, dll).
Tapi tetap saja, karunia ini baru bisa aktif ketika Roh mengijinkannya. Jadi jangan heran kenapa tidak semua orang sakit pasti sembuh ketika dilayani. Tuhan punya waktu yang berbeda dan tujuan yang berbeda untuk orang per orang (hamba Tuhan kan bukan Tuhan itu sendiri).
Biasanya orang yang memiliki karunia menyembuhkan memiliki spesialisasinya masing-masing (ada yang spesialis di kanker, ada yang tulang, dll)

Tentu saja semua orang Kristen diperbolehkan menumpangkan tangan atas orang sakit dan orang itu akan sembuh apabila sesuai kehendak Tuhan. Tapi tidak berarti orang ini memiliki karunia menyembuhkan. Hanya orang khusus yang terpanggil yang akan Tuhan perlengkapi dengan karunia ini.

5. Karunia mengadakan mujizat.
Karunia untuk mengadakan tanda-tanda heran dan ajaib di luar logika serta di luar usaha manusia.
Tuhan Yesus melakukannya dengan mengubah air menjadi anggur, berjalan di atas air, dll.
Tujuannya tentu bukan untuk pamer tapi untuk kepentingan bersama.

6. Karunia untuk bernubuat.
Karunia untuk mengucapkan atau menyampaikan pikiran dan isi hati Tuhan mengenai suatu hal atau keadaan di masa depan untuk kepentingan bersama. Agabus pernah menubuatkan kelaparan yang akan terjadi pada suatu kota.

Paulus pernah menyampaikan pada jemaat Korintus :

1 Kor. 14:5
Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.


1Kor. 14:31
Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.


Paulus menyiratkan bahwa semua orang dapat bernubuat.
Ini sekilas kontradiktif dengan karunia nubuat yang hanya diberi pada orang tertentu saja. Tapi, sebenarnya tidak.

Sebagai anak Tuhan, kita dapat mendengar suara Tuhan mengenai satu dan lain hal, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, karena itu kita diijinkan bernubuat satu sama lain (orang per orang).
Tapi, karunia bernubuat adalah untuk kepentingan jemaat dan bersifat strategis (menyangkut lebih banyak orang) dan ini hanya diberikan pada orang tertentu saja.

7. Karunia untuk membedakan bermacam-macam roh.
Orang yang memiliki karunia ini dimampukan melihat ke alam roh.
Dia bisa melihat malaikat, roh jahat hingga Tuhan. Inilah yang tercantum dalam kitab Yoel sebagai penglihatan. Mata rohani dibuka oleh Tuhan.
Kalau sekadar merasakan kehadiran roh jahat, ini belum jadi karunia (misal bulu kuduk berdiri atau kulit terasa dingin). Orang Kristen yang telah mengalami pertumbuhan rohani akan mempunyai kepekaan (secara terbatas) terhadap alam roh, tapi karunia membedakan roh ini (yang berupa penglihatan / vision) hanya diberikan pada orang tertentu saja.

8. Karunia untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
Bahasa roh ini muncul dari hati (bukan pikiran) dan diucapkan oleh lidah sehingga tidak dapat dipelajari dan tidak dapat dilatih apalagi ditiru.
Bahasa roh yang merupakan karunia biasanya 'unik' bunyinya dan muncul dalam suara yang kuat. Karunia bahasa roh pasti diikuti oleh karunia menafsirkan bahasa roh. Kenapa? Karena ini untuk kepentingan bersama dan membangun jemaat. Jika jemaat yang lain tidak mengerti, maka tidak bisa untuk kepentingan bersama bukan?

Paulus menulis :

1 Kor. 14:5
Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.


Lagi :

1 Kor. 14:4
Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, tetapi siapa yang bernubuat, ia membangun Jemaat.


Jadi, ada bahasa roh yang untuk membangun diri sendiri, ada juga bahasa roh yang digunakan untuk kepentingan bersama.
Yang untuk kepentingan bersama itu berupa karunia dan pasti ada penafsirannya.

9. Karunia untuk menafsirkan bahasa roh.
Udah jelas karunia ini adalah untuk menafsirkan bahasa roh. Tiba-tiba seseorang mempunyai pengertian mengenai isi bahasa roh yang diungkapkan orang lain maupun dirinya sendiri dan ditujukan untuk kepentingan bersama.

WARNING!!!

Iblis bisa memalsukan semua karunia ini.
Seperti 2 sisi mata uang, ada yang asli dan ada yang palsu.
Keberadaan yang palsu memang harus dihindari, tapi yang asli jangan langsung dihilangkan.
Kita sambut yang asli tapi menolak yang palsu.

Bagaimana membedakannya?
Dari sumber, apakah berasal dari Yesus Kristus.
Dari buah, apakah membawa kebaikan dan cara hidup si pelaku memberi kesaksian mengenai kebenaran
Dari tujuan, apakah membawa orang lain makin dekat dan mengenal Yesus Kristus.

Untuk karunia yang tidak memenuhi salah satu atau semua kriteria itu, berarti karunianya tidak berasal dari Roh Kudus.

Lalu dari mana?
Tebak aja sendiri.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline epafras

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 82
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #2 on: December 06, 2012, 05:08:09 PM »

6. Karunia untuk bernubuat.
Karunia untuk mengucapkan atau menyampaikan pikiran dan isi hati Tuhan mengenai suatu hal atau keadaan di masa depan untuk kepentingan bersama. Agabus pernah menubuatkan kelaparan yang akan terjadi pada suatu kota.

Paulus pernah menyampaikan pada jemaat Korintus :

1 Kor. 14:5
Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.


1Kor. 14:31
Sebab kamu semua boleh bernubuat seorang demi seorang, sehingga kamu semua dapat belajar dan beroleh kekuatan.


Paulus menyiratkan bahwa semua orang dapat bernubuat.
Ini sekilas kontradiktif dengan karunia nubuat yang hanya diberi pada orang tertentu saja. Tapi, sebenarnya tidak.

Sebagai anak Tuhan, kita dapat mendengar suara Tuhan mengenai satu dan lain hal, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, karena itu kita diijinkan bernubuat satu sama lain (orang per orang).
Tapi, karunia bernubuat adalah untuk kepentingan jemaat dan bersifat strategis (menyangkut lebih banyak orang) dan ini hanya diberikan pada orang tertentu saja.



Menjelaskan karunia roh hanya dengan dua halaman... itu hebat, Bro....

Mungkin yang perlu ditambahkan adalah tentang ini... 

I Kor 14:3  Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.

Karena dalam ayat itu tidak ada indikasi sifat supranatural (seolah dapat dipelajari/dilatih), sehingga seolah pengendalinya adalah manusia, dan nampak jelas tidak ada unsur 'ramalan' di dalamnya...

Nampaknya jadi ada dua jenis nubuat, ya... Lalu, bolehkah ayat ini digunakan untuk menolak karunia nubuat yang bersifat supranatural di atas?

Itu saja dulu, Bro...

Salam



Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #3 on: December 06, 2012, 06:53:16 PM »
Menjelaskan karunia roh hanya dengan dua halaman... itu hebat, Bro....

Salah alamat pujianmu!

Quote
Mungkin yang perlu ditambahkan adalah tentang ini... 

I Kor 14:3  Tetapi siapa yang bernubuat, ia berkata-kata kepada manusia, ia membangun, menasihati dan menghibur.

Karena dalam ayat itu tidak ada indikasi sifat supranatural (seolah dapat dipelajari/dilatih), sehingga seolah pengendalinya adalah manusia, dan nampak jelas tidak ada unsur 'ramalan' di dalamnya...

Nampaknya jadi ada dua jenis nubuat, ya... Lalu, bolehkah ayat ini digunakan untuk menolak karunia nubuat yang bersifat supranatural di atas?

Itu saja dulu, Bro...

Salam




Tidak Bro.

Nubuat dari akar katanya berarti 'ramalan'.

Bgini...
Ktika seorang anak Tuhan semakin peka kepada Roh Kudus, peka mendengar suaraNya, maka mreka akan mendapatkan pesan Tuhan saat sedang mendoakan orang lain.
Nah, ketika anak Tuhan mnyampaikan pesan dari Tuhan langsung, maka itu dikategorikan nubuat.
Nubuat haruslah diuji oleh si pendengar. Cara mengujinya adalah dengan keterangan 2 atau 3 orang saksi.

Karunia bernubuat itu lain lagi dimensinya.

Ketika seseorang mendapat pesan Tuhan mengenai suatu kota, atau suatu gereja, atau tentang negara atau tentang kejadian yg impact-nya luas, maka itulah karunia bernubuat.

Tuhan Yesus memberkati...
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline epafras

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 82
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #4 on: December 06, 2012, 09:12:08 PM »
Salah alamat pujianmu!


 :whistle:  :walkman: Dimana.... dimana... dimana....

 :whistle: ku harus mencari kemana....  :walkman:

(hehehe... sorry, Bro... lagi becanda, nih...)

OK, deh... hanya bagi Tuhan Yesus saja segala pujian, ya, Bro....




Selanjutnya saya mau tanya yang ini, Bro...


Tidak Bro.

Nubuat dari akar katanya berarti 'ramalan'.


'Isi' nubuat itu berarti sepenuhnya dikendalikan Roh Kudus (?), tapi dalam ayat yang saya ajukan di atas, mengapa Paulus mengatakan 'kriteria' (?) tentang nubuat? Terlebih lagi nubuat itu 'isi'-nya ramalan. 'Kan tidak mungkin kalau dikatakan bahwa Paulus sedang 'mengatur' ramalan dari Roh Kudus? Apakah saat itu Paulus sedang mengajukan kepada orang Kristen tentang 'kriteria' pengujian suatu nubuat yang berisi ramalan itu?



Lalu satu lagi, Bro... tentang yang ini:

Bgini...
Ktika seorang anak Tuhan semakin peka kepada Roh Kudus, peka mendengar suaraNya, maka mreka akan mendapatkan pesan Tuhan saat sedang mendoakan orang lain.
Nah, ketika anak Tuhan mnyampaikan pesan dari Tuhan langsung, maka itu dikategorikan nubuat.
Nubuat haruslah diuji oleh si pendengar. Cara mengujinya adalah dengan keterangan 2 atau 3 orang saksi.


Lha... itu bukannya karunia kata-kata pengetahuan?

Pengujian nubuat itu apakah tentang penggenapan ramalannya, atau tentang 'isi' dari nubuat itu (yaitu harus membangun, menasihati dan menghibur)?
 


Karunia bernubuat itu lain lagi dimensinya.

Ketika seseorang mendapat pesan Tuhan mengenai suatu kota, atau suatu gereja, atau tentang negara atau tentang kejadian yg impact-nya luas, maka itulah karunia bernubuat.

Tuhan Yesus memberkati...

Ooo, jadi maksud Bro, ada perbedaan antara 'nubuat' dengan 'karunia bernubuat', begitu, ya, Bro....


Trim's buat sharingnya, Bro...

Tuhan Yesus memberkati ...



Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #5 on: December 06, 2012, 09:40:30 PM »
Selanjutnya saya mau tanya yang ini, Bro...

'Isi' nubuat itu berarti sepenuhnya dikendalikan Roh Kudus (?),

Benarrr. Seharusnya demikian.

2 Ptr 1:21
sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.


Tp tak dipungkiri, dg sgala kterbatasannya, ada kasus dimana manusia (baca:hamba Tuhan) walaupun mmiliki hati yg tulus, namun ia malah mmasukkan pmikirannya sendiri, lalu mnyampaikannya kpd orang lain dg label 'inilah firman Tuhan'.

Quote
tapi dalam ayat yang saya ajukan di atas, mengapa Paulus mengatakan 'kriteria' (?) tentang nubuat? Terlebih lagi nubuat itu 'isi'-nya ramalan. 'Kan tidak mungkin kalau dikatakan bahwa Paulus sedang 'mengatur' ramalan dari Roh Kudus? Apakah saat itu Paulus sedang mengajukan kepada orang Kristen tentang 'kriteria' pengujian suatu nubuat yang berisi ramalan itu?

Apa yg dkatakan oleh Paulus adalah tujuan nubuat.
Nubuat ditujukan utk mbangun, mnasihati dan mhibur.

Paulus mngatakan bhw setiap orang percaya boleh bernubuat satu sama lain dg tujuan mbangun, mnasihati dan mhibur.
Untuk isi nubuat, tentu Paulus tidak dapat mengatur-atur Roh Kudus.

Bukan semua kata-kata semangat, hiburan dan nasihat serta-merta disebut sbg nubuat.

Nubuat adalah pesan dari Tuhan.
Jika seseorang tidak mdapat pesan dari Tuhan atas seseorang, maka ia tidak berhak melabel perkataannya sbg 'nubuat' atau sbg 'pesan Tuhan'. Ia harus mngatakan bhw ucapannya adalah pendapat pribadinya sendiri.

Semoga nyambung dg ptanyaannya yach.

Quote
Lha... itu bukannya karunia kata-kata pengetahuan?

Kata-kata pengetahuan berisi sesuatu yg 'sudah' dan 'sedang' terjadi.
Kata-kata nubuat berisi sesuatu yg 'akan' terjadi.

Quote
Pengujian nubuat itu apakah tentang penggenapan ramalannya, atau tentang 'isi' dari nubuat itu (yaitu harus membangun, menasihati dan menghibur)?

Ada 4 pengujian
1. Disampaikan oleh sesama orang percaya yg beriman kpd Yesus Kristus
2. Dari sisi penggenapan (jika tidak tergenapi brarti palsu)
3. Harus ada yg mkonfirmasikannya (mnyampaikan/mdapatkan hal yg serupa)
4. Tujuannya mmuliakan Tuhan Yesus (tmsk mbangun, mnasihati, mhibur)

Quote
Ooo, jadi maksud Bro, ada perbedaan antara 'nubuat' dengan 'karunia bernubuat', begitu, ya, Bro....

Ya.
Karunia bernubuat diberikan utk tujuan bersama (tujuan yg lebih besar dari skadar nasihat pribadi).

Sama spt iman (pribadi) bbeda dg karunia iman (utk kpentingan jemaat),
Bahasa roh (pribadi) bbeda dg karunia bahasa roh (utk kpentingan jemaat),
Pengetahuan (pribadi) bbeda dg karunia pengetahuan (utk kpentingan jemaat),
Hikmat (pribadi) bbeda dg karunia hikmat (utk kpentingan jemaat).

Semua karunia Roh dbrikan utk kpentingan bersama.

1 Kor 12:7
Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline epafras

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 82
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #6 on: December 07, 2012, 11:44:24 AM »



2 Ptr 1:21
sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah.


Tp tak dipungkiri, dg sgala kterbatasannya, ada kasus dimana manusia (baca:hamba Tuhan) walaupun mmiliki hati yg tulus, namun ia malah mmasukkan pmikirannya sendiri, lalu mnyampaikannya kpd orang lain dg label 'inilah firman Tuhan'.

Ada 4 pengujian
1. Disampaikan oleh sesama orang percaya yg beriman kpd Yesus Kristus
2. Dari sisi penggenapan (jika tidak tergenapi brarti palsu)
3. Harus ada yg mkonfirmasikannya (mnyampaikan/mdapatkan hal yg serupa)
4. Tujuannya mmuliakan Tuhan Yesus (tmsk mbangun, mnasihati, mhibur)

 

Poin-#3 di atas agak berat, mungkin, ya, Bro… soalnya mengesankan bahwa untuk ‘mengharuskan’ Roh Kudus untuk memberikan konfirmasinya pula kepada orang lain.

Menguji tujuan, penggenapan, dll, mungkin tingkat kesulitannya tidak terlalu tinggi (karena berkaitan dengan ‘isi/materi' nubuat)…  tetapi bagaimana cara menguji ‘motif’ atau ‘roh’ atau ‘semangat’ dibalik ‘nubuat’ yang disampaikan seseorang dan di ‘belakang’ orang yang bernubuat itu? Subyektif?

Terus, kalau ‘nubuat’ berbeda dengan ‘karunia bernubuat’, apakah boleh jika seseorang yang begitu ‘sering’ (relatif) atasnya Roh Kudus mengoperasikan ‘nubuat’ dan/atau ‘karunia nubuat’ itu sendiri, maka orang itu dapat disebut memiliki karunia nabi?



Apa yg dkatakan oleh Paulus adalah tujuan nubuat.
Nubuat ditujukan utk mbangun, mnasihati dan mhibur.

Paulus mngatakan bhw setiap orang percaya boleh bernubuat satu sama lain dg tujuan mbangun, mnasihati dan mhibur.
Untuk isi nubuat, tentu Paulus tidak dapat mengatur-atur Roh Kudus.

Bukan semua kata-kata semangat, hiburan dan nasihat serta-merta disebut sbg nubuat.

Nubuat adalah pesan dari Tuhan.
Jika seseorang tidak mdapat pesan dari Tuhan atas seseorang, maka ia tidak berhak melabel perkataannya sbg 'nubuat' atau sbg 'pesan Tuhan'. Ia harus mngatakan bhw ucapannya adalah pendapat pribadinya sendiri.
 

Jadi, ‘isi’ nubuat adalah murni dari Roh Kudus. Tapi bolehkah manusia yang menerima pesannya itu membuat sendiri ‘kemasan’-nya (tanpa merubah ‘isi’-nya) demi mencapai ‘tujuan’ yang disebutkan Paulus itu (bahkan ada yang memberikan ‘irama’ sehingga mirip lagu baru)?

Terakhir, apakah nubuat (bukan karunia nubuat seperti kategorisasi Anda) selalu boleh disampaikan di hadapan umum? Bagaimana seseorang (yang menerima ‘pesan’ dari Roh Kudus) mempertimbangkan bahwa satu pesan boleh, dan pesan tertentu lainnya tidak boleh, disampaikan di hadapan orang lain atau jemaat? Apakah Roh Kudus selalu memberi isyarat untuk itu?

Salam,
Jesus cares…

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #7 on: December 07, 2012, 12:18:00 PM »

Poin-#3 di atas agak berat, mungkin, ya, Bro… soalnya mengesankan bahwa untuk ‘mengharuskan’ Roh Kudus untuk memberikan konfirmasinya pula kepada orang lain.

Ketentuan itu ditetapkan oleh Tuhan sendiri.
Oleh keterangan 2 atau 3 saksi, maka suatu perkara jadi sah.

Quote
Menguji tujuan, penggenapan, dll, mungkin tingkat kesulitannya tidak terlalu tinggi (karena berkaitan dengan ‘isi/materi' nubuat)…  tetapi bagaimana cara menguji ‘motif’ atau ‘roh’ atau ‘semangat’ dibalik ‘nubuat’ yang disampaikan seseorang dan di ‘belakang’ orang yang bernubuat itu? Subyektif?

Makanya itu perlunya konfirmasi.
Biarpun yg ucapkan nubuat adalah Pendeta ternama dg reputasi luas, tetap perlu konfirmasi - jangan langsung percaya.

Quote
Terus, kalau ‘nubuat’ berbeda dengan ‘karunia bernubuat’, apakah boleh jika seseorang yang begitu ‘sering’ (relatif) atasnya Roh Kudus mengoperasikan ‘nubuat’ dan/atau ‘karunia nubuat’ itu sendiri, maka orang itu dapat disebut memiliki karunia nabi?

Bisa.
Tetapi seseorang yg mmiliki 'karunia nabi' tidak serta-merta dapat menganggap dirinya / disebut orang sbg 'nabi'.

Nabi pasti mmiliki karunia nabi, tapi org yg mmiliki karunia nabi belum tentu adalah nabi.

Quote
Jadi, ‘isi’ nubuat adalah murni dari Roh Kudus. Tapi bolehkah manusia yang menerima pesannya itu membuat sendiri ‘kemasan’-nya (tanpa merubah ‘isi’-nya) demi mencapai ‘tujuan’ yang disebutkan Paulus itu (bahkan ada yang memberikan ‘irama’ sehingga mirip lagu baru)?

Kl pendapat saya pribadi, bisa saja Bro.
Ada kalanya Tuhan mbri pesan dg spesifik, tp ada kalanya hanya intinya saja.

Misal :
Tuhan katakan : 'Peringatkan bahwa dia harus bertobat segera.'

Nah, cara pnyampaiannya bisa dikemas dg halus, tanpa bahasa menghakimi shg yg mdengar bisa lebih terbuka.

Quote
Terakhir, apakah nubuat (bukan karunia nubuat seperti kategorisasi Anda) selalu boleh disampaikan di hadapan umum? Bagaimana seseorang (yang menerima ‘pesan’ dari Roh Kudus) mempertimbangkan bahwa satu pesan boleh, dan pesan tertentu lainnya tidak boleh, disampaikan di hadapan orang lain atau jemaat? Apakah Roh Kudus selalu memberi isyarat untuk itu?

Salam,
Jesus cares…

Itu perlu minta hikmat dari Tuhan.
Ada hal-hal yg sifatnya personal dan rahasia shg tidak pantas diucapkan depan umum.

Tuhan Yesus memberkati
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline Husada

  • Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #8 on: August 19, 2013, 10:21:44 AM »
Hmmm... ternyata cukup menarik.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #9 on: August 19, 2013, 11:01:52 AM »
Memang menarik, setelah lebih dari setengah tahun tidak ada tanggapan, he he he he.


Offline Husada

  • Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #10 on: August 19, 2013, 02:45:24 PM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.

Setelah membaca paparan Siip yang ditimpali oleh Epafras di atas, pikiran saya melayang ke kalimat yang sering disebut orang, yaitu Unity is not uniformity. Sekilas, mengartikan Unity is not uniformity membawa pemahaman saya kepada satu roh beda-beda karunia. Satu roh, menggambarkan unity, dan beda-beda karunia menggambarkan not uniformity.

Namun, sering juga Unity is not uniformity itu dijadikan argumen untuk 'membenarkan' banyak denominasi, diimani, sepanjang dalam naungan Roh Kudus, dan dikepalai oleh Jesus Kristus, maka banyak denominasi adalah hal yang wajar dan berterima. Kenyataan seperti itu justru memunculkan pertanyaan di pikiran saya, apakah benar banyak denominasi dinaungi oleh roh yang satu dan dikepalai oleh Jesus Kristus?

Bergerak dari satu roh beda-beda karunia, seolah-olah membenarkan adanya denominasi yang lebih dari satu tetapi dinaungi roh yang satu. Sehingga terbuka pemahaman: roh yang satu mengaruniakan hal yang berlainan kepada denominasi yang satu dan denominasi lain. Benarkah?

Saya pikir, jika benar demikian, yaitu roh yang satu memberikan karunia yang berbeda kepada suatu kumpulan dengan kumpulan yang lain, maka kedua kumpulan itu akan saling menerima, sebab keduanya akan saling melengkapi yaitu memperkaya karunia yang diterima dari roh yang satu. Untuk konkritnya, misalkan saja satu kumpulan memperoleh karunia berbahasa roh, dan kumpulan lainnya memperoleh karunia menerjemahkan bahasa roh. Idealnya, kedua kumpulan itu akan saling melengkapi, saling memperkaya, karena menerima karunia yang berbeda dari roh yang satu.

Kenyataan lapangan, apakah demikian? Apakah ajaran suatu kelompok yang menerima karunia tertentu, berterima diajarkan di kelompok lain yang mendapat karunia yang berbeda, meskipun karunia itu diyakini dari roh yang satu?

Yang ingin saya sampaikan ialah, berterimakah kenyataan yang demikian? Bila tiap kumpulan merasa memperoleh karunia dari roh yang satu, mengapa ajaran suatu kumpulan tidak dapat dengan bebas diajarkan di kumpulan lain, padahal mengaku berasal dari roh yang satu? Saya pikir, dengan dasar seperti tadi saya ungkapkan di atas, bila misalnya kumpulan A memperoleh karunia X, dan kumpulan B memperoleh karunia Y, sumber karunia X dan Y adalah satu, mengapa ajaran A dan B tidak berkenan saling dipertukarkan?

Damai, damai, damai.
« Last Edit: August 19, 2013, 02:47:24 PM by Husada »
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #11 on: September 03, 2013, 01:14:21 PM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.

Amiiin.

Quote
Setelah membaca paparan Siip yang ditimpali oleh Epafras di atas, pikiran saya melayang ke kalimat yang sering disebut orang, yaitu Unity is not uniformity. Sekilas, mengartikan Unity is not uniformity membawa pemahaman saya kepada satu roh beda-beda karunia. Satu roh, menggambarkan unity, dan beda-beda karunia menggambarkan not uniformity.

Okey

Quote
Namun, sering juga Unity is not uniformity itu dijadikan argumen untuk 'membenarkan' banyak denominasi, diimani, sepanjang dalam naungan Roh Kudus, dan dikepalai oleh Jesus Kristus, maka banyak denominasi adalah hal yang wajar dan berterima. Kenyataan seperti itu justru memunculkan pertanyaan di pikiran saya, apakah benar banyak denominasi dinaungi oleh roh yang satu dan dikepalai oleh Jesus Kristus?

Bergerak dari satu roh beda-beda karunia, seolah-olah membenarkan adanya denominasi yang lebih dari satu tetapi dinaungi roh yang satu. Sehingga terbuka pemahaman: roh yang satu mengaruniakan hal yang berlainan kepada denominasi yang satu dan denominasi lain. Benarkah?

Tidak.
Beda demoninasi yg ada saat ini lebih banyak mencerminkan beda doktrin (penafsiran Alkitab) ketimbang beda karunia roh.

Quote
Saya pikir, jika benar demikian, yaitu roh yang satu memberikan karunia yang berbeda kepada suatu kumpulan dengan kumpulan yang lain, maka kedua kumpulan itu akan saling menerima, sebab keduanya akan saling melengkapi yaitu memperkaya karunia yang diterima dari roh yang satu. Untuk konkritnya, misalkan saja satu kumpulan memperoleh karunia berbahasa roh, dan kumpulan lainnya memperoleh karunia menerjemahkan bahasa roh. Idealnya, kedua kumpulan itu akan saling melengkapi, saling memperkaya, karena menerima karunia yang berbeda dari roh yang satu.

Bisa saja, tp mksd Paulus bukanlah demikian.

Paulus mmaksudkan di dalam 1 jemaat (lokal) bisa ada beberapa orang yg dbri karunia saling berlainan utk mbangun jemaat (lokal) tsb.

Yg saya maksudkan disini adalah 'karunia' ya, bukan 'visi'.

Jemaat (gereja) yg satu bisa saja punya visi yg bbeda dg jemaat lainnya.

Mksdnya bgini,
Ada gereja yg lahir utk mlayani orang-orang miskin, maka fasilitasnya terbatas dan kemampuan terbatas.
Tentu saja visi Tuhan bagi gereja itu akan beda dg gereja yg lahir utk melayani orang-orang kaya.

Ga mungkin Tuhan menuntut gereja yg mlayani orang miskin utk mnyediakan bangku-bangku nyaman, ac yg dingin dan aksesori mewah. Jikapun gereja itu mmaksakan diri, maka orang-orang miskin pun enggan kesana krn ga mrasa homy.
Sbaliknya, jika gerejanya berbangku kayu, ruangan panas dan terlihat tua, orang kaya juga enggan ksana.

Visi Tuhan utk stiap gereja pastilah unik, ssuai dg panggilanNya utk gereja tsb.
Adalah keliru jika gereja yg satu mhakimi gereja yg lain bdsk visi mreka sendiri.

Yg satu mhakimi yg lain krn kurang banyak penginjilan, yg lain mhakimi krn kurang banyak mujizat, sisanya mhakimi krn kurang pujian penyembahan. Itu semua nantinya akan dhakimi Tuhan juga apakah mreka sudah excellent dalam visinya sndiri sblm mhakimi visi orang lain.

Quote
Kenyataan lapangan, apakah demikian? Apakah ajaran suatu kelompok yang menerima karunia tertentu, berterima diajarkan di kelompok lain yang mendapat karunia yang berbeda, meskipun karunia itu diyakini dari roh yang satu?

Kl benar-benar karunia, maka orang harusnya saling menerima.

Misalnya nih,
Kl saya dari gereja yg kuat di penginjilan, maka ktika saya mlayani sso yg sdg terikat roh jahat yg sangat kuat, saya akan sengaja mereferensikan orang itu utk pergi konseling di gereja yg kuat visinya di pelepasan.
Urusan orang itu akan stay di jemaat itu atau kembali ke gereja saya, itu bukan urusan saya.

Quote
Yang ingin saya sampaikan ialah, berterimakah kenyataan yang demikian? Bila tiap kumpulan merasa memperoleh karunia dari roh yang satu, mengapa ajaran suatu kumpulan tidak dapat dengan bebas diajarkan di kumpulan lain, padahal mengaku berasal dari roh yang satu? Saya pikir, dengan dasar seperti tadi saya ungkapkan di atas, bila misalnya kumpulan A memperoleh karunia X, dan kumpulan B memperoleh karunia Y, sumber karunia X dan Y adalah satu, mengapa ajaran A dan B tidak berkenan saling dipertukarkan?

Damai, damai, damai.

Krn tidak saling memahami atau krn salah memahami.

----------

Pendapatmu ini menarik Bro,
Krn ini topik yg saya mulai, maka saya tertarik mrespons ssuai apa yg saya tau.

Sbnrnya model 'unity in uniformity' sudah ada sampelnya di Alkitab, yaitu di kitab Wahyu.

Ada 7 jemaat di kitab Wahyu.

- Tuhan mewahyukan diri kpd ke-7 jemaat dg cara yg berbeda-beda,
- Tuhan mbrikan visi/tujuan yg berbeda-beda kpd 7 jemaat,
- Tuhan mengijinkan pencobaan yg berbeda-beda pd 7 jemaat,
- Tuhan memberikan talenta yg berbeda-beda pd 7 jemaat,
- Tuhan menjanjikan hadiah yg berbeda-beda pd 7 jemaat.

Tp ke-7 jemaat itu sama-sama adalah jemaatNya yg ditebus oleh darahNya, yg mengenalNya sbg Tuhan dan Juruselamat, yg taat kepadaNya dan harus bertumbuh dalam kasih.

Kl skrg ini beda denominasi lebih terkesan krn beda tafsiran akan tulisan Alkitab.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline Husada

  • Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #12 on: September 03, 2013, 04:43:38 PM »
Amiiin.
Puji Jesus.
Quote
Tidak.
Beda demoninasi yg ada saat ini lebih banyak mencerminkan beda doktrin (penafsiran Alkitab) ketimbang beda karunia roh.
Oo begitu. Artinya, satu Alkitab, ditafsirkan berbeda oleh kelompok berbeda, begitukah?

Saya pikir, kalau kelompok penafsir itu menggunakan bahasa yang sama dengan kelompok yang menerima tafsiran, tidak akan ada perbedaan yang kontras. Pun kalau ada perbedaan, setelah saling mengajukan latar pikir dan latar pemahaman, suasana akan menjadi damai dalam kesatuan. Namun, kenyataannya, dari sekian banyak denominasi, tidak terlihat ada upaya-upaya menyatukan penafsiran untuk menyatukan umat. Masing-masing denominasi menyimpulkan bahwa 'tafsiran' denominasinyalah yang paling benar, maka tidak perlu membanding-banding atau mempelajari tafsiran denominasi lain. Seolah-olah bilang, Loe, loe, gue, gue yang dalam bahasa Arab kayaknya dekat dengan, "Laquum dhinuquum walhyadien".
Quote
Bisa saja, tp mksd Paulus bukanlah demikian.
Paulus mmaksudkan di dalam 1 jemaat (lokal) bisa ada beberapa orang yg dbri karunia saling berlainan utk mbangun jemaat (lokal) tsb.
Yg saya maksudkan disini adalah 'karunia' ya, bukan 'visi'.
Jemaat (gereja) yg satu bisa saja punya visi yg bbeda dg jemaat lainnya.
Sungguh, ini sangat sulit saya fahami. Tentang dalam suatu jemaat dikaruniakan karunia yang berbeda kepada orang yang berbeda, masih dapat saya pahami. Namun kalau sudah mempunyai visi yang berbeda, itu saya maknai bahwa jemaat yang satu mengutamakan keinginannya daripada keinginan Tuhan. Jemaat yang lain lagi, mengutamkan keinginannya dan bukan mengutamakan keinginan Tuhan. Nah, pada saat tiap kumpulan jemaat mengutamakan keinginannya dengan mengabaikan keinginan Tuhan, maka terjadilah jemaat-jemaat, sementara Tuhan Jesus Kristus mendirikan hanya satu jemaat.
Quote
Mksdnya bgini,
Ada gereja yg lahir utk mlayani orang-orang miskin, maka fasilitasnya terbatas dan kemampuan terbatas.
Tentu saja visi Tuhan bagi gereja itu akan beda dg gereja yg lahir utk melayani orang-orang kaya.
:think: Hmmm... artinya, menurut Anda, ada beberapa jenis gereja, ya? Ada yang lahir untuk melayani orang miskin, ada yang lahir untuk melayani orang kaya. :think1: Tapi, yang saya imani selama ini, Tuhan yang terjelma di Gereja, tidak membedakan orang dari kemampuan ekonominya. Gereja, melayani umat, baik miskin atau kaya, maupun sangat kaya.
Quote
Ga mungkin Tuhan menuntut gereja yg mlayani orang miskin utk mnyediakan bangku-bangku nyaman, ac yg dingin dan aksesori mewah. Jikapun gereja itu mmaksakan diri, maka orang-orang miskin pun enggan kesana krn ga mrasa homy.
Sbaliknya, jika gerejanya berbangku kayu, ruangan panas dan terlihat tua, orang kaya juga enggan ksana.
:think: Itu karena Tuhan tahu apa yang dibutuhkan oleh umatNya, ya? Umat yang membutuhkan ac diberikan ac, umat yang memberikan bangku kayu diberikan bangku kayu, begitukah? Lhah, yang membelikan sarana-sarana itu adalah umat, kan?
Quote
Visi Tuhan utk stiap gereja pastilah unik, ssuai dg panggilanNya utk gereja tsb.
Wow, jadiii... jemaat (gereja) yang didirikan Tuhan Jesus Kristus itu, menurut pemahaman Anda ada beberapa, dan masing-masing mempunyai visi yang berbeda, ya?
Quote
Adalah keliru jika gereja yg satu mhakimi gereja yg lain bdsk visi mreka sendiri.
Jika memang Tuhan Jesus Kristus mendirikan banyak jemaat (gereja), saya kira memang salah kalau masing-masing jemaat (gereja) menghakimi jemaat (gereja) lain, sebab yang memegang hak menghakimi adalah Tuhan, sealur pikir dengan ini,
Quote
Yg satu mhakimi yg lain krn kurang banyak penginjilan, yg lain mhakimi krn kurang banyak mujizat, sisanya mhakimi krn kurang pujian penyembahan. Itu semua nantinya akan dhakimi Tuhan juga apakah mreka sudah excellent dalam visinya sndiri sblm mhakimi visi orang lain.
Quote
Kl benar-benar karunia, maka orang harusnya saling menerima.

Misalnya nih,
Kl saya dari gereja yg kuat di penginjilan, maka ktika saya mlayani sso yg sdg terikat roh jahat yg sangat kuat, saya akan sengaja mereferensikan orang itu utk pergi konseling di gereja yg kuat visinya di pelepasan.
Urusan orang itu akan stay di jemaat itu atau kembali ke gereja saya, itu bukan urusan saya.
Apakah pemahaman seperti ini tidak bertentangan dengan yang tadi diatas itu, yang Anda katakan bahwa karunia untuk orang per orang bisa berbeda meski dalam satu jemaat (gereja)? Sebab, pemahaman saya, bila anggota jemaat (gereja) yang satu diberikan berbagai karunia, tentu segala jenis karunia sudah diberikan kepada jemaat (gereja) tersebut.

Quote
Krn tidak saling memahami atau krn salah memahami.
Saya kira, tidak memahami dan kurang memahami itu dapat diatasi dengan saling memberi pemahaman, sepanjang masing-masing pihak mau saling mendengar.

----------

Quote
Pendapatmu ini menarik Bro,
Krn ini topik yg saya mulai, maka saya tertarik mrespons ssuai apa yg saya tau.

Sbnrnya model 'unity in uniformity' sudah ada sampelnya di Alkitab, yaitu di kitab Wahyu.

Ada 7 jemaat di kitab Wahyu.

- Tuhan mewahyukan diri kpd ke-7 jemaat dg cara yg berbeda-beda,
- Tuhan mbrikan visi/tujuan yg berbeda-beda kpd 7 jemaat,
- Tuhan mengijinkan pencobaan yg berbeda-beda pd 7 jemaat,
- Tuhan memberikan talenta yg berbeda-beda pd 7 jemaat,
- Tuhan menjanjikan hadiah yg berbeda-beda pd 7 jemaat.

Tp ke-7 jemaat itu sama-sama adalah jemaatNya yg ditebus oleh darahNya, yg mengenalNya sbg Tuhan dan Juruselamat, yg taat kepadaNya dan harus bertumbuh dalam kasih.

Kl skrg ini beda denominasi lebih terkesan krn beda tafsiran akan tulisan Alkitab.
Terima kasih atas responnya. Yang menjadi pengganjal dalam pemahaman saya ialah, mengapa terjadi beda tafsir? Apakah karena tafsiran itu mempunyai varian, sehingga tafsiran si A bisa berbeda dari tafsiran si B, dan si C, dst? Saya kira, idealnya, karena sumber ajaran itu hanya satu yaitu Tuhan Jesus Kristus, maka seharusnya ada penafsir yang berwenang. Jadi, varian-varian penafsiran harus mengacu pada tafsir yang diberi kewenangan menafsir.

Karena itu pula maka menurut pemahaman saya, sesuai dengan yang tertulis di Mat 16:18, Tuhan mendirikan jemaat, bukan mendirikan jemaat-jemaat. Pihak yang berwenang mengajarkan segala yang diperintahkan Tuhan Jesus Kristus adalah mereka yang mendapat kewenangan mengajar sesuai dengan Mat 28:20, "Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Masalahnya mungkin, ada ayat lain yang seolah-olah memberikan kewenangan kepada setiap orang untuk memahami ajaran Tuhan Jesus Kristus yang tidak diajarkan oleh pengajar yang berwenang. Dengan begitu, maka setiap orang yang 'merasa' mempunyai kewenangan mengajar, dan mengklaim ajarannyalah yang paling benar karena dia diajar oleh Roh Kudus, dan terjadilah berbagai tafsiran yang 'dirasakan' sebagai hasil ajaran Roh Kudus. Jadinya, yahhh... banyak denominasi dengan banyak varian penafsiran atas ajaran yang satu.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #13 on: September 03, 2013, 05:31:28 PM »
Setelah membaca seluruh tulisan Bro Husada, maka saya batasi diri hanya mnanggapi beberapa saja.
Sisanya akan terbentur pada perbedaan denominasi kita yg juga berakibat perbedaan sudut pandang.
Saya tidak ingin panjang-panjang dalam hal tsb krn yg dibahas di topik ini adalah tentang karunia rohani, bukan perbedaan denominasi.

Quote
Sungguh, ini sangat sulit saya fahami. Tentang dalam suatu jemaat dikaruniakan karunia yang berbeda kepada orang yang berbeda, masih dapat saya pahami. Namun kalau sudah mempunyai visi yang berbeda, itu saya maknai bahwa jemaat yang satu mengutamakan keinginannya daripada keinginan Tuhan. Jemaat yang lain lagi, mengutamkan keinginannya dan bukan mengutamakan keinginan Tuhan. Nah, pada saat tiap kumpulan jemaat mengutamakan keinginannya dengan mengabaikan keinginan Tuhan, maka terjadilah jemaat-jemaat, sementara Tuhan Jesus Kristus mendirikan hanya satu jemaat.  :think:

Hmmm... artinya, menurut Anda, ada beberapa jenis gereja, ya? Ada yang lahir untuk melayani orang miskin, ada yang lahir untuk melayani orang kaya. :think1: Tapi, yang saya imani selama ini, Tuhan yang terjelma di Gereja, tidak membedakan orang dari kemampuan ekonominya. Gereja, melayani umat, baik miskin atau kaya, maupun sangat kaya. :think:

Dari denominasi Bro Husada, saya bisa memahami mngapa gagasan saya ini sukar utk Bro terima...
Tp ndak apa, saya coba jelaskan sudut pandang saya.

Tentu saja saya bisa memahami bahwa Bro Husada selama ini dibesarkan pd sebuah denominasi gereja yg besar dengan susunan organisasi yg rapi, dengan ciri-ciri yg serupa, ajaran-ajaran yg lengkap dan seragam yg dapat ditemukan pd cabang-cabangnya di seluruh dunia.

Saya pun mmahami bhw Bro Husada akan (sangat mungkin) menilai (mengimani dan meyakini) bhw denominasi tempat Bro melayani sudah dengan lengkap mengalirkan karunia Tuhan bagi dunia ini.

Dan saya pun dapat mengerti jika pendapat selain opini di atas akan (sangat mungkin) Bro Husada tolak atau minimal akan sulit dicerna sbg opini yg masuk akal.

Tp jika saya bisa diskusi terbuka, maka saya tidak akan sependapat bhw denominasi Bro sudah dengan lengkap menjalankan kepenuhan dari semua karunia yg Allah sediakan, SAMA SEPERTI saya tidak sependapat bhw denominasi tempat saya berjemaat sudah menjadi representasi lengkap dari semua karunia Allah.

------------

Definisi 'visi' yg saya maksudkan ini adalah 'panggilan'.

Tuhan Yesus hanya mendirikan Satu Tubuh, Satu Jemaat dan Satu Gereja.
Tetapi di dalam kesatuannya itu, ada bagian-bagian yg telah Ia tentukan sesuai dg panggilanNya utk melayani di bidang spesifik.

Ef 4:16
Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.


1 Kor 12:5
Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.


Jika kita membuka mata kita, maka kita bisa melihat peran dari gereja lain dalam mengalirkan karunia Ilahi yg berbeda dari gereja kita.

Skali lagi,
Gereja hanya 1, Tubuh Kristus hanya 1.
Tapi panggilan Tuhan pd gereja itu berbeda-beda, ssuai peran bagian-bagian dalam Tubuh yg telah Ia tentukan.

---------

Terima kasih Bro Husada,
Marilah kita kembali pd bahasan karunia-karunia roh.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Pojok Diskusi - Karunia Roh
« Reply #14 on: September 03, 2013, 05:52:41 PM »
@Siip

Quote
Jika kita membuka mata kita, maka kita bisa melihat peran dari gereja lain dalam mengalirkan karunia Ilahi yg berbeda dari gereja kita.

Skali lagi,
Gereja hanya 1, Tubuh Kristus hanya 1.
Tapi panggilan Tuhan pd gereja itu berbeda-beda, ssuai peran bagian-bagian dalam Tubuh yg telah Ia tentukan.

Boleh ngga bro, jika saya artikan secara beda tapi mirip.
Misalnya, bahwa ada orang orang yang senang dengan gereja yang agung berliturgi teratur, maka mereka memilih Katolik. Sementara orang yang lebih menyukai suasana akrab dengan musik lebih menghentak gereja yang terdapat dibanyak tempat, akan lebih memilih Karismatik.

Apakah bisa diartikan demikian?

Syalom