Iya. bener kok.
Misalnya:
Doktrin ABC. Orang kristen ada yang bilang bahwa dirinya adalah penganut doktrin ABC atau bukan penganut doktrin ABC --> jadi dapat diidentifikasi organisasinya --> kelihatan
Penganut doktrin ABC dan bukan-penganut doktrn ABC sama-sama bilang "Orang Kristen harus meneladani Kristus" --> jadi tidak dapat diidentifikasi organisasinya --> tidak kelihatan
oo gitu...
saya ga ngerti, apakah istilahnya yang kurang pas atau?
wah enak akalu ada faslitas drawingnya, pake grafik lebih enak menyampaikan..
emm.. saya coba semampunya deh, dengan tulisan, semoga bisa dipahami.
itu bukan masalah kelihatan dan tidak kelihatan
jadi mungkin itu seperti level...
level1: misal budi adalah manusia.. wati juga manusia
sublevel2: budi manusia laki2, wati manusia perempuan
sub level3: budi tinggal di eropa, wati lahir di indonesia
sub level4a: budi berbahasa inggris, wati berbahasa latin
sub level4b: budi suka makan singkong, wati suka makan keju,
jadi kesimpulannya, budi dan wati adalah manusia tdak kelihatan.
anda mungkin pernah dengar juga apa yang disebut entitas, dan apa yang disebut atribut.
manusia itu entitas, sedangkan atribut manusia itu ada jenis kelamin, nama, tempat tanggal lahir, dst.
Gereja.. pada level
Yesus adalah Tuhan maka kita masih sama,
lalu ditarik lagi ke sub level yang lebih detil.. misalnya tentang masalah hukum kasih.. (mungkin saja masih sama) kemudian ditarik lagi ke sublevel yang lebih detil, misalnya tentang keselamatan, sudah ada 3 cabang, double predes, frewill only, predes dan freewill. lalu ke sub level sejajar tapi lain isu: misal, tentang doa, ada lagi tentang babtisan, tentang perpuluhan, tentang puasa, tentang makanan halal haram, dan seterusnya.
kita mungkin sama pada level tertentu, pada level Yesus adalah Tuhan kita sama, tapi jika kita gali lebih jauh? kesamaan karena memang tidak di gali lebih jauh bukan berarti hal itu tidak kelihatan, hanya tidak dilihat.
jadi antara hal yang tidak dilihat dan hal yang tidak kelihatan itu berbeda kan ya?
maka mengkonsepsi hal demikian dengan istilah yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, sungguh tidak pas.
Persatuan umat Allah tidak mungkin terhambat karena ia adalah God's organism (with God being the head). Kalau ada pembicaraan ttg hambatan persatuan umat Allah, maka pembicaraan itu berlangsung "on the wrong track"
Pembicaraan ttg "persatuan umat Allah" berarti pembicaraan ttg gereja yang tak kelihatan, bukan pembicaraan ttg gereja yg kelihatan (gereja a,b,c,d,e...dst).
jadi cukup sama2 mengaku meneladani Yesus, maka kita adalah satu ya?
sampai distu saja kita satu ya? kalau tentang Yesus Tuhan kita masih satu ngga dengan SSY? kalau masuk lagi ke Tritunggalnya, apakah kita masih satu?
ini ironis manakala ada pengakuan kita adalah satu, namun disisi lain terus bertambahnya denominasi karena perselisihan, karena atasnama pembaharuan, pemulihan, dan pembenaran.
seharunya kita tidak perlu berotganisasi, biarkan orang beribadah, menapsir kitabsuci secara bebas.. liturgi terserah, pemahaman juga terserah. Asal masih mengaku meneladani Yesus, maka kita adalah Gereja yang satu dan tidak kelihatan.. tidak kelihatan benernya.. hehehehe...
but it's okey....
Kenapa ada perseteruan dalam gereja2 yg kelihatan? Karena orang-orang yg berseteru itu membawa wacana "persatuan umat Allah" ke dalam pembicaraan ttg gereja yg kelihatan. Mustinya orang-orang tsb memakai istilah "persatuan organisasi", yang lebih pas dalam menggambarkan wacana yg sesungguhnya sedang dibahas (atau diributkan).
itu salah besar! dulunya kristen itu memang sudah satu... pecah itu karena ada yang merasa lebih benar dari yang lain.
coba bro bayangkan, ada perpecahan yang dilandasi oleh semangat persatuan dan kestuan bro..
setiap perpecahan itu dilandasi ketidak sepahaman, yang kemudian ditenagai oleh persaan lebih benar, sehingga merasa berhak untuk tidak perlu ikut dan turut pendapat yang lain. dan banyak hal lain.. yang jelas anti tesis dari semangat persatuan.
Sekarang, ttg spiritualitas. Umat Allah pasti memiliki spiritualitas yang sama, yakni pekerjaan Roh Kudus. Mengatakan bahwa spiritualitas murid-murid Kristus tidak sama berarti mengatakan bahwa Roh Kudus ada banyak. Tentu saja, itu keliru, kan?
permasalahannya pekerjaan Roh Kudus itu bisa bisa di klaim.. dan memang belum ada metode yang bisa membuktikan bahwa klaim yang dikatakan itu memang benar2 buah karya Roh Kudus.
padahal mengatasnamakan Roh Kudus it bisa jadi legitimasi yang ampuh.. terlepas dari bener tidaknya, itu hanya masalah rasa.. dan setiap orang berhak merasa..
jika ada dua orang mengatasnamakan Roh Kudus, namun faktanya jalan mereka berlainan dan berlawanan, maka kemungkinanya adalah: salah satu bohong, atau keduanya bohong. yang tidak mungkin adalah jika keduanya benar.
Lalu, kenapa organisasi bisa ada banyak? Karena organisasi adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya akan otoritas yg kelihatan, yg tangible. Nah, kalau kita bicara dalam konteks organisasional yg seperti ini, maka pluralitas adalah sesuatu yg wajar. Kebutuhan manusia kan beda-beda, baik jenisnya maupun levelnya.
Jadi, pluralitas organisasi bukan tanda tidak adanya persatuan. Dan, mengakui adanya persatuan bukan berarti menafikan adanya perbedaan. Jadi, ibarat "Bhineka Tunggal Ika" lah:
"Bhinneka" --> yg kelihatan --> organisasi
"Ika" --> yg tak kelihatan --> organism
Cheers
jika berbeda tapi satu tidak masalah...
tapi fakta yang ada sekarang.. berbeda2 karena masing-masing merasa beda.
salam...