UNGARAN, KOMPAS.com - Kepala Polres Semarang AKBP Agustinus Berlianto Pangaribuan menegaskan, polisi akan mengambil tindakan tegas terhadap setiap upaya yang akan mengganggu keamanan dan ketertiban dalam Perayan Natal 2013. Pernyataan itu terkait munculnya ancaman dari organisasi massa Front Pembela Islam (FPI) yang akan menggagalkan perayaan natal di Lapangan Sidomulyo, Ungaran 25 Desember mendatang.
"Sebagai warga negara Indonesia yang hidup dalam kebhinekaan, sebaiknya jangan ada pihak yang mengganggu jalannya perayaan Natal. Kita ini hidup di negara hukum, wajib menjaga agar negara tetap aman dan kondusif. Jika ada pihak mana pun yang berani mengganggu keamanan, khususnya pada perayaan Natal dan tahun baru akan kami tindak tegas," kata Kapolres, Rabu (12/19/2012) siang kemarin.
Lebih lanjut Kapolres mengatakan, sebanyak 980 personil Polres Semarang akan disebar untuk mengamankan seluruh gereja dan lokasi-lokasi keramaian. Pengamanan dengan sandi operasi Lilin Candi 2013 ini juga akan melibantakan unsur TNI, Satpol PP dan ormas Islam GP Ansor.
"Dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru kami telah berkoordinasi dengan forum pimpinan daerah serta tokoh agama dan masyarakat. Karena keamanan merupakan tanggungjawab semua unsur masyarakat," ujar Kepala Polres.
Sebelumnya, pada Selasa lalu, Sekretaris Dewan syuro FPI Jateng, Jindan Bahrul telah menolak tegas perayaan Natal yang akan dilaksanakan di Lapangan Sidomulyo. Jindan menilai, hal itu dinilai sebagai toleransi yang kebablasan dan tidak menghargai keberadaan Masjid Agung Ungaran, yang lokasinya tepat di sisi lapangan.
"Masih banyak lokasi lain yang layak digunakan untuk perayaan Natal, kenapa harus di depan Masjid Agung. Lebih baik dipindahkan ke lokasi lain, daripada menyinggung perasaan umat Islam," ungkap Jindan.
Jindan menambahkan, FPI dan GPK akan melaksanakan pengajian akbar di Masjid Agung Ungaran sejak malam Natal, sebagai aksi nyata untuk menggagalkan perayaan Natal di Lapangan Sidomulyo.
sumberEntah kapan FPI ini dibubarkan
Perayaan besar setahun sekai aja dipermasalahkan lah umat muslim tiap sembayang jumat banyak menutup jalan raya aja bebas dilakukan......
kenapa yang setahun sekali dipermasalahkan...