Author Topic: Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?  (Read 1564 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?
« on: December 06, 2012, 09:41:51 AM »
Hai teman-teman yg dikasihi Tuhan Yesus!

Tdapat banyak opini yg berkembang di kalangan Kristiani mengenai 2 praktek yg (katanya) umum dijumpai di kalangan karismatik, yaitu fenomena 'rebah dalam Roh' yang kemudian dikait-kaitkan dengan 'didoakan dengan didorong-dorong supaya rebah'.

Saya akan coba share opini dari apa yg saya ketahui dan alami mengenai kedua hal tersebut. Sharing ini khususnya saya tujukan kepada rekan-rekan karismatik yg tentunya familiar dengan kedua hal tersebut.

----------

Rebah dalam Roh

Apakah rebah dalam Roh adalah fenomena alkitabiah?
 
Ternyata jawabannya adalah : Ya.

Bil 23:2-4
Ketika Bileam memandang ke depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, maka Roh Allah menghinggapi dia.
Lalu diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya;
tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap.


Ketika Bileam 'dihinggapi' Roh Allah (Roh Allah turun ke atas dia), maka Bileam mngalami manifestasi kuasa Roh berupa :
Rebah ke tanah, mdengar firman Allah, mdapat penglihatan, tetapi dengan mata tetap tersingkap (terbuka).

Dapat kita lihat dsini bahwa skalipun Bileam rebah ke tanah oleh kuasa Roh, tetapi ia masih tetap menyadari apa yg tjadi pada dia (matanya tersingkap).

1 Sam 19:23-24
Lalu pergilah ia ke sana, ke Nayot, dekat Rama dan pada diapun hinggaplah Roh Allah, dan selama ia melanjutkan perjalanannya ia kepenuhan seperti nabi, hingga ia sampai ke Nayot dekat Rama.
Iapun menanggalkan pakaiannya, dan iapun juga kepenuhan di depan Samuel. Ia rebah terhantar dengan telanjang sehari-harian dan semalam-malaman itu. Itulah sebabnya orang berkata: "Apakah juga Saul termasuk golongan nabi?"


Ketika Roh Allah hinggap di atas Saul, maka Saul kepenuhan seperti nabi. Ketika Saul btemu dg Samuel, maka ia kepenuhan sambil rebah sehari-harian di bawah kuasa Roh Kudus.

Dari kedua ayat tsb dapat kita tarik ksimpulan bhw fenomena rebah oleh Roh adalah alkitabiah.

------------

Apakah kepenuhan Roh Kudus harus diikuti dengan rebah?

Tentu saja tidak.
Alkitab mencatat tidak semua peristiwa dihinggapi Roh Kudus / kepenuhan Roh Kudus selalu diikuti dengan rebah.
Bahkan Alkitab hanya mencatat 2 peristiwa dimana orang-orang rebah setelah dihinggapi Roh Kudus.

Maka itu pandangan jika orang dijamah Roh Kudus maka harus rebah (sbg tanda sah sedang dijamah) adalah keliru besarrrrr.

Alkitab lebih banyak mencatat bahwa ketika sso dpenuhi / dhinggapi Roh Kudus, maka ia akan mengucapkan nubuat atau pernyataan-pernyataan supranatural dari Roh Kudus.

Bil 23:2-4
Ketika Bileam memandang ke depan dan melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka, maka Roh Allah menghinggapi dia.
Lalu diucapkannyalah sanjaknya, katanya: "Tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya;
tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap.


Ketika Roh hingga pd Bileam, maka ia mengucapkan sanjak (sanjak berkat dan nubuat utk Israel).

1 Sam 19:23-24 (Amp)
So he went on to Naioth in Ramah; and the Spirit of God came upon him also, and as he went on he prophesied until he came to Naioth in Ramah.
He took off his royal robes and prophesied before Samuel and lay down stripped thus all that day and night. So they say, Is Saul also among the prophets?


Ketika Roh hingga di atas Saul, maka ia bernubuat sepanjang hari (istilahnya : kepenuhan seperti nabi).

2 Taw 15:1-2
Azarya bin Oded dihinggapi Roh Allah.   
Ia pergi menemui Asa dan berkata kepadanya: "Dengarlah kepadaku, Asa dan seluruh Yehuda dan Benyamin! Tuhan beserta dengan kamu bilamana kamu beserta dengan Dia. Bilamana kamu mencari-Nya, Ia berkenan ditemui olehmu, tetapi bilamana kamu meninggalkan-Nya, kamu akan ditinggalkan-Nya.


Ketika Roh Allah hingga atas Azarya, ia pergi dan berbicara kpd Raja Asa mengenai peringatanNya.

2 Taw 20:14-15
Lalu Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, dihinggapi Roh Tuhan di tengah-tengah jemaah,
dan berseru
: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman Tuhan kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.


Ketika Yahaziel dhinggapi Roh, maka ia pun berseru mengenai rencana pembebasan Tuhan.

Bil 11:24-26
So Moses went out and told the people the words of the Lord, and he gathered seventy men of the elders of the people and set them round about the Tent.
And the Lord came down in the cloud and spoke to him, and took of the Spirit that was upon him and put It upon the seventy elders; and when the Spirit rested upon them, they prophesied [sounding forth the praises of God and declaring His will]. Then they did so no more.
But there remained two men in the camp named Eldad and Medad. The Spirit rested upon them, and they were of those who were selected and listed, yet they did not go out to the Tent [as told to do], but they prophesied in the camp.


Ketika Roh Allah hingga atas 70 tua-tua, maka mreka bernubuat dan memuji-muji Tuhan.

Kis 10:44-46
Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.
Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,
sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:


Ketika Roh Kudus turun (hinggap ke atas) Kornelius cs, maka mreka spontan memuliakan Allah dan bbahasa roh.

Kis 19:6
Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.


Ktika Roh Kudus turun (hinggap ke atas) murid-murid di Efesus, maka mreka spontan bernubuat dan bbahasa roh.

Kis 2:2-4,11b
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah."


Ktika Roh Kudus turun ke atas para murid dlm bentuk lidah api yg hinggap di atas tiap orang, maka mreka spontan bkata-kata dlm bahasa lain yg isinya mmuliakan perbuatan-perbuatan besar Allah.

Jadi, kepenuhan Roh Kudus tidak selalu dan tidak harus ditandai oleh fenomena rebah, mlainkan justru lebih banyak diikuti oleh keluarnya pernyataan Tuhan, baik dlm bentuk pujian, pesan dari Tuhan maupun nubuatan.
« Last Edit: December 06, 2012, 09:43:47 AM by siip »
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?
« Reply #1 on: December 06, 2012, 09:42:02 AM »
So apakah praktek doa dengan dorong-dorong itu benar?

Tentu saja tidaaaak!!!

Praktek mdoakan dengan dorong-dorong agar yg didoakan rebah adalah bentuk praktek kedagingan.

Kita tidak perlu 'membantu' Tuhan utk mrebahkan orang.
Tuhan bisa lakukan sendiri jika Ia mau.

Kita tidak perlu 'membantu' Tuhan mciptakan kesan pd jemaat bhw seolah kuasa Tuhan sdg bekerja.
Jika Tuhan sedang mcurahkan kuasaNya, maka manifestasi dg sendirinya akan terjadi dan tidak perlu kita 'bantu-bantu'.

Bagi kami para pengerja karismatik yg tbiasa mdorong-dorong jemaat saat sedang mdoakan mreka dg tujuan rebah, ketahuilah bhw perbuatan semacam itu telah mnimbulkan sandungan dan sindiran di kalangan jemaat karismatik dan terutama di kalangan non-karismatik.

Biarlah Tuhan bekerja sesuai kehendakNya, tak usah kita tambah-tambahkan dengan kedagingan.

Tuhan Yesus memberkati.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline fery_y

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 12
  • Reputation Power:
  • Denominasi: charismatic
Re: Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?
« Reply #2 on: December 06, 2012, 03:33:29 PM »
Kadang pendetanya bro yang biking "setting" biar rebah :P

Misal suruh berdiri rame2 di depan ... terus semua bergandengan tangan ....

Jadi kalau ada yg jatuh satu yaa merembet dah :D :D


Offline epafras

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 82
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?
« Reply #3 on: December 06, 2012, 05:38:56 PM »


Jadi, 'rebah' itu bisa alkitabiah... bisa juga tidak...

Rebah yang tidak alkitabiah itu datangnya dari siapa? Coba tebak.... (hehehe ikutan Bro. Siip).  :afro:

Ada yang belum ditumpangkan tangan, tapi sudah rebah... bahkan beramai-ramai (berbarengan)...
Ada juga yang rebah karena kebasan jas (jubah) sang hamba Tuhan... Atau tiupan sang hamba Tuhan...

Tapi, ada ga, ya, kejadian dimana orang yang merebahkan dirinya sendiri...?  :peace:


Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?
« Reply #4 on: December 06, 2012, 06:47:35 PM »

Jadi, 'rebah' itu bisa alkitabiah... bisa juga tidak...

Rebah yang tidak alkitabiah itu datangnya dari siapa? Coba tebak.... (hehehe ikutan Bro. Siip).  :afro:

Ada yang belum ditumpangkan tangan, tapi sudah rebah... bahkan beramai-ramai (berbarengan)...
Ada juga yang rebah karena kebasan jas (jubah) sang hamba Tuhan... Atau tiupan sang hamba Tuhan...

Tapi, ada ga, ya, kejadian dimana orang yang merebahkan dirinya sendiri...?  :peace:



Ya ada donk kjadian mrebahkan diri sendiri, yaitu saat tidur.

Jika Bro phatikan ayat-ayat di atas, maka ada fenomena rebah yg terjadi tanpa campur tangan manusia.

Intinya,
Roh Kudus berhak mrebahkan sso dengan caraNya, dalam waktuNya dan sekehendakNya.
Kita sbg manusia tidak bisa mngatur-ngatur Dia.

Saya pahami ada org yg skeptis (bahkan sinis) thd fenomena ini.
Ya sudah juga tidak apa.

Semua fenomena rohani ini terpulang pada pengalaman pribadi tiap-tiap orang bersama Tuhan.
Jika ada yg pura-pura (atau membuat-buat supaya itu terjadi), Tuhanlah hakimnya.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?
« Reply #5 on: December 06, 2012, 07:12:00 PM »
Tapi memang suka ada yg merebahkan dirinya sendiri, biasanya saat Altar Call..... ya tujuannya mungkin karena supaya kelihatan lebih rohani......

Tapi ada juga yg nggak diapa2in langsung rebah sendiri..., ternyata karena belum makan.... :)
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline fery_y

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 12
  • Reputation Power:
  • Denominasi: charismatic
Re: Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?
« Reply #6 on: December 06, 2012, 07:23:50 PM »
Tapi memang suka ada yg merebahkan dirinya sendiri, biasanya saat Altar Call..... ya tujuannya mungkin karena supaya kelihatan lebih rohani......

Tapi ada juga yg nggak diapa2in langsung rebah sendiri..., ternyata karena belum makan.... :)

Hehhe jadi inget cerita pengerja yang mau di-impartasi oleh Pendeta top ... kan rame2 pengerja maju ke depan tuh, karena kanan kiri pada rebah, dia ikutan merebahkan diri biar gak malu :D

Offline epafras

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 82
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?
« Reply #7 on: December 06, 2012, 08:45:01 PM »
Ya ada donk kjadian mrebahkan diri sendiri, yaitu saat tidur.

Jika Bro phatikan ayat-ayat di atas, maka ada fenomena rebah yg terjadi tanpa campur tangan manusia.

Intinya,
Roh Kudus berhak mrebahkan sso dengan caraNya, dalam waktuNya dan sekehendakNya.
Kita sbg manusia tidak bisa mngatur-ngatur Dia.

Saya pahami ada org yg skeptis (bahkan sinis) thd fenomena ini.
Ya sudah juga tidak apa.

Semua fenomena rohani ini terpulang pada pengalaman pribadi tiap-tiap orang bersama Tuhan.
Jika ada yg pura-pura (atau membuat-buat supaya itu terjadi), Tuhanlah hakimnya.

Wah, saya, sih, ga pernah sinis, malah sebaliknya... Pengen banget rebah-rebahan,,, ehh malah ga pernah kejadian... Tapi ga pernah sampai merebahkan diri... biar pun seribu orang rebah di sisiku... aku tetap tegar berdiri, lho, Bro....  :D  :frantic:  :lol:

Oya, Bro... kalau rebahnya itu karena pekerjaan Roh Kudus, apa Bro pernah dengar (dari orang yang mengalaminya) tentang pengalaman apa saja yang dialaminya saat 'rebah' itu? Atau mungkin Bro sendiri pernah mengalaminya? 



Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?
« Reply #8 on: December 06, 2012, 09:48:25 PM »
Wah, saya, sih, ga pernah sinis, malah sebaliknya... Pengen banget rebah-rebahan,,, ehh malah ga pernah kejadian... Tapi ga pernah sampai merebahkan diri... biar pun seribu orang rebah di sisiku... aku tetap tegar berdiri, lho, Bro....  :D  :frantic:  :lol:

Stujuuu
Kalo ngga direbahkan Tuhan, ya jangan rebah walau yg laen rebah.

Quote
Oya, Bro... kalau rebahnya itu karena pekerjaan Roh Kudus, apa Bro pernah dengar (dari orang yang mengalaminya) tentang pengalaman apa saja yang dialaminya saat 'rebah' itu? Atau mungkin Bro sendiri pernah mengalaminya? 

Ada yg dpt penglihatan (spt kasus Bileam),
Ada yg bbahasa roh dg keras (utk kpentingan dirinya sendiri),
Ada yg mnangis dg keras (krn sdg pelepasan emosional).

Utk yg kasus mnangis dg keras, saya paling ingat kjadian waktu acara retret.
Yg tumbang adl seorang cowo yg datang retret dg tujuan mabok-mabokan (krn retret di puncak - dingin-dingin gimana gitu).
Dia rebah di lantai sambil nangis menggerung-gerung pd sesi baptisan Roh Kudus ketika Pendeta mnumpangkan tangan atasnya. Anda bisa bayangkan, cowo gondrong yg jatuh ke lantai sambil nangis.
Stelah pulang retret dia bersaksi bgmn hidupnya yg sedang low. Sjak itu prubahan terjadi dlm hidupnya.

Namun bgitu, apapun jamahan yg sso trima dlm suatu acara, dia tetap harus di follow-up oleh sesama saudara yg percaya, dia tetap harus scr pribadi disiplin dlm hidup kerohanian (baca Alkitab, berdoa dan beribadah).
Jika tidak, maka hidupnya tidak akan berbuah dg tetap.
« Last Edit: December 06, 2012, 09:50:32 PM by siip »
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline epafras

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 82
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?
« Reply #9 on: December 07, 2012, 11:20:06 AM »
Stujuuu
Kalo ngga direbahkan Tuhan, ya jangan rebah walau yg laen rebah.

Ada yg dpt penglihatan (spt kasus Bileam),
Ada yg bbahasa roh dg keras (utk kpentingan dirinya sendiri),
Ada yg mnangis dg keras (krn sdg pelepasan emosional).

Utk yg kasus mnangis dg keras, saya paling ingat kjadian waktu acara retret.
Yg tumbang adl seorang cowo yg datang retret dg tujuan mabok-mabokan (krn retret di puncak - dingin-dingin gimana gitu).
Dia rebah di lantai sambil nangis menggerung-gerung pd sesi baptisan Roh Kudus ketika Pendeta mnumpangkan tangan atasnya. Anda bisa bayangkan, cowo gondrong yg jatuh ke lantai sambil nangis.
Stelah pulang retret dia bersaksi bgmn hidupnya yg sedang low. Sjak itu prubahan terjadi dlm hidupnya.

Namun bgitu, apapun jamahan yg sso trima dlm suatu acara, dia tetap harus di follow-up oleh sesama saudara yg percaya, dia tetap harus scr pribadi disiplin dlm hidup kerohanian (baca Alkitab, berdoa dan beribadah).
Jika tidak, maka hidupnya tidak akan berbuah dg tetap.

Bro, pernah dengar ada orang yang 'diajak jalan-jalan ke sorga' sewaktu direbahkan Roh Kudus? Bagaimana tanggapan Bro?

Seseorang pernah berkata pada saya bahwa di satu kebaktian, dia dan beberapa orang lainnya di dekatnya yang sedang melayani orang yang rebah, mendengar ada  seorang gadis remaja, saat rebah, ternyata ia sedang berdialog dengan Tuhan Yesus. Saya tidak bertanya lebih jauh/dalam, tapi si gadis yang rebah itu mengatakan dalam dialognya, "Iya, aku juga mengasihi, Tuhan.... Terima kasih untuk pengorbanan Tuhan di kayu salib untukku... Terimakasih juga telah memberi hidup yang baru... oleh darah-Mu... Aku ingin melayani-Mu....", dst. yang intinya memang berupa pengagungan dan syukur, tapi benar-benar dalam dialog seorang remaja... Dan dia pun tidak mengajukan pertanyaan apa-apa kepada Tuhan... 

Lalu, mungkinkah lawatan Roh Kudus itu 'mempermalukan' seseorang (mengingat ada syair lagu yang kira-kira bunyinya "Tuhan tidak akan mempermalukan...")? Rambut gondrong, tapi menangis di depan orang lain, walah...

Terus, kalau ada 'manifestasi' saat direbahkan oleh Roh Kudus, apakah manifestasi itu pasti dari Roh Kudus, atau bisa juga dari roh jahat yang ada dalam diri orang itu, atau bahkan manifestasi dari orang itu sendiri (pelepasan emosional?)?

Lalu, bagaimana tanggapan Bro terhadap keberatan orang lain tentang beragamnya manifestasi saat 'rebah' itu dan dipandang 'bukan dari' Roh Kudus karena membuat ibadah menjadi 'tidak tertib'?

Setuju, setiap lawatan supranatural yang bersifat insidentil, harus ada buahnya dalam perubahan sikap, karakter, atau setidaknya dalam sistem nilai orang yang mengalaminya...


 

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Doa Didorong-Dorong - Praktek Benar atau Keliru?
« Reply #10 on: December 07, 2012, 11:41:20 AM »
Bro, pernah dengar ada orang yang 'diajak jalan-jalan ke sorga' sewaktu direbahkan Roh Kudus? Bagaimana tanggapan Bro?

Denger sih pernah Bro...liat or ngalami sendiri belum.

Quote
Seseorang pernah berkata pada saya bahwa di satu kebaktian, dia dan beberapa orang lainnya di dekatnya yang sedang melayani orang yang rebah, mendengar ada  seorang gadis remaja, saat rebah, ternyata ia sedang berdialog dengan Tuhan Yesus. Saya tidak bertanya lebih jauh/dalam, tapi si gadis yang rebah itu mengatakan dalam dialognya, "Iya, aku juga mengasihi, Tuhan.... Terima kasih untuk pengorbanan Tuhan di kayu salib untukku... Terimakasih juga telah memberi hidup yang baru... oleh darah-Mu... Aku ingin melayani-Mu....", dst. yang intinya memang berupa pengagungan dan syukur, tapi benar-benar dalam dialog seorang remaja... Dan dia pun tidak mengajukan pertanyaan apa-apa kepada Tuhan... 

Sounds good

Quote
Lalu, mungkinkah lawatan Roh Kudus itu 'mempermalukan' seseorang (mengingat ada syair lagu yang kira-kira bunyinya "Tuhan tidak akan mempermalukan...")? Rambut gondrong, tapi menangis di depan orang lain, walah...

Ngga malu-maluin sih Bro.
Kita yg ngeliat malah bersyukur...bukan malah ngejekin dia.

Kadang masalah malu-gak malu itu persepsi aja.

Jika ada bapak-bapak usia 45 tahun menari-nari skuat tenaga tanpa ritme dan tanpa koreografi di hadapan jemaat banyak, apakah itu malu-maluin atau justru perlu dikagumi?

Mungkin ada bapak-bapak yg mnganggap itu sbg pbuatan yg mmalukan, mgkn ada jemaat yg akan senyum-senyum ngejek.

Tp bagi Tuhan, itu adalah suatu korban ucapan syukur, krn mngorbankan bapak itu mngorbankan pride-nya.

Itulah kisah Daud (baca juga reaksi Mikhal dan bgmn Tuhan berespon thd Mikhal).

Quote
Terus, kalau ada 'manifestasi' saat direbahkan oleh Roh Kudus, apakah manifestasi itu pasti dari Roh Kudus, atau bisa juga dari roh jahat yang ada dalam diri orang itu, atau bahkan manifestasi dari orang itu sendiri (pelepasan emosional?)?

Bisa juga dari roh jahat.
Tp biasanya (ngga selalu ya) kl dari roh jahat, orang itu akan tumbang ke depan (alias spt nyusruk/nyeruduk).

Pelepasan emosi juga bisa dan pelepasan emosinya pun bisa jadi dikerjakan oleh Roh Kudus.

Quote
Lalu, bagaimana tanggapan Bro terhadap keberatan orang lain tentang beragamnya manifestasi saat 'rebah' itu dan dipandang 'bukan dari' Roh Kudus karena membuat ibadah menjadi 'tidak tertib'?

Buat saya sih terserah saja apa pendapat orang.
Mungkin bagi dia 'ketertiban liturgis' lebih penting.
Jika dia lebih berpegang pada ketertiban liturgis, maka biarlah dikerjakannya itu utk mmuliakan Tuhan.

Gereja karismatik bukanlah tidak tertib, hanya saja definisi tertibnya itu beda.

Pd saat kotbah, tentu saja yg diutamakan adalah kotbah.
Pd saat pujian penyembahan, tentu saja yg diutamakan adalah pujian penyembahan,
Pd saat doa bersama, tentu saja yg diutamakan adalah doa bersama,
Dan ada saatnya bagi jemaat utk didoakan dan pd saat itulah ada kebebasan bagi Roh Kudus utk melawat umatNya dg beragam manifestasi.

Gereja lain beda tertibnya dlm artian tidak ada waktu khusus utk ekspresi manifestasi kuasa Roh.
Itu aja...

Quote
Setuju, setiap lawatan supranatural yang bersifat insidentil, harus ada buahnya dalam perubahan sikap, karakter, atau setidaknya dalam sistem nilai orang yang mengalaminya...

Dan harus diikuti dengan kedisiplinan dari si orang yg mngalaminya...
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)