Author Topic: Batasan "menghakimi"  (Read 22642 times)

0 Members and 5 Guests are viewing this topic.

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #255 on: August 30, 2014, 10:17:39 AM »

Peraturan Umum Forum ImanKristen

Board Diskusi dikategorikan menjadi 3 kategori berdasar kategori partisipan diskusi:.

•   Diskusi Trinitarian: HANYA untuk mendiskusikan ajaran2 Kristen Trinitarian, HANYA dikhususkan bagi member Kristen Trinitarian


Anggota non kristen yang provokator pengadu domba silahkan tahu diri dimana lapak diskusinya !

eheueheueheuheu.....

soli...soli.....

bokap nyokap elo engga malu punya anak kaya elo bro??


1. Habis baca Alkitab --> merasa udah paham --> belagak sok kompeten menjadi Tuhan --> memvonis-vonis orang lain...

2. habis baca Forum Rules --> merasa udah paham --> belagak sok kompeten menjadi Admin --> memvonis-vonis orang lain....


Sayangnya bro...
1. Elo bukan Tuhan & Tuhan pun engga segitu-gitu-nya main menghakim-hakimi gitu
2. Elo bukan Admin & Admin pun engga segitu-gitu-nya main menghakim-hakimi gitu..


 :lol:

kasian banget sih elo bro...
in real life.. kayanya elo pasti one hell of a asocial person yah?
i can imagine how miserable the life you must have been living, yah?
tyring to get acknowledged by others..... but... in the online world....

hehe....
« Last Edit: August 30, 2014, 10:23:48 AM by cadangdata »

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #256 on: August 30, 2014, 11:48:11 AM »

Alkitab mengajarkan Roh Kudus adalah pengajar yang sejati :

1 Yohanes 2:27   Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.

Itu kata Alkitab,tetapi gereja yang pakai tradisi bikinan manusia hanya bisanya bersandar kepada manusia padahal cara itu sudah dikutuk oleh Tuhan.

Yeremia 17:5   Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!

Silahkan saja kalau mau menjadi terkutuk !

Berarti saya tidak perlu mengindahkan perkataan tololmu ini soli.
Sebab Alkitab bilang begitu : "tidak perlu kamu diajari orang lain"

Itu artinya semua omonganmu ini salah, kata Alkitab loh..
Back to TOPIC!

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #257 on: August 30, 2014, 04:28:23 PM »
eheueheueheuheu.....

soli...soli.....

bokap nyokap elo engga malu punya anak kaya elo bro??


1. Habis baca Alkitab --> merasa udah paham --> belagak sok kompeten menjadi Tuhan --> memvonis-vonis orang lain...

2. habis baca Forum Rules --> merasa udah paham --> belagak sok kompeten menjadi Admin --> memvonis-vonis orang lain....


Sayangnya bro...
1. Elo bukan Tuhan & Tuhan pun engga segitu-gitu-nya main menghakim-hakimi gitu
2. Elo bukan Admin & Admin pun engga segitu-gitu-nya main menghakim-hakimi gitu..


 :lol:

kasian banget sih elo bro...
in real life.. kayanya elo pasti one hell of a asocial person yah?
i can imagine how miserable the life you must have been living, yah?
tyring to get acknowledged by others..... but... in the online world....

hehe....


Hati hati bro, nanti anda di banned oleh admin Solitong, lhoh

Hua ha ha ha ha ha ha ha ha

 :rofl: :rofl: :rofl: :rofl:

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #258 on: August 31, 2014, 11:45:14 AM »
Jika para hamba Tuhan yang mengajar dan berkhotbah dianggap menghakimi ketika mengatakan hal yang benar, lalu siapakah yang pantas jadi pengajar dan pengkhotbah?
soli,

saya sependapat dgn kalimat soli diatas.
Namun (imo) kita harus teliti lebih jauh lagi, standard "yang benar" itu mengacu dari mana ?

secara didalam keKristenan, saya simpulkan bisa ada dua ukuran :
1. dari peraturan + ajaran (doktrin/dogma) aliran TIAP gereja ybs UNTUK para member gereja itu sendiri.
2. dari peraturan + ajaran (doktrin/dogma) SEMUA gereja Kristen UNTUK semua orang yang bilang dirinya atopun dibilang oleh orang lain sbg orang Kristen.

Quote
jika seorang hamba Tuhan memberitahukan kekeliruan dan penyimpangan yang dilakukan orang atau gereja lain, Pendeta itu tidak pada posisi mengakimi orang (gereja) lain.
Nah, disini artinya Pendeta ini "nyebrang". Dia mengacu standard "yg benar" yg berasal dari kelompoknya lalu dibandingkan ke standard "yg benar" yg ada pada kelompok lain.

IMO, ini adalah perbuatan sia sia .... KECUALI, dari perwakilan tiap2 gereja yg masing2 mempunyai standard "yg benar" itu berkumpul dan mengadakan sidang. Dimana nanti atas kesepakatan bersama, ditentukan satu standard yg berlaku bagi SEMUA gereja seperti di point-2.


Selama gak ada "sidang bersama", ampe botak conge-an pun kalo tereak2nya standard "yang benar" adalah Alkitab gak akan bisa "ketemu", karena masing2 pihak juga tereak hal yg sama.


Namun dilain sisi, melakukan "sidang bersama" bisa juga = konyol APABILA di jaman baheula itu sendiri sudah pernah disepakati bhw masing2 pihak "di-layak-kan" mempunyai standard "yang benar"-nya sendiri2.


gak usah jauh2, ilustrasi secara analog-nya adalah perihal sunat.
DULU, pernah kejadian "rame", yg satu tereak "harus sunat berdasarkan perintah Allah" - yg satu lagi tereak "gak harus sunat berdasarkan perintah RK". Setelah itu sidang, lalu disepakati bhw masing2 pihak "di-layak-kan" mempunyai standard "yang benar".

SEKARANG, eh tau tau misalnya ada satu pihak yg tereak2 bhw sunat = standard "yang benar" --- atopun viceversa, satu pihak tereak2 bhw tidak harus sunat = standard "yang benar". Maka dengan mengadakan sidang lagi di jaman sekarang mengenai hal ini, ya = konyol :D ... karena ungu.


anyway, diadakan sidang ato kagak mengenai perihal ini - mengingat masing2 mempunyai standard "yang benar" - maka (imo) masing2 pihak pantesnya itu ya berada tetep di point-1.

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #259 on: August 31, 2014, 12:41:17 PM »
IMO, kalimat "jangan menghakimi" yang keluar dari mulut Yesus adalah didalam kondisi bahwa mr.X memang melakukan kesalahan dalam kehidupan sehari hari berdasarkan acuan dari standard "yang bener" secara general (bukan per kelompok) terhadap mr.Y DIMANA mr.Y pun sebenernya pernah melakukan kesalahan thdp orang lain (dalam kehidupan sehari hari).

Mengalami perlakuan mr.X ini, tindakan mr.Y possible sbb :
1. mengajukan kasusnya ke pengadilan
2. melakukan aksi punishment
3. berkoar2 bhw mr.X itu melakukan kesalahan

4. memaafkan

IMO, point ajaran-nya adalah no.4 bukan no.1 - 2 - 3.
Point-4 itu possible berangkat dari "menimbang"nya mr.Y thdp diri mr.Y sendiri : "apakah kesalahan mr.X ampe sebegitu perlunya di no-1/2/3 kan ? apakah saya sendiri tidak pernah melakukan kesalahan yg dimana kesalahan saya ini sendiri saya pikir tidak perlu sampe di no.1/2/3kan ?"

(37) Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.

:)
salam.

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #260 on: September 01, 2014, 10:57:13 AM »
soli,

saya sependapat dgn kalimat soli diatas.
Namun (imo) kita harus teliti lebih jauh lagi, standard "yang benar" itu mengacu dari mana ?

secara didalam keKristenan, saya simpulkan bisa ada dua ukuran :
1. dari peraturan + ajaran (doktrin/dogma) aliran TIAP gereja ybs UNTUK para member gereja itu sendiri.
2. dari peraturan + ajaran (doktrin/dogma) SEMUA gereja Kristen UNTUK semua orang yang bilang dirinya atopun dibilang oleh orang lain sbg orang Kristen.


Setiap ajaran gereja harus diuji oleh satu satunya dasar atau pilar gereja yaitu Kitab Suci wahyu Allah.

Diluar itu hanya plangnya saja gereja diluar  tetapi isinya hanya organisasi keagamaan belaka karena dia bukan tubuh Kristus yang sebenarnya.


Quote
Quote
jika seorang hamba Tuhan memberitahukan kekeliruan dan penyimpangan yang dilakukan orang atau gereja lain, Pendeta itu tidak pada posisi mengakimi orang (gereja) lain.
Nah, disini artinya Pendeta ini "nyebrang". Dia mengacu standard "yg benar" yg berasal dari kelompoknya lalu dibandingkan ke standard "yg benar" yg ada pada kelompok lain.

IMO, ini adalah perbuatan sia sia .... KECUALI, dari perwakilan tiap2 gereja yg masing2 mempunyai standard "yg benar" ituberkumpul dan mengadakan sidang. Dimana nanti atas kesepakatan bersama, ditentukan satu standard yg berlaku bagi SEMUA gereja seperti di point-2.

Selama gak ada "sidang bersama", ampe botak conge-an pun kalo tereak2nya standard "yang benar" adalah Alkitab gak akan bisa "ketemu", karena masing2 pihak juga tereak hal yg sama.


Namun dilain sisi, melakukan "sidang bersama" bisa juga = konyol APABILA di jaman baheula itu sendiri sudah pernah disepakati bhw masing2 pihak "di-layak-kan" mempunyai standard "yang benar"-nya sendiri2.


gak usah jauh2, ilustrasi secara analog-nya adalah perihal sunat.
DULU, pernah kejadian "rame", yg satu tereak "harus sunat berdasarkan perintah Allah" - yg satu lagi tereak "gak harus sunat berdasarkan perintah RK". Setelah itu sidang, lalu disepakati bhw masing2 pihak "di-layak-kan" mempunyai standard "yang benar".

SEKARANG, eh tau tau misalnya ada satu pihak yg tereak2 bhw sunat = standard "yang benar" --- atopun viceversa, satu pihak tereak2 bhw tidak harus sunat = standard "yang benar". Maka dengan mengadakan sidang lagi di jaman sekarang mengenai hal ini, ya = konyol  ... karena ungu.


anyway, diadakan sidang ato kagak mengenai perihal ini - mengingat masing2 mempunyai standard "yang benar" - maka (imo) masing2 pihak pantesnya itu ya berada tetep di point-1.


Satu satunya standard dimana gereja harus berdiri bukan peraturan atau tradisi intern bikinan gereja tsb melainkan semua wahyu Tuhan yang harus menjadi fondasi dan pilar gereja kalau dia masih mengaku dirinya sebagai gereja kristen.

Semua tradisi dan ajaran gereja harus diuji oleh Kitab Suci karena itu adalah perintah Tuhan sendiri yang harus dipatuhi oleh semua gereja kristen.

1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

Nabi juga adalah orang biasa yang berdosa malah Petrus saja yang Rasul masih sering melakukan kesalahan dan pernah ditegur oleh Yesus dan Paulus.

Tugas menyadarkan kekeliruan adalah tugas semua orang Kristen yang bertanggungjawab.

Tidak perlu ijin khusus dari Tuhan untuk seseorang menegor atau menyatakan kesalahan karena sekarang tidak ada lagi wahyu langsung dari Allah tetapi tugas tugas mereka berada dipundak semua orang percaya yang bertanggungjawab atas imannya,karena Kitab Suci sudah lengkap dan sempurna tersedia bagi semua orang percaya sebagai pedoman hidup beriman.

Gereja didirikan oleh Tuhan Yesus jadi tanpa dasar Hukum Kristus dia bukanlah gereja kristen.

Kalau gereja tidak mengaku Kitab Suci sebagai fondasinya maka dia bukanlah gereja yang terhisap didalam tubuh Kristus.

Efesus 2:19,20 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.

Kebenaran Kitab Suci tidak relatif tetapi absolut sehingga bukan seperti karet yang bisa ditarik molor kesana kemari menurut keinginan orang.

Ada metode penafsiran (hermeneutika) yang baku dan obyektif bagaimana Kitab Suci harus dipahami bukan bisa seenaknya diputar-belit mengikuti kemauan mereka.

Disamping itu juga ada Roh Kudus didalam setiap diri orang kristen yang memberikan pencerahan bagaimana memahami Kitab Suci yang di-inspirasikan sendiri oleh-Nya untuk ditulis oleh para Nabi dan Rasul.

Kalau kita menegor atau pakai bahasa Kitab Suci “menghakimi” berdasarkan kebenaran Kitab Suci maka bukan kita hakimnya tetapi Kitab Suci itu sendiri yang akan menjadi hakimnya :

Yohanes 12:48
Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.


Tidak ada toleransi didalam kebenaran kristen sebab kita harus lebih takut kepada murka Tuhan ketimbang manusia.

Persatuan harus didalam kebenaran Firman Tuhan,inilah persatuan yang sejati karena persatuan tidak boleh dengan mengorbankan kebenaran Tuhan.

Roma 1:18 Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman.

Ibrani 12:29 Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan.


Kompromi ajaran Kitab Suci hanya akan menghancurkan gereja itu sendiri karena semua anggota gereja kelak akan berdiri dimuka Hakim Agung Tuhan Yesus untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya selama hidupnya,pada saat itu tidak akan ada kesempatan untuk memperbaiki diri lagi.

Kompromi kebenaran Kitab Suci adalah tragedi bagi gereja.

Kata Yunani Perjanjian Baru yang paling sering diterjemahkan "hakim" atau "penghakiman" adalah "krino". Di satu sisi, itu berarti “membedakan, memutuskan, menentukan, menyimpulkan, menguji, memikirkan, dan mempertanyakan”. Itulah yang Tuhan ingin anak-anakNya lakukan kepada setiap pengkhotbah, guru, dan ajaran mereka apakah benar atau salah sesuai dengan FirmanNya.

The New Testament Greek Lexicon

KJV (114) - call in question 2; condemn, 5; determine, 7; esteem, 2; go to law, 2; judge, 88; misc, 8;

Note:

Angka menunjukkan banyaknya ayat yg menggunakan istilah tsb didalam Alkitab.

Banyak orang Kristen seolah olah terbelenggu oleh semacam ketakutan sehingga tidak berani bersaksi bagi kebenaran Tuhan,mereka telah membungkam kesaksian mereka sendiri. Mereka lebih suka mengkompromikan iman ketimbang mempertahankan kebenaran, lebih suka berdamai dengan masyarakat yang tidak bermoral ketimbang berdiri teguh didalam kebenaran dan integritas iman .

Mereka tidak bisa melepaskan diri dari  belenggu gaya hidup modern masyarakat sekitarnya,dan enggan untuk melakukan tugas tugas Kristen yang bersifat kenabian atau kerasulan misalnya apologetika.

Toleransi sudah menjadi kebaikan terakhir  dari masyarakat modern model begini.

« Last Edit: September 01, 2014, 11:04:10 AM by solideogloria »
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #261 on: September 01, 2014, 11:17:16 AM »
IMO, kalimat "jangan menghakimi" yang keluar dari mulut Yesus adalah didalam kondisi bahwa mr.X memang melakukan kesalahan dalam kehidupan sehari hari berdasarkan acuan dari standard "yang bener" secara general (bukan per kelompok) terhadap mr.Y DIMANA mr.Y pun sebenernya pernah melakukan kesalahan thdp orang lain (dalam kehidupan sehari hari).

Mengalami perlakuan mr.X ini, tindakan mr.Y possible sbb :
1. mengajukan kasusnya ke pengadilan
2. melakukan aksi punishment
3. berkoar2 bhw mr.X itu melakukan kesalahan

4. memaafkan

IMO, point ajaran-nya adalah no.4 bukan no.1 - 2 - 3.
Point-4 itu possible berangkat dari "menimbang"nya mr.Y thdp diri mr.Y sendiri : "apakah kesalahan mr.X ampe sebegitu perlunya di no-1/2/3 kan ? apakah saya sendiri tidak pernah melakukan kesalahan yg dimana kesalahan saya ini sendiri saya pikir tidak perlu sampe di no.1/2/3kan ?"

(37) Janganlah kamu menghakimi, maka kamupun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamupun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.

:)
salam.


MENGHAKIMI/MENEGOR YANG BENAR

1.Jangan menghakimi menurut apa yang tampak tetapi dengan adil (Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tetapi hakimilah dengan adil – Yoh.7:24)

2.Memberikan pengampunan  (Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal,ampunilah dia  - Luk.17:3)

3.Tegur sebagai seorang saudara (Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu – 1Tim.5:1)

4.Dengan kesabaran dan penuh pengajaran  (Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran  - 2 Tim.4:2)

5.Dengan sikap yang tegas Kesaksian itu benar. (Karena itu tegorlah mereka dengan tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman - Titus 1 : 13)

6.Hakimi dulu diri sendiri sebelum menghakimi orang lain : ("Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu - Mat.7:5 )

Kalau kita menghakimi berdasarkan kebenaran Alkitab maka bukan kita tetapi Kitab Suci itu sendirilah yang menjadi hakimnya (Yoh.12:48).

Yang dilarang oleh Mat.7:5 adalah menghakimi secara munafik bukan tidak boleh menghakimi.

Matius 5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Sebagai orang Kristen kita harus menjadi terang dunia bukan '',jadi dimanapun kita berada kita harus bisa menyatakan kebenaran Allah menjadi terang benderang tidak dimanipulasi karena kebenaran Allah bersifat mutlak atau absolut bukan relatif.

apakah maksudnya terang disini ?

1.   MAKSUD DARI TERANG ADALAH UNTUK DILIHAT

Kekristenan adalah sesuatu yang untuk dapat dilihat secara nyata,didalam  Kekristenan tidak ada istilah mengikut Yesus secara sembunyi sembunyi.Ketersembunyian itu hanya akan menghancurkan  Kekristenan,membuatnya menjadi kerdil tidak berkembang.Kekristenan harus menghancurkan ketersembunyian,kalau seseorang menjadi Kristen,maka kekristenannya haruslah dapat dilihat secara nyata didalam kehidupannya.Kekristenan tidak boleh hanya terlihat didalam gereja belaka karena Tuhan Yesus  tidak mengatakan kamu adalah “terang gereja” melainkan menjadi terang dunia.

2.   TERANG ADALAH PEMBIMBING ATAU PENUNJUK JALAN

Terang adalah sesuatu yang menerangi jalan atau ruangan,terang menjadi pembimbing pada jalan yang aman dan baik. Orang Kristen haruslah dapat menjadi jalan dan terang bagi orang lain dalam arti menjadi contoh tauladan bagaimana seharusnya hidup didunia yang fana ini. Sebagai terang yang bersumber dari terangnya Yesus maka kita harus membuka kedok semua kegelapan yang sudah mereduksi kebenaran Kitab Suci.

3.   TERANG YANG MEMBERI PERINGATAN

Setiap orang Kristen mempunyai tugas untuk memberikan peringatan dini kepada sesamanya akan bahayanya atas penyimpangan dari Firman Tuhan.

"Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali - Mat.18:15)

Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran  - 2 Tim.4:2

Jadi sebagai kesimpulan,orang Kristen harus menjadi terang yang dapat dilihat,terang yang memberi petunjuk serta pengarahan dan terang yang dapat memberikan peringatan akan adanya bahaya.



BACK TO BIBLE

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #262 on: September 04, 2014, 02:15:00 AM »


Jadi sebagai kesimpulan,orang Kristen harus menjadi terang yang dapat dilihat,terang yang memberi petunjuk serta pengarahan dan terang yang dapat memberikan peringatan akan adanya bahaya.



Ahh.. itu kan kata kamu saja,.. soli....

Mending ikut Alkitab aja daripada ikutin kata-katamu..
Manatau salah tuh
Back to TOPIC!

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #263 on: September 05, 2014, 06:40:38 PM »
Ahh.. itu kan kata kamu saja,.. soli....

Mending ikut Alkitab aja daripada ikutin kata-katamu..
Manatau salah tuh

Kalau ikut Alkitab kok berdoa dan menyembah Maria dan roh roh orang mati sih ?

BACK TO BIBLE

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #264 on: September 05, 2014, 07:22:59 PM »
Mustinya ikut apa kata cak LonTong? Jadi solitong?

;D ;D ;D

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #265 on: September 05, 2014, 11:50:23 PM »

Setiap ajaran gereja harus diuji oleh satu satunya dasar atau pilar gereja yaitu Kitab Suci wahyu Allah.
dan ajaran gereja tsb, ada yang fundamental - ada yang nggak fundamental secara bagi keseluruhan keKristenan. Bener gak saya ?


Quote
Satu satunya standard dimana gereja harus berdiri bukan peraturan atau tradisi intern bikinan gereja tsb
bukankah saat ini sekalipun bukan yg gereja Katolik, ada diantara gereja Protestan yang mempunyai "tradisi intern" bikinan gereja tsb ?

Quote
Semua tradisi dan ajaran gereja harus diuji oleh Kitab Suci karena itu adalah perintah Tuhan sendiri yang harus dipatuhi oleh semua gereja kristen.

1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Ayat yg soli ajukan tidak menyatakan bold.

IMO, in reality - masing2 gereja-LAH yg menentukan/memutuskan bentuk2 yang kayak begimanakah yg dipegang.


Quote
Tugas menyadarkan kekeliruan adalah tugas semua orang Kristen yang bertanggungjawab.
begimana dinyatakan itu "kekeliruan" sementara hal yang "keliru" itu tidak bisa di acu berlaku secara global ?

Selain itu,
begimana mr.X menyatakan ke mr.Y : "kamu itu keliru !" sementara mr.X itu sendiri juga sedang keliru di pov mr.Y ?


Quote
Tidak perlu ijin khusus dari Tuhan untuk seseorang menegor atau menyatakan kesalahan karena sekarang tidak ada lagi wahyu langsung dari Allah
bold, begitukah ? IMO, "problem"nya.... mengenai perihal ini kan cakupannya tidak secara global-instant, soli.

contoh misal secara global-instant :
Cuplis merampok lalu membunuh yg dirampok ---> ini tentu tidak perlu ijin ke Tuhan utk menyatakan bhw Cuplis bersalah.

tidak secara global-instant :
"kasus"nya sirkular.
- state A bilang XXX
- dari state A, muncul state B yg bilang YYY
- dari state B, muncul state C yg bilang ZZZ
- dari state C, possible muncul state D yang bilang XXX
- dari state D, possible mucul state E yang bilang YYY
- dst
Nah, dari sini menjadi tidak jelas - yang mana yang keliru ? XXX ? YYY ? ZZZ ? dst dst.

Quote
Tidak perlu ijin khusus dari Tuhan untuk seseorang menegor atau menyatakan kesalahan karena sekarang tidak ada lagi wahyu langsung dari Allah
bold, oh ya ? sepanjang pengetahuan saya ... (dan saya percaya), s/d jaman sekarangpun it's still possible sso mendapat wahyu langsung dari Allah (RK).

Q : kenapa odading berpendapat dan percaya secara demikian ?
A : karena saya, kita, manusia tidak bisa tau secara absolut rancangan Allah. So, If God desires to communicate His message to a person, He can use whatever means He finds necessary—a missionary, an angel, a vision, or a dream.

Q : dengan demikian, orang silahkan kayak kebo dicocok idung pabila mr.X bilang dapet visi dan menyatakan isi visi tsb ?
A : in some cases, ya possible ungu... namun in some other cases tidaklah demikian, karena possible ada orang lain lagi yg diberi visi oleh Allah utk meng-konfirmasi visi mr.X


Quote
tetapi tugas tugas mereka berada dipundak semua orang percaya yang bertanggungjawab atas imannya,karena Kitab Suci sudah lengkap dan sempurna tersedia bagi semua orang percaya sebagai pedoman hidup beriman.
silahkan soli bilang Kitab Suci sudah lengkap dan sempurna. Karena pada kenyataannya, interpretasinya berbeda-beda dimana masing2 pihak nge-claim pake RK.

Quote
Kalau gereja tidak mengaku Kitab Suci sebagai fondasinya maka dia bukanlah gereja yang terhisap didalam tubuh Kristus.
saya belum menemukan (atopun belon tahu) mengenai bold. Sepanjang pengetahuan saya, "badan" yang berpedoman Kitab Suci sebagai fondasinya ---> inilah yang disebut Gereja.

Quote
Kebenaran Kitab Suci tidak relatif tetapi absolut sehingga bukan seperti karet yang bisa ditarik molor kesana kemari menurut keinginan orang.
silahkan soli berpendapat bold. Pada kenyataannya, interpretasi manusia bisa berbeda-beda sekalipun sama2 berpendapat bold.

Quote
Ada metode penafsiran (hermeneutika) yang baku dan obyektif bagaimana Kitab Suci harus dipahami bukan bisa seenaknya diputar-belit mengikuti kemauan mereka.
sejak kapan bold eksis ? yg dimana diakui segala macem denom keKristenan itu = baku ?


Quote
Kalau kita menegor atau pakai bahasa Kitab Suci “menghakimi” berdasarkan kebenaran Kitab Suci maka bukan kita hakimnya tetapi Kitab Suci itu sendiri yang akan menjadi hakimnya :
Kitab Suci itu tidaklah literal suci, dan benda mati tidak bisa menjadi hakim. Hakim-nya tetap manusia berdasarkan acuan Kitab Suci dan thinking-ratio si manusia ybs.

Quote
Yohanes 12:48
Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
Yesus adalah Firman. So, Firman yang dikatakan Yesus ya logical menjadi hakimnya, karena Firman itu ya Yesus sendiri.

Quote
Tidak ada toleransi didalam kebenaran kristen sebab kita harus lebih takut kepada murka Tuhan ketimbang manusia.
takutlah atas murka Tuhan dengan apa yang ada pada diri sendiri dulu ketimbang buru2 ngurusin menuduh/menunjuk pihak lain itu bersalah.

Quote
Kompromi ajaran Kitab Suci hanya akan menghancurkan gereja itu sendiri karena semua anggota gereja kelak akan berdiri dimuka Hakim Agung Tuhan Yesus untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya selama hidupnya,pada saat itu tidak akan ada kesempatan untuk memperbaiki diri lagi.
masing2 pihak gereja tau mengenai hal ini.

Quote
Kompromi kebenaran Kitab Suci adalah tragedi bagi gereja.
siapa yang berkompromi ? A ? B ? C ? D ? E ?
Pabila tidak ada kompromi, maka tidak akan menimbulkan B C D E, dst.

Quote
Kata Yunani Perjanjian Baru yang paling sering diterjemahkan "hakim" atau "penghakiman" adalah "krino". Di satu sisi, itu berarti “membedakan, memutuskan, menentukan, menyimpulkan, menguji, memikirkan, dan mempertanyakan”. Itulah yang Tuhan ingin anak-anakNya lakukan kepada setiap pengkhotbah, guru, dan ajaran mereka apakah benar atau salah sesuai dengan FirmanNya.

The New Testament Greek Lexicon

KJV (114) - call in question 2; condemn, 5; determine, 7; esteem, 2; go to law, 2; judge, 88; misc, 8;
dan dari sini saja sudah tersirat adanya kompromi kan soli ?

Quote
Banyak orang Kristen seolah olah terbelenggu oleh semacam ketakutan sehingga tidak berani bersaksi bagi kebenaran Tuhan,mereka telah membungkam kesaksian mereka sendiri. Mereka lebih suka mengkompromikan iman ketimbang mempertahankan kebenaran, lebih suka berdamai dengan masyarakat yang tidak bermoral ketimbang berdiri teguh didalam kebenaran dan integritas iman .
bold adalah KASIH. Berdiri teguh didalam Kasih mempunyai degree yg "lebih tinggi" ketimbang underlined.

Quote
Mereka tidak bisa melepaskan diri dari  belenggu gaya hidup modern masyarakat sekitarnya,dan enggan untuk melakukan tugas tugas Kristen yang bersifat kenabian atau kerasulan misalnya apologetika.
sepanjang pengetahuan saya, tugas Kristen fokusnya ada di Kasih - tidak harus berupa yg bersifat kenabian/kerasulan ?

:)
salam.

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #266 on: September 06, 2014, 03:15:47 AM »
Kalau ikut Alkitab kok berdoa dan menyembah Maria dan roh roh orang mati sih ?

Ahh.. itu katamu saja , soli,..  (katamu kami berdoa menyembah maria)
Daripada ikut katamu, mending ikutin Alkitab saja.
Back to TOPIC!

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #267 on: September 08, 2014, 11:22:14 AM »
dan ajaran gereja tsb, ada yang fundamental - ada yang nggak fundamental secara bagi keseluruhan keKristenan. Bener gak saya ?


Yang tidak dijelaskan secara rinci misalnya seperti cara baptisan adalah tidak fundamental.

Ada hal hal yang secara prinsipil ditegaskan dan ini tidak boleh dikompromikan misalnya yang menyangkut karya keselamatan oleh Yesus Kristus.


Quote
Quote
Satu satunya standard dimana gereja harus berdiri bukan peraturan atau tradisi intern bikinan gereja tsb
bukankah saat ini sekalipun bukan yg gereja Katolik, ada diantara gereja Protestan yang mempunyai "tradisi intern" bikinan gereja tsb ?

Tradisi Gereja yang benar hanya berasal dari Kitab Suci

"The Bible is the mother of Tradition"


Quote
Quote
Semua tradisi dan ajaran gereja harus diuji oleh Kitab Suci karena itu adalah perintah Tuhan sendiri yang harus dipatuhi oleh semua gereja kristen.

1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Ayat yg soli ajukan tidak menyatakan bold.

IMO, in reality - masing2 gereja-LAH yg menentukan/memutuskan bentuk2 yang kayak begimanakah yg dipegang.


Otoritas Kitab Suci firman Tuhan adalah tertinggi dan final serta absolut bagi ajaran gereja kristen,dan tidak boleh dimanipulasi oleh gereja / manusia.

Mazmur 11:3   Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?


Quote
Quote
Tugas menyadarkan kekeliruan adalah tugas semua orang Kristen yang bertanggungjawab.
begimana dinyatakan itu "kekeliruan" sementara hal yang "keliru" itu tidak bisa di acu berlaku secara global ?

Selain itu,
begimana mr.X menyatakan ke mr.Y : "kamu itu keliru !" sementara mr.X itu sendiri juga sedang keliru di pov mr.Y ?

Makanya jangan munafik / hipokrit kalau mengkritik atau menghakimi ajaran gereja.

Quote
Quote
Tidak perlu ijin khusus dari Tuhan untuk seseorang menegor atau menyatakan kesalahan karena sekarang tidak ada lagi wahyu langsung dari Allah
bold, begitukah ? IMO, "problem"nya.... mengenai perihal ini kan cakupannya tidak secara global-instant, soli.

contoh misal secara global-instant :
Cuplis merampok lalu membunuh yg dirampok ---> ini tentu tidak perlu ijin ke Tuhan utk menyatakan bhw Cuplis bersalah.

tidak secara global-instant :
"kasus"nya sirkular.
- state A bilang XXX
- dari state A, muncul state B yg bilang YYY
- dari state B, muncul state C yg bilang ZZZ
- dari state C, possible muncul state D yang bilang XXX
- dari state D, possible mucul state E yang bilang YYY
- dst
Nah, dari sini menjadi tidak jelas - yang mana yang keliru ? XXX ? YYY ? ZZZ ? dst dst.


Hanya satu kebenaran yang mutlak yaitu Hukum Tuhan yang melarang manusia membunuh sesamanya.


Quote
Quote
Tidak perlu ijin khusus dari Tuhan untuk seseorang menegor atau menyatakan kesalahan karena sekarang tidak ada lagi wahyu langsung dari Allah
bold, oh ya ? sepanjang pengetahuan saya ... (dan saya percaya), s/d jaman sekarangpun it's still possible sso mendapat wahyu langsung dari Allah (RK).

Q : kenapa odading berpendapat dan percaya secara demikian ?
A : karena saya, kita, manusia tidak bisa tau secara absolut rancangan Allah. So, If God desires to communicate His message to a person, He can use whatever means He finds necessary—a missionary, an angel, a vision, or a dream.

Q : dengan demikian, orang silahkan kayak kebo dicocok idung pabila mr.X bilang dapet visi dan menyatakan isi visi tsb ?
A : in some cases, ya possible ungu... namun in some other cases tidaklah demikian, karena possible ada orang lain lagi yg diberi visi oleh Allah utk meng-konfirmasi visi mr.X

Allah sudah melarang adanya wahyu baru :

Amsal 30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.

Mau taat kepada Tuhan atau manusia yang terbatas dan rentan dosa ?


Quote
Quote
tetapi tugas tugas mereka berada dipundak semua orang percaya yang bertanggungjawab atas imannya,karena Kitab Suci sudah lengkap dan sempurna tersedia bagi semua orang percaya sebagai pedoman hidup beriman.
silahkan soli bilang Kitab Suci sudah lengkap dan sempurna. Karena pada kenyataannya, interpretasinya berbeda-beda dimana masing2 pihak nge-claim pake RK.


Kitab Suci sudah sempurna penafsiran bisa berbeda karena tidak semua orang mendapat pencerahan dari Roh Kudus.

Demikian juga banyak orang yang hanya boleh pasif membaca Kitab Suci karena larangan keras dari gereja untuk boleh memahaminya sendiri.

Ada hal hal yang terang benderang tidak boleh dilanggar didalam Kitab Suci sehingga tidak boleh dimanipulasi penafsirannya,misalnya hanya Yesus satu satunya Juruselamat,Penebus,Pengantara manusia dgn Tuhan,Kepala Gereja dll.


Quote
Quote
Kalau gereja tidak mengaku Kitab Suci sebagai fondasinya maka dia bukanlah gereja yang terhisap didalam tubuh Kristus.
saya belum menemukan (atopun belon tahu) mengenai bold. Sepanjang pengetahuan saya, "badan" yang berpedoman Kitab Suci sebagai fondasinya ---> inilah yang disebut Gereja.


Kalau mengakunya demikian tetapi ajarannya tidak sesuai dengan ajaran Kristus maka kelak dia akan ditolak oleh Yesus sebagai anggota Kerajaan-Nya di Sorga.

Matius 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!




Quote
Quote
Kebenaran Kitab Suci tidak relatif tetapi absolut sehingga bukan seperti karet yang bisa ditarik molor kesana kemari menurut keinginan orang.
silahkan soli berpendapat bold. Pada kenyataannya, interpretasi manusia bisa berbeda-beda sekalipun sama2 berpendapat bold.


Memang demikian karena tidak semua orang yang mengaku kristen akan masuk Surga sebab kelak Yesus mengatakan Dia tidak kenal !

Matius 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!



Quote
Quote
Ada metode penafsiran (hermeneutika) yang baku dan obyektif bagaimana Kitab Suci harus dipahami bukan bisa seenaknya diputar-belit mengikuti kemauan mereka.
sejak kapan bold eksis ? yg dimana diakui segala macem denom keKristenan itu = baku ?

Sepanjang sejarah selalu ada benang merah bagaimana menafsirkan secara benar berdasarkan pengalaman manusia yang mau belajar dengan baik dan benar.

Tetapi kalau umat diwajibkan hanya boleh membeo dan menelan mentah mentah ajaran gerejanya  maka jelas resikonya akan besar sekali kelak kalau gerejanya ternyata keliru.

Amsal 14:12 Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut.


Quote
Quote
Kalau kita menegor atau pakai bahasa Kitab Suci “menghakimi” berdasarkan kebenaran Kitab Suci maka bukan kita hakimnya tetapi Kitab Suci itu sendiri yang akan menjadi hakimnya :
Kitab Suci itu tidaklah literal suci, dan benda mati tidak bisa menjadi hakim. Hakim-nya tetap manusia berdasarkan acuan Kitab Suci dan thinking-ratio si manusia ybs.


Yesus akan menggunakan Kitab Suci seperti misalnya hakim menggunakan KUHP didalam menghakimi manusia kelak,sehingga manusia tidak dapat menyangkal segala dosa dosanya selama hidupnya dibumi.


Bersambung

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #268 on: September 08, 2014, 11:22:55 AM »
Sambungan

Quote
Quote
Yohanes 12:48
Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.
Yesus adalah Firman. So, Firman yang dikatakan Yesus ya logical menjadi hakimnya, karena Firman itu ya Yesus sendiri.

Semua firman Kristus atau wahyu Kristus sudah ditulis kedalam Kitab Suci !

Diluar itu hanya tradisi bikinan manusia yang terbatas dan rentan dosa.


Quote
Quote
Tidak ada toleransi didalam kebenaran kristen sebab kita harus lebih takut kepada murka Tuhan ketimbang manusia.
takutlah atas murka Tuhan dengan apa yang ada pada diri sendiri dulu ketimbang buru2 ngurusin menuduh/menunjuk pihak lain itu bersalah.

Adalah kewajiban orang kristen untuk memperingatkan kalau ada kesalahan,silahkan baca lagi semua postingan saya sebelumnya.

Sory,ukuran anda tidak bisa dipakai didalam kekristenan.


Quote
Quote
Kompromi ajaran Kitab Suci hanya akan menghancurkan gereja itu sendiri karena semua anggota gereja kelak akan berdiri dimuka Hakim Agung Tuhan Yesus untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya selama hidupnya,pada saat itu tidak akan ada kesempatan untuk memperbaiki diri lagi.
masing2 pihak gereja tau mengenai hal ini.


Banyak yang tidak sadar akibat arogansi kekuasaan !


Quote
Quote
Kompromi kebenaran Kitab Suci adalah tragedi bagi gereja.
siapa yang berkompromi ? A ? B ? C ? D ? E ?
Pabila tidak ada kompromi, maka tidak akan menimbulkan B C D E, dst.


Hanya satu kebenaran yaitu apa yang diajarkan oleh Kitab Suci !


Quote
Quote
Kata Yunani Perjanjian Baru yang paling sering diterjemahkan "hakim" atau "penghakiman" adalah "krino". Di satu sisi, itu berarti “membedakan, memutuskan, menentukan, menyimpulkan, menguji, memikirkan, dan mempertanyakan”. Itulah yang Tuhan ingin anak-anakNya lakukan kepada setiap pengkhotbah, guru, dan ajaran mereka apakah benar atau salah sesuai dengan FirmanNya.

The New Testament Greek Lexicon

KJV (114) - call in question 2; condemn, 5; determine, 7; esteem, 2; go to law, 2; judge, 88; misc, 8;
dan dari sini saja sudah tersirat adanya kompromi kan soli ?


Itu bukan kompromi tetapi bagaimana seharusnya menafsirkan sesuai konteksnya didalam kalimat.

Makanya salah satu metode hermeneutika yg benar adalah melihat konteknya bukan sembarangan ditafsirkan diluar konteks.


Quote
Quote
Banyak orang Kristen seolah olah terbelenggu oleh semacam ketakutan sehingga tidak berani bersaksi bagi kebenaran Tuhan,mereka telah membungkam kesaksian mereka sendiri. Mereka lebih suka mengkompromikan iman ketimbang mempertahankan kebenaran, lebih suka berdamai dengan masyarakat yang tidak bermoral ketimbang berdiri teguh didalam kebenaran dan integritas iman .
bold adalah KASIH. Berdiri teguh didalam Kasih mempunyai degree yg "lebih tinggi" ketimbang underlined.

Kasih tidak boleh dengan mengorbankan kebenaran karena Tuhan selain kasih juga adalah kebenaran,termasuk firman-Nya.

Yohanes 14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Yohanes 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.



Quote
Quote
Mereka tidak bisa melepaskan diri dari  belenggu gaya hidup modern masyarakat sekitarnya,dan enggan untuk melakukan tugas tugas Kristen yang bersifat kenabian atau kerasulan misalnya apologetika.
sepanjang pengetahuan saya, tugas Kristen fokusnya ada di Kasih - tidak harus berupa yg bersifat kenabian/kerasulan ?

salam.

Itukan menurut anda tetapi firman Tuhan mengatakan :

2 Timotius 4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Itulah tugas Nabi/Rasul yang harus diemban oleh orang percaya.

Salam !

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Batasan "menghakimi"
« Reply #269 on: September 08, 2014, 11:25:46 AM »
Ahh.. itu katamu saja , soli,..  (katamu kami berdoa menyembah maria)
Daripada ikut katamu, mending ikutin Alkitab saja.


Di Alkitab tidak ada ajaran seperti doa Rosario pakai tasbih dan scapular kepada roh orang yang sudah mati.

Alkitab tidak pernah mengajarkan manusia infallible seperti gereja anda.

Ada banyak lagi ajaran Alkitab yang bertentangan dengan tradisi ajaran yang kamu praktekkan !

Jadi statement mu itu hanyalah isapan jempol belaka.


BACK TO BIBLE