jujur saya belon ngerujuk ke text ayat Alkitab ttg pengertian saya tsb ... melainkan yah cuma berdasarkan pengertian dan pengalaman saya sendiri aja dalam kasus merokok ini .
Kepuasan dari Jiwa (non-fisik) adalah menang thdp Will berdasarkan rasio otak "merokok tidak bagus utk kesehatan" ---> keinginan merokok dikalahkan oleh keingingan tidak merokok ---> tidak terwujud aksi merokok
Kepuasan dari Jiwa (non-fisik) adalah mampu nge-set Mind dengan "merokok itu tidak enak" ---> tidak terwujud aksi merokok
Sepertinya, kita perlu mengingat kembali awal diskusi kita (yg mungkin bukan pokok diskusi thread ini).
Waktu itu saya menyajikan bagaimana kata-kata seperti 'mind', 'body, dan 'soul' bisa dimaknai, yakni dng menganalisa konteks dari teks tempat munculnya kata-kata tsb. Lalu, bro oda memberikan contoh teks yg di ambil dari Alkitab. Lalu, saya mencoba mengawali analisa teks tsb (mengawali saja ...
). Lalu, kita masuk dalam diskusi bersama dng tujuan memaknai kata "mind" di ayat tsb.
IMO, kita perlu terus merujuk pada teks dan konteks ayat tsb supaya pemaknaan kita sahih dan solid. Tapi, sekarang saya perlu tanya lagi ke bro oda sebagai thread starter: apakah thread ini memang akan memaknai kata 'mind' yg ada dalam ayat tsb? Ataukah, bro oda ingin mengusulkan suatu pemaknaan atas kata 'mind' dan mencoba mengaplikasikannya ke ayat tsb?
Kalau tujuannya yg pertama, maka kita perlu men-cross check 'hipotesa'2 kita dng konteks ayat tsb.
Kalau, tujuannya yg kedua, ya kita nggak perlu terlalu memperhatikan konteks ayat tsb.
Intinya, jangan sampai niat bro oda membuka thread ini jadi kabur gara-gara saya.
To set the mind on the flesh is death, but to set the mind on the Spirit is life and peace. Saya abaikan kata "life" disitu karena terlalu sulit buat saya ya bud... hehehe...
---- saya akan coba menjelaskan pengertian saya pada kata "peace".
Pada ungu diatas ... PEACE belon tentu langsung tercapai karena Mind saya sendiri masih terbuka kemungkinannya belum berdamai dgn "merokok itu tidak enak". Saya masih nge-set mind saya dengan "merokok itu enak". Godaan2 masih terbuka kemungkinannya terjadi ---> = tidak damai
.
Pada coklat diatas ... PEACE tercapai, Mind saya sudah berdamai karena mind-set saya adalah
"merokok itu tidak enak" ---> omongan2 otak (body) yg menyatakan ngerokok itu enak = nihil. Saya ibarat manusia baru yg belon pernah ngerokok, tidak mempunyai keinginan sama sekali utk merokok, tidak ada "godaan2" utk melakukan aksi merokok ---> =damai
.
PEACE dalam pengertian saya BUKAN kepuasan, namun state. Kepuasan2 bersifat tidak nyata, yakni contoh ungu dan coklat.[/quote]
Kembali ke soal tujuan, apakah ini adalah sebuah discourse ttg makna 'peace' di ayat tsb atau sebuah discourse bro oda ttg 'peace'?
Kalau yg tujuannya seperti yg pertama, maka kita perlu bersama-sama melacak makna 'peace' dalam ayat tsb dng menganalisa konteksnya.
Kalau tujuannya seperti yg kedua, ya bro oda bisa menjelaskan apa yg perlu dijelaskan dan saya akan berusaha memahami dan bertanya kalau belum paham.
Kepuasan fisik adalah segala sesuatu yg kelihatan dan menyangkut keterlibatan body ybs, misal : merokok, bekerja cari uang sebanyak2nya, belajar dengan giat, free sex, melampiaskan amarah, membalaskan dendam, merawat anak, memberi derma, dlsb.
Kepuasan non-fisik adalah segala sesuatu yg nggak kelihatan dan tidak fokus akan adanya keterlibatan aksi body, misal contoh ungu dan coklat diatas.
Sekedar ilustrasi sbg salah satu contoh lain dari kepuasan non fisik :
suatu sikon membuka kemungkinan mr.X marah besar.
mr.X hatinya bergelora - namun aksi wujud pelampiasan kemarahannya (misal mencaci ataupun memukul) dia bisa tahan ---> mr.X berpuas diri liwat Will namun hatinya masih bergelora.
Pada sikon yang sama, mr.X hatinya bergelora namun dia bisa menihilkannya, tidak terjadi wujud pelampiasan aksi kemarahan karena tidak ada lagi yg perlu ditahan ---> mr.X berpuas diri liwat Mind.
Pada state damai ---> sikon tidak pernah bisa membuat mr.X marah bergelora di hati apapun sikon2-nya.
saingan ama saya gak yah ? kayak lokomotif jadul .... hehehehe .
Ok, saya paham.
Salam