sambungan dari post saya sebelumnya.
@quovadis,
terimakasih sudah memberikan paparan tentang jenis2 Kasih.
Ya, saya mengerti ttg jenis2 Kasih tsb - namun tetap, kata "Kasih" itu sendiri mempunyai pengertian general, kaan ?
Orang bilang, ada baju putih, baju kotor, baju robek, dlsb.
Namun kata "baju" itu sendiri mempunyai pengertian general, kaan ?
Dan Kasih dalam pengertian general adalah
Kasih yang sabar; murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain, dst dst.
Inilah makna kasih yang tertinggi dan terdalam penuh keagungan dan tanpa pamrih sama sekali melainkan rela berkorban nyawa bagi yang dikasihinya.
Ya... dan apakah itu mau jenis Storge Phileo Eros : persahabatan antar teman masih terbuka kemungkinannya rela berkorban nyawa, seorang ayah masih terbuka kemungkinannya rela berkorban nyawa utk keluarga, seorang suami masih terbuka kemungkinannya rela berkorban nyawa utk istrinya.
Kasih vertikal kepada Allah TIDAK MELIBATKAN RASIO.
Sso bisa saja nurutin Allah utk membunuh anaknya - Sso bisa saja nurutin perintah Allah utk merajam batu sampai mati ke perempuan zinah.
Tetapi pada saat yang bersamaan, ybs menihilkan Kasih horizontal kepada sesama --->dan ini gak mungkin, karena bertabrakan ... oleh karena itu Kasih vertikal kepada Allah "tool"nya BUKAN KASIH, melainkan IMAN ---> Iman jaman PL tidak/belum melibatkan rasio ataupun rasio belum berperan "banyak" di jaman tsb.
Inilah makna kasih yang tertinggi dan terdalam penuh keagungan dan tanpa pamrih sama sekali melainkan rela berkorban nyawa bagi yang dikasihinya.
Ya.... ungu. Dan being/person mana yg dikasihinya oleh ybs ? Person Allah yang bukan manusia. Lalu, apakah Allah menuntut manusia utk rela berkorban nyawa demi Dia ? (tanpa adanya person lain yg berupa manusia jasmani).
Manusia dgn manusia : horisontal.
Suami mati2an menyelamatkan istrinya dari kecelakaan sehingga jiwa si suami melayang.
Tentu anda akan bertanya bagaimana dengan kasih manusia kepada Allah ?
Manusia dgn Allah : vertikal
Saya mohon (semua temen2 yg sempet baca, termasuk quovadis) bisa tolong kasih masukan contohnya
TANPA melibatkan individu lain yg juga manusia, selain person individu ybs itu sendiri (manusia jasmani kasat mata) dgn person Allah (tidak berjasmani dan tidak kasat mata).
Untuk mudahnya, saya kasih ilustrasi situasi : (jaman sekarang)
Hanya ada dua orang, pengancam dan yg diancam.
Pengancam :
hujat Allahmu, kencingin Alkitab, salib, foto2, dll dll - kalo nggak lu gue bunuh.Yang diancam
tanpa rasio : akan diam tidak bergeming namun HATI-nya berdoa ---> tidak menyakiti sesama manusia (si pengancam - horisontal), tidak pula TIDAKmengasihi Allah (vertikal) ---> vertikal dan horisontal terpenuhi ---> rela berkorban nyawa demi person Allah dan tidak pula balik menyerang si pengancam (kasihilah musuhmu) ---> dan yg diancam akhirnya mati dibunuh.
tidak ada perbuatan apapun disitu dari pihak yg diancam ... apalagi suatu aksi perbuatan baik ke sesama berdasarkan Kasih ---> dengan demikian "tool" pada situasi tsb BUKAN Kasih, melainkan Iman dan dari contoh diatas, Iman yang TANPA perbuatan aksi tubuh.
1 Yohanes 4:19 Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita
versi lain :
yang diancam (dengan rasionya) berdaya upaya (ada animasi tubuh)
merontak dan berusaha menyerang si pengancam ---> kasihilah sesamamu manusia jadi nihil. Akhirnya tetep juga mati dibunuh si pengancam. ---> dengan demikian "tool" pada situasi tsb BUKAN Kasih, melainkan Iman dan dari contoh yg ini, orange = perbuatan Iman.
Saya masih pusing dan bingung, semua temen2 disini menyatakan :
Iman+Kasih adalah satukesatuan, tidak berdiri sendiri ... hehehe ...
.
Siapa yg bisa tolong menjelaskan
Iman+Kasih adalah suatu kesatuan dan tidak terpisahpisah ?
Sifat kasih dari manusia yang sejati hanya pemberian dari Allah sendiri
Semua pemberian dari Allah quovadis ..
.
Kasih, Iman, Pengharapan, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri ---> adalah pemberian Allah.
Memang hanya Tuhan dan diri orang tsb saja yang mengetahui persis akan kesejatian imannya,sedangkan orang luar hanya bisa melihat fenomena buah buah roh yang keluar dari imannya tsb apakah sesuai dengan kriteria Alkitab,tetapi sebagai orang percaya yang harus mengasihi sesama manusia ia harus menegor atau memperingatkan saudaranya tsb kalau dia berbuat dosa :
Kembali ke post saya yg # 161 (
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1498.msg50544.html#msg50544) --- dari yg bold pada quote diatas :
pedoman apa yg menjadi patokan dalam menentukan seseorang berbuat dosa ?
Seperti apakah perbuatan yg disebut perbuatan dosa ? Apakah tidak melakukan perbuatan2 baik kepada sesama termasuk suatu perbuatan dosa ?
Apakah seorang Pendeta yg bukan pembunuh, bukan seorang pelacur, tidak hidup bermabuk2an dan freesex, tidak pernah menganiaya istri dan anak, bukan seorang dukun sihir, hormat orang tua dll dll dll --- yg mempunyai kuasa menyembuhkan dan begitu banyak orang2 yg telah disembuhkan olehnya - namun sifat bawaan-nya pelit ama duit ... ini = berbuat dosa dan ini = Pendeta yang beriman palsu ?
"tegorlah mereka yang
hidup dengan tidak tertib"
Yang kayak gimanakah yg dibilang hidup tidak tertib ?
dari perbuatan Iman seseorangkah ?
ataukah dari perbuatan2 dosa dan perbuatan2 yg diluar hal2 "tidak ada hukum yang menentangnya" seseorang ?
"Hai orang jahat, engkau pasti mati!"yang kayak begimakah yg disebut orang jahat ?
Orang yg melakukan perbuatan Iman-nya-kah (bukan perbuatan Kasih loh ya disini) ataukah orang2 yg berbuat dosa ataupun perbuatan2 yg diluar hal2 "tidak ada hukum yang menentangnya" ?
Memang hanya Tuhan dan diri orang tsb saja yang mengetahui persis akan kesejatian imannya,sedangkan orang luar hanya bisa melihat fenomena buah buah roh yang keluar dari imannya
Dari paparan2 saya diatas, tidakkah quovadis bisa berpendapat bahwa buah2 Roh itu BUKAN keluar dari "tool" Iman ? Melainkan "tool" Kasih ?
Mao ada seribu jenis Iman
(imanProtestan kek, imanKatolik kek, imanPredest kek, imanFreewill kek, imanNyiLoroKidul kek), buah2 Roh itu keluarnya dari Kasih.
Tidakkah ada yg merasa aneh,
iman yang bermacem2 begitu (orange) ... namun ujung2nya,
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri bisa keluar dari siapapun dari orange ?
Bukankah akan lebih bisa dimengertikan, hal itu dikarenakan "tool"nya berbeda ?
Mengapa ada pertentangan ?
"tool" mana yg menjadi pertentangan ?
"tool" iman, kaan ?
Ada yg menentang "tool" Kasih ?
.
kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diriSaya masih nggak/belon bisa nangkep
Iman+Kasih = kesatuan ... hehehe
.
Makasih atas masukan2 quovadis.
salam.