Okelah mas Onde.
Sekali lagi kalo kita mau menempatkan Sola Scriptura pada konteks sejarah ketika itu diteriakkan kita akan tahu kok masalahnya, yaitu bahwa para bapa reformator protestan percaya bahwa scriptura itu sendiri sudah full version, sementara yang dikatakan sebagai tradisi hanyalah bonus (diantaranya ada deleted scenes, fitur2 tambahan, dsb). Lalu masalahnya, bonus2 tidak diyakini berasal asli dari si pembuat film full version, karena asal-usulnya diragukan.
Karena itu daripada dikhawatirkan bahwa bonus2 fitur tambahan itu nantinya malah mengandung virus atau malware, ya lebih baik jangan diinstal, dan cukup memakai yang Basic saja, yaitu Alkitab.
Tetapi sekali lagi, itu harus dilihat dalam konteks kerangka sejarah pada waktu slogan itu muncul. Kalau dipakai sekarang ya jujur saja sola scriptura sulit diaplikasikan.
Salam
hehehe... mas shakes.. saya sebenernya justru suka sekali kalau kita tinjau dari sejarah dan cerita ketika slogan itu muncul.. (di abad 15-16 ya?) kira2 sekitar 1500 tahun setelah Alkitab itu ditetapkan, dan kira2 1500 tahun praktek full version di laksanakan oleh umat Allah.
bicara sejarah.. tentu si pencetus slogan butuh sebuah pembenaran untuk melawan gereja..
saya pernah Tulis bahwa sesungguhnya kata lain dari SolaScriptura itu adalah Say no To Church.
sungguh tidak menguntungkan manakala mengatakan Say no to Church atau katakanlah Say no to Pope, and Say yes to me (luther). itu tidak menguntungkan secara politis, walaupun sebenernya konteksnya demikian.. yg terjadi sebenernya adalah Luther against the Church (Pope), dan kemudian di posisikan menjadi Bible Against the Church (Pope). tentu saja ini sebenernya tidak adil, namun terbukti ampuh untuk mempropaganda dan membawa pengaruh yang luar biasa juga masive.. karena memang saat yang tepat.. (saya ga yakin kalau metode serupa diterapkan pada waktu yang lain dapat hasil yang sama)
oklah... katakanlah ada dua pendapat berbeda mengenai Keutuhan Wahyu Tuhan.
yaitu Pendapat Gereja yg sudah Sejak semula, dan pendapat Luther (1500 tahun setelah pendapat Gereja)
ketika ada dua pendapat berbeda, maka jika kita tertarik untuk menjadi "juri" dalam memilih pendapat mana yang lebih tepat.. tentu kita akan melakukan penelitian, analisa, mencari data2 pendukung, bahkan bukti2 yang menguatkan pendapat dan sebagainya.. di telaah secara netral, tanpa pengaruh paradigma..
jika anda siap menelaahnya... itu bagus.. mari kita coba telaah kecil-kecilan...
kira2 apa hal yang mendukung pendapat luther, bahwa Scriptura sudah lengkap?
tapi jangan pendapat opini ya mas bro.. kalau mengatakan bahwa katolik telah salah.. lalu solascriptura... waahh... itu akan melebar mas bro.. itu opini..
tapi coba mas bro gali secara ilmiyah, tanpa paradigma yg ada.
telusurilah sejarah, telusurilah Kitab Suci.. kalau solascriptura, mestinya punya dasar Kitabsuci.
kalau ternyata tidak ada satupun data dan fakta, atau ayat pendukung teori solascriptura.. maka konklusinya adalah: Solascriptura hanyalah berdasar pada Anti katolisisme SAJA.
jadi SolaScriptura sinonimnya adalah SOLAantiKatolik. karena hanya didasari bahwa katolik salah SAJA. tanpa dasar obyektif lainnya.
silahkan mas shakes gali bukti empiris, ataupun implisit dalam kitabsuci dasar solascriptura ini..