Topik ini saya buat untuk melanjutkan diskusi dengan sdr. Lembut dari board sebelah. Dimana sdr. lembut masih memperdebatkan tentang Yesus adalah Allah yang boleh disembah atau tidak. Karena masih ada pertentangan pendapat akan hal ini, maka diskusi saya pindahkan ke board Non Trinitarian.
Sebelum membahas beberapa argumen dar sdr lembut, saya ingin mendiskusikan dulu tentang Ketuhanan (Lordship) dan Keilahian (Godhead).
Lord dalam bahasa Yunani Kurios (κύριος), menurut Greek Strong Dictionary :
G2962
κύριος
kurios
koo'-ree-os
From κῦρος kuros (supremacy); supreme in authority, that is, (as noun) controller; by implication Mr. (as a respectful title): - God, Lord, master, Sir.
Yaitu menjelaskan tentang supremasi dalam otoritas. Jadi memang kadang kata ini diterjemahkan sebagai Tuan kadang juga Tuhan. Tapi maknanya sama yaitu supremasi dalam otoritas, hanya saja antara Tuan dan Tuhan berbeda level supremasinya. Tuan hanya punya supremasi otoritas terbatas, misalnya kaisar, raja. Kanselir Jerman juga menggunakan sebutan / gelar Lord (Lord Killearn).
Sedangkan Tuhan mempunyai supremasi dalam otoritas yang lebih tinggi, yaitu atas semesta alam, sorga dan bumi. Tapi konteksnya sama yaitu supremasi dalam otoritas, tidak terkait sembah menyembah.
Sedangkan God, dalam bahasa Yunani Theos (θεός). Menurut Greek Strong Dictionary :
G2316
θεός
theos
theh'-os
Of uncertain affinity; a deity, especially (with G3588) the supreme Divinity; figuratively a magistrate; by Hebraism very: - X exceeding, God, god [-ly, -ward].
God / Theos menjelaskan supremasi dalam Divinity. Salah satu definisi Divinity menurut Wikipedia :
In religious terms, divinity is the state of things that come from a supernatural power or deity, such as God, or spirit beings, and are therefore regarded as sacred and holy
Yaitu sesuatu yang datang dari/memiliki kekuatan supranatural, dan biasanya disebut kudus/suci.
Dalam Alkitab PL, God ini adalah YHVH / Yahweh. Berbagai terjemahan dan sebutan pada akhirnya banyak digunakan di berbagai bahasa. Seperti Elohim/Eloah, Allah, dll. Saya tidak membahas perbedaan terjemahan di thread ini. Saya menyebutnya Ilah (sesembahan), supaya lebih umum.
Dalam praktek beragama, sering kali God dan Lord bisa dipertukarkan karena memang mengacu ke sesuatu yang sama. Misalnya YHVH dalam kisah-kisah di PL bertindak sebagai God sekaligus Lord (sesembahan sekaligus junjungan pemegang otoritas). Tapi tetap saja konteksnya berbeda.
Berikutnya apabila istilah God dan Lord ini diterapkan kepada Yesus, apakah kedua sebutan itu disandang oleh Yesus atau tidak? Saya persilakan sdr. lembut memberikan tanggapannya. Rekan lain juga boleh memberikan tanggapan.
Tapi maaf saya tidak punya banyak waktu, jadi mungkin reply-peply saya tidak bisa cepat.
Shalom