Bagi yg hidup mnrt ke-613 butir itu ya akan dihakimi dg 613 butir itu.
saya perkecil skalanya : terlepas apakah selamat/tidakselamat - maka artinya 613 butir tsb "sebenernya" emang belum/nggak batal donk ya ?
Karena kalo dikatakan batal, maka nanti disaat penghakiman ... kan Yesus jadi bingung : "waoduh! ini musti diadilin berdasarkan apa ya ?".
Ilustrasi : peraturan dilarang melanggar lampu merah sudah batal.
Peraturan barunya adalah berhati-hatilah berkendaraan, nabrak orang di penjara.
Terus ada orang yg nggak dibawah peraturan baru tsb, berkendaraan nabrak orang karena nylonong di lampu merah. Pemerintah bingung, ni orang mesti diadilin pake apa ?
.
Intinya, stiap org akan dhakimi mnurut hukum yg mreka anut.
Andaikan ada org yg ga nganut hukum apapun, maka mreka akan dhakimi dbsk suara hati nuraninya
sipsip
siip, sependapat
.
Bukan bgitu kronologinya.
Dari awalnya memang harus dg iman.
YA ... saya begitu juga sih mengertikannya
.
Tp sambil mnunggu iman dnyatakan, dbrikanlah hukum Musa.
Saya agak "nggak ngudeng" dengan kalimat di quote atas ...
. Bukankah kalo gak salah (samar2) ada ayat yang menyatakan bhw Nuh dan Abraham adalah contoh dari orang yang ber-iman ? ---> jadi mereka kan artinya nggak "nunggu" iman dinyatakan ?
.
Kl ketahuan oleh otorita setempat, mreka akan dhukum ssuai hukum negara yg berlaku.
Ya betul, perbedaannya pada jaman PRA Yesus ... mereka akan dihukum sesuai "hukum negara"-nya Allah yg berlaku.
Tp di mata Tuhan, tidak berlaku lagi hukum di tempat dg cara rajam. Masih ada penebusan via darah Yesus.
Pasca Yesus, malah keduanya NANTI juga akan diadili .... sipelaku cabul PLUS juga si perajam batu ...hehehe
.
Hukum Taurat yang dibatalkan adalah literally hukuman-nya, punishment yang Allah perintahkan ... BUKAN ttg ketaatan sso pada perintah yang mengandung 10P.
Bukan.
Hahahaha
Maaf Oda,
Ndak mudeng saya.
Maksud saya begini, siip :
Hukum Taurat yang dibatalkan adalah literally hukuman-nya ---> isi penghukumannya.
Misal, (Pra Yesus)
Allah : jangan cabul ! .... kalo kamu cabul maka pihak
authority berhak merajam batu ke kamu.
(36) Lalu segenap umat menggiring dia ke luar tempat perkemahan, kemudian dia dilontari dengan batu, sehingga ia mati, seperti yang difirmankan Tuhan kepada Musa.Yang dibatalkan adalah pemberian otoritas dari Allah ke manusia untuk BOLEH
merajam dgn batu ke orang yang melanggar hukum tsb.
Pasca Yesus :
Yang cabul tetep cabul .... tidaklah menjadi tidak cabul dikarenakan (diasumsikan) Taurat telah batal ... malah "terdakwa"nya jadi nambah kalo ada sso dgn semena-mena merajam batu ke si pencabul dgn dalil : "
Allah yg nyuruh kooook ...." ---> si perajam ... DULU, oke oke aja - sekarang malah jadi dikategorikan si "terdakwa" juga
.
Begitu maksud odading, siip ... hehehe
.
Makasih atas masukan siip.
salam.