Author Topic: body, mind and soul ?  (Read 6806 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: body, mind and soul ?
« Reply #45 on: August 02, 2013, 12:53:18 AM »
aku gak nangkep yg bold ... nggak ngerti :D. Mungkin budi bisa tolong bantu jelaskan maksud bold ?

Segala sesuatu yg terjadi dalam hidup manusia adalah experience. Bila ditilik dari bagaimana experience tsb diolah (baik dicerap maupun diekspresikan) dng bahasa, maka Experience tsb bisa digolongkan dimensi2-nya.

Bagan yg saya cantumkan di atas, merupakan bagan dimensi experience manusia yg diolah dng bahasa inggris. Secara garis besar ada 6 dimensi di situ:
- Dimensi Material (misal: "I am kicking a ball" --> proses kicking itu bersifat material/eksternal)
- Dimensi Mental (misal: "I love you" --> proses love itu bersifat mental/internal)
- Dimensi Behavioral (misal: "I yawned --> proses yawning itu bersifat behavioral")
- Dimensi Verbal (misal: "I think it's delicious." --> proses thinking itu bersifat verbal/mengutarakan pendapat)
- DImensi Relational (misal: "I am a student" --> kata "am" merepresentasikan relasi antara "I" dan "a student")
- Dimensi Existential (misal: "there is a chair") --> frasa "there is" merepresentasikan proyeksi eksistensi dari "a chair")

Quote
Begimana .. (kok bisa ?) sso yang berpikir menggunakan otak (body/rasio/physical) ke hal hal eksistansi yang nggak keliatan (spiritual) ?

Ya karena memang bisa, alias "udah dari sononya memang bisa" :grining:

Tapi, pertanyaan di atas mengundang pertanyaan (nah lo...). Di balik pertanyaan tsb seolah-olah ada pre-asumsi bahwa yg fisik "semestinya" hanya berkaitan dng yg fisik dan tidak berkaitan dng yg spiritual --> kok bisa ada asumsi ini, mengingat pada kenyataannya otak juga memikirkan hal-hal yg spiritual? :grining:

Quote
Sependapat ... namun (imo) kayaknya masih bisa tetep dimengertikan bahwa kata "flesh" tsb adalah melibatkan physical, rasio otak ttg hal2 dunia secara global/general :).

"the flesh" dalam ayat tsb (selalu ingat konteks ya...)bisa berkaitan dng hal-hal yg fisik/material, tapi tidak harus hanya yg fisik/material saja. Dalam ayat tsb, "the flesh" dioposisikan dng "the Spirit". Jadi, kalau mau memaknai "the flesh" di ayat tsb, perlu dilacak juga makna "the Spirit". Artinya, scope konteks-nya  musti diperluas. Kita musti lihat ayat -> perikop -> surat -> discourse -> culture -> ideology. Kemudian balik lagi ideology -> culture -> discourse -> surat -> perikop -> ayat -> "the Spirit".

Panjang ya... :swt: Tapi, dng demikian, pemaknaan kita jadi kohesif dan komprehensif.

Quote
dari yang bold ... tanpa/sebelum mengetahui ayat inipun ... in reality secara menjalani kehidupan ..  seperti yg sempet saya post sebelumnya kok perasaan ada dua yg "berpikir" yah ?

Misal :
rasio otak "mengatakan" : enak enak enak, ya ya ya ...
tubuh "otomatis" beranimasi utk mewujudkan enak tsb.

Dilain sisi ada lagi yang "ngomong" : jangan jangan jangan.
Nah pertanyaannya : siapa yang ngomong disini ?

IMO, kalo rasio otak yang ngomong - maka ada reasoning ... misal : jangan jangan jangan - nanti perutmu buncit gak seksi lagi.

Maaf, saya belum menangkap maksud bro oda di sini. :swt: Bisa dijelaskan lagi?


Salam

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: body, mind and soul ?
« Reply #46 on: August 02, 2013, 08:59:35 AM »
Segala sesuatu yg terjadi dalam hidup manusia adalah experience. Bila ditilik dari bagaimana experience tsb diolah (baik dicerap maupun diekspresikan) dng bahasa, maka Experience tsb bisa digolongkan dimensi2-nya.

Bagan yg saya cantumkan di atas, merupakan bagan dimensi experience manusia yg diolah dng bahasa inggris. Secara garis besar ada 6 dimensi di situ:
- Dimensi Material (misal: "I am kicking a ball" --> proses kicking itu bersifat material/eksternal)
- Dimensi Mental (misal: "I love you" --> proses love itu bersifat mental/internal)
- Dimensi Behavioral (misal: "I yawned --> proses yawning itu bersifat behavioral")
- Dimensi Verbal (misal: "I think it's delicious." --> proses thinking itu bersifat verbal/mengutarakan pendapat)
- DImensi Relational (misal: "I am a student" --> kata "am" merepresentasikan relasi antara "I" dan "a student")
- Dimensi Existential (misal: "there is a chair") --> frasa "there is" merepresentasikan proyeksi eksistensi dari "a chair")
wow mantep... makasih bud atas penjelasannya.

Quote
Ya karena memang bisa, alias "udah dari sononya memang bisa" :grining:
oleh karena itulah saya jadi berpikir "dari sononya" manusia itu adalah makhluk spiritual .. hehehe :D.

Quote
Tapi, pertanyaan di atas mengundang pertanyaan (nah lo...). Di balik pertanyaan tsb seolah-olah ada pre-asumsi bahwa yg fisik "semestinya" hanya berkaitan dng yg fisik dan tidak berkaitan dng yg spiritual --> kok bisa ada asumsi ini, mengingat pada kenyataannya otak juga memikirkan hal-hal yg spiritual? :grining:
Nah itu dah... yg bold (imo) bukan otak yg "memikirkan" hal2 spiritual ... otak itu sebatas rasio melalui experience ... semisal melihat bintang lalu berpikir "dari mana itu bintang ?" ...

otak menyadari keberadaan dirsen ... "dari mana diri saya ?" yg secara rasio logik-nya adalah dari kandungan ibu, bla3x s/d berhubungan badan.

Namun dikala otak berpikir lebih jauh lagi s/d ke asal usul manusia (saya abaikan science) secara general rasio manusia nggak nyampe ... nah diketika inilah Mind mengambil alih dengan "pemikiran" berbau spiritual (nggak keliatan).

Semakin pinter rasio otak manusia (science) - semakin bisa lebih jauh (walopun tetep gak nyampe2) dia menelusuri asal usul manusia (and or universe) ... dan sepertinya semakin kecil pengaruh "pemikiran" Mind yg berbau spiritual ke diri ybs.

Begitu kali yah bud ? :D.

Quote
"the flesh" dalam ayat tsb (selalu ingat konteks ya...)bisa berkaitan dng hal-hal yg fisik/material, tapi tidak harus hanya yg fisik/material saja. Dalam ayat tsb, "the flesh" dioposisikan dng "the Spirit". Jadi, kalau mau memaknai "the flesh" di ayat tsb, perlu dilacak juga makna "the Spirit". Artinya, scope konteks-nya  musti diperluas. Kita musti lihat ayat -> perikop -> surat -> discourse -> culture -> ideology. Kemudian balik lagi ideology -> culture -> discourse -> surat -> perikop -> ayat -> "the Spirit".

Panjang ya... :swt: Tapi, dng demikian, pemaknaan kita jadi kohesif dan komprehensif.
waduh... bukan panjang2 lagi itu mah... terlalu amat sangat sulit buat saya, hahaha .. :D.

anyway, secara garis besarnya dari konteks ayat tsb kan mungkin bisa diambil pengertian secara garis besar.....

so dari kalimat sbb :
For those who live according to the flesh set their minds on the things of the flesh

jadi "flesh" disitu mungkin bisa juga dimengertikan : segala yang bersifat nyata seturut dari rasio pemikiran otak --- apapun itu bentuknya pokok sepertinya utk mencapai state yg kita sebut PUAS :).

set their minds ---> ini yang saya istilahkan Mind si spirit "kalah" oleh rasio pemikiran otak :).

Quote
Maaf, saya belum menangkap maksud bro oda di sini. :swt: Bisa dijelaskan lagi?
saya kasih contoh mudahnya aja ya.... gak usah jauh2 dirsen odading ---> perokok :D.

ada dua yang "ngomong" :
ngerokok = sip sip = bikin saya puas
ngerokok = tidak bagus utk kesehatan

Sementara saya tau merah, namun saya tetep ijo ---> I set my mind according to the flesh ---> khusus utk kasus ngerokok ini ---> I live according to the flesh.

Rasio otak "ngerokok tidak bagus utk kesehatan" NIHIL karena saya nge-set Mind saya pada kepuasan tsb.

Usaha untuk nge-set Mind saya ke "jangan merokok karena tidak bagus utk kesehatan" = sia sia ---> "state" dari kalimat ungu ini adalah "ya... merokok itu enak, namun gak bagus utk kesehatan"

Usaha lain yg masih bisa dilakukan namun sangat sulit sekali pada prakteknya adalah nge-set Mind saya ke "merokok itu tidak enak dan tidak memberi saya kepuasan"

coba deh tanyakan kepada orang2 yg tidak pernah merokok atopun pernah mencoba bbrp kali namun tidak menjadi perokok ... secara general pasti statement mereka adalah "apa sih enaknya ngerokok ?" atau mungkin "aku nggak ngerasa kepuasan loh ketika mencobanya..." --->kalimat2 tsb = Mind set mereka, sehingga "tidak baik utk kesehatan" otomatis minim keperluannya atau tidaklah diperlukan samasekali bagi dirsen mereka.

Tolong jangan suruh saya berdoa minta Tuhan berhenti ngerokok yah bud.... doa saya nggak ampuh2 tuh... atau mungkin belon dijawab ? hahahaha ... :D.

:)
salam.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: body, mind and soul ?
« Reply #47 on: August 03, 2013, 02:45:58 AM »
Nah itu dah... yg bold (imo) bukan otak yg "memikirkan" hal2 spiritual ... otak itu sebatas rasio melalui experience ... semisal melihat bintang lalu berpikir "dari mana itu bintang ?" ...

otak menyadari keberadaan dirsen ... "dari mana diri saya ?" yg secara rasio logik-nya adalah dari kandungan ibu, bla3x s/d berhubungan badan.

Namun dikala otak berpikir lebih jauh lagi s/d ke asal usul manusia (saya abaikan science) secara general rasio manusia nggak nyampe ... nah diketika inilah Mind mengambil alih dengan "pemikiran" berbau spiritual (nggak keliatan).

Semakin pinter rasio otak manusia (science) - semakin bisa lebih jauh (walopun tetep gak nyampe2) dia menelusuri asal usul manusia (and or universe) ... dan sepertinya semakin kecil pengaruh "pemikiran" Mind yg berbau spiritual ke diri ybs.

Begitu kali yah bud ? :D.

Waduh kok nanya saya? :grining: Saya musti jawab berdasarkan apa?

Bro oda kan sedang menjelaskan ke saya ttg bagaimana bro oda memaknai "otak" dan "mind" dan perbedaannya. Tugas saya, ya berusaha memahami pemaknaan bro oda tsb.

Kalo saya ditanya "begitu kali ya?", ya paling saya cuma bisa bilang " Ya, begitulah kalo bro oda memang memaknainya begitu." :D

Quote
jadi "flesh" disitu mungkin bisa juga dimengertikan : segala yang bersifat nyata seturut dari rasio pemikiran otak --- apapun itu bentuknya pokok sepertinya utk mencapai state yg kita sebut PUAS :).

Boleh juga jadi modal awal pelacakan kita (semacam 'hipotesa'), Mungkin selanjutnya kita bisa bertanya, " apakah ini berarti bahwa dalam perihal Spirit, tidak ada state puas itu?" Dan, kita lanjut melacak ke area konteks yg lebih luas.

Panjang deh...  :grining: Tapi, bisa kita lakukan kok. :nod:

Quote
ada dua yang "ngomong" :
ngerokok = sip sip = bikin saya puas
ngerokok = tidak bagus utk kesehatan

Sementara saya tau merah, namun saya tetep ijo ---> I set my mind according to the flesh ---> khusus utk kasus ngerokok ini ---> I live according to the flesh.

Rasio otak "ngerokok tidak bagus utk kesehatan" NIHIL karena saya nge-set Mind saya pada kepuasan tsb.

Usaha untuk nge-set Mind saya ke "jangan merokok karena tidak bagus utk kesehatan" = sia sia ---> "state" dari kalimat ungu ini adalah "ya... merokok itu enak, namun gak bagus utk kesehatan"

Usaha lain yg masih bisa dilakukan namun sangat sulit sekali pada prakteknya adalah nge-set Mind saya ke "merokok itu tidak enak dan tidak memberi saya kepuasan"

coba deh tanyakan kepada orang2 yg tidak pernah merokok atopun pernah mencoba bbrp kali namun tidak menjadi perokok ... secara general pasti statement mereka adalah "apa sih enaknya ngerokok ?" atau mungkin "aku nggak ngerasa kepuasan loh ketika mencobanya..." --->kalimat2 tsb = Mind set mereka, sehingga "tidak baik utk kesehatan" otomatis minim keperluannya atau tidaklah diperlukan samasekali bagi dirsen mereka.
[/color]

Saya urun pertanyaan yg mungkin bisa bro oda pertimbangkan utk bekal di 'perjalanan' pemikian selanjutnya:

Apakah itu berarti bahwa yg merah adalah perihal "the Spirit"?
Bukankah yg merah dan ijo sama-sama rasional menurut otak dan bisa orang mencapai state kepuasannya baik dalam yg ijo maupun yg merah?

Salam

« Last Edit: August 03, 2013, 02:50:01 AM by budi »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: body, mind and soul ?
« Reply #48 on: August 03, 2013, 08:10:11 AM »
Kalo saya ditanya "begitu kali ya?", ya paling saya cuma bisa bilang " Ya, begitulah kalo bro oda memang memaknainya begitu." :D
hehehe.... maksud saya buat budi terasa janggal gak sih .. mengertikannya saya itu ? .. :).

Quote
apakah ini berarti bahwa dalam perihal Spirit, tidak ada state puas itu?"
Ada... tapi yg puas itu bukang Bodi fisik.

Kalo menurut budi ?
Yang Spirit, puasnya bodi fisik ?

Quote
Apakah itu berarti bahwa yg merah adalah perihal "the Spirit"?
Bukan ... yang berterkaitan dgn Spirit itu yg abu2 :D.

Quote
Bukankah yg merah dan ijo sama-sama rasional menurut otak
  ho-oh... seperti pada post saya, baik merah dan ijo sama2 rasional otak

Quote
dan bisa orang mencapai state kepuasannya baik dalam yg ijo maupun yg merah?
Tidak sama. Karena yg ijo mencapai puas bodi fisik - yg merah nggak mencapai puas bodi fisik dan tidak juga mencapai puas-nya Mind karena I set my Mind according to the flesh ---> dimana pada post saya sebelonnya saya bilang "ngerokok itu enak, tapi gak bgs buat kesehatan" - so saya nggak ngerokok. Yang ungu itu artinya saya masih nge-set mind saya according to the flesh sekalipun saya nggak merokok.

Ada orang yg mind-power-nya kuat disegala hal ... dimana akhirnya dia bisa nge-set mind-nya ke "ngerokok itu gak enak".

Ada orang yg Will-nya kuat disegala hal ... dimana akhirnya dia bisa menahan utk tidak ngerokok karena "ngerokok tidak bagus utk kesehatan" ... tapi Will masih "dibawah" Mind.

Dan dirsen odading yg sebagai contoh in reality, yang jelas Will-nya nggak kuat pada kasus ngerokok ini ... sedangkan Mind saya lagi masih tak coba utk di set ke "ngerokok itu gak enak" :D.

Bagi orang2 yg fanatik agama, ketika baik Will maupun Mind nggak mampu .... (imo) kayaknya mesti minta kepadaNYA utk dimampukan ---> disinilah hal2 yg berhubungan Spiritual berlaku ... karena BUKAN Will/Mind dirsen yang memampukan, melainkan Tuhan yang memampukan.

btw, budi perokok bukan ? :D

:)
salam.
« Last Edit: August 03, 2013, 08:15:50 AM by odading »

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: body, mind and soul ?
« Reply #49 on: August 03, 2013, 10:04:26 AM »
hehehe.... maksud saya buat budi terasa janggal gak sih .. mengertikannya saya itu ? .. :).

Sejauh ini saya masih bisa memahami. Jadi, saya rasa nggak janggal. (Masalahnya, kalo ditanya janggal/nggak janggal, saya jawab berdasarkan apa? :D)

Quote
Ada... tapi yg puas itu bukang Bodi fisik.

Kalo menurut budi ?
Yang Spirit, puasnya bodi fisik ?

Baik. Jadi, ada/tidak adanya "kepuasan" tidak jadi faktor yg membedakan "the flesh" dan "the Spirit", ya. "Dalam perihal "flesh" ada kepuasan. Dalam perihal "Spirit" juga ada kepuasan.

Berikutnya, bro oda mengimplikasikan dua macam kepuasan. Kepuasan fisik untuk perihal "flesh" dan kepuasan non-fisik untuk perihal "Spirit". Pertanyaan selanjutnya mungkin: apakah ada petunjuk-petunjuk di teks yg mengungkapkan dua macam kepuasan ini? (Dan, sekali lagi, kita perlu memperluas scope konteks yg harus kita pertimbangkan.)

Menurut saya, kata "life and peace" ditext di bawah bisa dibaca sebagai petunjuk ttg kepuasan dalam perihal "Spirit". Sementara, "death" merupakan kepuasan dalam perihal "flesh".

[5] For those who live according to the flesh set their minds on the things of the flesh, but those who live according to the Spirit set their minds on the things of the Spirit.
[6] To set the mind on the flesh is death, but to set the mind on the Spirit is life and peace.

Apakah "life and peace" itu kepuasan fisik? Saya belum bisa jawab pertanyaan ini karena saya belum tahu maksud kepuasan fisik (dan kepuasan non -fisik) itu apa. Bro oda belum menjelaskan... :D

Quote
Tidak sama. Karena yg ijo mencapai puas bodi fisik - yg merah nggak mencapai puas bodi fisik dan tidak juga mencapai puas-nya Mind karena I set my Mind according to the flesh ---> dimana pada post saya sebelonnya saya bilang "ngerokok itu enak, tapi gak bgs buat kesehatan" - so saya nggak ngerokok. Yang ungu itu artinya saya masih nge-set mind saya according to the flesh sekalipun saya nggak merokok.

Ada orang yg mind-power-nya kuat disegala hal ... dimana akhirnya dia bisa nge-set mind-nya ke "ngerokok itu gak enak".

Ada orang yg Will-nya kuat disegala hal ... dimana akhirnya dia bisa menahan utk tidak ngerokok karena "ngerokok tidak bagus utk kesehatan" ... tapi Will masih "dibawah" Mind.

Dan dirsen odading yg sebagai contoh in reality, yang jelas Will-nya nggak kuat pada kasus ngerokok ini ... sedangkan Mind saya lagi masih tak coba utk di set ke "ngerokok itu gak enak" :D.

Bagi orang2 yg fanatik agama, ketika baik Will maupun Mind nggak mampu .... (imo) kayaknya mesti minta kepadaNYA utk dimampukan ---> disinilah hal2 yg berhubungan Spiritual berlaku ... karena BUKAN Will/Mind dirsen yang memampukan, melainkan Tuhan yang memampukan.

btw, budi perokok bukan ? :D

O begitu. Saya mulai menangkap maksud bro oda.

Ya, saya perokok.

Salam

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: body, mind and soul ?
« Reply #50 on: August 04, 2013, 08:42:23 AM »
sebelon saya nyablak "sepakat!", saya perlu belajar mengerti dulu yah phooey, kalimat2 KGK tsb :D.

Saya masih kurang nangkep pada kalimat

"Kesatuan jiwa dan badan begitu mendalam"
---> apakah disini maksudnya Body dan Soul tidak bisa terpisahkan ? ---> Tidak ada Body tidak ada Soul - Tidak ada Soul tidak ada Body .... orang mati jasmani Body-nya lenyap Soul-nya lenyap .... orang mati, Soul-nya lenyap ya Body-nya lenyap. Please CMIIW.


jiwa harus dipandang sebagai “bentuk” badan
---> apakah disini maksudnya Soul itu = Body yang tidak kelihatan ?

artinya jiwa rohani menyebabkan, bahwa badan yang dibentuk dari materi menjadi badan manusiawi yang hidup
---> apakah disini maksudnya tanpa Soul, Body manusia tidak bisa hidup - tanpa Body, Soul manusia tidak bisa hidup ? (btw, kok jadi JiwaRohani, yah ?)

Dalam manusia, roh dan materi bukanlah dua kodrat yang bersatu, melainkan kesatuan mereka membentuk kodrat yang satu saja
---> kok jadi ke ROH, ya ?  :think1:
Apakah maksudnya KGK, Roh (Spirit) itu= Jiwa (Soul) ?

Sementara ini, sepanjang pengertian saya :
pada kata Roh (spirit) - yakni : Manusia itu Spirit yang terbungkus Body. (misal malaikat yang makan = Spirit yg terbungkus Body yg tentunya Body ini berbeda dgn Body manusia). Body (physical) itu semacem "kulit" yang keliatan ... dimana dibalik "kulit" tsb terdapat Spiritual Body.

Sedangkan pada kata Soul dan Mind, itu "milik" Spiritual Body ... namun karena Spiritual Body tsb nempel ke Physical Body maka "kinerja" Soul dan Mind itu kayak arus bolak-balik antara hal yg bersifat spiritual dengan hal yg bersifat material.

Nah, saya mohon pencerahan kalimat2 di KGK tsb dari phooey ataupun temen2 lain yg berkenan :D.

Makasih atas masukan phooey.

:)
salam.

Saya asumsikan (mudah2an ga salah), seperti body mobil dengan engine didalamnya.
Body mobil aus termakan waktu, pada saatnya di kebangkitan badan, diberikan body yang baru.


 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: body, mind and soul ?
« Reply #51 on: August 04, 2013, 09:26:26 AM »
Sejauh ini saya masih bisa memahami. Jadi, saya rasa nggak janggal. (Masalahnya, kalo ditanya janggal/nggak janggal, saya jawab berdasarkan apa? :D)

Baik. Jadi, ada/tidak adanya "kepuasan" tidak jadi faktor yg membedakan "the flesh" dan "the Spirit", ya. "Dalam perihal "flesh" ada kepuasan. Dalam perihal "Spirit" juga ada kepuasan.


Ya, saya perokok.

Salam

Kata Ht tertentu : Merokok niu merusak bait Allah

Tuhah yesu memberkati


hanj
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: body, mind and soul ?
« Reply #52 on: August 04, 2013, 09:29:35 AM »
Saya asumsikan (mudah2an ga salah), seperti body mobil dengan engine didalamnya.
Body mobil aus termakan waktu, pada saatnya di kebangkitan badan, diberikan body yang baru.


 :D

Kalo mobil sih bukan bodynya aja yang termakan m tapi mesinnya juga.
malah sering juga bukan bodynya yang diganti melainkan mesinnya ,terutama kalo bloknya kena.


Tuhan Yesus memberkati


Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: body, mind and soul ?
« Reply #53 on: August 04, 2013, 09:31:57 AM »
Kalo mobil sih bukan bodynya aja yang termakan m tapi mesinnya juga.
malah sering juga bukan bodynya yang diganti melainkan mesinnya ,terutama kalo bloknya kena.


Tuhan Yesus memberkati


Han


Kan sebagai contoh saja Om.
Asumsi engine di panasi dan ganti olie terus menerus.
Sedangkan body nya perlahan2 keropos


 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: body, mind and soul ?
« Reply #54 on: August 04, 2013, 09:39:06 AM »

Kan sebagai contoh saja Om.
Asumsi engine di panasi dan ganti olie terus menerus.
Sedangkan body nya perlahan2 keropos


 :D

Lha bodinya juga sebelum di pakai dilapisi Tufcote dulu dan disimpen di showroom terus (supaya adil)


Tuhan Yesus memberkati


Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: body, mind and soul ?
« Reply #55 on: August 04, 2013, 09:46:27 AM »
Lha bodinya juga sebelum di pakai dilapisi Tufcote dulu dan disimpen di showroom terus (supaya adil)


Tuhan Yesus memberkati


Han


Wakwakwak

Oke lah Om Han.

Saya maksudkan satu kesatuan adalah tidak dapat memandang sendiri2.
Ataupun dikatakan, engine mobil dikatakan hancur bila tidak ada body mobil.

Tetap ada tetapi tidak dapat dipakai sampai body baru telah tersedia, dan engine yang ada dipasang pada body mobil yang baru ini

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: body, mind and soul ?
« Reply #56 on: August 04, 2013, 11:15:57 AM »

Wakwakwak

Tetap ada tetapi tidak dapat dipakai sampai body baru telah tersedia, dan engine yang ada dipasang pada body mobil yang baru ini

 :D
Sayang juga kalo body baru dipasangin engine lama,
lebih baik diganti dua duanya
Anggur baru dalam kerbat baru
Orang PB yangan di beri PL, ntar jadi OPSSK

Tuhan Yesus memberkati


Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: body, mind and soul ?
« Reply #57 on: August 04, 2013, 01:23:51 PM »
Saya asumsikan (mudah2an ga salah), seperti body mobil dengan engine didalamnya.
phooey, saya masih belon bisa memaknai ilustrasi phooey dengan kalimat KGK "Kesatuan jiwa dan badan begitu mendalam" ---> ilustrasi phooey : "kesatuan body engine dgn body mobil begitu mendalam"

Saya perlu tau dulu, menurut KGK, Jiwa itu materi atau bukan ? Apakah mksd KGK Jiwa = otak (materi) ?
Kalo maksud KGK, YA jiwa = materi ... maka ilustrasi phooey memang masuk ---> kesatuan mesin mobil (otak) dengan body mobil (body fisik) begitu mendalam

Tapi saya rasa yg dimaksudkan kalimat di KGK tsb pada kata "jiwa" tentu BUKAN jiwa = otak/jantung/hati secara materi, kaan ? :)

Quote
Body mobil aus termakan waktu, pada saatnya di kebangkitan badan, diberikan body yang baru.
Body mobil = materi, mesin mobil = materi ... ini fokus dari maksud saya phooey.

IMO, mobil is mobil dengan segala body chasis, mesin, kabel, rangka, accu dlsb semua adalah materi.

Demikian juga manusia dgn segala rangka tubuh, daging, otot, otak, jantung, dlsb semua adalah materi.

Pertanyaan apakah orang mati jasmani = Body-nya mati/tidak berfungsi maka Soul-nya mati/tidak berfungsi.... orang yg masih hidup jasmani = Soul-nya mati/tidak berfungsi ya Body-nya juga mati/tidak berfungsi - Jawabannya kan JELAS TIDAK BEGITU :D.

Oleh karena itu, apa maksudnya kalimat KGK "Kesatuan jiwa dan badan begitu mendalam" ?

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: body, mind and soul ?
« Reply #58 on: August 04, 2013, 02:42:00 PM »
Baik. Jadi, ada/tidak adanya "kepuasan" tidak jadi faktor yg membedakan "the flesh" dan "the Spirit", ya. "Dalam perihal "flesh" ada kepuasan. Dalam perihal "Spirit" juga ada kepuasan.
Ya... kira2 begitu menurut saya ... menurut saya loh ya bud... hehehe :D.

Quote
Pertanyaan selanjutnya mungkin: apakah ada petunjuk-petunjuk di teks yg mengungkapkan dua macam kepuasan ini?
jujur saya belon ngerujuk ke text ayat Alkitab ttg pengertian saya tsb ... melainkan yah cuma berdasarkan pengertian dan pengalaman saya sendiri aja dalam kasus merokok ini :D.

Kepuasan dari Jiwa (non-fisik) adalah menang thdp Will berdasarkan rasio otak "merokok tidak bagus utk kesehatan" ---> keinginan merokok dikalahkan oleh keingingan tidak merokok ---> tidak terwujud aksi merokok

Kepuasan dari Jiwa (non-fisik) adalah mampu nge-set Mind dengan "merokok itu tidak enak" ---> tidak terwujud aksi merokok

Menurut saya, kata "life and peace" ditext di bawah bisa dibaca sebagai petunjuk ttg kepuasan dalam perihal "Spirit". Sementara, "death" merupakan kepuasan dalam perihal "flesh".

To set the mind on the flesh is death, but to set the mind on the Spirit is life and peace.

Quote
Apakah "life and peace" itu kepuasan fisik?
Saya abaikan kata "life" disitu karena terlalu sulit buat saya ya bud... hehehe... :D ----  saya akan coba menjelaskan pengertian saya pada kata "peace".

Pada ungu diatas ... PEACE belon tentu langsung tercapai karena Mind saya sendiri masih terbuka kemungkinannya belum berdamai dgn "merokok itu tidak enak". Saya masih nge-set mind saya dengan "merokok itu enak". Godaan2 masih terbuka kemungkinannya terjadi ---> = tidak damai :D.

Pada coklat diatas ... PEACE tercapai, Mind saya sudah berdamai karena mind-set saya adalah "merokok itu tidak enak" ---> omongan2 otak (body) yg menyatakan ngerokok itu enak = nihil. Saya ibarat manusia baru yg belon pernah ngerokok,  tidak mempunyai keinginan sama sekali utk merokok, tidak ada "godaan2" utk melakukan aksi merokok ---> =damai :D.

Quote
Apakah "life and peace" itu kepuasan fisik?
PEACE dalam pengertian saya BUKAN kepuasan, namun state. Kepuasan2 bersifat tidak nyata, yakni contoh ungu dan coklat.

Quote
saya belum tahu maksud kepuasan fisik (dan kepuasan non -fisik) itu apa. Bro oda belum menjelaskan... :D
Kepuasan fisik adalah segala sesuatu yg kelihatan dan menyangkut keterlibatan body ybs, misal : merokok, bekerja cari uang sebanyak2nya, belajar dengan giat, free sex, melampiaskan amarah, membalaskan dendam, merawat anak, memberi derma, dlsb.

Kepuasan non-fisik adalah segala sesuatu yg nggak kelihatan dan tidak fokus akan adanya keterlibatan aksi body, misal contoh ungu dan coklat diatas.

Sekedar ilustrasi sbg salah satu contoh lain dari kepuasan non fisik :

suatu sikon membuka kemungkinan mr.X marah besar.
mr.X hatinya bergelora - namun aksi wujud pelampiasan kemarahannya (misal mencaci ataupun memukul) dia bisa tahan ---> mr.X berpuas diri liwat Will namun hatinya masih bergelora.

Pada sikon yang sama, mr.X hatinya bergelora namun dia bisa menihilkannya, tidak terjadi wujud pelampiasan aksi kemarahan karena tidak ada lagi yg perlu ditahan ---> mr.X berpuas diri liwat Mind.

Pada state damai ---> sikon tidak pernah bisa membuat mr.X marah bergelora di hati apapun sikon2-nya.

Quote
Ya, saya perokok.
saingan ama saya gak yah ? kayak lokomotif jadul .... hehehehe :D.

:)
salam.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: body, mind and soul ?
« Reply #59 on: August 04, 2013, 11:31:08 PM »
jujur saya belon ngerujuk ke text ayat Alkitab ttg pengertian saya tsb ... melainkan yah cuma berdasarkan pengertian dan pengalaman saya sendiri aja dalam kasus merokok ini :D.

Kepuasan dari Jiwa (non-fisik) adalah menang thdp Will berdasarkan rasio otak "merokok tidak bagus utk kesehatan" ---> keinginan merokok dikalahkan oleh keingingan tidak merokok ---> tidak terwujud aksi merokok

Kepuasan dari Jiwa (non-fisik) adalah mampu nge-set Mind dengan "merokok itu tidak enak" ---> tidak terwujud aksi merokok

Sepertinya, kita perlu mengingat kembali awal diskusi kita (yg mungkin bukan pokok diskusi thread ini).

Waktu itu saya menyajikan bagaimana kata-kata seperti 'mind', 'body, dan 'soul' bisa dimaknai, yakni dng menganalisa konteks dari teks tempat munculnya kata-kata tsb. Lalu, bro oda memberikan contoh teks yg di ambil dari Alkitab. Lalu, saya mencoba mengawali analisa teks tsb (mengawali saja ... :D). Lalu, kita masuk dalam diskusi bersama dng tujuan memaknai kata "mind" di ayat tsb.

IMO, kita perlu terus merujuk pada teks dan konteks ayat tsb supaya pemaknaan kita sahih dan solid. Tapi, sekarang saya perlu tanya lagi ke bro oda sebagai thread starter: apakah thread ini memang akan memaknai kata 'mind' yg ada dalam ayat tsb? Ataukah, bro oda ingin mengusulkan suatu pemaknaan atas kata 'mind' dan mencoba mengaplikasikannya ke ayat tsb?

Kalau tujuannya yg pertama, maka kita perlu men-cross check 'hipotesa'2 kita dng konteks ayat tsb.
Kalau, tujuannya yg kedua, ya kita nggak perlu terlalu memperhatikan konteks ayat tsb.

Intinya, jangan sampai niat bro oda membuka thread ini jadi kabur gara-gara saya.   


To set the mind on the flesh is death, but to set the mind on the Spirit is life and peace.
 Saya abaikan kata "life" disitu karena terlalu sulit buat saya ya bud... hehehe... :D ----  saya akan coba menjelaskan pengertian saya pada kata "peace".

Pada ungu diatas ... PEACE belon tentu langsung tercapai karena Mind saya sendiri masih terbuka kemungkinannya belum berdamai dgn "merokok itu tidak enak". Saya masih nge-set mind saya dengan "merokok itu enak". Godaan2 masih terbuka kemungkinannya terjadi ---> = tidak damai :D.

Pada coklat diatas ... PEACE tercapai, Mind saya sudah berdamai karena mind-set saya adalah "merokok itu tidak enak" ---> omongan2 otak (body) yg menyatakan ngerokok itu enak = nihil. Saya ibarat manusia baru yg belon pernah ngerokok,  tidak mempunyai keinginan sama sekali utk merokok, tidak ada "godaan2" utk melakukan aksi merokok ---> =damai :D.

PEACE dalam pengertian saya BUKAN kepuasan, namun state. Kepuasan2 bersifat tidak nyata, yakni contoh ungu dan coklat.[/quote]

Kembali ke soal tujuan, apakah ini adalah sebuah discourse ttg makna 'peace' di ayat tsb atau sebuah discourse bro oda ttg 'peace'?

Kalau yg tujuannya seperti yg pertama, maka kita perlu bersama-sama melacak makna 'peace' dalam ayat tsb dng menganalisa konteksnya.

Kalau tujuannya seperti yg kedua, ya bro oda bisa menjelaskan apa yg perlu dijelaskan dan saya akan berusaha memahami dan bertanya kalau belum paham.  :D

Quote
Kepuasan fisik adalah segala sesuatu yg kelihatan dan menyangkut keterlibatan body ybs, misal : merokok, bekerja cari uang sebanyak2nya, belajar dengan giat, free sex, melampiaskan amarah, membalaskan dendam, merawat anak, memberi derma, dlsb.

Kepuasan non-fisik adalah segala sesuatu yg nggak kelihatan dan tidak fokus akan adanya keterlibatan aksi body, misal contoh ungu dan coklat diatas.

Sekedar ilustrasi sbg salah satu contoh lain dari kepuasan non fisik :

suatu sikon membuka kemungkinan mr.X marah besar.
mr.X hatinya bergelora - namun aksi wujud pelampiasan kemarahannya (misal mencaci ataupun memukul) dia bisa tahan ---> mr.X berpuas diri liwat Will namun hatinya masih bergelora.

Pada sikon yang sama, mr.X hatinya bergelora namun dia bisa menihilkannya, tidak terjadi wujud pelampiasan aksi kemarahan karena tidak ada lagi yg perlu ditahan ---> mr.X berpuas diri liwat Mind.

Pada state damai ---> sikon tidak pernah bisa membuat mr.X marah bergelora di hati apapun sikon2-nya.
 saingan ama saya gak yah ? kayak lokomotif jadul .... hehehehe :D.

Ok, saya paham. :nod:


Salam