Author Topic: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia  (Read 7210 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #30 on: July 22, 2013, 02:22:44 PM »
Sbab Tuhan sebenernya gak butuh uang,ato lain lain duniawi
,buktinya Tuhan ditawarin seluruh kekayaan duniawi juga Ogah
Kalo gitu sebaiknya disarankan kepada Gereja utk menghilangkan Liturgi persembahan dalam Ibadah. Karena tokh Tuhan gak butuh uang.

Utk operasional gereja, sebaiknya gereja menyebarkan no rekening saja, atau menyiapkan mesin EDC di ruang sekretariat gereja bagi yg mau menyumbang.
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #31 on: July 22, 2013, 02:39:23 PM »
Kalo gitu sebaiknya disarankan kepada Gereja utk menghilangkan Liturgi persembahan dalam Ibadah. Karena tokh Tuhan gak butuh uang.
Saya kurang sependapat dengan saran menghilangkan liturgi persembahan. Sebab, menurut pemahamanku, liturgi persembahan itu merupakan sarana bagi merka yang bekerja di ladang Tuhan untuk mendapatkan upah. Bukankah Matius 10:10 mengatakan Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya? Kalau seseorang menjadi pekerja di ladang Tuhan (mungkin sebagai imam, sebagai kuncen gedung gereja, sebagai apa saja yang berhubungan dengan kehidupan menggereja), maka dia layak mendapat upah dari pekerjaannya, yaitu persembahan umat.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #32 on: July 23, 2013, 12:01:56 AM »
Tidak. Hanya iman Kristen yg ada vertikalnya. Yg bukan iman kristen tidak ada vertikalnya.
Nah itu ... karena perbendaharaan kata "iman" menurut keKristenan HANYA dimiliki Kristen. Perbendaharaan kata "iman" tidak bisa berlaku general.

Dan (imo) kalo kita (saya posisikan diri sebagai orang Kristen  ... hehehe :)) mau membuka hati sedikiiiiit aja dgn "mengakui" bhw kosakata "iman" itu mempunyai makna general - maka statement bold tsb menjadi posibilitas BUKAN ke-absolutan / kepastian.

Quote
Exactly! Oleh sebab itu, kurang tepat bila bro oda memikirkan iman Kristen bagaikan iman Patuh ala robot
budi kayaknya salah menerapkan analoginya deh ... :).

yang perbuatan mengeluarkan (KTP) itulah yang = perbuatan ... BUKAN benda KTP-nya yg = perbuatan.

Dan menurut saya (entah kalo menurut keKristenan dan ini yg saya mau tau - karena pendapat nonK dianggap selalu berbeda dgn pendapat Kristen secara yg satu gak punya iman dan yg satu lagi punya iman :D) : KALAU perbuatan2 baik kepada sesama tsb yg menurut keKristenan tidak adanya keterlibatan "reasoning" at all dari pihak individu ybs itu sendiri, maka itu bisa dikatakan IMAN model PL (pure) ... yang kata-nya Oom Han batu dikasih persembahan :).

Dilain sisi, (imo) di jaman sekarang .... pure IMAN itu sudah sangat sulit dilaksanakan ... karena "reason2" DAN sikon2 jaman sekarang sudah bertambah banyak merajalela --- sehingga ini menuntun kependapat saya yg nyleneh ... yakni "menjadi kayak robot" untuk di jaman sekarang... :D.

Emangnya salah "menjadi kayak robot" ? Bukan... bukan begitu yang saya maksudkan ... bukan tentang benar/salah (yg malah saya katakan itu PURE iman), melainkan itu pandangan saya sendiri dikala sso beriman di jaman sekarang melakukan perbuatan2 baik ke sesama itu tanpa adanya keterlibatan "reasoning". Dan (imo) melalui permohonan/doa "reasoning" itu kita mohon pencerahanNYA :).

Quote
Iman yang seperti itu bukan iman Kristen, seperti KTP bukan perbuatan.
analoginya bukan yg benda KTPnya bud.... melainkan perbuatan mengeluarkan (KTP) itulah yg = perbuatan :).

Analogi budi pada post sebelumnya setaranya adalah IMAN itulah yg = benda KTP ....  makanya saya "koreksi" perbuatan BUKAN benda KTP :).

Quote
Menurut orang Kristen seperti saya, Allah tidak ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia baru Dia justify.
sependapat :).

Dari situ, bisa/bolehkah saya menyimpulkan : Dia justify faith itu independent dari perbuatan2 baik ke sesama manusia ?

dari kesimpulan saya diatas tsb bagaimana menurut budi secara iman Kristen ?

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #33 on: July 23, 2013, 12:21:30 AM »
Yeah, karena  macam macam alasannya  juga general maka imannya juga general
IMO, statement bold nggak bisa dianggap absolut Oom .. karena ....

Quote
kecuali klo dia memang  di gerakan oleh roh untuk memberi kepada yang terdekat
karena masih ada kata "kecuali" ... hehehe :D.

Quote
tapi kalau kasih tentunya dia juga harus memperhatikan orang orang yang pada klakson di belakangnya ketika dia turun di lampu merah untuk memberi pada  smua pemengemis
nggak Oom, dia bilang ke saya dia udah parkir mobilnya di carrefour kok :D.

Quote
Perpuluhan di berikan pada Batu Tugu yang untung adalah Kuncen
kalo itu maksudnya menyatakan BUKAN iman yang benar (justified by God), odading rasa ayat tsb tidak akan dicantumkan di Alkitab, Oom (termasuk Abraham berniat membunuh anaknya sendiri) :).

Quote
perpuluhan diberikan pada gereja , yang untung adalah para pengusaha  bisnis gereja (GACM)
yang biru juga bisa merasa "untung" kok Oom (secara rohani individu), kalo yang merah ya nggak tau juga, karena melibatkan organisasi :).

Quote
Sbab Tuhan sebenernya gak butuh uang,ato lain lain duniawi
,buktinya Tuhan ditawarin seluruh kekayaan duniawi juga Ogah
IMO, Djo menerangkannya dengan baik di thread lain ttg hal ini dan saya sependapat :).

Quote
orang orang PL ngga akan mengenal gerakan Roh ,karena dia sering  tertipu sosok  Ghaib,karena keseringan memberikan perpuluhan pada batu tugu
si Om ada ada aja deh ... atuh kalo para nabi PL lagi pada kena tepu ya tentu dijelaskan pula-lah oleh ayat bhw mereka itu lagi pada kena tepu ... wong salomo bini-nya bejibun aja dikasih tau ... hehehe :D.

:)
salam.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #34 on: July 23, 2013, 01:46:40 AM »
Quote
Tidak. Hanya iman Kristen yg ada vertikalnya. Yg bukan iman kristen tidak ada vertikalnya.
Nah itu ... karena perbendaharaan kata "iman" menurut keKristenan HANYA dimiliki Kristen. Perbendaharaan kata "iman" tidak bisa berlaku general.

Dan (imo) kalo kita (saya posisikan diri sebagai orang Kristen  ... hehehe :)) mau membuka hati sedikiiiiit aja dgn "mengakui" bhw kosakata "iman" itu mempunyai makna general - maka statement bold tsb menjadi posibilitas BUKAN ke-absolutan / kepastian.

Ya, bisa saja iman dimaknai secara 'general' (mungkin semacam jadi semacam 'teori', kali ya?). Tapi, as soon as iman dimaknai secara 'general' seperti itu, kata 'vertikal' menjadi tidak ada referensinya. yang ada tinggal yg 'horizontal'.

Hanya iman Kristen yg ada vertikalnya, yg bukan iman Kristen (incl iman yg 'general') tidak ada vertikalnya. Kenapa? Karena hanya iman Kristen yg meng-acknowledge 'titik lain di atas sono' (sehingga membuat sumbu vertikal). Orang yg bukan Kristen mungkin bisa bilang bahwa mereka juga beriman kepada Tuhan. Tapi, bila ditelisik lebih mendalam, sebenarnya mereka tidak beriman kepada apapun kecuali pada diri mereka sendiri. (seandainya bro oda mau membuka pikiran sedikit saja, bro oda akan melihat hal ini :D)

Quote
Dan menurut saya (entah kalo menurut keKristenan dan ini yg saya mau tau - karena pendapat nonK dianggap selalu berbeda dgn pendapat Kristen secara yg satu gak punya iman dan yg satu lagi punya iman :D) : KALAU perbuatan2 baik kepada sesama tsb yg menurut keKristenan tidak adanya keterlibatan "reasoning" at all dari pihak individu ybs itu sendiri,[/b] maka itu bisa dikatakan IMAN model PL (pure) ... yang kata-nya Oom Han batu dikasih persembahan :).

Membaca yg saya tebali, saya jadi bingung karena tadinya saya kira malah bro oda yg mengatakan bahwa iman dan perbuatan itu berdiri sendiri2. Kok sekarang malah jadi Kekristenan yg dibilang melihat iman dan perbuatan (berikut reasoningnya) tidak berkaitan? :swt:

Anyway, dalam Kekristenan, iman, cinta, perbuatan, pikiran, hati itu tidak lepas sendiri2, sebagaimana ditunjukan dalam Hukum yg Tuhan Yesus katakan.


Quote
Dari situ, bisa/bolehkah saya menyimpulkan : Dia justify faith itu independent dari perbuatan2 baik ke sesama manusia ?

dari kesimpulan saya diatas tsb bagaimana menurut budi secara iman Kristen ?

Ya, nggak independent. Karena realita iman Kristen dan perbuatan emang nggak berdiri sendiri2. Iman Kristen dan perbuatan itu bagaikan sebuah kata dengan maknanya. Nempel.

Salam

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #35 on: July 23, 2013, 12:01:05 PM »
Ya, bisa saja iman dimaknai secara 'general' (mungkin semacam jadi semacam 'teori', kali ya?)
bukan teori kali ya... melainkan definisi ? :)

Quote
Tapi, as soon as iman dimaknai secara 'general' seperti itu, kata 'vertikal' menjadi tidak ada referensinya. yang ada tinggal yg 'horizontal'.
Abraham adalah salah satu contoh IMAN secara definisi. Abraham vertikal dan horizontal.

Quote
Hanya iman Kristen yg ada vertikalnya, yg bukan iman Kristen (incl iman yg 'general') tidak ada vertikalnya. Kenapa? Karena hanya iman Kristen yg meng-acknowledge 'titik lain di atas sono' (sehingga membuat sumbu vertikal).
Abraham tidak mengenal "iman Kristen" kan budi ?

Dan tentunya saya nggak sedang mengharapkan jawaban : "oh Abraham itu beriman Kristen ... cuma aja dia nggak/belon tau" loh" ... hehehe :D

Quote
Orang yg bukan Kristen mungkin bisa bilang bahwa mereka juga beriman kepada Tuhan. Tapi, bila ditelisik lebih mendalam, sebenarnya mereka tidak beriman kepada apapun kecuali pada diri mereka sendiri.
ini terkait dgn thread phooey, "Adakah ukuran obyektif yang dapat diukurkan bagi iman seseorang ??" :)

Quote
(seandainya bro oda mau membuka pikiran sedikit saja, bro oda akan melihat hal ini :D)
justru saya sedang belajar membuka pikiran dgn pedoman dua hal : secara Kristen dan secara general, bud.

Sedangkan yg orang Kristen itu sendiri, kok sepertinya nggak mau ngeliat yg secara general --- melainkan mlulu secara Kristen ?

Quote
Membaca yg saya tebali, saya jadi bingung karena tadinya saya kira malah bro oda yg mengatakan bahwa iman dan perbuatan itu berdiri sendiri2.
Kan yg saya maksudkan pada kata "perbuatan" disitu adalah perbuatan2 baik kepada sesama yg melibatkan si objek penderitanya tsb.

Quote
Kok sekarang malah jadi Kekristenan yg dibilang melihat iman dan perbuatan (berikut reasoningnya) tidak berkaitan? :swt:
Iman tidak berkaitan dengan perbuatan2 baik kepada sesama tidak berkaitan.

Iman is iman.
Perbuatan2 baik kepada sesama (jaman sekarang) sangat terpengaruh "reasoning" dalam melakukan perbuatan2 tsb.

Quote
Anyway, dalam Kekristenan, iman, cinta, perbuatan, pikiran, hati itu tidak lepas sendiri2, sebagaimana ditunjukan dalam Hukum yg Tuhan Yesus katakan.
Biru = didalam, Merah = diluar.

Quote
Ya, nggak independent.
kok sepertinya terdapat kontradiksi dengan kalimat budi sbb yah ?

Quote
Menurut orang Kristen seperti saya, Allah tidak ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia baru Dia justify.

Dari jawaban budi "nggak independet" itu = DEPENDENT.

Dengan begitu kalimatnya (semestinya) menjadi :
"Menurut orang Kristen seperti saya, Allah tidak ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia baru Dia justify"

bisa tolong budi jabarkan dua pengertian yg berbeda tsb ? :)

Quote
Karena realita iman Kristen dan perbuatan emang nggak berdiri sendiri2. Iman Kristen dan perbuatan itu bagaikan sebuah kata dengan maknanya. Nempel.
Sekarang, kalo iman Kristen dan perbuatan nggak berdiri sendiri2 ... bagaimana dengan murid yg kecebur ?

Secara keKristenan mengukur iman dari perbuatan2 (tidak bisa terlepas) ... apakah keKristenan menyimpulkan/menganggap murid yang kecebur itu dikarenakan KURANG perbuatan2 baiknya kepada sesama ? ---> KURANGnya perbuatan2 baik si murid kepada sesama menyebabkan KURANGnya iman dia, sehingga dia menjadi kecebur ?

:)
salam.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #36 on: July 23, 2013, 03:11:06 PM »
Sambil menunggu respon Budi atas pertanyaan Odading, saya ingin tanya kepada kawan-kawan sekalian, siapakah /sesama manusia/ yang dimaksudkan oleh judul trit? Di Lukas 10: 25-37, ada perikop berjudul Orang Samaria yang murah hati. Apakah  /sesama manusia/ pada judul trit sama dengan yang dimaksudkan oleh Luk 10:25-37? Tepatnya, Luk 10:29-37.

Ini saya kopikan:
29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"


Mungkin, pemahaman saya agak 'miring' atau bagaimana, menurut pemahaman saya, bercermin dari ayat 36 & 37 kisah itu, maka yang dinamakan dengan sesama manusia ialah orang yang berbuat belas kasihan kepada kita. Bahwa Imam, dan orang Lewi yang berlalu dari jalan dimana orang yang kerampokan itu tergeletak, karena tidak berbuat belas kasihan kepada si terrampok, bukanlah sesama si terrampok.

Meskipun Tuhan Jesus Kristus tidak menjawab dengan frontal atas pertanyaan "siapakah sesama manusia", namun, dari rangkaian kisah itu seakan mengarahkan pemahaman pembacanya, bahwa yang dinamakan sebagai sesama ialah mereka yang berbuat belas kasihan kepada kita. Maka, dapat diartikan, Imam dan orang Lewi yang berlalu saja dari orang yang kerampokan itu, bukan sesama bagi si terrampok.

Demikiankah?

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #37 on: July 23, 2013, 03:52:06 PM »
Husada,

Menarik !  :afro:
secara saya sendiri kan kebetulan emang model orang yg "ribet" dalam mengertikan suatu kalimat ... hehehe :D.


saya ingin tanya kepada kawan-kawan sekalian, siapakah /sesama manusia/ yang dimaksudkan oleh judul trit? Di Lukas 10: 25-37, ada perikop berjudul Orang Samaria yang murah hati. Apakah  /sesama manusia/ pada judul trit sama dengan yang dimaksudkan oleh Luk 10:25-37? Tepatnya, Luk 10:29-37.
bagaimana menurut teman2 secara iman Kristen, saya gak tau juga husada.

Dan kalo boleh saya mengemukakan pengertian saya sebagai orang yg nggak beriman .... menurut saya :

kata "sesama manusia" di perikop ilustrasi orang Samaria dgn yg ada di judul thread itu tidak sama pengertiannya.

Yg di thread ini, pengertiannya adalah general --- tidak memfokuskan apakah perbuatan baik ke sesama manusia yg satu aliran ataupun yg berbeda aliran.

Sedangkan yg di ayat ... tebakan saya berfokus ke sesama manusia yg beda aliran... ke sesama manusia yang pokoknya diasumsikan "berbeda dgn saya" (apapun itu jenis perbedaannya).

Quote
Mungkin, pemahaman saya agak 'miring' atau bagaimana, menurut pemahaman saya, bercermin dari ayat 36 & 37 kisah itu, maka yang dinamakan dengan sesama manusia ialah orang yang berbuat belas kasihan kepada kita.
sependapat, namun saya mengertikannya lebih terinci ... yakni, ungu tsb BUKAN dari lingkungan "kita" (ataupun "kita" tidak tahu menahu si ungu - ungupun tidak tahu menahu ttg "kita").

Di bahasa inggrisnya digunakan kata "neighbour" (tidak digunakan kata sesama manusia). ---> dengan begitu (imo) ada suatu batasan antara mana yg neighbour dan mana yg bukan neighbour ... ibarat anggota2 keluarga didalam satu rumah tidak bisa dikatakan neighbour.

Lebih luas lagi, (imo) pengertiannya ayat tsb kemungkinan juga ngerujuk ke orang2 tidak dikenal .... ungu tidak mengenal "kita" dan "kita"pun tidak mengenal ungu ---> tidak ada batasan didalam/diluar melainkan : tidak memperdulikan siapapun orangnya (1 aliran ato tidak, 1 keluarga ato tidak, 1 kelompok ato kagak) = "neighbour".

Quote
Bahwa Imam, dan orang Lewi yang berlalu dari jalan dimana orang yang kerampokan itu tergeletak, karena tidak berbuat belas kasihan kepada si terrampok, bukanlah sesama si terrampok
Dari yang bold, karena saya sendiri gak tau apakah ada perbedaan antara orang2 yg terlibat di ayat tsb ... saya asumsikan baik Imam, Lewi dan Samaria nggak tahu menahu tentang si pesakitan, si pesakitanpun nggak tahu menahu tentang Imam, Lewi dan Samaria ---> Dan si Samaria-lah yang masuk ke kategori yang LAYAK disebut "neighbour". Jadi.....

Quote
Maka, dapat diartikan, Imam dan orang Lewi yang berlalu saja dari orang yang kerampokan itu, bukan sesama bagi si terrampok.
Jadi... --- walaupun Imam dan Lewi bisa juga dikatakan literally neighbour (antara mereka dgn si pesakitan "asing")... namun mereka tidak bersikap sebagaimana seorang "neighbour" yg Yesus ajarkan.

:)
salam.
« Last Edit: July 23, 2013, 03:58:45 PM by odading »

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #38 on: July 24, 2013, 04:55:11 AM »
Bahwa Imam, dan orang Lewi yang berlalu dari jalan dimana orang yang kerampokan itu tergeletak, karena tidak berbuat belas kasihan kepada si terrampok, bukanlah sesama si terrampok.

Demikiankah?

Damai, damai, damai.

Imam ,orang lewi masih menganut Taurat. jadi mereka hanya mementingkan Perpuluhan (buat makan mereka )

Tuhan Yesus memberkati


Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #39 on: July 25, 2013, 02:27:03 AM »
bukan teori kali ya... melainkan definisi ? :)

Yang saya maksud sih bukan definisi, melainkan "smacam teori". :D

Quote
Abraham adalah salah satu contoh IMAN secara definisi. Abraham vertikal dan horizontal. Abraham tidak mengenal "iman Kristen" kan budi ?

Dan tentunya saya nggak sedang mengharapkan jawaban : "oh Abraham itu beriman Kristen ... cuma aja dia nggak/belon tau" loh" ... hehehe :D

Aduh gimana ya? IMO, iman Abraham itu iman Kristen. Dia percaya pada Allah yg memberikan pengampunan dosa/penylamat/mesias. Hal-hal prinsipil yg ia percaya itu kristen lho. (Jadi, bukan masalah ia udah tau atau belum, melainkan masalah apa yg ia imani itu)

Quote
ini terkait dgn thread phooey, "Adakah ukuran obyektif yang dapat diukurkan bagi iman seseorang ??" :)
Kalo saya sih, tanya aja orang itu: "Kamu percaya Allah Tritunggal?", "Kamu percaya dirimu berdosa dan hanya Allah yg dapat menyelamatkanmu?", "Kamu percaya Yesus adalah Allah yg berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia?", "Kamu mau hidup dalam Kristus?"

Kalau jawabannya "ya", ya bagi saya dia beriman Kristen. Kalau jawabannya "tidak", ya berarti dia bukan beriman Kristen. Tapi, saya tetep tahu kalo orang bisa bohong. Itu nantinya akan terlihat di perbuatannya sehari-hari. Sebab, iman Kristen dan perbuatan bak kata dan maknanya.

Tapi sebenarnya mau orang itu bohong atau nggak, mau saya dapat info yg obyektif atau nggak (ttg keimanan rang tsb), saya rasa itu not my problem/business. Yang jadi urusan saya adalah menjadi kesaksian hidup bagi semua orang, bukan mendapat obyektifitas dai keimanan orang lain.
 
Quote
justru saya sedang belajar membuka pikiran dgn pedoman dua hal : secara Kristen dan secara general, bud.
Jangan-jangan pedoman macam itu malah menutup pikiran, lho bro oda.
Jangan-jangan pedoman yang satu malah menganulir pedoman yang lain...

IMO, orang yang tahu iman Kristen itu seperti apa hanyalah orang Kristen. Orang yang bukan Kristen bisa tahu juga, tapi ya cuma sebagai "semacam teori" saja :D

Quote
Sedangkan yg orang Kristen itu sendiri, kok sepertinya nggak mau ngeliat yg secara general --- melainkan mlulu secara Kristen ?
Yah, namanya juga orang Kristen, kan? :grining: Kalo orang Islam, ya melihat secara Islam. Orang Budha, ya melihat secara Budha. Orang "teori", ya melihat secara "teori"...atau, pinjam istilah bro oda, secara "general".

Quote
Iman is iman.
Perbuatan2 baik kepada sesama (jaman sekarang) sangat terpengaruh "reasoning" dalam melakukan perbuatan2 tsb.

"reasoning" itu apa tidak menunjukan iman?

Misal: si A berbuat baik kepada si B. Reason-nya apa? Karena si B galak. Iman si A= orang galak musti dibaikin. (Dan, kalo ditelisik lebih dalam, kenapa orang galak musti dibaikin? Biar diri sendiri nggak digalakin-->"keselamatan")

Hahaha...itu misal saja lho ya... :grining:


Quote
kok sepertinya terdapat kontradiksi dengan kalimat budi sbb yah? Dari jawaban budi "nggak independet" itu = DEPENDENT.

Dengan begitu kalimatnya (semestinya) menjadi :
"Menurut orang Kristen seperti saya, Allah tidak ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia baru Dia justify"

bisa tolong budi jabarkan dua pengertian yg berbeda tsb ? :)

Masa sih kontradiksi? :oO

Saya bilang,"Iman dan perbuatan itu saling terkait satu sama lain." Trus, saya bilang lagi,"Allah menjustify iman orang tanpa ngeliat dulu perbuatan2nya." Di mana kontradiksinya yah? :swt:

Apakah, menurut bro oda, kalau iman dan perbuatan saling terkait, maka hal tsb mengimplikasikan bahwa Allah pasti lihat dulu perbuatan sebelum menjustify iman orang?

Kita umpamakan iman dan perbuatan bagai dua sisi dari sebuah koin. Lalu, kita umpamakan justifikasi iman bagi aksi menyentuh salah satu sisi uang logam. Nah, apakah untuk menyentuh sisi "iman" maka orang harus melihat dulu sisi "perbuatan"? Tentu nggak, kan?

Quote
Sekarang, kalo iman Kristen dan perbuatan nggak berdiri sendiri2 ... bagaimana dengan murid yg kecebur ?

Secara keKristenan mengukur iman dari perbuatan2 (tidak bisa terlepas) ... apakah keKristenan menyimpulkan/menganggap murid yang kecebur itu dikarenakan KURANG perbuatan2 baiknya kepada sesama ? ---> KURANGnya perbuatan2 baik si murid kepada sesama menyebabkan KURANGnya iman dia, sehingga dia menjadi kecebur ?

Petrus jadi kecebur karena ia takut sama angin yg tiba-tiba datang. Ada empat partisipan penting dalam teks ini: Petrus, Yesus, angin, air(danau)

Waktu Yesus bilang "Ayo sini", fokus Petrus hanya ada pada Yesus (bayangkan anak kecil yang dipanggil papa/mamanya untuk masuk ke, misalnya, rumah baru). Waktu angin tiba-tiba muncul, fokus Petrus tsb terpecah dan ia pun kecebur. Mungkin dalam hatinya ia berkata "Aduh, mati aku!" yang mengimplikasikan bahwa, baginya, kuasa angin lebih riil dari kuasa Yesus. Padahal, sebelumnya ia sudah pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kuasa Yesus itu riil dan lebih besar daripada kuasa angin dan ia juga sudah pernah mendengar, dalam peristiwa yg hampir serupa, Yesus berkata "You of little faith.." (IMO, di kali kedua Yesus mengucapkan kata-kata tsb, ada semacam sindiran yg mengingatkan).

Apa artinya? Beriman Kristen berarti senantiasa setiap saat percaya bahwa kuasa Allah lebih besar dari segala kuasa yang ada di depan mata (baca: di dunia ini). Petrus kecebur karena ia kurang percaya/meragukan kebesaran kuasa Allah. Jadi, bukan karena ia kurang berbuat baik, seperti yg ada dalam pertanyan bro oda di atas.

IMO, teks tsb tidak bicara apa-apa soal aspek 'horizontal' dari iman Krsiten. Teks tsb bicara soal aspek 'vertikal' dari iman Kristen. (Tapi, jangan terus diartikan bahwa aspek vertikal dan horizontal itu terpisah sendiri-sendiri ya... :grining:)


Salam
« Last Edit: July 25, 2013, 02:29:43 AM by budi »

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #40 on: July 25, 2013, 02:49:25 AM »
Sambil menunggu respon Budi atas pertanyaan Odading, saya ingin tanya kepada kawan-kawan sekalian, siapakah /sesama manusia/ yang dimaksudkan oleh judul trit? Di Lukas 10: 25-37, ada perikop berjudul Orang Samaria yang murah hati. Apakah  /sesama manusia/ pada judul trit sama dengan yang dimaksudkan oleh Luk 10:25-37? Tepatnya, Luk 10:29-37.

Ini saya kopikan:
29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"


Mungkin, pemahaman saya agak 'miring' atau bagaimana, menurut pemahaman saya, bercermin dari ayat 36 & 37 kisah itu, maka yang dinamakan dengan sesama manusia ialah orang yang berbuat belas kasihan kepada kita. Bahwa Imam, dan orang Lewi yang berlalu dari jalan dimana orang yang kerampokan itu tergeletak, karena tidak berbuat belas kasihan kepada si terrampok, bukanlah sesama si terrampok.

Meskipun Tuhan Jesus Kristus tidak menjawab dengan frontal atas pertanyaan "siapakah sesama manusia", namun, dari rangkaian kisah itu seakan mengarahkan pemahaman pembacanya, bahwa yang dinamakan sebagai sesama ialah mereka yang berbuat belas kasihan kepada kita. Maka, dapat diartikan, Imam dan orang Lewi yang berlalu saja dari orang yang kerampokan itu, bukan sesama bagi si terrampok.

Demikiankah?

Damai, damai, damai.

IMO, ya begitu. Sesama si terampok adalah orang yang menolongnya, orang Samaria. Imam dan orang Lewi itu bukan sesama si terampok.

Tapi, bila ditarik ke konteks kita, maka teks tsb lebih menunjukan bahwa sesama kita tidak terbatasi oleh kesamaan ras atau agama atau profesi dll, bukan menunjukan bahwa sesama kita adalah orang yg berbelas kasih kepada kita.

Perlu diperhatikan juga bahwa dalam konteks komunikasinya, perumpamaan tsb dipakai Yesus untuk menjawab seorang Yahudi. Yesus memakai orang Samaria sebagai tokoh utamanya. Orang Yahudi kan merendahkan orang Samaria tuh. Jadi, isu kesamaan ras atau agama menjadi "marked" atau "targeted" dalam wacana "siapakah sesamaku?" di sini.


Salam


Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #41 on: July 25, 2013, 02:47:02 PM »
Dia (Abraham) percaya pada Allah yg memberikan pengampunan dosa/penylamat/mesias. Hal-hal prinsipil yg ia percaya itu kristen lho. (Jadi, bukan masalah ia udah tau atau belum, melainkan masalah apa yg ia imani itu)
Nah... kalo Abraham aja bisa "merumuskan" bahwa Allah yang dia kenal adalah Allah pengampun/penyelamat/tempat berharap/memohon bagi diri Abraham --- KENAPA "rumusan" ini jadi dianggap nggak bisa di aplikasikan ke manusia lainnya oleh keKristenan yah ?

Quote
IMO, iman Abraham itu iman Kristen.
begimana bisa disebut iman Kristen siiiiiii ????  :'o  :think1:  :shrug:  :what:  :what:  :what:

Bagi saya sudah cukup jelas contoh iman Abraham adalah definisi IMAN secara general yang dari wiki tsb ... lagian toh Alkitab sendiri gak pernah menyatakan Abraham beriman Kristen, kaan ? :).

Quote
Kalo saya sih, tanya aja orang itu: "Kamu percaya Allah Tritunggal?", "Kamu percaya dirimu berdosa dan hanya Allah yg dapat menyelamatkanmu?", "Kamu percaya Yesus adalah Allah yg berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia?", "Kamu mau hidup dalam Kristus?"

Kalau jawabannya "ya", ya bagi saya dia beriman Kristen.
Nah, kalo Abraham menjawab coklat dgn YA, barulah dia bisa dikatakan beriman Kristen - kaaan ?

Dilain sisi, pada yang coklat .... JELAS Abraham tidak mengetahui ttg inkarnasi ... namun (imo) cukup jelas, Abraham percaya bhw FIRMAN yg keluar dari Allah-nya itu adalah penyelamat hidupnya.

Sekali lagi, sementara sudah cukup jelas Abraham nggak tau ttg doktrin Tritunggal dan inkarnasi .... bagaimana bisa dikatakan Abraham beriman Kristen ?  :think1:

Kalau mau "dipaksa" ke aliran kepercayaan lain (muslim) --- maka bukankah mereka juga akan berkata Abraham beriman Islam ?

Nah, ketimbang gontok2an antara kedua aliran kepercayaan ini --- kenapa nggak ambil definisi generalnya aja bhw Iman Abraham adalah Iman secara definisi general  :deal:  :flower1: ?

Daripada ngeributin, yg satu bilang ... "oh nggak... itu Abraham beriman Kristen" . :scold: ... yang satu lagi bilang "oh nggak.... itu Abraham beriman Islam"  :takethat: :D.

Quote
Kalau jawabannya "tidak", ya berarti dia bukan beriman Kristen. Tapi, saya tetep tahu kalo orang bisa bohong.
yang bold maksud budi itu kepastian mutlak absolut ?

Quote
Yang jadi urusan saya adalah menjadi kesaksian hidup bagi semua orang
Nah... budi sendiri secara gak sadar sudah menuliskannya... hehehe :D ---> YA... saya sependapat ... kesaksian hidup bagi ORANG ... bukan Allah  :dance:  :giggle:

Quote
bukan mendapat obyektifitas dai keimanan orang lain
Nah disini sedikit beda ... (imo) JELAS secara gak sadar juga, kita juga sedang MAU menunjukan bhw kita orang yang beriman kepada ORANG.

Quote
Jangan-jangan pedoman macam itu malah menutup pikiran, lho bro oda.
Jangan-jangan pedoman yang satu malah menganulir pedoman yang lain...
Nggak... saya sendiri nyadar kok, saya membedakan pengertian IMAN secara general dengan yg kayak begimana iman Kristen, yang kayak begimana iman buddha, yang kayak bgimana iman Islam, dlsb :D.

Dengan "memisahkan" kata orange ... maka didapat definisi general ---> dan dari definisi general ini - maka tidaklah mengherankan perbuatan2 baik kepada sesama terbuka kemungkinannya dilakukan para manusia (apapun aliran kepercayaannya) berdasarkan KASIH  :flower1:

Quote
IMO, orang yang tahu iman Kristen itu seperti apa hanyalah orang Kristen.
YA... saya sependapat kok bud.
Sama sependapatnya apabila ada kalimat "orang yang tahu iman Islam itu seperti apa hanyalah orang Islam".

Dan secara generalnya :
"yang tahu iman sso itu hanyalah Allah".

Dan kalo "dipaksa" dengan adanya iman Kristen, iman Buddha, iman Islam ---> maka kalimatnya menjadi : yg tahu iman Kristen itu hanyalah Allah Kristen --- yang tahu iman Islam itu hanyalah Allah Islam

Quote
Orang yang bukan Kristen bisa tahu juga, tapi ya cuma sebagai "semacam teori" saja :D
Saya sebenernya nggak sedang ber-teori kok... sekarang tinggal dibuka sedikiiiiiit aja bhw kosakata "IMAN" itu ADA dan definisinya memang berlaku secara general ... hehehe :D.

Quote
Yah, namanya juga orang Kristen, kan? :grining: Kalo orang Islam, ya melihat secara Islam. Orang Budha, ya melihat secara Budha. Orang "teori", ya melihat secara "teori"...atau, pinjam istilah bro oda, secara "general".
Bukan begitu bud, maksud saya adalah definisi dari kata IMAN tsb itu sendiri diakui keKristenan mempunyai definisi general atau kagak ?

Alkitab sendiri (imo) sepertinya "mengaku" definisi kata IMAN secara general kaan ?

Quote
"reasoning" itu apa tidak menunjukan iman?
Saya agak kesulitan menjabarkan pengertian saya... maap... hehehe :D.

Anyway bukan begitu yang saya maksudkan pada quote budi diatas. Yang saya maksud adalah kepatuhan atas perintah Allah itulah yg di jaman sekarang sudah cukup banyak tersangkut paut dgn "reasoning".

Kolose 3 : 23
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Yang merah itu tidak bisa di judge - tidak usah oleh orang lain - bahkan ke diri sendiripun masih dipertanyakan "apakah saya sudah berbuat dgn segenap hati untuk Tuhan" ??

Karena apa sehingga bisa timbul pertanyaan demikian ?
Karena tuntutan ... tuntutan Kasihilah sesamamu manusia --- dan ketika pengemis yang deket dikasih sedekah bersamaan itu juga anak2 yang jauh tidak dikasih sedekah.

Disatu sisi dengan segenap hati memberi sedekah ke anak yang deket --- bersamaan itu pula tidak sedang menjalankan "Kasihilah sesamamu manusia" ke anak2 yang jauh.

Dari situlah saya berpendapat bhw IMAN tidak tergantung dari situ, karena (menurut saya yah) Allah tidak menuntut lebih dan Dia TAU perbuatan2 sso terpengaruh oleh reasoning --- NAMUN "segenap hati" tidak tersangkut reasoning, dan inilah yg Allah justify - BUKAN perbuatan-nya :).

bersambung

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #42 on: July 25, 2013, 02:47:29 PM »
Quote
Misal: si A berbuat baik kepada si B. Reason-nya apa? Karena si B galak. Iman si A= orang galak musti dibaikin. (Dan, kalo ditelisik lebih dalam, kenapa orang galak musti dibaikin? Biar diri sendiri nggak digalakin-->"keselamatan")
bukan itu loh yang saya maksudkan ...:)

Reasonnya itu ngerujuk ke Allah atas kepatuhan pada perintah "Kasihilah sesamamu manusia" ---> wujud perbuatan baik ke sesama manusia itu NGGAK diliat jadi satu dengan iman oleh Allah ---> karena kalo diliat jadi satu dgn perbuatan2 (yg mengandung reason2) ... maka akan banyak sekali orang2 Kristen yang tidak pernah Allah justify their faith :).

Quote
Masa sih kontradiksi? :oO

Saya bilang,"Iman dan perbuatan itu saling terkait satu sama lain." Trus, saya bilang lagi,"Allah menjustify iman orang tanpa ngeliat dulu perbuatan2nya." Di mana kontradiksinya yah? :swt:
begini loh bud ...

odading :
Dia justify faith itu independent dari perbuatan2 baik ke sesama manusia ?

budi :
Ya, nggak independent

Dengan begitu dari percakapan diatas kita nggak sejalan.
Odading bilang "indendent" (tidak tergantung / berdiri sendiri) --- budi bilang "nggak independent" (nggak tidak tergantung = tergantung / tidak berdiri sendiri).

versi kalimat budi menjadi :
Dia justify faith itu dependent dari perbuatan2 baik ke sesama manusia ?

Sementara kalimat ijo mengandung pengertian independent (tidak tergantung). Bukankah itu "kontradiksi" ? hehehe :D.

Quote
Apakah, menurut bro oda, kalau iman dan perbuatan saling terkait, maka hal tsb mengimplikasikan bahwa Allah pasti lihat dulu perbuatan sebelum menjustify iman orang?
Loh kok ? ... hehehe...:D.

JUSTRU saya sedang mempelajari bagaimana mengertikan "kok imanKristen dan perbuatan2 baiknya bisa dikatakan saling terkait siiih ???" --- karena secara pengertian saya : Allah justify faith itu tanpa melihat dulu perbuatan2 baik ke sesama manusia ---> sehingga, mau dia itu imanKristen kek, imanIslam kek, imanBuddha kek, imanAbraham kek ... masih tetep terbuka kemungkinannya di justify Allah.

Quote
Kita umpamakan iman dan perbuatan bagai dua sisi dari sebuah koin
sungguh... maap... saya masih nggak/belon bisa mengerti iman dan perbuatan bagai dua sisi koin :D.

Manusia hidup dan perbuatan bagai dua sisi koin ----> YA.
Perbuatan2nya ada yang baik, ada yang jahat, setengah2, ada yang berdasarkan kasih, ada yg sekedar unjuk gigi, dlsb.

Manusia hidup dan beriman bagai dua sisi koin ---> YA.
Iman2nya itu, ada yg imanKristen, imanKatolik, imanCalvin, imanIslam, imanAbraham, imanNyaiLoroKidul, dlsb dlsb.

Quote
Petrus jadi kecebur karena ia takut sama angin yg tiba-tiba datang. Ada empat partisipan penting dalam teks ini: Petrus, Yesus, angin, air(danau)
Ya... dan dari sini tidak "terungkapkan" bhw iman dan perbuatan2 baik kepada sesama manusia bagai 2 sisi mata koin ... iya kaaan ? :D.

Quote
Apa artinya? Beriman Kristen berarti senantiasa setiap saat percaya bahwa kuasa Allah lebih besar dari segala kuasa yang ada di depan mata
YA... sependapat. Iman itu tidak menyangkut hal2 yang keliatan atau saya gunakan istilah personal antara individu ybs dgn Allah atau apapun yg dia percayai.

Tetapi tidak sertamerta artinya itu berlaku bagi yang beriman Kristen. Kalau sso spesifik menggunakan kata Kristen, maka artinya dia tidak akan pernah (ataupun tidak bisa) mengakui bhw masih terbuka kemungkinannya bahwa ada orang lain (yang bukan Kristen) yg percaya bahwa Kuasa Allah lebih besar dari segalanya.

Quote
IMO, teks tsb tidak bicara apa-apa soal aspek 'horizontal' dari iman Krsiten. Teks tsb bicara soal aspek 'vertikal' dari iman Kristen. (Tapi, jangan terus diartikan bahwa aspek vertikal dan horizontal itu terpisah sendiri-sendiri ya... :grining:)
Nah, bukankah penilaian Allah (justifying) itu berdiri sendiri pada aspek vertikal ? hehehe :D.

Sekarang begini aja deh,
mr.X dan mr.Y .... keduanya adalah orang Kristen ---> Iman dan perbuatan bagai 2 sisi mata koin.

  • A. apakah mr.X dan mr.Y pasti SAMA perbuatan2 baiknya kepada sesama manusia di setiap sikon yg sama ?
  • B. ataukah berbeda ? dikarenakan "reasoning" mr.X dan mr.Y ketika di sikon yang sama tsb berbeda secara individual ?
  • C. Taruh kata mr.X jauuuuh lebih sering melakukan perbuatan2 baik ke sesama - ketimbang mr.Y yang hampir tidak pernah melakukan hal tsb
  • D. keduanya mati bersamaan, apakah mr.X masuk surga - mr.Y masuk neraka ?
  • E. ataukah masih terbuka kemungkinannya keduanya masuk surga ?

Nah itu dulu deh ya bud, saya perlu tau jawaban atas pertanyaan diatas :D.

Makasih atas masukan2 budi.

:)
salam.

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #43 on: July 26, 2013, 11:20:21 AM »
makasih sama sama onde sudah menyempatkan diri mampir ke warung saya ... silakan diminum kopi dan bengbengnya ... (udah kamu beli dan siapkan di depan komputer kaaan ? hahaha :D).

 onde, karena itulah judul thread saya menekankan "perbuatan2 baik kepada sesama manusia" :).
 Mr.X ... dia seorang Kristen. Setiap kali dilampu merah dia memberi sedekah ke SEMUA pengemis2 disitu ---> Iman mr.X membuahkan perbuatan.

Begitukah maksudnya onde ?
Pertanyaannya : apakah mr.X sesaat sebelum terwujud aksi perbuatan baiknya ke sesama manusia tsb, imannya SUDAH dibenarkan (justified by God) ?
 Apakah disini maksud onde, kalimat "Kasihilah Tuhan Allahmu DAN kasihilah sesamamu manusia" =

Mr.X orang Kristen berjanji kepada Tuhan akan "membayar hutang2nya"  ---> yakni melakukan perbuatan2 baik ke sesama manusia.

Diketika setiap kali mr.X mengalami situasi pengemis di lampu merah - mr.X memberi sedekah ke SEMUA pengemis yang ada disana ---> maka satu event pada janji tsb telah menjadi kenyataan.

Apakah masih terbuka kemungkinannya mr.X ternyata cuma memberi sedekah ke satu anak yg paling dekat dengan kendaraannya ? Dengan demikian mr.X menyadari "hutang-nya" belon lunas dikarenakan baru dibayar secara nyicil.

Saya anggap aja pernah ya... bhw mr.X cuma sedekah ke 1 anak.
Pertanyaannya : apakah "iya ... emang bener, sungguh dan pasti" Allah menuntut BUKTI "janji" mr.X tsb ? yaitu nanti dilain kesempatan, mr.X HARUS "melunasi hutang2nya" dengan melakukan perbuatan2 baik (memberi sedekah) ke SEMUA pengemis di lampu merah setiap kali mr.X berada di situasi tsb ? (kalo onde sempet, tolong baca post2 saya yg laen di thread ini ya.... )
 Pada asumsi ilustrasi mr.X memberi sedekah ke satu anak saja itu = bold kan yah maksud onde ?

Pertanyaannya :
Bagaimana BISA, mr.X yg sedang berIman patuh pada perintah Allah (memberi sedekah ke satu anak) namun pada saat yang bersamaan tidak berIman patuh pada perintah Allah (tidak memberi sedekah ke yang lainnya) ?

Pada ilustrasi yg saya post buat budi ttg bencana di timbuktu :
Bagaimana BISA, orang2 Kristen yang patuh pada perintah Allah utk melakukan perbuatan2 baik ke sesama .... satu gereja di glodog cuma sembahyang doang TANPA melakukan perbuatan2 baik in reality berangkat ke timbuktu utk take care para korban ? melalui kolekte ... ? itulah perbuatan2 baiknya ? dah, beres dah! Iman saya tidak terlepas dari perbuatan2 baik saya ...:D

tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Kembali lagi ke ilustrasi situasi pengemis di lampu merah .... pada asumsi mr.X cuma ngasih sedekah ke satu anak yg terdekat dgn kendaraannya ---> ini kan berarti dia sudah memberikan kepadanya (anak tsb) apa yang perlu bagi tubuhnya (tubuh si anak) .... maka pertanyaannya, kenapa pada saat yang bersamaan mr.X tidak memberikan kepada-nya (nya = anak2 yg lain) apa yang perlu bagi tubuh-nya (nya = anak2 yg lain) ?
 apakah quote diatas mengandung pengertian : apabila "janji membayar hutang" tsb tidak terlunasi - maka ybs tidak selamat ? Please CMIIW.
 IMO, Ibrani 11:1 itu mengandung pengertian general, onde :)
 itulah ... mengapa agar nggak melebar saya menekankan pada judul thread bhw maksud saya adalah : "tindakan nyata" itu fokusnya adalah "perbuatan2 baik ke sesama manusia", onde.

Segudang "perbuatan2 baik ke sesama manusia" yang sudah dijalankan mr.X karena didasari Iman sebagai orang Kristen tidak sertamerta artinya mr.X akan melakukan perbuatan jalan diatas bara DAN berhasil. "perbuatan2 baik ke sesama manusia" tidak menjadi dasar kwalitas Iman. Apabila mr.X seorang yg berIman dan tau/nyadar iman-nya sampe mana ... maka dia gak akan berkoar2 "kecillll.. sepelee...." :D.
---> ini menurut versi general ---> versi saya sebagai nonK dimana versi Kristen tentu berbeda :).

Nah yang saya mau tau, secara versi Kristen --- apakah :
"perbuatan2 baik ke sesama manusia" menjadi dasar kwalitas Iman = berIman makin OKE ... dimana semakin Segudang "perbuatan2 baik ke sesama manusia" yang sudah dijalankan mr.X karena didasari Iman sebagai orang Kristen PASTI mr.X akan melakukan perbuatan jalan diatas bara DAN berhasil tanpa dansa diatas bara api karena kepanasan ? :D.

Disinilah "duduk persoalannya" yang saya masih bingung onde ...
"perbuatan2 baik ke sesama manusia" menjadi dasar kwalitas Iman yg OKE --dan secara bersamaan-- kwalitas Iman yang OKE, melakukan "perbuatan2 baik ke sesama manusia". Telor dulu ? ato ayam dulu ? hehehe :D.

:)
salam.
halo bro oda, apa kabar?? :D

saya rangkum semua diskusi kita ya?

jadi disini sepertinya saya melihat bahwa ada pemisahan iman dan perbuatan oleh bro oda..

ya disinilah poin yang seharusnya kita ulas terlebih dulu..

saya pakai analogi seorang yang disebut bener2 berani, bro oda pakai analogi pengemis.. memisahkan iman dan perbuatan, bahkan sampai dalam kerangka waktunya..
:D

sori ya bro oda, saya mulai dari analogi saya dulu, nanti saya sinkrinkan dengan analogi bro oda dengan mr x nya itu.

pendeknya.. ada si A yang menyatakan berani dan dengan emosional begitu semangatnya untuk mengikuti uji keberanian. namun saat menghadapi real nya, ternyata si A takut.. dan si B yang tetep tenang dan berani melangkahkan kaki diatas bara api..

disni kita bisa menarik kesimpulan bahwa ternyata model si A ini sesungguhnya bukan pemberani.. ia sebenernya penakut, namun dengan gaya yang sok berani dan menggebu-gebu.. manakala dihadapkan pada situasi yg sebenernya, si a ini terbukti takut.

sama halnya dengan iman seseorang.. ada orang yang setiap hari baca KS, rajin kegiatan gereja, menyanyi dan memuji Tuhan paling lantang.. katanya" kuserahkan hidupku untukMU" namun dalam situasi real life, saat harus berkurban demi kasihNya pada Tuhan, ia mundur...

lalu, dalam kerangkan mr X, kita tidak bisa memisahkan dan menilainya dalam kerangka waktu... kita melihat dalam keseluruhannya.. jika mr X ini memang melakukan kasih pada pengemis itu.. berarti mr x ini memang sungguh orang beriman yg hidup.. demikian juga sebaliknya .

jadi bukan dalam kerangka waktu per waktu... namun kadangkala waktulah yang membuktikan... apakah bener kita itu beriman pada Tuhan dengan benar../sempurna?   :D

Tuhan tau sesudah dan sebelum, tapi nasihat ini bukan untuk justifikasi orang lain, melaikan sebagai sarana kontrol bagi diri kita sendiri.. sudahkah kita beriman dengan benar dan bertanggungjawab, ataukah iman kita hanya sebatas iman farisi dan ahli taurat, atau imam2 lewi dalam kasus diatas ?

 
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #44 on: July 29, 2013, 12:07:50 AM »
Aduh bro oda, panjang bangeeet  :grining:

Maaf, saya nggak sanggup respon satu persatu semuanya. Saya respon dua posts bro oda di bawah ini saja ya...sorry :D


Tetapi tidak sertamerta artinya itu berlaku bagi yang beriman Kristen. Kalau sso spesifik menggunakan kata Kristen, maka artinya dia tidak akan pernah (ataupun tidak bisa) mengakui bhw masih terbuka kemungkinannya bahwa ada orang lain (yang bukan Kristen) yg percaya bahwa Kuasa Allah lebih besar dari segalanya.

Orang non-Kristen mungkin percaya bahwa ada entitas supranatural yg menjadi semacam pencipta, atau energi, atau penggerak utama, atau fondasi, yg sifatnya serba maha. Namun, kepercayaan mereka itu tidak lengkap, dalam artian mereka tidak mengenal Allahnya Adam dan Hawa, Allahnya Nuh, Allahnya Abraham, Allahnya para rasul. Mereka tidak mengenal Yesus Kristus. Bila dikenalkan, belum tentu mereka percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Jadi, kemungkinan memang selalu ada (mereka toh juga manusia, sama seperti orang Kristen adalah manusia), tapi iman Kristen tidak berhenti sampai di titik kemungkinan saja seperti halnya "iman general" yg bro oda sampaikan.

Beda dng "iman general"nya bro oda yg konseptual atau teoritikal itu, iman Kristen bersifat personal karena ia adalah hubungan antara dua persons (seorang manusia dan Allah). Hubungan personal itu terwujud dalam dimensi kasih, pengharapan, kekecewaan, ketakutan, keraguan, kejatuhan, kebangkitan. Dalam hidup manusia, semua hal itu terwujud dalam kehidupan sehari-harinya (perbuatan2nya).

Quote
Sekarang begini aja deh,
mr.X dan mr.Y .... keduanya adalah orang Kristen ---> Iman dan perbuatan bagai 2 sisi mata koin.

  • A. apakah mr.X dan mr.Y pasti SAMA perbuatan2 baiknya kepada sesama manusia di setiap sikon yg sama ?
  • B. ataukah berbeda ? dikarenakan "reasoning" mr.X dan mr.Y ketika di sikon yang sama tsb berbeda secara individual ?
  • C. Taruh kata mr.X jauuuuh lebih sering melakukan perbuatan2 baik ke sesama - ketimbang mr.Y yang hampir tidak pernah melakukan hal tsb
  • D. keduanya mati bersamaan, apakah mr.X masuk surga - mr.Y masuk neraka ?
  • E. ataukah masih terbuka kemungkinannya keduanya masuk surga ?

Nah itu dulu deh ya bud, saya perlu tau jawaban atas pertanyaan diatas :D.

Jawab saya:
A & B. tidak pasti sama. Bisa sama, bisa beda.
C & D. Yang masuk surga adalah yg diselamatkan Allah. Yang masuk neraka adlah yg tidak diselamatkan Allah. Jadi, semuanya bergantung pada keputusan Allah.
E. Kemungkinannya terbuka semua: Satu saja yg masuk surga. Keduanya masuk surga. Keduanya masuk neraka. Jadi, kembali ke "semuanya bergantung pada keputusan Allah"

bener, kan? :D


Salam