IMOm, Pengertian-nya memang tergantung dari konteks, namun definisi dasar-nya tidak mungkin jadi ikut berubah-rubah (ataupun menjadi tidak general), bud
Istilah "definisi dasar" itu misleading. Yang tepat "definisi yg didasarkan..." atau "definisi berdasarkan...".
Kata adalah salah satu bentuk tanda (sign). Bila dianatomikan, kata merupakan sebuah sistem. Sistem itu terdiri dari 3 elemen:
'signifier' --> penanda. Dalam kasus kata, maka penanda itu bisa berbentuk bunyi (phonic) atau tulisan (graphic) .
'signified' --> yg ditandai. Umumnya ini disebut makna/arti
'signification' --> proses-proses yg membuat sebuah signifier merujuk sebuah signified
Dari ketiga elemen tsb, elemen yg paling kompleks adalah elemen signification. Dalam elemen inilah konteks ber-operasi. Konteks sendiri adalah systems of networks, yg bisa dikategorikan jadi dua macam: linguistik dan extra-linguistik (ideology, power, culture, media, dst dst).
Nah, jelas bahwa signification bukan sesuatu yg 'tidak berubah-ubah' atau fixed. Signification itu 'licin' atau 'fluid'. Ia akan terus berubah-ubah (lebih tepatnya, diubah-ubah oleh partisipan2 yg terlibat dalam sebuah event komunikasi. Partisipan2 itu sendiri merupakan perwakilan (instance) dari sebuah sistem sosial. Demi lancarnya komunikasi, partisipan2 ini harus masuk ke dalam sebuah social agreement/convention. Kalau tidak, ya jadi nggak nyambung. Ini bisa berujung pada adu kekuasaan. Adu kekuasaan bisa berakhir jelek (konflik) atau tidak jelek (transaksi).
Yang ada: pengertian suatu kata di generalisasikan, yg kemudian berarti melepaskan kata tsb dari konteksnya.
Bisa budi tolong kasih contoh ?
Apakah maksud budi antara baju-Kimono dengan baju-Kilt itu, odading sedang meng-generalisasi "POKOK itu dua-duanya baju yang sama" ? Please CMIIW.
Kalo jawaban pertanyaan diatas adalah YA ... maka budi salah nangkep maksud odading . Karena maksud odading adalah : POKOK baju is baju ---> definisi generalnya adalah ungu.
Mungkin ya bisa saja UNGU budi anggep semacem teori ... namun imo, ungu adalah definisi - pengertian mendasar .
Saya harap dng membaca keterangan saya di atas, bro oda bisa lihat bahwa bukan seperti itu maksud saya
.
Kalimat bro oda yg saya cetak tebal menunjukan suatu ajakan untuk masuk ke dalam social agreement yg berguna untuk menentukan elemen signified dari signifier 'baju'. Dng kata lain, ada proses pengkonstruksian konteks di sini (kontekstualisasi). Konteks inilah yg kemudian akan menentukan arti kata 'baju' dalam komunikasi kita.
Jadi, kata 'baju' memiliki makna yg berfungsi/berguna dalam sebuah event komunikasi antara bro oda dan saya bukan karena ada 'definisi dasar' atau 'definisi general', melainkan karena ada kesepakatan bersama antara bro oda dan saya ttg bagaimana kita akan memaknai kata 'baju' (konteks). Dan, di kalimat bro oda yg terakhir yg saya tebali, kata 'imo' mengungkapkan kepada saya bagaimana bro oda ingin saya memaknai kata 'baju'. (Kata-kata 'pengertian mendasar' jadi redundant karena kata 'imo' tsb)
note: bagaimana dng kamus? Apakah kamus memuat definisi2 dasar dari kata2? Tidak. Kamus yg baik hanya merekam bagaimana kata-kata digunakan dalam event-event komunikasi sejauh itu. (kamus yg jelek akan mengklaim bahwa ia memuat definisi dasar ).secara language, menurut budi, kata "baju" mempunyai definisi sendiri nggak bud ? Ataukah ungu bagi budi ibarat "ah.... itu mah cuma teori doank... benar/tidaknya diragukan"
Ya, pasti punya definisi. Tapi, seperti yg saya jabarkan di atas, definisi itu bukan "definisi dasar", melainkan berada dalam networks of contexts.
Btw, saya ingin menimpali bagian yg saya tebali. Dalam ucapan tsb, kata 'teori' jadi bermakna, kurang lebih, "rumusan orang ttg sesuatu yg benar tidaknya diragukan". Kalo pendengar/pembaca tidak memproses konteks dari kata 'teori' dalam ucapan tsb (teks-nya), maka ia bisa terheran-heran (katakanlah ia menerapkan makna "a plausible or scientifically acceptable general principle or body of principles offered to explain phenomena").
Nah... oleh karena itulah saya tanyakan pengertian kata PEACE yg paling sederhana/simpel namun ultimate menurut budi secara orang Kristen .
Peace itu kondisi yg terjadi persis beberapa saat setelah kita mengeluarkan 'beban' kita di toilet. Aaahh....
Itu ultimate buat saya sebagai manusia yg juga Kristen.
Hahaha...becanda, bro.
Yg bro oda maksudkan dng "ultimate" itu yg gimana?
Nah sekarang,
begimana budi mengertikan kata "peace" ketika ketemu kata tsb di ayat Alkitab ?
Tentu dgn "menihilkan" kata PEACE itu sendiri yang sudah pernah budi ketahui dengan ngorekin seluruh ayat2 lain yg ada kata "peace" melalui search Alkitab Online dgn kata kunci "peace" lalu mengambil pengertiannya, kaaan ?
So, kasih tau odading donk pengertian kata PEACE menurut budi sebagai orang Kristen yang berdasarkan hasil research semua kalimat2ayat di Alkitab yg mengandung kata "peace" ...
Sejauh ini (yg nggak jauh-jauh banget
), saya menangkap bahwa kata "peace" di ayat tsb memiliki makna yg khusus. Saya sebut saja "christian peace". Ketika saya memikirkannya, saya jadi teringat bagaimana Alkitab memuat cerita2 ttg perjumpaan orang (nabi atau rasul) dng Allah yg disebut "Wonderful Counselor", "Mighty God", "Everlasting Father", "Prince of Peace" (Yes 9:6). Rata-rata (kalo nggak semuanya) jadi mual, takut, buta, dibenci, menderita, dan ujung-ujungnya mati gara-garanya. (Makanya saya heran kalau ada orang bilang semacam "aku ingin bertemu denganMu supaya hatiku damai" Yakin lu?
)
Saya juga teringat Yesus pernah berkata bahwa dia datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
Saya juga teringat cerita-cerita sejarah ttg bagaimana orang-orang menderita gara-gara jadi Kristen.
Saya juga teringat perjalanan hidup saya setelah jadi Kristen.
Jadi, kesimpulan saya sejauh ini: peace dalam ayat tsb tidak merujuk pada kondisi yg terjadi di dunia fana, melainkan pada kondisi yg terjadi di dunia kekal (Surga). Namun, pengetahuan akan kondisi ini bisa menjadi kekuatan tersendiri selama hidup di dunia fana, sehingga ketika menderita ya tetep peaceful di hati.
Begitu kesimpulan saya sejauh ini. "Sejauh ini" artinya masih ada kemungkinan berubah, tergantung apakah saya akan terus "bolak-balik" (meminjam istilah bro oda).
Salam