Author Topic: sexual desire VS sexual pleasure ?  (Read 16679 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #15 on: March 31, 2013, 10:58:47 AM »
OOM JADI TERINGAT

Sama JUPE

lalu
Teringat sama MANTAN PAUS yang baru Lengser

Tuhan Yesus Memberkati
 Han
sayangnya, saya kurang banyak tau kisah2 tentang kedua orang tsb, Oom.
Jadi saya nggak gitu nangkep : kenapa si jupe, kenapa pula mantan Paus ... :)

salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #16 on: March 31, 2013, 11:22:51 AM »
hanya ada tiga kemungkinan ketika manusia melakukan aktivitas seksual
1. prokreasi dan prorekreasi
2. prokreasi tanpa prorekreasi
3. prorekreasi tanpa prokreasi
Iyah... ini kayak kombinasi faktorial di matpel matematik :).

Quote
post saya sebelumnya mengkonfirm bahwa saya setuju dengan 1 dan 3
Nah, justru yang point ke-2 juga salah satu fokus dari yang saya pingin bahas... :).

IMO, bukankah tidak juga dipungkiri - bhw masih bisa terbuka kemungkinan di suatu event (sikon tertentu) dimana salah satu dari pasangan tidak mencapai sexual-pleasure (pro-REkreasi, selanjutnya saya singkat SP dari sexual-pleasure)  disaat melakukan kegiatan xxx tsb ?

Namun saya belon berani terlalu jauh dulu, oleh karena itu saya pingin tau dulu ---seperti yang saya tanyakan ke phooey--- dalam hal kayak gimana maka itu bisa dibilang tercapainya SP pada keKristenan ?

Apakah foreplay ---> sudah cukup utk bisa dibilang SP telah tercapai ?
Ataukah klimaks masing2 pasangan yang baru bisa dibilang SP ?
Lebih jauh lagi, klimaks yang kayak gimana yg sesuai dengan keKristenan ?
Dari baca2 internet, sepertinya klimaks yg terjadi dikala penetrasi ... DILUAR HAL itu, maka event klimaks = tidak sesuai keKristenan :).

Quote
statement yang anda berikan pada link saya rasa saya tidak menyetujuinya
Saya mengerti pendapat pribadi sword, karena sayapun demikian.

Namun disini saya ibarat sedang "menerima" apa yang sesuai dgn keKristenan (maaf... kayaknya mungkin saya perlu perkecil lingkupnya ... yaitu di keKatolikan) --- dan dikala saya "menerima"nya ... timbul dilema, dan ingin tau : bagaimana "memecahkan" dilema tsb :).

Makasih sword atas masukan pendapat2nya.

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #17 on: March 31, 2013, 11:27:23 AM »
Betul , Tidak ada yang salah dengan sex untuk rekreasi pada pasangan yang sah (PASUTRI)
Oom Han....
sebenernya disini bukan maksud saya tentang ada yang salah atopun nggak ada yang salah.

Seperti post yang buat sword :
anggap saja ada pasutri yang sungguh2 ingin sesuai dengan keKristenan (keKatolikan) --- nah berangkat dari situ, pada sikon2 tertentu ... ini akan bisa menimbulkan "dilema" bagi mereka (karena mereka ingin sungguh2 sesuai dgn keKristenan).

Begitu Oom maksud saya :).

salam.

Offline SworDPen

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 108
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Departement of Philosophy
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #18 on: March 31, 2013, 04:19:05 PM »
bro Oda, saya sendiri sangat menghargai katolik, namun ada beberapa yang saya tidak sependapat.
kita hidup di dunia yang makin kompleks, yang mana jika suatu agama mencoba menyusun jutaan atau milyaran aturan untuk mengcover semua case, rasanya hanya akan berakhir dengan kebingungan para pengikutnya

dan selamanya, dilemma seperti yang anda kemukakan akan berakhir dengan pembahasan berlembar lembar tanpa ujung

Kekristenan sungguh sederhana
kasih
apa yang mengasihi itu baik
prokreasi tanpa prorekreasi tidak menodai siapapun
tidak melukai apapun
dan tidak mejahati pihak manapun
fides quaerens intellectum

Offline John Paul III

  • Administrator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #19 on: March 31, 2013, 08:56:42 PM »

Each marital act, each sexual encounter must be open to the procreation of children http://home.earthlink.net/~rickpen16/catholicmarriages/id20.html

"open to the procreation of children"
Bagaimana bisa ungu, apabila ada kemandulan ?

Kayaknya ini ajaran katolik tentang kontrasepsi.

Open kan lawannya = closed.
Jadi open di kalimat itu artinya = tidak menutup.

Maksudnya kalimat itu,  mereka (yg melakukan kegiatan seksual tsb.) tidak menutup kemungkinan untuk procreation.

Lagipula tujuan persetubuhan itu yg utamanya untuk prokreasi.

Sah-sah saja kalau mandul tetapi hati dan pikiran mereka (pada saat bersetubuh) tidak menutup kemungkinan untuk prokreasi. (artinya kesalahan bukan pada pesawat televisi anda) :hi:

« Last Edit: March 31, 2013, 10:00:18 PM by John Paul III »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #20 on: April 01, 2013, 12:11:27 AM »
Kayaknya ini ajaran katolik tentang kontrasepsi.
iyah mungkin juga, John --- tapi secara makna secara tepat, itulah yang saya masih kurang nangkep.

Ijinkan saya ngajuin "kemungkinan" yah .... :)

"open to the procreation of children"

A. Point/Fokus-nya adalah terjadinya event penetrasi.
Tidaklah mutlak intensi dari pasangan itu HARUS apa.
Terserah, entah itu HANYA sexual-desire utk mencapai sexual pleasure
entah itu keinginan HANYA ber-prokreasi (utk dapet anak)
entah pula keduanya (mencapai sexual pleasure + prokreasi).

B. Point/Fokus-nya adalah intensi.
Kegiatan xxx HARUS berdasarkan intensi prokreasi TOK, otomatis kegiatan xxx tsb tentu berupa terjadinya event penetrasi.

Quote
Maksudnya kalimat itu,  mereka (yg melakukan kegiatan seksual tsb.) tidak menutup kemungkinan untuk procreation.
Dari yang di bold, maka saya simpulkan point B tidaklah mutlak (intensi) ... melainkan point A yang menjadi fokus / kemutlakan-nya (terjadi penetrasi).

Quote
Lagipula tujuan persetubuhan itu yg utamanya untuk prokreasi
Dengan menggunakan kata "tujuan" ---> maka saya jadi "lari" lagi ke pendapat bhw ungu itu maksudnya ada di point B (intensi ... bertujuan) :)

Quote
Sah-sah saja kalau mandul tetapi hati dan pikiran mereka (pada saat bersetubuh) tidak menutup kemungkinan untuk prokreasi.
Taruhlah pasutri sudah punya anak setengah losin, lalu dikarenakan suatu hal - salah satu dari pasangan ini mandul permanen.

Pertanyaannya : (dgn asumsi kalimat ungu ada di point B - fokusnya di intensi)
Apakah kemandulan permanen itu memang diharuskan ajaran untuk tidak bisa/boleh diterima oleh pasangan ini sebagai kenyataan ? Sehingga mereke kekeuh setiap kali sebelum kegiatan xxx intensi mereka adalah prokreasi ?

Mohon maaf kalo saya menggunakan ilustrasi agak "kasar" sbb :
Tidakkah hal ini ibarat seorang yang buta tidak mempunyai biji mata - namun kekeuh memasang gundu sebagai gantinya sebagai perwujudan intensinya utk melihat ?

Karena saya sendiri merasa "konyol" dgn ilustrasi tsb... maka mao gak mao, saya kembali lagi ke point A ---> kalimat ungu fokusnya adalah terjadinya event penetrasi (namun jadinya kejedot lagi dgn kalimat John : "TUJUAN bersetubuh".... hehehe :)).

Bisa mohon pencerahan dari John ? ataupun temen2 lain mungkin ? :).

salam.
« Last Edit: April 01, 2013, 12:16:19 AM by odading »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #21 on: April 01, 2013, 12:26:42 AM »
@sword,

makasih atas penjelasan2 dan masukan2nya.
Cuma kayaknya saya perlu mohon maaf ke sword, soalnya sepertinya saya lagi memerlukan masukan2/pendapat2 dari temen2 Katolik .... karena saat ini saya ibaratnya sedang memposisikan diri sebagai Katolik yang belon mengerti.

Gpp yah sword ...  :deal: :)

:)
salam.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #22 on: April 01, 2013, 03:59:25 PM »
hehehe... untung ngobrolnya ama orang yg udah ngerti saya... kalo ama orang yg baru tau saya, bisa2 saya dikemplangin  :scold: terus deh kayaknya....  :scold: ...  :D
 Ya... sekarang saya sudah mendapat jawaban : KEDUANYA simultan, harus ada :).

"dilema" yang muncul pada saya adalah seperti yang saya post buat sword.... bagaimana jika dengan adanya kemandulan ?

saya kopas pertanyaan saya di awal thread gpp yah, phoeey :
Apabila jawaban pertanyaan awal thread saya tsb adalah :

YA, bisa/boleh
---> maka jawaban : "HARUS KEDUANYA" menjadi nihil.

TIDAK, tidak bisa / tidak boleh.
---> maka ini sesuai dengan keKristenan .... NAMUN pada kasus kemandulan menuntun ke suatu pendapat bhw pasangan Kristen ini tidak bisa/tidak boleh melakukan kegiatan sex ... karena kalo melakukan kegiatan sex, maka itu tentu semata-mata berdasarkan sexual desire utk mencapai sexual pleasure ... wong jelas2 keduanya tau bhw ada kemandulan permanen yang tidak memungkinkan prokreasi.
 phooey, karena saya pingin berhati hati dalam bertanya ataupun mengemukakan pendapat .... mungkin phooey bisa tolong jawab dulu pertanyaan saya ini ?
 saya bantu dgn kalimat sbb : apakah bagi pria dikala mencapai klimaks ejakulasi ? dan bagi wanita dikala mencapai klimaks ? YANG dimana kedua event klimaks tsb (baik pria dan wanita) HARUS terjadi dikala event penetrasi ?

Yang saya garis bawahi, disitulah fokus/point utama dari pertanyaan saya.

Saya mohon maaf kalo thread ini "terdengar" vulgar, namun bagi saya - thread ini saya buka bukan utk hal hal jorok (piktor), melainkan serius dari keingin-tahuan saya.
makasih atas masukan phooey dan bersedia-nya utk ditanya tanya lagi.... hehehe :D.

:)
salam.


Ikutan jawab lagi ...............    :giggle:

Sebelum menikah, bila para pasangan tidak mandul. Tidak terkena halangan menikah.
Saat melakukan hubungan, tidak memakai suatu benda yang menghalangi terjadinya prokreasi.
Dan merupakan persembahan total kepada masing2 pasangannya.
Dari kesimpulan diatas didapat bahwa hubungan suami istri adalah dua2 nya ada baik prokreasi maupun sexual pleasure.

Pada situasi normal, bilamana kemandulan terjadi sebelum pernikahan, maka pernikahan tersebut dihalangi.
Tetapi bila terjadi situasi khusus misal secara ekstrim dimana seseorang kakek bercucu 18 orang menikahi nenek bercucu 18 orang, dan kakek maupun nenek tersebut tidak dalam halangan maupun larangan pernikahan, walaupun tidak melakukan prokreasi ataupun sexual pleasure, ya tidak masalah.

Begitu Bro Oda.

Semoga semakin bingung dengan penjelasan saya diatas .... heheheheheee  :bpeace:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #23 on: April 01, 2013, 04:11:46 PM »
Seingat saya dlm pembahasan soal beginian...,

Pro kreasi itu adalah hakekat dalam pernikahan, dan bukan dlm setiap kegiatan seks nya.
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #24 on: April 01, 2013, 04:13:51 PM »
Seingat saya dlm pembahasan soal beginian...,

Pro kreasi itu adalah hakekat dalam pernikahan, dan bukan dlm setiap kegiatan seks nya.


Wkkwkwkwkkkk ......

Tambah bingung nih Bro Oda ............   :giggle:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #25 on: April 01, 2013, 04:22:13 PM »
Sebelum menikah, bila para pasangan tidak mandul. Tidak terkena halangan menikah
saya lagi nggak mencampur-adukan dgn keterkaitannya dgn pasangan yang sebelum atopun akan menikah phooey (biar gak mirip dgn thread sakramen yg sebelonnya sudah ada tsb).

Quote
Dari kesimpulan diatas didapat bahwa hubungan suami istri adalah dua2 nya ada baik prokreasi maupun sexual pleasure.
mari kita teliti bersama, ungu dan ijo.

Kata "prokreasi" (imo) biar bagaimanapun juga tidak bisa dikatakan hasilnya instan ... dengan demikian kata "prokreasi" itu cenderung berfokus pada intensi/tujuan/keinginan.

Sedangkan

kata "sexual pleasure" bisa dikatakan hasilnya instan dan ini berdasarkan adanya sexual-desire yang menuntun ke suatu event agar terjadinya sexual-pleasure.

Fokus pertanyaan yang saya maksud adalah :
Yang kayak begimana yg dimaksud dgn kata "Prokreasi" (mendapatkan keturunan) tsb ?
Intensi pasutri (keinginan/tujuan utk mendapatkan anak) ? ataukah :
Pokok kegiatan xxx tsb terjadi penetrasi (tanpa mementingkan apakah event melakukan penetrasi tsb bertujuan (ber-intensi) mendapatkan anak ataupun sekedar sex pleasure.

Quote
Pada situasi normal, bilamana kemandulan terjadi sebelum pernikahan, maka pernikahan tersebut dihalangi.
Tetapi bila terjadi situasi khusus misal secara ekstrim dimana seseorang kakek bercucu 18 orang menikahi nenek bercucu 18 orang, dan kakek maupun nenek tersebut tidak dalam halangan maupun larangan pernikahan, walaupun tidak melakukan prokreasi ataupun sexual pleasure, ya tidak masalah.
sekali lagi, maksud saya disini BUKAN ttg halangan sso yang ingin menikah, phooey :).

Coba deh kalo phooey sempet, mungkin bisa tolong baca ilustrasi saya yang saya post buat John. (pasutri yang SUDAH punya anak, lalu mengalami kemandulan).

makasih atas respond2 phooey :).

salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #26 on: April 01, 2013, 04:29:07 PM »
Seingat saya dlm pembahasan soal beginian...,

Pro kreasi itu adalah hakekat dalam pernikahan, dan bukan dlm setiap kegiatan seks nya.
Mungkin maksud Djo, Prokreasi itu adalah hakekat dalam event pertama kali bersetubuh (malam pertama / malem penganten) ? begitu bukan yah ?

Dimana selanjutnya, mao yg kedua kali atopun yang kesepuluh kali kek (kalo kuat) di malam pertama / malem penganten itu ... ya sudah gak perlu / gak penting2 lagi ... apakah ber intensi utk mendapatkan anak (prokreasi) ataupun sekedar utk mencapai sexual pleasure misal mungkin dikarenakan sexual desire pasutri yg menggebu-gebu  :lol:?

please CMIIW.

:)
salam.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #27 on: April 01, 2013, 04:38:25 PM »

 :think:


Menurut pendapat saya pribadi, yang dimaksud prokreasi adalah tidak dipakainya suatu alat yang menghalangi dan tentunya hubungan penetrasi tersebut dilakukan ditempat semestinya.
Entah dalam konteks sexual desire ataupun konteks sexual pleasure, sudah tidak masalah lagi.
Yang penting tidak menggunakan alat penghalang dan dilakukan ditempat semestinya. Ini yang dimaksud "prokreasi".


Bila setelah menikah dan telah mempunyai anak, kemudian salah satu mengalami kemandulan, yang terpenting tidak menggunakan penghalang .... dan ini merupakan "prokreasi".


 :think:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #28 on: April 01, 2013, 04:38:41 PM »
Seingat saya dlm pembahasan soal beginian...,

Pro kreasi itu adalah hakekat dalam pernikahan, dan bukan dlm setiap kegiatan seks nya.
Buat Djo, ---sama seperti buat sword--- kayaknya saya mesti minta maap... karena besar kemungkinan "benak" Djo sejalan dengan sword, dimana Djo tidak dibawah "warning" tentang mesti seperti apa / kayak begimana kegiatan sex utk mencapai sexual pleasure (karena belon dijawab phooey, saya anggap sexual-pleasure tercapai dikala event klimaks/ejakulasi) seorang pasutri Katolik.

Sepertinya di Katolik, sexual-pleasure (event klimaks) itu HARUS terjadi dikala event penetrasi.
Dan saya masih belon dapet konfirmasinya ttg hal ini :).

salam.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #29 on: April 01, 2013, 04:41:52 PM »
Buat Djo, ---sama seperti buat sword--- kayaknya saya mesti minta maap... karena besar kemungkinan "benak" Djo sejalan dengan sword, dimana Djo tidak dibawah "warning" tentang mesti seperti apa / kayak begimana kegiatan sex utk mencapai sexual pleasure (karena belon dijawab phooey, saya anggap sexual-pleasure tercapai dikala event klimaks/ejakulasi) seorang pasutri Katolik.

Sepertinya di Katolik, sexual-pleasure (event klimaks) itu HARUS terjadi dikala event penetrasi.
Dan saya masih belon dapet konfirmasinya ttg hal ini :).

salam.


Saya maksudkan "sexual pleasure" adalah persembahan total diri seseorang terhadap pasangannya.
Dan hal ini merangkum semua kegiatan sex dimana salah satunya adalah event penetrasi.

 :nod:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)