@onde,
karena kebanyakan sebelumnya onde yg bertanya, sekarang giliran saya yang bertanya yah ...
Ketika ada seorang pengemis di lampu merah - lalu mr.X seorang Kristen memberikan uang (aksi perbuatan baik) apakah karena :
- A. mr.X merasa perlu utk melakukan Aksi tsb agar iman-nya bisa jadi tumbuh ? (Aksi adalah manual mr.X supaya iman-nya benar atopun tumbuh)
- B. dorongan hati nurani-nya sendiri mr.X melakukan Aksi tsb TANPA "urus keperluan" apakah iman-nya tumbuh ato gak tumbuh
Kalo odading ceritanya orang Kristen dan sebagai mr.X ---> saya merasa janggal ketika melakukan Aksi tsb di point-A.
Dilain sisi, (saya ada di point-B pada situasi demikian) :
pada point-B itu sangat tergantung dari mau/tidak-maunya odading. Terkadang saya nggak mao ngasih - namun terkadang tiba2 ya begitu aja timbul rasa iba lalu kpingin ngasih. Dan sekali lagi terasa janggal, ketika saya nggak mao ngasih - lalu teringat pula "manual2" utk berIman benar sehingga menjadi ngasih agar Iman saya benar ---> ini kok menjadi terasa aneh ya ?
Bagi saya, ya mendingan gak usah ngasih sekalian - daripada ngasih tapi atas dasar menjalankan "manual" supaya Iman menjadi benar ataupun pada prinsip "saya patuh ... soalnya inilah Iman yg benar yg Allah mau" ...
DAN kalopun saya maksa utk berprinsip demikian lalu memberikan sedekah tsb ... ya saya gak bisa tanggung2 donk .... saya juga harus panggil pengemis2 lainnya yg terlihat di kejauhan lalu ngasih sedekah ke mereka .... hehehe .
Kalo onde sendiri (maap bersifat pribadi jadinya) kalo boleh tau, ada di A atokah ada di B ya ?
salam.
saya tidak setuju dengan semua pola pikir mas oda diatas..
yang benar adalah...
karena perintah Tuhan adalah mengasihi sesama, maka kasihilah..saya percaya pada Tuhan, tentu saja percaya juga perintah2Nya.. karena saya percaya, dan karena Tuhan itu saya mani sebagai raja saya.. maka saya laksanakan apa yg diperintahkan raja saya terhadap saya.. tanpa bertanya atau menoleh kebelakang!
silahkan lihat kuga signature saya:
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23saya melakukannya untuk Tuhan.. itulah iman kristen menurut saya.. hanya saja ada levelnya..
ada yg sedikit, ada yang mantab, ada yang NOL.. dan biasanya yang NOL ini kita namai dan kita kenal dengan istilah Munafik. itu..
dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
saya ingin mengambilkan sebuah kasus, dari ayat yg tidak biasa digunakan.. dan mari kita telaah.. jangan tekstual saja yah..
Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. Kebetulan ada seorang
imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
Demikian juga seorang
Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. Lalu datang seorang
Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya. Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, dan perbuatlah demikian!"pertama, kita tahu siapa itu imam... apalgi kita tau siapa itu orang lewi..Tuhan Yesus mengambil contoh ekstrim dengan Imam dan Lewi, dimana kita tau mereka ini orang-orang "beriman" dibandingkan dengan seorang samaria, yang jelas tidak mengenal iman.
Tuhan hendak menunjukan, bahwa iman yang bahkan dimiliki oleh imam, dan juga lewi, tidak dibenarkan.. melainkan justru orang sama ria, yang MELAKUKAN, perbuatan.. Tuhan kita menegaskan:
"Pergilah, dan perbuatlah demikian!"dai Kitab Suci menurut saya adalah jelas, bahwa iman itu pastilah berbuah... dan tentu saja secara logis.. adakah dantara kita yang percaya dan puas dengan hanya cukup di beri ucapan2 manis tanpa bukti?
kalau mas oda percaya, tolong beri saya duit untuk saya kelola.. saya akan sanggup berikan seribu janji manis saya dengan segala keuntungan yang akan mas oda dapatkan..
atau boleh donk hutangi saya, nanti saya akan kembalikan dalam tempo 2 hari dengan 3 kali lipat.. hehehe.... itu logis saja sih... kalau hanya ngomong semua orang bisa.. tapi dalam KENYATAAN? semua akan diuji... kita lihat, bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
seorang kristen dewasa seharusnya tidak lagi berkutat pada meyakinkan2 diri akan kebesaran, kekuasaan dan ke agungan Tuhan.. kita sudah percaya itu, maka dari itu kita sudah dibabtis.. sekarang, buktikan kepercayaan kita, kalau kita itu menyembahNya.. bagaumana anda berkata menyembahNya, sedangkan perintahNya tidak anda ikuti.. kita sadari bahwa kita belum bisa sepenuhnya melaksanakan Titah Baginda Raja semesta kita.. maka mari kita dengan rendah hati menyadari, dan selalu mohon bimbingan, dan kekuatanNya untuk dimampukan...