ayat diatas adalah jawaban saya ttg pertanyaan bro :"bolehkah patung ditempatkan dirumah ibadat..?"
TIDAK MASALAH, toh dalam bait suci pun banyak ukiran kembang, korma, patung kerub dan tidak pernah jadi masalah..
Mnrt saya juga tidak masalah
asal tdk mjd jerat, spt yg saya kmukakan ke om halim.
Kalau saya berlutut didepan patung Yesus, tentu saya tidak bermaksud utk menyembah PATUNG Yesus. melainkan saya menyembah SOSOK yang mengambarkan patung tsb yang selalu memandang saya ketika saya berdoa..
Apa yg mjd pendapat saya sudah saya tuliskan.
ini juga yang ingin dikatakan oleh YOSUA,
Yos 7:6 "Yosuapun mengoyakkan jubahnya dan sujudlah ia dengan mukanya sampai ke tanah di depan tabut Tuhan hingga petang, bersama dengan para tua-tua orang Israel, sambil menaburkan debu di atas kepalanya."
tentu bro siip tidak akan menyimpulkan Yosua sujud menyembah Patung Kerub, 2 loh batu, roti mana, tongkat haru diatas Tabut Pejanjian, bukan..?
sama hanya seperti saya, biarawati, romo dll ketika saya berlutut dihadapan patung bukan berarti saya menyembah patung tsb, sangatlah bodoh jika saya menyembah patung tetapi tidak mengimani sosok yang mengambarkan dalam patung tsb..
Salam
Tabut Tuhan itu dprintahkan oleh Tuhan agar Musa buat.
Pd saat selesai, di atas kemah Tuhan selalu ada tiang awan; di kanan kirinya selalu ada tiang api.
Di dalam ruang maha kudus selalu dbri dupa supaya imam besar tidak bisa mlihat langsung tahta kasih karunia.
Jika ada imam yg salah mbrikan psembahan, maka mreka mati di tempat.
Itulah yg tjd di jaman Yosua.
Pd saat itu,
Kemah Pertemuan dan Bait Allah adalah
representasi khadiran Tuhan yg sah (bdsk instruksi Taurat).
Maka itu Yosua sah saja blutut dhadapan Kemah Pertemuan.
*******
Tp kl akan dibiasakan hal smacam itu di jaman PB, kita sudah akan beda opini dari segi 'Tradition'.
So sbaiknya ngga saya truskan krn pasti beda.