@OSAS
Saya tertarik dengan statement-statement bro OSAS di bawah ini, dan saya ingin mengomentarinya.
.....
Kalau anda tidak belajar Alkitab tidak mungkin anda bisa melihat kontradiksinya antara tradisi tsb dengan ajaran Scriptura.
Sama sekali tidak ada dasar alkitabiahnya semua ajaran tsb diatas,itulah sebabnya katolik menolak prinsip Sola Scriptura karena semua tradisinya sudah bertolak belakang dengan kebenaran Scriptura.
Allah tidak pernah memberikan kemuliaannya kepada manusia melainkan Firman-Nya adalah kebenaran itu sendiri.
Hanya Firman Tuhan yang menentukan dan mengikat manusia apakah dia berhak memasuki Kerajaan Surga atau Neraka kelak sebab manusia akan dihakimi berdasarkan Alkitab.
Saya mulai dng yang biru dulu. Apabila bro OSAS percaya bahwa manusia dihakimi berdasarkan Alkitab, maka bro OSAS percaya bahwa Allah akan menghakimi oleh
"Hukum Taurat" yg dituruti oleh masing-masing orang. (referensi Roma 2:11 -16)
Dan, berkaitan dng yg hijau, Sang Hakim adalah Allah sendiri, bukan saya, bukan bro OSAS, bukan bro Husada, bukan institusi2 gereja.
Sekarang, berkaitan dng yang merah, saya mau tanya: apakah "Hukum Taurat" orang katholik sama dengan "Hukum Taurat" orang protestan? Bagi orang katholik, apa yg berfungsi sbg "Hukum Taurat" itu adalah Tradisi Suci, Alkitab mereka, dan Magisterium Suci. Bagi orang katholik, tiga hal ini tidak saling bertentangan satu sama lain dan tentu saja
bro OSAS tidak bisa melihatnya karena bro OSAS bukan orang katholik (atau dalam istilah bro OSAS di statement yg merah di atas: bro OSAS tidak belajar Tradisi Suci, Alkitab katholik dan Magisterium Suci sebagai satu kesatuan firman Allah).Dan, karena bro OSAS bukan orang katholik, maka bro OSAS tidak bisa menjatuhkan judgment "bertentangan" atas ketiga hal tsb.
Kalau bro OSAS tetap menjatuhkan judgment "bertentangan", maka vonis itu hanya berlaku bagi bro OSAS dan tidak bisa/tidak boleh diberlakukan untuk orang katholik. Sebab, kalau bro OSAS tetap memberlakukannya kepada orang katholik, maka hal tsb malah menentang "Hukum Taurat" yg bro OSAS turuti sendiri (yaitu kalimat yg hijau di atas) dan itu berarti bro OSAS melanggar prinsip Sola Scriptura-nya bro OSAS sendiri.
So, guys, let's not judge each other. Please.
Salam
note: saya pakai "Hukum Taurat" dng tanda petik untuk merujuk pada konsep hukum Taurat yg dimaksud di Roma 2: 14 "....maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri."