Maksud saya dokumen histori yaitu fakta sesungguhnya.
Dan saya tidak mempelajari sejarahnya, tetapi hikmatnya.
Di mana hikmatnya seperti ayat yang anda ajukan, yaitu perlawanan terhadap tipu daya setan, dan juga secara literal memang terjadi demikian.
Yesus di bubungan bait Tuhan, melihat seluruh kerajaan dunia.
Ini jelas terjadi.
Setan dalam bentuk orang, ini juga jelas terjadi.
Kalau saya boleh kasih masukan, kalau kita mau mengikuti patokan ayat2 FT secara integral, maka ayat FT yang satu akan menjelaskan ayat FT yang lain.
Dan ayat FT itu adalah pekerjaan Roh Kudus yang memimpin kepada keseluruhan kebenaran.
Sumber luar dibutuhkan jika benar-benar sudah ayat ke ayat pun sulit dimengerti.
Namun, secara keseluiruhan dari ayat ke ayat sudah jelas.
Tks.
Mas lembut,
kalo saya boleh menambahi..
Sejauh pemahaman saya, Alkitab memang TIDAK DIBUAT untuk mejadi Dokumen Referensi Historis yang Akurasi-nya 100%.
Mengapa demikian?
1. Karena memang tahun segitu, di daerah situ, tidak lah mungkin semua kejadian dapat tercatat secara real-time sehingga menghasilkan akurasi yang sangat tinggi
2. Dokumen Referensi perlu dapat dibuktikan secara ilmiah, dan terus-menerus di challenge otherwise.
sedangkan mnrt saya, Alkitab TIDAK PERLU di challenge secara historis maupun saintifik, karena pasti gak akan bisa nyambung, dan memang bukan untuk itu tujuannya.
3. Keimanan terhadap keagungan Tuhan dan keteladanan Yesus TIDAK HARUS MENJADI GOYAH ketika ternyata detail-detail historisnya TIDAK AKURAT.
sebab, imo, yang Kita imani BUKANLAH bahwa Alkitab itu maha sempurna, melainkan Core Value yang diteladankan dan disampaikan Yesus dalam rangka Never-Ending Improvement for the betterment of quality of life.
Sehingga bagi saya, Bahwa ternyata Ular itu gak beneran ada --> TIDAK ADA RELEVANSI-nya dengan Keimanan saya..
atau kalo saya re-phrase..
Keimanan saya thd Yesus TIDAK AKAN GOYAH hanya GARA-GARA si Ular itu ternyata BUKAN ULAR atau GAK ADA..
Pada akhirnya, imo, Keimanan yang dibangun di-atas Fondasi bahwa Alkitab itu sedemikian Akuratnya titik dan komanya, menurut saya justru sering kali MENGABUR-kan ESENSI kekristenan yang hakiki, tetapi ter-clouded oleh Detail Remeh-Temeh..
Dan, pada akhirnya pun, kita jadi LEBIH SIBUK untuk bersikap Defensif dan mencari-cari pembenaran bolak-balik depan belakang Alkitab, ketika ada suatu detail yang aneh, hanya gara-gara kita KUATIR IMAN KITA GOYAH GARA-GARA udah terlanjur menganggap Detail Historis Alkitab sedemikian akurat-nya..
Bukankah itu berarti, kita jadinya terjebak baru muter-muter pada Layer Terluar (Superfisial) dari Iman Kekristenan..
sementara begitu sibuknya kita ber-defensif dan forced-justification agar mempertahankan Klaim Alkitab Sempurna titik-komanya,
sampai kita akhirnya TIDAK SEMPAT masuk ke layer yang lebih dalam, yaitu INTI dari KEKRISTENAN itu sendiri..
Betapa sia-sianya waktu yang dikaruniakan Tuhan kepada kita, kalau hanya dihabiskan muter-muter di layer superfisial aja mas..
demikian imho.