Author Topic: Pertimbangan dalam memilih denom.  (Read 30497 times)

0 Members and 6 Guests are viewing this topic.

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #390 on: January 19, 2013, 11:47:24 PM »
Damai bagimu soladeogloria.

Kenapa langsung mencolot?

Saya kutip ulang ayat yang engkau kutip I Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.. Tanya hatimu, sudahkah itu engkau lakukan? Sudahkah engkau renungkan berbagai interaksimu dengan berbagai partisipan trit ini? Sudahkah engkau uji apa yang disampaikan rekan diskusimu? Atau, apakah engkau merasa bahwa pemahamanmu yang paling benar sehingga apa-apa yang disampaikan oleh rekan diskusimu engkau tanggapi sebagai api-api?

Sempatkan merenung Sol.


Apa pula maksud anda dengan istilah mencolot itu ?

Semua komentar saya pakai dasar Alkitab makanya anda tidak berdaya menentang kebenaran Alkitab itu Husada !

Engkau yang harus belajar bagaimana seharusnya berdiskusi Husada karena kebiasaanmu hanya menyerang pribadinya bukannya melawan argumentasinya.

Fokus sajalah berargumentasi berdasarkan Alkitab karena inikan forum iman kristen !

Silahkan disanggah saja argumentasi saya ketimbang hanya mencela pribadi orang saja kerja anda.

Renungkanlah caramu berdiskusi Husada karena inikan forum diskusi bukan forum menyerang pribadi.

Diskusi saja berdasarkan Alkitab tanpa harus berkeluh kesah tidak karuan kayak orang yang sudah putus asa.

Saya tunggu komentarmu yang sehat didalam berdiskusi,bukan nada sumbang melulu.

BACK TO BIBLE

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #391 on: January 20, 2013, 11:23:42 AM »

I Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.


UJI TUHH....

ajaran sola scriptura ciptaan Marten lutheer...

Ada ngga di Alkitab.

Kalo ngga ada dibuang aja mendingan..
Menuh-menuh-in otak soalnya. :giggle: :lol:
Back to TOPIC!

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #392 on: January 20, 2013, 11:36:58 AM »
UJI TUHH....

ajaran sola scriptura ciptaan Marten lutheer...

Ada ngga di Alkitab.

Kalo ngga ada dibuang aja mendingan..
Menuh-menuh-in otak soalnya. :giggle: :lol:

Sola Scriptura yang artinya taat kepada kebenaran Alkitab sudah merupakan ajaran para bapa gereja sejak awal bro.

Kalau menurut anda salah silahkan dijelaskan apa salahnya ?


Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #393 on: January 20, 2013, 11:48:22 AM »
Sola Scriptura yang artinya taat kepada kebenaran Alkitab sudah merupakan ajaran para bapa gereja sejak awal bro.

Kalau menurut anda salah silahkan dijelaskan apa salahnya ?

Wah anda ini lebih genius dari si soli yang sola itu.

Namanya saja SOLA scriptura,.. kok di artikan taan kebenaran Alkitab.

cari dulu deh arti SOLA di internet.  :giggle: :lol:
Back to TOPIC!

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #394 on: January 20, 2013, 11:55:26 AM »
Wah anda ini lebih genius dari si soli yang sola itu.

Namanya saja SOLA scriptura,.. kok di artikan taan kebenaran Alkitab.

cari dulu deh arti SOLA di internet.  :giggle: :lol:

Sola scriptura (Latin ablative, "by scripture alone") is the doctrine that the Bible contains all knowledge necessary for salvation and holiness. Consequently, sola scriptura demands only those doctrines are to be admitted or confessed that are found directly within or indirectly by using valid logical deduction or valid deductive reasoning from scripture. However, sola scriptura is not a denial of other authorities governing Christian life and devotion. Rather, it simply demands that all other authorities are subordinate to, and are to be corrected by, the written word of God.


Silahkan bro baca yang warna merah itu dan itulah menurut saya jiwa dari Sola Scriptura yang diajarkan sejak gereja awal di Yerusalem.


Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #395 on: January 20, 2013, 11:57:58 AM »
Sola scriptura (Latin ablative, "by scripture alone") is the doctrine that the Bible contains all knowledge necessary for salvation and holiness. Consequently, sola scriptura demands only those doctrines are to be admitted or confessed that are found directly within or indirectly by using valid logical deduction or valid deductive reasoning from scripture. However, sola scriptura is not a denial of other authorities governing Christian life and devotion. Rather, it simply demands that all other authorities are subordinate to, and are to be corrected by, the written word of God.


Silahkan bro baca yang warna merah itu dan itulah menurut saya jiwa dari Sola Scriptura yang diajarkan sejak gereja awal di Yerusalem.

Arti SOLA itu apa ?
Back to TOPIC!

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #396 on: January 20, 2013, 12:07:06 PM »
Arti SOLA itu apa ?

Sesuai dengan definisi diatas artinya 'alone.'


Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #397 on: January 20, 2013, 12:07:48 PM »
Sesuai dengan definisi diatas artinya 'alone.'
nah itu.

sekarang sola scriptura artinya apa ?
Back to TOPIC!

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #398 on: January 20, 2013, 12:09:26 PM »
nah itu.

sekarang sola scriptura artinya apa ?

Kok berputar putar nanyanya bukankan sudah saya berikan definisinya.


Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #399 on: January 20, 2013, 12:21:27 PM »
Kok berputar putar nanyanya bukankan sudah saya berikan definisinya.

UDah ya..

Saya tunggu jawaban dari kamu bukan dari wiki.
Back to TOPIC!

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #400 on: January 20, 2013, 02:33:25 PM »
Sola Scriptura yang artinya taat kepada kebenaran Alkitab sudah merupakan ajaran para bapa gereja sejak awal bro.

Kalau menurut anda salah silahkan dijelaskan apa salahnya ?
sajanya mana?? ada SOLA harus ada SAJA donk..

bro, dari sejak dulu memang Gereja atau umat beriman taat terhadap Alkitab. tapi tidak SOLASCRIPTURA ya..

jangan lantas menyamakan antara SOLASCRIPTURA dengan Alkitab.

sehingga kemudian anda berkesimpulan bahwa tidak SOLASCRIPTURA = Tidak Alkitab>

Alkitab sudah ada sejak abad ke 4. namun SOLASCRIPTURA itu baru ada di abad 15.

jadi jaman dulu ga ada yang namanya SOLASCRIPTURA.

itu rumus bundhet bro...rumus un logic... yg muncul dari semangat pemberontakan saja.

coba bro renungkan dulu dengan bebas, lepaskan indoktrinasi yg mempengaruhi, biarkan dan beri ruang pada akal budi untuk menelaah secara jujur, nyata, terhadap rumusan SOLASCRIPTURA ini.

RUMUS konyol sepanjang sejarah manusia, yang lebih konyolnya di percaya hingga sekarang tanpa landasan logis dan faktual. kekuatan solascriptura itu hanya bertumpu pada "IMAN" dan tendensi yg mungkin mengntungkan dari rumus tak mungkin itu.. :D

its true!
« Last Edit: January 20, 2013, 02:41:41 PM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #401 on: January 21, 2013, 06:02:33 PM »
itu rumus bundhet bro...rumus un logic... yg muncul dari semangat pemberontakan saja.

coba bro renungkan dulu dengan bebas, lepaskan indoktrinasi yg mempengaruhi, biarkan dan beri ruang pada akal budi untuk menelaah secara jujur, nyata, terhadap rumusan SOLASCRIPTURA ini.

mas onde,

kalo dalam pemahaman saya,
semangat seperti itu memang perlu dan efektif digunakan 500 tahun yang lalu dalam rangka diferensiasi dan membuat identitas pembeda dari organisasi induk-nya...
cuma kalo perilaku 500 tahun lalu masih dibawa-bawa sekarang.. sih... gimana ya..... hehehhhe...

Mas mod, mhn ijin copy postingan saya sendiri dari forum lain tentang Romo Martin Luther dan desentralisasi denominasi..

saya pribadi masih amat yakin, bahwa motivasi AWAL Romo Martin Luther adalah mulia, yaitu membersihkan & memotong lingkaran setan korupsi & kejahatan sebagai bentuk abuse of power yang dilakukan oleh oknum2 pemuka agama di eropa pada jaman itu...

Sehingga Romo Martin mengambil langkah drastis untuk membuat organisasi baru, untuk mempermudah mencapai tujuan mulia-nya itu, dan untuk menampung para pemeluk awam yang tidak nyaman dengan organisasi yang lama.

Tentu, sebagai organisasi baru, perlu ada atribut & identitas yang cukup DISTINCTIVE agar masyarakat umum (apalagi mostly low educated) agar mudah membedakan yg baru dgn yg lama,
maka aspek-aspek atributif-nya dibuat beda, dengan tujuan sebagai IDENTITAS dan DIFFERENSIASI,
salah satu diferensiasinya adalah Politik DESENTRALISASI sebagai antitesis dari Organisasi Sentralistik di tempat yg lama.

Nah, tentu pilihan Sentralisasi maupun Desentralisasi keduanya mengandung implikasi positif & negatif-nya masing-masing...

Ternyata Kebijakan Desentralisasi ini melahirkan WINDOW of OPPORTUNITY yang dengan cepat dibaca oleh para pemimpin komunitas..

Ketika seseorang sudah mentok atau terlibat dalam konflik internal di organisasi A, maka di-gunakanlah Opportunity ini untuk "Mengembangkan Karir" nya dan sekaligus mengakhiri konflik, dengan cara BIkin Organisasi A-aksen..

Tentu sebagaimana organisasi predesesor-nya, yang mengklaim sebagai penyempurnaan & perbaikan dari institusi sebelumnya lagi,
maka.. orgns A-aksen ini juga mengklaim sebagai Perbaikan / Pemurnian / Penyempurnaan dari Organisasi A yang dia tinggalkan, sekaligus juga merupakan upaya initial recruitment para followers.

Dan demikian seterusnya...

Dari kacamata Non-Emosional, Non-Subjektif, dan Non-Irrasional, maka sebenarnya, kita tidak terlalu sulit untuk mengambil konklusi bahwa Sebagian Besar Hiruk-Pikuk sesat murtad-salah-benar yang semuanya pake cukilan-cukilan ayat & merasa dirinya paling paham Firman Tuhan tsb, sesungguhnya lebih banyak dilandasi oleh Aspek Sub-Conscious EGO PRIBADI dan NAFSU DUNIAWI Organisatoris.

demikan imho bro..

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #402 on: January 21, 2013, 07:55:53 PM »
mas onde,

kalo dalam pemahaman saya,
semangat seperti itu memang perlu dan efektif digunakan 500 tahun yang lalu dalam rangka diferensiasi dan membuat identitas pembeda dari organisasi induk-nya...
cuma kalo perilaku 500 tahun lalu masih dibawa-bawa sekarang.. sih... gimana ya..... hehehhhe...

Mas mod, mhn ijin copy postingan saya sendiri dari forum lain tentang Romo Martin Luther dan desentralisasi denominasi..

saya pribadi masih amat yakin, bahwa motivasi AWAL Romo Martin Luther adalah mulia, yaitu membersihkan & memotong lingkaran setan korupsi & kejahatan sebagai bentuk abuse of power yang dilakukan oleh oknum2 pemuka agama di eropa pada jaman itu...



wah saya jadi tertarik mas cadang..

bener, mungkin niatan (yg ptg niatnya) marthin luther adalah baik.. dan mungkin karena entah butuh dukungan, sehingga marthin butuh alibi yang kuat, sehingga beliau pun terpaksa harus "mengoprek" ajaran yang pernah diyakininya itu...

kini marthin punya posisi, dan posisinya adalah melawan ajaran Gereja.
melawan Gereja kala itu adalah hal yang sangat berani dan susah.. secara politik marthin butuh legitimasi. marthin perlu sesuatu yang lebih berwibawa dari gereja. namun kayaknya marthin tidak dapat menemukan, bahkan dirinya sendiri pun tidak berani dideklarasikan.
ada bypass yang diambil luther yaitu dengan membuat sebuah entitas yang dirasa bisa memberi legitimasi lebih berwibawa dari Gereja, yaitu Alkitab. jadilah harus ada rumus solascriptura. yang lebih bisa di sama dengankan dengan kalimat "Alkitab without Gereja"

disinilah letak rancu itu dimulai.

tentu saja yang bertentangan adalah antara FT menurut luther dan FT menurut Gereja.
seharusnya Luther mem vs kan pendapat nya dan pendapat Gereja tentang FT yang sama.
namun luther sadar secara politis itu tidak menguntungkan.

tanpa waktu yang lama gerakan reformasi menjadi brutal, dan banyak ditumpangi oleh kepentingan2 politis.. tentu saja lawan2 politis Gereja sangat mendukung gerakan luther ini.

sampai sejauh ini mungkin niat luther masih baik, tapi mungkin saja banyak niat2 yang lain di antara "pengikut" atau katakanlah pemanfaat gejolak reformasi ini. hmmm... mkn kita bisa membaca refrensi2 dan cerita2 sejarah tentang gejolak reformasi yang mengerikan.

di pihak saya sebagai orang katolik, saya mengakui bahwa kehidupan oknum2 Gereja kala itu memanglah berstandar moral rendah, korup, dan bejad.

saya suka protesnya luther, namun sayangnya mengapa ajaran nya yang luther obrak-abrik? haruskah itu? mungkin saja harus sebagai bentuk perlawanan otoritas Gereja yang memakai dalih ajaran. namun sesungguhnya ajaran itu juga yang telah disalah gunakan oleh para oknum bejad tersebut. seungguhnya ada gerakan yang muncul juga sebagai reaksi Gereja atas gerakan reformasi ini, yaitu gerakan yang di motori juga oleh Ignatius loyola dan Fransiskus xaverius. gerakan yang mengembaikan moralitas para klerus, moralitas putra-putri Gereja. tentu saja gerakan ini justru adalah Gerakan kembali kepada ketekunan dan kesetiaan dan penghormatan terhadap ajaran Gereja. bukan merenovasi ajaran yang apostolik turun temurun dari para rasul sejak 1500 tahun sebelum luther ada. ini yang saya tidak suka terhadap luther..

 
Sehingga Romo Martin mengambil langkah drastis untuk membuat organisasi baru, untuk mempermudah mencapai tujuan mulia-nya itu, dan untuk menampung para pemeluk awam yang tidak nyaman dengan organisasi yang lama.
kondisi yang sangat strategis juga bagi musuh2 Gereja.. :)

Tentu, sebagai organisasi baru, perlu ada atribut & identitas yang cukup DISTINCTIVE agar masyarakat umum (apalagi mostly low educated) agar mudah membedakan yg baru dgn yg lama,
maka aspek-aspek atributif-nya dibuat beda, dengan tujuan sebagai IDENTITAS dan DIFFERENSIASI,
salah satu diferensiasinya adalah Politik DESENTRALISASI sebagai antitesis dari Organisasi Sentralistik di tempat yg lama.

Nah, tentu pilihan Sentralisasi maupun Desentralisasi keduanya mengandung implikasi positif & negatif-nya masing-masing...

Ternyata Kebijakan Desentralisasi ini melahirkan WINDOW of OPPORTUNITY yang dengan cepat dibaca oleh para pemimpin komunitas..

Ketika seseorang sudah mentok atau terlibat dalam konflik internal di organisasi A, maka di-gunakanlah Opportunity ini untuk "Mengembangkan Karir" nya dan sekaligus mengakhiri konflik, dengan cara BIkin Organisasi A-aksen..

Tentu sebagaimana organisasi predesesor-nya, yang mengklaim sebagai penyempurnaan & perbaikan dari institusi sebelumnya lagi,
maka.. orgns A-aksen ini juga mengklaim sebagai Perbaikan / Pemurnian / Penyempurnaan dari Organisasi A yang dia tinggalkan, sekaligus juga merupakan upaya initial recruitment para followers.

Dan demikian seterusnya...

Dari kacamata Non-Emosional, Non-Subjektif, dan Non-Irrasional, maka sebenarnya, kita tidak terlalu sulit untuk mengambil konklusi bahwa Sebagian Besar Hiruk-Pikuk sesat murtad-salah-benar yang semuanya pake cukilan-cukilan ayat & merasa dirinya paling paham Firman Tuhan tsb, sesungguhnya lebih banyak dilandasi oleh Aspek Sub-Conscious EGO PRIBADI dan NAFSU DUNIAWI Organisatoris.

demikan imho bro.. [/b]
saya setuju...

karena posisi dan perjuangan "kebenaran" itu juga bisa dinikmati oleh ego. :D

« Last Edit: January 21, 2013, 08:01:00 PM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #403 on: January 22, 2013, 12:36:40 PM »
wah saya jadi tertarik mas cadang..

bener, mungkin niatan (yg ptg niatnya) marthin luther adalah baik.. dan mungkin karena entah butuh dukungan, sehingga marthin butuh alibi yang kuat, sehingga beliau pun terpaksa harus "mengoprek" ajaran yang pernah diyakininya itu...

kini marthin punya posisi, dan posisinya adalah melawan ajaran Gereja.
melawan Gereja kala itu adalah hal yang sangat berani dan susah.. secara politik marthin butuh legitimasi. marthin perlu sesuatu yang lebih berwibawa dari gereja. namun kayaknya marthin tidak dapat menemukan, bahkan dirinya sendiri pun tidak berani dideklarasikan.
ada bypass yang diambil luther yaitu dengan membuat sebuah entitas yang dirasa bisa memberi legitimasi lebih berwibawa dari Gereja, yaitu Alkitab. jadilah harus ada rumus solascriptura. yang lebih bisa di sama dengankan dengan kalimat "Alkitab without Gereja"

disinilah letak rancu itu dimulai.

tentu saja yang bertentangan adalah antara FT menurut luther dan FT menurut Gereja.
seharusnya Luther mem vs kan pendapat nya dan pendapat Gereja tentang FT yang sama.
namun luther sadar secara politis itu tidak menguntungkan.

tanpa waktu yang lama gerakan reformasi menjadi brutal, dan banyak ditumpangi oleh kepentingan2 politis.. tentu saja lawan2 politis Gereja sangat mendukung gerakan luther ini.

sampai sejauh ini mungkin niat luther masih baik, tapi mungkin saja banyak niat2 yang lain di antara "pengikut" atau katakanlah pemanfaat gejolak reformasi ini. hmmm... mkn kita bisa membaca refrensi2 dan cerita2 sejarah tentang gejolak reformasi yang mengerikan.

di pihak saya sebagai orang katolik, saya mengakui bahwa kehidupan oknum2 Gereja kala itu memanglah berstandar moral rendah, korup, dan bejad.

saya suka protesnya luther, namun sayangnya mengapa ajaran nya yang luther obrak-abrik? haruskah itu? mungkin saja harus sebagai bentuk perlawanan otoritas Gereja yang memakai dalih ajaran. namun sesungguhnya ajaran itu juga yang telah disalah gunakan oleh para oknum bejad tersebut. seungguhnya ada gerakan yang muncul juga sebagai reaksi Gereja atas gerakan reformasi ini, yaitu gerakan yang di motori juga oleh Ignatius loyola dan Fransiskus xaverius. gerakan yang mengembaikan moralitas para klerus, moralitas putra-putri Gereja. tentu saja gerakan ini justru adalah Gerakan kembali kepada ketekunan dan kesetiaan dan penghormatan terhadap ajaran Gereja. bukan merenovasi ajaran yang apostolik turun temurun dari para rasul sejak 1500 tahun sebelum luther ada. ini yang saya tidak suka terhadap luther..

 kondisi yang sangat strategis juga bagi musuh2 Gereja.. :)
saya setuju...

karena posisi dan perjuangan "kebenaran" itu juga bisa dinikmati oleh ego. :D

Mas Onde,

saya memilih untuk tidak men-judge Romo Martin Luther dengan konotasi Negatif dulu sih mas...

Sebab, kita tidak bisa tahu secara persis kondisi psikologis, sosial politik, dan kondisi lain yang saling mempengaruhi dasar pengambilan keputusan oleh Pakde Martin ini..

Dan, barangkali, kalo dilihat dari sudut pandang yang lain, siapa tahu memang Tuhan menghendaki bro Martin ini untuk mengambil langkah drastis tsb, sebagai semacam Shock Therapy, yang men trigger reformmasi-reformasi internal lainnya, spt Ign de Loyola, Frans Xaverius, dll..
Dari sudut pandang ini, saya justru merasa Pakde ML justru BERJASA dan punya ANDIL yang cukup signifikan dengan Kondisi Pendewasaan Organisasi Roma Katolik mjd spt hari ini...

Coba mas bayangkan, andaikata Bro ML tidak ada, atau tidak mengambil langkah se drastis itu, mungkin efek menyentak-nya kurang, dan reformasi dilaksanakan secara gradual & pelan-pelan yang amat mungkin kembali jatuh dalam kendali oknum klerik-klerik koruptif dan doyan orgi itu ehehehe...

Sekarang kita tarik maju ke kondisi present day...
Semangat inisial dari Pakde ML dan gerakan sosial-politik-nya yg RADIKAL (which imo was necessary) pada 500 th yg lalu itu --> yang artinya Rakyat Low-Eductd vs. Klerik Korup Menyimpang....
kalau di-translate secara harafiah dan dipersiskan tindakan & pola pikir RADIKAL nya itu di tahun 2000, dimana sudah tidak relevan lagi Setting Sosialnya (udah gak Low-ed vs Klerik korup lagi kan?)
--> maka tentu akan menemukan banyak ketidak logisan dalam implementasi-nya...

Jadi, bisa kita hipotesis kan sementara, behaviour sodara-sodara protestantism spt mas solideo dkk ini bisa disebabkan oleh:
1. Organisasi yg dalam usia muda (500th) dan pasti sedang fase growth --> lagi semangat-semangat-nya...
2. Kebablasan dalam memahami semangat Pakde romo ML, dan secara MENTAH-MENTAH COPY PASTE detil-detil atributif 500th yg lalu (yg relevan pd wkt itu), dan diterapkan untuk kondisi th 2000an yang sudah tidak relevan setting-nya.
3. Pola-pola radikal dan terus-menerus meng-kacamata-kuda-kan diri sendiri & jemaatnya, memang lebih efektif guna meningkatkan afinitas organisasi nya itu... karena terus di-brain-wash dan dikondisikan betapa kita ini adalah among-the-few-&-the-chosen, betapa kita ini sering diserang & diejek sehingga punya musuh bersama, betapa kita ini harus bersatu padu menjalankan perintah thuhan mengkonvert-i orang-orang sedunia, dan trik-trik organisatoris lainnya..

Kesimpulan akhir:
- Perbedaan cara penafsiran dan how the organisation is run, BUKANlah pada ESENSI ajarannya
- melainkan lebih pada ASPEK SOSIAL POLITIK ORGANISATORIS-nya...

udah panjang euy....

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #404 on: January 22, 2013, 12:41:17 PM »
UDah ya..

Saya tunggu jawaban dari kamu bukan dari wiki.

Sudah saya jawab kok anda melarang mengutip apa anda juga tidak pernah mengutip disini ?

Makanya tolong dijelaskan apa yang salah dengan definisi tersebut karena anda kerjanya menyerang doktrin yang merupakan salah satu ajaran inti keprotestanan ini.